Anda di halaman 1dari 51

Kaifa Haaluka Ya

,Akhii
Apakah Iedul
Adha tahun ini
Antum ber-
?QURBAN
081283105936 - 088212703432

;Qurban
Sejarah, Fadhilah & Kaifiyah
TA’ARUF
Nama: Syarifuddien Ahmad •
Pekerjaan: Dosen – Trainer & Public Speaker •
Pendidikan: S1 – FISIP UNHAS, S2 - MEI AZ-ZAHRA •
Pengalaman sebagai Branch Manager Pendidikan •
Diploma, Sentra Pendidikan Bisnis di Balikpapan dan
Bontang Kaltim
Dosen LP3I sejak 2003 – Sekarang •
Dosen di STAINDO dan Staf Pengajar di Nurul Fikri •
Konsultan Manajemen & Human Resourcess •
Penulis Artikel tentang Humaniora, Sosial-Politik dan •
Ke-Islaman di beberapa media lokal dan Nasional
Mengisi Obrolan Ramadhan di Ras FM Jakarta – On •
Air Interaktif
Pembina Mental Spritual para Napi di LP Cipinang dan •
LP Bulak Kapal
Katakanlah, ‘Sesungguhnya shalatku, sembelihanku“
(qurbanku), hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah,
Rabb semesta alam, tiada sekutu baginya; dan demikian
itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang
yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah).”
[QS: al-An’am : 162-163]
?Bagaimana Menumbuhkan Semangat ber-Qurban

Menyadari Besarnya Nilai Pengorbanan .1

Menyadari bahwa kemajuan yang kita capai saat ini .2


?adalah adanya pengorbanan orang lain, Siapa Mereka
.Orang Tua, Para Pahlawan, Guru, Sahabat, Petani, dll

Menyadari bahwa betapa besar tuntutan berkorban .3


.terhadap kita

Mengenal profil orang-orang yang banyak berkorban .4

;Menyadari Jeleknya sifat kikir & Bakhil dalam banyak hal .5


Harta, ilmu, tenaga, fikiran, waktu, dll
QS. 4:37 (Menyembunyikan Karunia Allah SWT)
: Sejarah qurban dibagi menjadi tiga, yaitu
Zaman Nabi Adam As (7607 thn yg lalu) ; zaman Nabi Ibrahim As (4020 th yg lalu);
;dan pada zaman Nabi Muhammad SAW. (1452 th yg lalu)

Pertama pada zaman Nabi Adam As. Qurban dilaksanakan oleh putra-putranya
yaitu bernama Qabil dan Habil. Kekayaan yang dimiliki oleh Qabil mewakili
kelompok petani, sedang Habil mewakili kelompok peternak. Saat itu sudah mulai
ada perintah, siapa yang memiliki harta banyak maka sebagian hartanya
.dikeluarkan untuk qurban

Sebagai petani si Qabil mengeluarkan kurbannya dari hasil pertaniannya dan


sebagai peternak si Habil mengeluarkan hewan-hewan peliharaannya untuk
Kurban. Kurban tersebut diletakkan ditengah Padang Arafah. Habil
mengurbankan yang terbaik dari hewan ternaknya, sedangkan Qabil, yang
.terburuk dari hasil pertaniannya. Allah terima qurbannya Habil
: Dikisahkan oleh Allah SWT dalam Surat Al-Maidah ayat 27

Ceritakan kepada mereka kisah kedua putra Adam (Habil"


dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya
mempersembahkan qurban, maka diterima dari salah
seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari
yang lain (Qabil), ia berkata: “Aku Pasti Membunuhmu!”
Berkata Habil “ Sesungguhnya Allah hanya menerima
.”(qurban) dari orang-orang yang bertaqwa
Kedua, sebagaimana yang dikisahkan Allah dalam surat Ash-Shoffat: 102 – 107
Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama“
Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi
bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab:
“Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu
akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”. Tatkala keduanya telah
berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah
kesabaran keduanya). Dan Kami panggillah dia: “Hai Ibrahim, sesungguhnya
kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi
balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar
suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan
yang besar.” [Qur’an Surat Ash Shaffat : 102 - 107]
PENGAJIAN AHAD PAGI IKADI
SRAGEN
Ketiga, dalam Zaman Nabi Muhammad SAW. Masalah kurban diceritakan kembali
yaitu di dalam surat Al-Kautsar ayat 1-3 "Sesungguhnya Kami telah
memberikan kepadanya nikmat yang banyak, Maka dirikanlah sholat karena
Tuhanmu, dan Berqurbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu
dialah yang terputus".

