Anda di halaman 1dari 51

MFK

MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN


SOSIALISASI MFK
 BAHAN BERBAHAYA & BERACUN (B3)
 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN
KEBAKARAN
PENGERTIAN
 B3 adalah bahan yang karena sifat dan atau
konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara
langsung maupun tidak langsung, dapat
mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup
dan atau membahayakan lingkungan hidup,
kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta
makhluk lainnya.
(PP 74 th. 2001)
TUJUAN UMUM
 Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
pegawai pada upaya-upaya penanggulangan Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3)
TUJUAN KHUSUS
 Memastikan seluruh bahan B3 di rumah sakit
teridentifikasi dan terdokumentasi.
 Memastikan pengelolaan khusus bahan B3 di
rumah sakit agar tidak terjadi paparan pada
lingkungan.
 Memastikan penyimpanan bahan B3 di rumah
sakit sesuai standar.
 Memastikan penggunaan bahan B3 di rumah sakit
sesuai standar.
 Memastikan pemasangan label pada tempat-tempat
penyimpanan B3 sudah sesuai standar.
LANDASAN UMUM
 UU no. 32 tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

 UU no. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan

 UU no. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit

 PP Republik Indonesia No. 85 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan


Berbahaya dan Beracun (B3)

 PP Republik Indonesia No. 74 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya


dan Beracun (B3)

 PP Republik Indonesia No. 101 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3)

 Kepmenkes No.1204 Tahun 2004 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan


KLASIFIKASI B3
(PERATURAN PEMERINTAH NO. 74 TAHUN 2001)

 Explosive (mudah meledak) adalah bahan yang pada


suhu dan tekanan standar (25°C, 760 mmHg) dapat
meledak atau melalui reaksi kimia dan atau fisika
dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan
tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan
sekitarnya.

 Toxic (beracun) akan menyebabkan kematian atau


sakit yang serius apabila masuk ke dalam tubuh
melalui pernafasan, kulit atau mulut.
 Corrosive (korosif) mempunyai sifat sebagai berikut:
Menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit &
menyebabkan proses pengkaratan pada lempeng baja.

 Irritant (bersifat iritasi) merupakan padatan maupun


cairan yang bila terjadi kontak secara langsung dan
apabila terus menerus kontak dengan kulit atau
selaput lendir dapat menyebabkan peradangan
 Chronic toxic (toksik kronis) :
a. Carcinogenic (karsinogen) yaitu sifat bahan
penyebab sel kanker
b. Teratogenic yaitu sifat bahan yang dapat
mempengaruhi pembentukan dan pertumbuhan
embrio
c. Mutagenic yaitu sifat bahan yang dapat
menyebabkan perubahan kromosom yang dapat
merubah genetika.
SIMBOL BAHAN BERBAHAYA DAN
BERACUN (B3)
 limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan
yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun
yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak
langsung, dapat mencemarkan dan atau merusakan
lingkungan hidup dan atau membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup
manusia serta mahluk hidup lain.
KARAKTERISTIK LIMBAH B3
( PP NO. 85 TAHUN 1999 & PP NO. 101 TAHUN 2014 )
 Mudah meledak (explosive)
Adalah limbah pada suhu dan tekanan standar
(250C, 760 mmHg) dapat meledak atau melalui
reaksi kimia dana atau fisikan dapat
menghasilkan gas dengan suhu tekanan tinggi
yang dengan cepat dapat merusak lingkungan
sekitarnya.
 Mudah Terbakar (flammable)

a. Berupa cairan yang mengandung alcohol kurang


dari 24% volume dan atau pada titik nyala tidak
lebih dari 600C akan menyala apabila terjadi kontak
dengan api
b. Bukan berupa cairan, yang pada temperatur dan
tekanan standar dapat mudah menyebabkan
kebakaran melalui gesekan, penyerapan uap air atau
perubahan kimia secara spontan
 Bersifat reaktif/Pengoksidasi (oxidizing)
Menghasilkan gas, uap atau asap beracun dalam jumlah
yang membahayakan bagi kesehatan manusia dan
lingkungan. Limbah sianida, sulfida atau amoniak yang
pada kondisi pH antara 2 dan 12.5 dapat menghasilkan
gas, uap atau asap beracun

 Beracun (toxic)
Limbah yang mengandung pencemar yang bersifat racun
bagi manusia atau lingkungan yang dapat menyebabkan
kematian atau sakit yang serius apabila masuk kedalam
tubuh melalui pernafasan, kulit atau mulut.
 Berbahaya (Harmful)
Limbah berbahaya adalah limbah yang baik dalam fase
padat, cair maupun gas yang dapat menyebabkan bahaya
terhadap kesehatan sampai tingkat tertentu melalui kontak
inhalasi ataupun oral.

