Anda di halaman 1dari 11

Assalamualaikum WR.

WB
DAKWAH KONTEMPORER
MELALUI MULTIMEDIA DIGITAL
Disusun Oleh:
• Sandi Irawan (D20194008)
• Imam Ahmat Sahroni P (D20194028)
• Muhammad Hakim Firdausi (D20194041)
• Siti Hosnawiyah (D20194003)
• 1.1 Latar Belakang
• Di era yang sudah modem dan globalisasi sekarang ini
perkembangan teknologi sudah semakin canggih, dan tentunya juga
harus diimbangi dengan keimanan dan ketaqwaan sehingga dapat
bermanfaat, terutama untuk diri sendiri. Jadi perkembangan media
sekarang ini sudah sangat penting, apalagi sekarang dengan sudah
banyaknya bermunculan berbagai macam media elektronik maupun
masa yang dapat ditemukan di masyarakat umum dengan mudah.
Media berkembang sedemikian rupa. Selain media konvensional
seperti TV, radio, dan surat kabar yang bersifat satu arah(one way
communication), telah berkembang pula dengan sangat massif
media baru yang menekankan komunikasi dua arah(two ways
communication). Media baru yang berbasis internet ini menawarkan
sesuatu yang berbeda yang tidak pernah ditawarkan media lama.
• Dengan kemajuan internet, orang tidak lagi bersusah-
payah menonton televisi untuk mendapatkan suatu
informasi karena informasi dapat diakses secara
langsung melalui situs-situs online, media sosial,
YouTube, dan sebagainya. Tetapi hanya terdapat media
yang menggunakan sebagai tujuan dibandingkan
dengan media-media umum tanpa melihat dari segi
keislaman, padahal perkembangan teknologi sekarang
ini sudah global (mendunia), sehingga sangat
disayangkan sekali bagi Negara islam seperti Indonesia
ini yang sebenarnya masih butuh pengetahuan tentang
agama.
• 2.1 Fungsi Media dalam Proses Berdakwah
• Dakwah identik dengan ceramah atau khutbah yang biasanya sering kita jumpai di masjid. Kecanggihan teknologi menuntut seorang da’i
untuk mengikuti perkembangan zaman. Berikut ini adalah peran atau fungsi media baru dalam dakwah:
• 1. Media pembelajaran
• Media pembelajaran adalah salah satu peran penting media baru dalam dakwah. Informasi dan ilmu tentang islam yang disampaikan oleh
para da’i ini bermanfaat untuk para mad’u sebagai media pembelajaran. Seorang mad’u yang sibuk dengan urusan pekerjaan biasanya
akan memanfaatkan media baru sebagai alat untuk memperlajari ajaran agama islam dengan berpedoman pada hadist dan Al-Quran
serta perilaku baik dari nabi kita.
• 2. Media informasi
• Media baru memiliki peran sebagai media informasi dalam berdakwah. Media baru memberikan kemudahan seorang mad’u dalam
mengakses informasi seputar agama islam. Seorang da’i masa kini telah banyak memanfaatkan media baru dalam berdakwah. Media
baru yang sering dimanfaatkan biasanya dalam dunia maya, yaitu internet. Internet dianggap sebagai media yang bersifat aksesbilitas
karena semua orang dapat mengakses informasi islami tersebut dimana pun dan kapan pun.
• 3. Interaksi sosial
• Dakwah berfungsi untuk mengajak orang-orang menuju kebaikan duniawi dan akhirat. Dakwah biasanya dilakukan melalui acara islami
seperti ceramah. Saat ini dakwah telah mengikuti perkembangan zaman dengan mengandalkan teknologi modern sebagai media
penyebaran kebaikannya.
• Media baru yang diterapkan dalam dakwah ini berperan sebagai interkasi sosial antara seorang da’i dan mad’u agar lebih efektif dalam
proses dakwah tersebut. Banyaknya mad’u mungkin tidak dapat dijangkau oleh da’i itu sendiri, tetapi media baru seperti media sosial ini
dapat menjadi interkasi sosial yang efektif dalam berdakwah.
• 4. Komunikasi interaktif
• Media baru yang sering digunakan dalam penyebaran dakwah oleh seorang da’i adalah internet. Internet berperan penting dalam
dakwah yang salah satunya untuk media komunikasi interaktif yang digunakan oleh para da’i. Kesibukan para da’i dalam menyebarkan
agama ini dipermudah dengan adanya media baru.
• Seorang da’i dan mad’u dapat berkomunikasi secara interaktif melalui media internet. Komunikasi interaktif ini dilakukan dengan cara
seorang mad’u berbagi pengalaman maupun cerita dalam media tersebut, kemudian akan ditanggapi oleh seorang da’i yang biasanya
dijawab dengan memberikan nasihat yang mengandung unsur agama dengan disertai hadist dan ayat Al-Quran.