Berbicara tentang kenikmatan, Allah mengingatkan: "Dan jika kamu menghitung


nikmat Allah, tiadalah dapat kamu menghitungnya” (QS. Ibrahim:34)

Oleh karena itu berkaitan dengan ibadah kurban yang sudah ada sejak Nabi
Adam, Nabi Ibrahim dan Nabi Muhammad Saw. Allah berfirman: "Dirikanlah shalat
karena Tuhanmu dan berqurbanlah", Sholat merupakan hubungan vertikal dengan
.Allah untuk mensyukuri nikmat Allah

Hubungan antara sesama manusia secara horizontal diwujudkan bahwa


setelah shalat Idul Adha yaitu dengan berkurban memotong hewan ternak berupa
.kambing, Unta atau sapi untuk dibagikan kepada fakir miskin
PENGAJIAN AHAD PAGI IKADI
SRAGEN
PENGAJIAN AHAD PAGI IKADI
SRAGEN
HAL-HAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN
:KAIFIYAH QURBAN

Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syiar
Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, maka sebutlah
olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri
dan telah terikat. Kemudian apabila ia telah tumbang (mati), maka
makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa
yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta.
Demikianlah Kami telah menundukan unta-unta itu kepada kamu,
supaya kamu bersyukur. (Qs. Al-Hajj (22): 36)
Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syari’atkan penyembelihan “
Qurban supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang
ternak yang telah dirizkikan Allah kepada mereka, maka Rabb-MU
adalah Allah yang satu karena itu berserah dirilah kamu kepada-
NYA. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk
patuh.” (Qs. Al-Hajj (22): 34)
Dari Abu Hurairah Ra Bersabda Rasulullah Shollallaahu Álaihi Wasallam:
“Bahwa siapa saja yang mempunyai kemampuan lalu tidak berkurban, maka
janganlah mendekati tempat shalat kami” (HR Ahmad dan Ibnu Majah dan
dishohihkan oleh Hakim)

Dari Aisyah ra sesungguhnya Nabi Shollallaahu Álaihi Wasallam bersabda:


“Bahwa tidak ada amalan manusia pada hari raya adha yang lebih dicintai Allah
Subhanahu Wataála, selain mengalirkan darah hewan (maksudnya :
”menyembelih hewan qurban)
HR Ibnu Majah dan Tirmidzi,… dan dikatakan Hadits Hasan Ghorib (hadits (
hasan yang hanya punya satu riwayat)
Tidak beriman kepada-Ku seorang yang tidur malam“
dalam keadaan kenyang, sementara tetangganya lapar dan
dia mengetahui” (HR. Bazzar dan Thabarani, Hadis
Hasan)

Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali


tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi
ketakwaan dari kamulah yang dapat
mencapainya.” (QS:Al Hajj:37)
Diriwayatkan dari Jabir bin ‘Abdillah radhiallahu ‘anhu“
bahwasanya dia berkata, “Saya menghadiri shalat idul-Adha
bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di mushalla
(tanah lapang). Setelah beliau berkhutbah, beliau turun dari
mimbarnya dan didatangkan kepadanya seekor kambing.
Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
menyembelihnya dengan tangannya, sambil mengatakan:
Dengan nama Allah. Allah Maha Besar. Kambing ini dariku dan
dari orang-orang yang belum menyembelih di kalangan
umatku.” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan Tirmidzi, dishahihkan
oleh Al-Bani)
Berkata kepada kami Muhammad bin Khalaf Al ‘Asqalani,“
berkata kepada kami Adam bin Abi Iyas, berkata kepada kami
Sullam bin Miskin, berkata kepada kami ‘Aidzullah, dari Abu
Daud, dari Zaid bin Arqam, dia berkata: berkata para sahabat
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam: “Wahai Rasulullah,
hewan qurban apa ini?” Beliau bersabda: “Ini adalah sunah
bapak kalian, Ibrahim.” Mereka berkata: “Lalu pada hewan
tersebut, kami dapat apa wahai Rasulullah?” Beliau bersabda:
“Pada setiap bulu ada satu kebaikan.” Mereka berkata:
:“Bagaimana dengan shuf (bulu domba)?” Beliau bersabda
”.Pada setiap bulu shuf ada satu kebaikan“