 Bersifat Iritasi (Irritant)


Limbah yang dapat menyebabkan iritasi adalah limbah
yang menimbulkan sensitasi pada kulit, peradangan,
maupun menyebabkan iritasi pernapasan, pusing, dan
mengantuk bila terhirup. Contoh limbah ini adalah asam
formiat yang dihasilkan dari industri karet.
 Korosif (corrosive)
a. Menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit
b. Menyebabkan proses pengakratan pada lempeng
baja
c. Mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk
limbah bersifat asam dan sama atau lebih besar dari
12.5 untuk yang bersifat basa.
 Berbahaya bagi lingkungan (dangerous to the
environment)
Limbah dengan karakteristik ini adalah limbah yang dapat
menyebabkan kerusakan pada lingkungan dan ekosistem,
misalnya limbah CFC atau Chlorofluorocarbon yang
berbahaya bagi lapisan ozon

 Karsinogenik(carcinogenic)
Limbah karsinogenik adalah limbah yang dapat
menyebabkan timbulnya sel kanker, teratogenik adalah
limbah yang mempengaruhi pembentukan embrio,
sedangkan limbah mutagenik adalah limbah yang dapat
menyebabkan perubahan kromosom.
 Infeksius
Limbah B3 bersifat infeksius yaitu limbah medis
padat maupun non padat yang terkontaminasi
organisme patogen yang tidak secara rutin ada di
lingkungan, dan organisme tersebut dalam jumlah dan
virulensi yang cukup untuk menularkan penyakit pada
manusia rentan
PROSEDUR PENYIMPANAN B3

 Simpan semua bahan berbahaya dan beracun


pada tempat yang sesuai dengan
karakteristiknya
 Ruang penyimpanan harus terbuat dari bahan
tahan api dan kedap air.
 Terdapat ventilasi udara dan bagian yang
transparan
 Pada ruang penyimpanan harus tersedia APAR
dan disimpan ditempat yang mudah terjangkau
dan tidak terhalang
 Temperatur ruangan tidak boleh melebihi suhu
37 0C dan kelembaban ruangan 45%
 Bebas rokok
 Ada rambu/ tanda B3
 Semua bahan berbahaya dan beracun tidak boleh
disimpan bersama dengan bahan non berbahaya dan
beracun
 Jika terjadi kebocoran bahan berbahaya dan
beracun, segera lakukan penanganan sesuai dengan
prosedur / tatacara yang terdapat pada lembar
MSDS
KEGIATAN PENGELOLAAN LIMBAH B3

 Reduksi limbah B3
mengurangi jumlah dan mengurangi sifat
bahaya dan racun limbah B3
 Penyimpanan limbah B3
kegiatan menyimpan limbah B3 yang
dilakukan oleh penghasil dengan maksud
menyimpan sementara
 Pengangkutan limbah B3
pemindahan limbah B3 dari penghasil ke
pengolah dan/atau ke penimbun limbah B3
 Pengolahan limbah B3
proses untuk mengubah karakteristik dan
komposisi limbah B3 untuk menghilangkan
dan/atau mengurangi sifat bahaya dan/atau
sifat racun
PRINSIP PENANGANAN BAHAN B3

 Terkena mata : cuci mata dengan banyak air


 Terkena kulit : aliri dengan air yang mengalir,
singkirkan pakaian yang terkontaminasi
 Terhirup : segera keluar mencari udara segar
 Tertelan : cuci mulut dengan banyak air
PENCEGAHAN DAN PENGAMANAN KEBAKARAN
 Pencegahan terjadinya kebakaran di Rumah
Sakit Permata Cibubur dan memastikan
penghuni Rumah sakit selamat dam aman
dari resiko adanya cedera maupun
kemungkinan kehilangan nyawa saat
terjadinya kebakaran.
TIM PENANGGULANGAN BENCANA KEBAKARAN DI RUMAH SAKIT
RS PERMATA CIBUBUR