• 5. Ruang publik
• Media baru tidak hanya dilakukan untuk hal-hal yang negatif saja. Media baru bisa juga berperan sebagai media yang
positif terutama dalam menyebarkan kebaikan melalui dakwah. Media yang sering digunakan di zaman modern ini
adalah media sosial. Media sosial merupakan media komunikasi yang hampir semua masyarakat dunia gunakan.
• Media baru yang digunakan untuk berdakwah ini juga berfungsi sebagai ruang publik. Informasi yang mengandung nilai
agama islam yang dibuat oleh para da’i ini dapat ditanggapi langsung oleh para mad’u sehingga ruang publik dapat
tercipta di media baru tersebut.
• 6. Mengembangkan kreativitas
• Dakwah sering dipandang sebagai acara orangtua karena mad’u dalam acara dakwah didominasi oleh para orangtua
terutama ibu-ibu. Namun seiring dengan kemunculan teknologi, dakwah tidak hanya diminati oleh para orangtua tetapi
kaum remaja juga ikut serta dalam berdakwah. Dengan memanfaatkan teknologi, seorang da’i dapat mengajak para
remaja untuk mengikuti ajaran agama islam yang baik. Media baru yang digunakan dalam berdakwah juga berperan
untuk mengembangkan kreativitas da’i. Misalnya, seorang da’i dapat membuat video yang unik dan kreatif untuk
berdakwah.
• 7. Inovasi dakwah
• Berdakwah tidak hanya mementingkan isi pesan yang disampaikan saja tetapi cara untuk melakukan dakwah juga perlu
diperhatikan. Kehadiran media baru memberikan inovasi yang baru pula untuk berdakwah. Inovasi-inovasi tersebut
dapat dilakukan untuk menarik minat remaja agar dapat menerapkan nilai islam dalam kehidupan sehari-hari.
• 8. Meningkatkan motivasi mad’u
• Media sosial yang termasuk sebagai media baru ini memberikan dampak positif dalam menyebarkan kebaikan. Dakwah
yang menggunakan media baru ini memiliki peran yang cukup signifikan dalam meningkatkan motivasi mad’u.
Kreativitas da’i menggunakan media baru ini menarik minat para mad’u agar mau menerapkan nilai islam dalam
kehidupannya.
• 2.2 Media Dalam Berdakwah
• Salah satu keberhasilan dakwah adalah adanya media yang mampu untuk kelangsungan berdakwah dan media tersebut akan mempermudah
dakwah agar bisa sampai kepada mad’u. Ada beberapa macam yang harus diperhatikan oleh para juru dakwah agar informasi dakwah
tersebut menghasilkan hasil yang diharapkan, diantaranya:
• 1. Media tatap muka sebagai media komunikasi
• Media tatap muka merupakan media komunikasi yang sangat efektif dalam menyampaikan informasi atau pesan, karena media dapat
manghasilkan respon secara langsung dan dalam pertemuan ada makna tertentu yang tidak dimiliki oleh media komunikasi lainnya. Oleh
karena itu, media ceramah, diskusi perkuliahan yang bersifat langsung merupakan media yang paling efektif dalam menyampaikan pesan atau
tabligh serta paling mampu melahirkan respon dari publik.
• Media ini merupakan media yang cukup murah, praktis dan strategis. Dikatakan cukup murah karena tidak memerlukan biaya yang mahal, kita
hanya datang, bertemu kemudian apa yang kita inginkan atau kita sampaikan bisa langsung sampai pada yang bersangkutan dan apabila
kurang adanya kejelasan kita langsung bisa bertanya dan saat itu juga suasana bisa terselesaikan karana ada kesepahaman dengan apa yang
kita inginkan. Praktis karena media ini tanpa mengenal basa-basi bahkan layaknya kita menjalin hubungan silaturahim, panjang umur, banyak
rizki dan banyak saudara karena kita bertemu langsung dengan kita bertemu lewat telepon tentunya auranya adalah berbeda. Strategis,
media ini mampu membangkitkan gairah dan pertemanan yang luar biasa disaat kita tidak pernah bertemu kemudian saat ini kita bisa
bertemu langsung.
• 2. Media audio visual
• Media yang berupa audio visual seperti teater, film, dan televisi. Media ini dapat dipakai untuk menerangkan idea atau pesan dengan metode
modern seperti cerita atau kisah yang dibacakan; bisa juga berupa pagelaran drama. Media ini harus benar-benar mendapat perhatian karena
kelebihannya yang dapat menggapai sasaran sampai ke rumah-rumah dan bisa dibawa ke mana saja dan kapan saja. Masyarakat saat ini
mendambakan informasi actual dan selalu dapat mengikuti perkembangan dunia.