]HR. Riwayat Ibnu Majah dalam Sunannya No. 3127[


Para ulama berbeda pendapat tentang hukum
berqurban. Jumhur ulama, yaitu: madzhab Imam
Malik, Imam Ahmad dan yang lainnya menyatakan
.sunnahnya

Madzhab Imam Asy-Syafii mengatakan sunnah


muakkadah (sangat ditekankan dan diusahakan
.tidak ditinggalkan kecuali ada ‘udzur)

Sedangkan madzhab Imam Abu Hanifah


.mengatakan WAJIB hukumnya
Apa batas kelapangan sehingga seseorang sangat dianjurkan
?untuk menyembelih

Para ulama berbeda pendapat dalam hal ini. Di dalam madzhab Imam
Syafii, seseorang dikatakan memiliki kelapangan apabila dia memiliki
nafkah untuk diri dan keluarga yang ditanggungnya pada hari idul-adhha
dan ketiga hari tasyriq (tanggal 11, 12 dan 13 Dzul-hijjah). Allahu a’lam
.bishshawab

Jika semua orang yang memiliki kelapangan mau berqurban insya Allah
daging qurban akan melimpah di masyarakat kaum muslimin, sehingga
.seluruh kaum muslimin bergembira dengan hari raya qurban ini
:FADHILAH – KEUTAMAAN QURBAN
Dari Al-Mawsua’ah Al-Fiqhiyyah (5: 106), qurban (udhiyyah) lebih
utama daripada sedekah. Qurban itu entah suatu yang wajib atau sunnah
muakkad merupakan di antara syi’ar Islam. Yang menyatakan qurban
lebih utama daripada sedekah adalah madzhab Hanafiyah, Syafi’iyah
dan lainnya

Ulama Hambali berpendapat bahwa qurban itu lebih afdhal dari sedekah
.yang senilai dengan qurban
Demikian perkataan dari Imam Ahmad, juga Rabi’ah, dan Abu Az-
.Zinad

Apa sebabnya qurban lebih utama daripada sedekah yang senilai?


Sebabnya karena masalah ibadah yang dilakukan pada waktu yang
.utama
,Ibnul Qayyim rahimahullah berkata
Penyembelihan yang dilakukan di waktu mulia lebih afdhal“
daripada sedekah senilai penyembelihan tersebut. Oleh
karenanya jika seseorang bersedekah untuk menggantikan
kewajiban penyembelihan pada manasik tamattu’ dan qiran
meskipun dengan sedekah yang bernilai berlipat ganda, tentu
”.tidak bisa menyamai keutamaannya
Tidak ada amalan yang dikerjakan anak Adam “
ketika hari (raya) kurban yang lebih dicintai oleh
Allah Azza Wa Jalla dari mengalirkan darah,
sesungguhnya pada hari kiamat ia akan datang
dgn tanduk-tanduknya, kuku-kukunya & bulu-
bulunya. Dan sesungguhnya darah tersebut
akan sampai kepada Allah Azza Wa Jalla
sebelum jatuh ke tanah, maka perbaguslah jiwa
”.kalian dengannya

