Bahan Paparan Sosialisasi Uu Ormas, Banjarmasin 2015
Bahan Paparan Sosialisasi Uu Ormas, Banjarmasin 2015
2
TUJUAN NEGARA
melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia;
memajukan kesejahteraan umum;
mencerdaskan kehidupan bangsa;
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial.
3
KEMERDEKAAN BERSERIKAT & BER -KUMPUL,
MENGELUARKAN PIKIRAN DGN LISAN & TULISAN &
SEBAGAINYA DITETAPKAN DGN UU.
Ps 28
4
KEBEBASAN BERSERIKAT DAN BERKUMPUL
Terdapat 27 Peraturan Perundang-Undangan yang mengatur Organisasi Kemasyarakatan
Dalam negara berdasarkan hukum (recthstaat), setiap orang baik sendiri-sendiri maupun
secara kolektif, yang melakukan aktivitas memasuki wilayah publik, menimbulkan hak
(kewenangan) Negara (Pemerintah) untuk mengaturnya.
UU UU 17/2013
Perkoperasian UU 2/2011 Ormas
UU 28/ 2004 Partai Politik
Yayasan
UU 40/ 2007
UU 40/2008 UU 11/2009
Perseroan Terbatas
PEMUDA KESOS
Amanat Pembukaan UUD 1945: bahwa negara wajib melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia 5
UU NO. 17 TAHUN 2013
TENTANG
ORGANISASI KEMASYARAKATAN
6
STRUKTUR UU ORMAS
BAB JUDUL XI BADAN USAHA ORMAS
I KETENTUAN UMUM XII PEMBERDAYAAN ORMAS
II ASAS, CIRI, DAN SIFAT XIII ORMAS YANG DIDIRIKAN WNA
III TUJUAN, FUNGSI, DAN RUANG XIV PENGAWASAN
LINGKUP
IV PENDIRIAN ORMAS XV PENYELESAIAN SENGKETA
ORGANISASI
V PENDAFTARAN XVI LARANGAN
VI HAK DAN KEWAJIBAN XVII SANKSI
VII ORGANISASI, KEDUDUKAN, DAN XVIII KETENTUAN PERALIHAN
KEPENGURUSAN
VIII KEANGGOTAAN XIX KETENTUAN PENUTUP
IX AD DAN ART ORMAS
X KEUANGAN
7
PENGERTIAN
Organisasi Kemasyarakatan adalah
organisasi yang didirikan dan dibentuk oleh
masyarakat secara sukarela berdasarkan
kesamaan aspirasi, kehendak, kebutuhan,
kepentingan, kegiatan, dan tujuan untuk
berpartisipasi dalam pembangunan demi
tercapainya tujuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila.
8
KLASIFIKASI ORMAS
9
ASAS, CIRI, SIFAT
10
PENDIRIAN
PENDIRIAN
TIDAK BASIS
ANGGOTA
(YAYASAN)
PENGESAHAN:
BADAN HUKUM MENKUMKAM
BASIS
ANGGOTA
(PERKUMPULAN)
TIDAK BASIS
ANGGOTA PENDAFTARAN:
TIDAK MENDAGRI/GUB./
BADAN HUKUM BUP/WALIKOTA
BASIS PENDATAAN: CAMAT
ANGGOTA
11
SYARAT
SYARAT PENDAFTARAN
PENDAFTARAN ORMAS
ORMAS TIDAK
TIDAK BADAN
BADAN HUKUM
HUKUM
12
AD
AD &
& ART
ART
13
KERANGKA PIKIR SISTEM PENDAFTARAN ORMAS
(SESUDAH PUTUSAN MK No. 82/PUN-XI/2013
Pasal 8, 3, 17, 18, 23, 24, 25 DIHAPUSKAN)
BASIS
ANGGOTA
PERKUMPULAN RUU PERKUMPULAN
BADAN KEMENTERIAN
HUKUM HUKUM DAN HAM
TIDAK
BASIS YAYASAN UU 16/2001 jo UU 28/2004
ANGGOTA
ORMAS
14
PEMBERDAYAAN
PENGUATAN
FASILITASI PENINGKATAN
KAPASITAS
KEBIJAKAN KUALITAS SDM
KELEMBAGAAN
peraturan per-UU-an penguatan manajemen org. pendidikan & pelatihan
yg mendukung
penyediaan data & informasi pemagangan
pemberdayaan ormas
pengembangan kemitraan kursus
dukungan keahlian,
program, & pendampingan
penguatan kepemimpinan
& kaderisasi
pemberian penghargaan
No 82/PUN-XI/2013 dan
No 3/PUN-XII/2014
16
PERBANDINGAN SUBSTANSI PASAL PASCA PUTUSAN MK
17
PERBANDINGAN SUBSTANSI PASAL PASCA PUTUSAN MK
18
PERBANDINGAN SUBSTANSI PASAL PASCA PUTUSAN MK
20
PERBANDINGAN SUBSTANSI PASAL PASCA PUTUSAN MK
SEBELUM PUTUSAN MK SETELAH PUTUSAN MK
10. PASAL 59 (1) (LARANGAN BAGI ORMAS) 10. PASAL 59 (1) DIHAPUSKAN
(1) menggunakan bendera atau lambang yang sama
dengan bendera atau lambang negara Republik
Indonesia menjadi bendera atau lambang Ormas.