• Akan tetapi problem yang muncul dengan adanya media audio visual ini, pertama, perkembangan teknologi media film secara perlahan
menggeser kecenderungan masyarakat dari budaya tulis ke budaya dengar maupun budaya penglihatan. Masyarakat tidak lagi tertarik untuk
mendengarkan sebuah cerita, terutama cerita keagamaan yang monoton. Akan tetapi masyarakat sudah cenderung beralih menyaksikan teks-
teks agama dan dalam hal ini media massa sangat membantu dan masyarakat cenderung menikmati sajian melalui media film. Kedua,
kecenderungan masyarakat untuk menggali informasi dan pengetahuan agama secara formal telah berkurang dan berganti dengan
kecenderungan untuk menggali informasi dan obyek yang memberikan penyegaran. Alhasil, tradisi-tradisi agama yang pada awalnya
memberikan penyegaran secara ruhani, secara perlahan ditinggalkan karena dianggap tidak memberikan pengaruh psikologis dan bahkan
dakwah keagamaan menjadi rutinitas dan ritual keagamaan yang menjemukan.
• 3. Media visual
• Media visual saja juga dapat digunakan; Seperti sejarah islam masuk ke nusantara,
sejarah berdirinya kerajaan samudra pasai, kerajaan Demak Bintoro, kerajaan mataram
yang kesmua itu tidak telepas dari beberapa cerita dakwah yang bisa dikomunikasikan
melalui media visual. Media tersebut sangatlah membantu untuk mengenalkan sejarah
masa lampau kepada anak keturunan kita berikutnya.
• 4. Media individual
• Media individual seperti siaran radio, kaset-kaset khutbah atau pelajaran, baik berupa
kaset ataupun CD yang pada masa sekarang ini banyak tersedia di mana-mana. Masing-
masing media tentunya memiliki karakteristik yang berbeda-beda serta memiliki
kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Seperti contoh radio memiliki kelebihan
dapat didengar dimanapun tempatnya bahkan di seluruh penjuru dunia melalui
streaming, harganya pun terjangkau.
• Dari semua media dakwah ini apabila digunakan secara maksimal untuk kepentingan
dakwah, maka diharapkan memberikan pengaruh yang positif bagi mitra dakwah. Yang
menjadi permasalahan adalah bagaimana kita menggunakan media dakwah tersebut
dengan tepat dan sesuai dengan kebutuhan mitra dakwah sehingga penyampaian
dakwah menjadi efektif
• 2.3 Strategi Berdakwah
• Strategi dakwah komunikasi yang merujuk pada tiga unsur utama, yaitu pesan, media, dan audiens harus menjadi perhatian utama. Pertama, pesan dakwah hendaklah berupa
informasi yang tidak bersifat memaksa, membawa perubahan, dan melahirkan kemajuan. Kedua, media yang menjadi saluran juga harus merupakan media yang bersifat interaktif
dan bisa melahirkan audiens yang aktif memaknai pesan. Dan yang ketiga, audiens haruslah pula orang yang tidak hanya sematamata didominasi oleh pengirim pesan. Mereka harus
menjadi audiens yang aktif.
• Tiga konsep strategi dakwah tersebut akan dijelaskan dengan konsep-konsep keislaman sebagai berikut, yaitu :
• 1. Strategi Information dan Tabligh
• Dalam komunikasi, konsep informasi ini paling tidak bisa dilihat dalam dua pendapat. Pendapat pertama mengatakan bahwa informasi itu berasal dari information. Model ini sangat
ditekankan oleh C. Shanon dan W. Weaver dalam bentuk komunikasi satu arah. Namun komunikasi satu arah ini, menurut H. Laswell sangat membutuhkan “effects” apabila si
penerima menyadari dan merasakan pentingnya suatu pesan yang datang. Pada konteks ini pengirim pesan masih menjadi pusat dan penentu bagi kesuksesan sebuah komunikasi.
• Jika dilihat dari kacamata Islam, konsep yang paling relevan dari konsep informasi di atas adalah konsep manfaat dan kepuasan. Hal ini sejalan dengan prinsip tabligh, yang berarti
menyampaikan suatu informasi tanpa adanya paksaan kepada si penerima pesan untuk menerimanya. Penerimalah yang menentukan untuk menerima atau menolak sebuah pesan.
• Oleh karena itu, strategi dakwah Islam yang berkaitan dengan informasi dan tabligh ini relevan dengan karakter media baru yang mengedepankan interaktifitas antara pengirim dan
penerima pesan. Media baru mampu menfasilitasi karakter dan watak dakwah Islam yang sangat terbuka ini. Alasannya, media baru sangat menekankan komunikasi dua arah, dan
tentu konsep informasi dalam Islam yang tidak berpusat pada pengirim ini jelas sekali sejalan dengan watak media baru.