KETUA
Direktur RS

WAKIL KETUA
Manajer Umum

Koordinator
Kanit K3 & Kesling

Tim Pemadam Api Tim Evakuasi Tim Komunikasi Tim Pengaman Tim P3K
·Security ·PJ Lantai ·Unit Call Center Instalasi ·Dokter IGD
·Unit IPSRS
·Perawat Lantai ·Unit Admission ·Perawat IGD
·Unit Rumah
·Pekarya Tangga
·Security
TIM SIAGA BENCANA KEBAKARAN
HELM

MERAH TIM PEMADAM API

TIM EVAKUASI
BIRU BARANG/DOKUMEN/OBAT

KUNING TIM EVAKUASI KORBAN

PUTIH TIM KOMUNIKASI


KEBAKARAN

TIM KOMUNIKASI PEMADAM API EVAKUASI EVAKUASI


KORBAN BARANG

EXT EXT 3 MEMADAMKAN API EVAKUASI KE EVAKUASI KE


1012 DI TKP ASSEMMBLY ASSEMMBLY
POINT POINT
PAGGING

DAMKAR

IPSRS

K3
STANDAR LAPOR KODE MERAH
(KEBAKARAN)

 TIM KOMUNIKASI/PELAPOR KEJADIAN :

“(SEBUTKAN NAMA & UNIT KERJA


PELAPOR)...MELAPORKAN ! KODE MERAH ! KODE
MERAH ! KODE MERAH ! DI
GEDUNG......LANTAI...... RUANGAN....SEGERA
AKTIFKAN PROSEDUR KODE MERAH !”
 OPERATOR/CALL CENTER
“SIAP ! PROSEDUR KODE MERAH SEGERA
DIAKTIFKAN”
 PAGGING

“PERHATIAN ! PERHATIAN ! KODE MERAH ! KODE


MERAH ! INSIDEN KODE MERAH DI
GEDUNG.....LANTAI.....RUANGAN.....” (DIULANG
3X)
TEORI SEGITIGA API
KLASIFIKASI KEBAKARAN
ALAT PENCEGAHAN DAN
PENANGGULANGAN KEBAKARAN

APAR
JENIS-JENIS APAR
JENIS APAR YANG TERSEDIA DI
RSPC
INDOOR HYDRANT
KELENGKAPAN INDOOR HYDRANT
OUTDOOR HYDRANT
KELENGKAPAN OUTDOOR HYDRANT
Jet Nozzle
Coupling

Hydrant

Pilar
Selang
SEAMESE CONNECTION
JALUR EVAKUASI
ASSEMBLY POINT
LARANGAN MEROKOK
KEPUTUSAN DIREKTUR
NOMOR : 088/KEP-DIR/RSPC/I/2017
TENTANG
LARANGAN MEROKOK DI LINGKUNGAN RUMAH SAKIT PERMATA CIBUBUR
DIREKTUR RUMAH SAKIT PERMATA CIBUBUR

Menimbang : 1. bahwa setiap orang berhak untuk bebas dari asap rokok dan pencemaran
lingkungan udara.
2. bahwa Rumah Sakit Permata Cibubur bertanggung jawab untuk
menciptakan lingkungan rumah sakit yang sehat dan bebas pencemaran
udara.
3. bahwa para penegak peraturan Rumah Sakit Permata Cibubur
memerlukan panduan tentang larangan kawasan tanpa rokok.

Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah no. 19 tahun 2003 tentang Pengamanan Rokok


Bagi Kesehatan.
2. Permenkes no. 1204/MENKES/SK/X/2004 tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
3. Kepmenkes no. 1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri.
4. Instruksi Menkes RI No. 84/Menkes/Inst/II/2002 tentang Kawasan Tanpa
Rokok di Tempat Kerja dan Sarana Kesehatan.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
KESATU : SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PERMATA CIBUBUR TENTANG
LARANGAN MEROKOK DI LINGKUNGAN RUMAH SAKIT PERMATA CIBUBUR
KEDUA : Larangan merokok bagi pasien, keluarga, karyawan, pengunjung, penyewa lahan dan
seluruh orang yang berada di dalam lingkungan Rumah Sakit Permata Cibubur

KETIGA : Rambu dan marka larangan merokok di lingkungan Rumah Sakit Permata Cibubur
KEEMPAT : Rumah Sakit Permata Cibubur tidak menyediakan ruangan khusus untuk merokok
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau lagi apabila diperlukan
Ditetapkan di : Bekasi
Pada tanggal : 31 Januari 2017

Direktur Rumah Sakit Permata Cibubur

dr. Mira Roziati Dachlan, MARS


TERIMA KASIH….!

Anda mungkin juga menyukai