.]HR. Ibnu Majah No.3117[


Qurban adalah pintu mendekatkan diri kepada Allah SWT 
Sebagai bukti sikap kepatuhan dan ketaatan kepada Allah 
SWT
Sebagai saksi amal yang telah dilakukannya selama di 
Dunia di hadapan Allah SWT
Membedakan dengan orang kafir 
.Ajaran Nabiyullah Ibrahim AS 
Berdimensi positif pada kehidupan sosial – ekonomi 
Rasulullah memerintahkan kepadaku untuk mengurusi ” 
hewan kurbannya, membagi-bagikan dagingnya, kulit dan
pakaiannya kepada orang-orang miskin, dan aku tidak
diperbolehkan memberi sesuatu apapun dari hewan
”.kurban (sebagai upah) kepada penyembelihnya
Wallahu ‘alam bisshawab 
HIKMAH
QURBAN
Bolehkah orang yang berqurban mengikutkan pahalanya untuk
?keluarganya

Boleh, sebagaimana dilakukan oleh para sahabat di zaman dahulu.


Diriwayatkan dari Abu Ayyub Al-Anshari radhiallahu ‘anhu
:bahwasannya dia berkata

Dulu pernah ada seorang laki-laki di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi“


wa sallam menyembelih kambing untuk dirinya dan keluarga,
kemudian mereka pun makan dan memberi makan (orang lain),
kemudian orang-orang berlomba-lomba untuk melakukannya, hingga
”menjadi seperti yang engkau lihat
HR At-Tirmidzi no. 1505 dan Ibnu Majah no. 3147. Dishahihkan
.oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi
Hukum berqurban untuk orang yang telah meninggal dunia

Berqurban untuk orang yang sudah meninggal dunia terbagi menjadi tiga
:macam
Orang yang hidup mengikutkan pahala berqurban untuk orang-orang yang .1
.telah meninggal dunia
.Orang yang sebelum meninggal dunia, berwasiat untuk berqurban .2
.Mengkhususkan hewan qurban untuk orang yang sudah meninggal dunia .3

Untuk macam pertama dan kedua para ulama membolehkannya. Akan tetapi
untuk macam yang ketiga terjadi perselisihan di kalangan ulama. Jumhur ulama
memandang tidak bolehnya, sedangkan madzhab Imam Ahmad memandang
.hal tersebut diperbolehkan

Allahu a’lam, pendapat yang lebih kuat adalah pendapat yang mengatakan hal
tersebut diperbolehkan. Pendapat inilah yang dipegang oleh Syaikhul-Islam Ibnu
Taimiyah, kemudian ulama-ulama abad ini seperti: Syaikh Bin Baz dan Syaikh
.Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengikutkan
orang-orang yang telah meninggal dunia di dalam
.penyembelihannya
Dalil ini bersifat umum akan kebolehan berqurban untuk orang
.yang telah meninggal dunia
Berqurban untuk orang yang telah meninggal dunia termasuk
jenis sedekah untuk orang yang telah meninggal dunia. Dan
bersedekah untuk orang yang telah meninggal dunia
.diperbolehkan oleh para ulama

Akan tetapi, orang yang berqurban untuk orang yang telah


meninggal dunia, tidak boleh mengambil sedikit pun dari
hewan qurban tersebut, karena dia telah meniatkannya sebagai
.sedekah
:Imam At-Tirmidzi berkata

Sebagian ahli ilmu memberikan rukhshah (keringanan) untuk berqurban “


untuk orang yang sudah meninggal, sebagian lagi mengatakan tidak
.boleh

Abdullah bin Al-Mubarak berkata, ‘Yang lebih aku sukai adalah dia ‘
cukup bersedekah dan tidak berqurban. Apabila dia berqurban (untuk
orang yang telah meninggal) maka dia tidak boleh makan sedikit pun
darinya, dia harus Mensedekahkan seluruhnya.” (dalam Sunan At-
Tirmidzi)

Dari pernyataan diatas, menyembelih untuk orang yang sudah


meninggal diperbolehkan tetapi hukumnya tidak sunnah. Dan beliau
lebih menyukai bersedekah untuk orang yang sudah meninggal
daripada menggantikan sedekah tersebut dengan qurban. Allahu a’lam,
.pendapat inilah yang rajih (lebih kuat)
Guiness Book Of Record
Bigest Cow
Semoga Bermanfaat Untuk Dunia & Akhirat

Anda mungkin juga menyukai