• 2. Strategi Change and Taghyir
• Perubahan dalam Islam tidak ditentukan oleh orang lain, melainkan oleh diri sendiri. Di dalam Islam, konsep perubahan ini dikenal dengan al-taghyir (perubahan). Konsep ini dapat
dilihat dari perintah untuk senantiasa melakukan perubahan. Allah berfirman dalam Surat al-Ra’d: 11 dan Surat al-Anfal: 53. Dua ayat ini menunjukkan bahwa manusia punya potensi
untuk berubah sepanjang mereka mau mengoptimalkan potensi yang ada di dalam diri mereka.
• Keaktifan diri penerima dalam memaknai sebuah pesan akan menentukan sebuah perubahan. Berkaitan dengan konsep ini, sejatinya komunikasi telah terjadi ketika di dalam dan di
luar diri seseorang terdapat sesuatu yang memungkinkan seseorang memberikan pemaknaan. Artinya perubahan tidak lagi ditentukan pada pengirim pesan. Ketika seorang
menerima pesan, ia sendirilah yang menentukan apakah bisa tersebut dapat mengubah dirinya atau tidak.
• Dalam konteks dakwah Islam, perubahan yang diharapkan hendaklah merujuk pada kemampuan dan inisiatif masing-masing khalayak dakwah. Orientasi perubahan seperti demikian
mestilah pula dilakukan melalui media. Media yang digunakan bukan lagi media lama, tetapi media baru, karena media baru memliki sifat komunikasi dua arah di mana setiap orang
bebas untuk berubah sesuai dengan pemaknaan dan kecenderungannya masing-masing. Dengan demikian, perubahan yang akan dilahirkan oleh pengaruh media bukan lagi
perubahan yang mengarah pada keterpaksaan, tapi perubahan yang berangkat dari inisiatif masing-masing orang sesuai dengan kadar kemampuannya.
• 3. Strategi Development
• Dalam teori pembangunan, suatu perkembangan dilakukan dengan diffusi inovasi (diffusion of innovation) terhadap produk negara maju, melakukan pemasaran sosial (social
marketing) dalam hal ide, gagasan, termasuk bidang ekonomi, melakukan pengembangn partisipatif (participatory development), dan yang terakhir adalah pengembangan dengan
kretatifitas sendiri (self-creatifity).
• Dalam konteks dakwah Islam, konsep pembangunan seperti di atas dapat kita jumpai dalam al-Qur’an Surat Saba’ ayat 10, yang menceritakan tentang kelebihan Nabi Daud yang bisa
membentuk dan mengolah besi menjadi sesuatu yang baru yang bermanfaat, seperti pedang dan lain-lain. Hal ini jelas menunjukkan kreatifitas diri. Selain itu, mengenai upaya
transfer teknologi tergambar dalam Surat al-Naml ayat 40-41, yang menceritakan bahwa seorang berilmu dari kalangan Umat Nabi Sulaiman telah memindahkan (mentransfer)
singgasana milik Ratu Bulqis sebelum mata Sulaiman berkedip. Selain itu mengenai modifikasi teknologi, terlihat ketika Nabi Sulaiman memerintahkan pengawalnya untuk
memodikasi singgasana Ratu Bulqis. Semuanya itu terjadi karena kekuatan ilmu pengetahuan.
• PENUTUP
• 1.1 Kesimpulan
• Media baru yang berbasis internet menawarkan sesuatu yang berbeda yang tidak
pernah ditawarkan media lama. Dengan kemajuan internet, orang tidak lagi bersusah-
payah menonton televisi untuk mendapatkan suatu informasi karena informasi dapat
diakses secara langsung melalui situs-situs online, media sosial, YouTube, dan
sebagainya. Tetapi hanya terdapat media yang menggunakan sebagai tujuan
dibandingkan dengan media-media umum tanpa melihat dari segi keislaman, padahal
perkembangan teknologi sekarang ini sudah global (mendunia), sehingga sangat
disayangkan sekali bagi Negara islam seperti Indonesia ini yang sebenarnya masih
butuh pengetahuan tentang agama.
• Fungsi media dalam proses berdakwah diantaranya adalah media pembelajaran,
media informasi, media sosial, komunikasi interaktik, ruang publik, mengembangkan
kreativitas, inovasi dakwah, dan meningkatkan motivasi mad’u. Sedangkan dalam
berdakwah terdapat beberapa media yang dapat digunakan diantaranya media tatap
muka, media audio visual, media visual, dan media media individual. Strategi
berdakwah melalui multimedia digital diantaranya adalah Strategi information dan
tabligh, Change and taghyir, Strategi development.
Sekian dan terima kasih
Wassalamualaikum WR.
WB.

Anda mungkin juga menyukai