21
PERBANDINGAN SUBSTANSI PASAL PASCA PUTUSAN MK
SEBELUM PUTUSAN MK SETELAH PUTUSAN MK
f. Menjaga, memelihara, dan memperkuat persatuan dan kesatuan g. Mewujudkan tujuan negara.
bangsa; dan
(1) Kepengurusan Ormas di setiap tingkatan dipilih (1) Kepengurusan Ormas di setiap
secara musyawarah dan mufakat. tingkatan dipilih secara musyawarah
dan mufakat ATAU DENGAN
SUARA TERBANYAK”
23
GARIS
GARIS BESAR
BESAR PUTUSAN
PUTUSAN MK
MK
TERHADAP
TERHADAP UU
UU 17/2013
17/2013 TENTANG
TENTANG ORMAS
ORMAS
► Pemerintah tidak boleh mencampuri urusan internal organisasi;
► Pemerintah tidak boleh membatasi ruang gerak ormas dengan
menerapkan pendaftaran sesuai ruang lingkup atau pendataan
bagi ormas;
► Ormas diberikan kebebasan untuk terdaftar atau tidak;
► Pemerintah tidak boleh intervensi terhadap perkembangan
suatu ormas, hidup, berkembang, dan ”mati”nya suatu ormas
tidak perlu campur tangan pemerintah, biarkan berjalan dengan
alami.
24
PERALIHAN
► Ormas yang telah berbadan hukum sebelum berlakunya UU ini tetap diakui
keberadaannya sesuai dengan ketentuan UU ini;
► Ormas yang telah berbadan hukum berdasarkan Staatsblad 1870 Nomor 64 tentang
Perkumpulan-Perkumpulan Berbadan Hukum (Rechtspersoonlijkheid van
Vereenigingen) yang berdiri sebelum Proklamasi Kemerdekaan RI dan konsisten
mempertahankan NKRI, tetap diakui keberadaan dan kesejarahannya sebagai aset
bangsa, tidak perlu melakukan pendaftaran sesuai dengan ketentuan UU ini;
► SKT yang sudah diterbitkan sebelum UU ini berlaku, tetap berlaku sampai akhir masa
berlakunya; dan
► ormas yang didirikan oleh WNA, WNA bersama WNI, atau badan hukum asing yang
telah beroperasi harus menyesuaikan dengan ketentuan UU ini dalam jangka waktu
paling lama 3 tahun terhitung sejak UU ini diundangkan.
25
PENUTUP
► Pada saat UU ini mulai berlaku, semua Peraturan Per-UU-an yang terkait dg
Ormas, dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan
UU ini.
► Pada saat UU ini mulai berlaku, UU Nomor 8 Tahun 1985 tentang Organisasi
Kemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor
44, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 3298) dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
► Peraturan pelaksanaan dari UU ini harus ditetapkan paling lama 2 tahun
terhitung sejak Undang-Undang ini diundangkan.
26
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
TINDAKLANJUT UU ORMAS
1. UU PERKUMPULAN
2. PP PENDAFTARAN
3. PP PEMBERDAYAAN