Anda di halaman 1dari 25

Laporan Studi Kasus

PT. IT
B1-Higiene Industri
22 – 27 Agustus 2023

HIPERKES & KK
PT. Bina Okupasi Indonesia
Direktorat Bina K3
Anggota Kelompok
1. dr. A. Rizki Dwi Prasetia
2. dr. Abdul Rohim
3. dr. Abdur Rohman
4. dr. Adam Fathony
5. dr. Ade Arum Prawestri
6. dr. Afina Insani Pracoyo
7. dr. Aisya Hanifa
8. dr. Aji Wibowo
9. dr. Aulia Lestari
10. dr. Dewi Sri Fitriani
11. dr. Diandra Ayu Ditha
12. dr. Dimas Bagus Bramasta D.
13. dr. Ditha Kurnia Sani
14. dr. Ella Saputri
15. dr. Fahmi Rizqy Pribadi
16. dr. Inneke Yustisia Army
01 IDENTITAS PERUSAHAAN

PT. IT (Persero) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara di bidang industri
teknologi, yang resmi didirikan pada tanggal 30 Desember 1974.

PT. IT memiliki portofolio sektor usaha di:


Lokasi  Bidang MSDM (Manufacture & Assembly - System
• JI. Moch. Toha No.77 Bandung. Integrator - Digital Service – Managed Service)
 Segmen bisnis TGED (Telco – Government -
Jumlah Karyawan Enterprise - Defense).
• Total 347 orang (2021)
• 272 orang Karyawan Tetap Sertifikasi PT. IT
• 75 orang Karyawan Kontrak
Jam Operasional
• 07.30 – 15.30 WIB

Asuransi
• BPJS Kesehatan
• BPJS Ketenagakerjaan
STRUKTUR
GRUP
PERUSAHAAN
STRUKTUR
ORGANISA
SI
Industrial Hygiene
Menurut OSHA (Occupational Safety and Health Administration),
Industrial Hygiene adalah ilmu dan seni yang mempelajari bagaimana cara melakukan
antisipasi, rekognisi, evaluasi, dan pengendalian terhadap faktor-faktor lingkungan
yang muncul di tempat kerja, dan dapat menyebabkan pekerja sakit, mengalami gangguan
kesehatan, atau perasaan tidak nyaman di antara para pekerja dan penduduk dalam satu
komunitas”

Sedangkan hygiene sendiri merupakan upaya memelihara kesehatan dan


pencegahan penyakit terutama melalui menjaga kebersihan.
ALUR PRODUKSI
PRESSING PRESSING FOOTRING
FLANCHING
200 TON 250 TON WELDING

HYDROSTATIC CIRCUMFERENTIAL NECKRING HANDGUARD


TEST WELDING WELDING WELDING

PEMASANGAN
SHOTBLASTING LEAK TEST NUMERATOR
VALVE
02 IDENTIFIKASI TEMPAT KERJA

FAKTOR FISIK
NO Faktor Hasil Pengamatan Dampak yang terjadi Upaya Standar / Pemecahan
Fisik Perusahaan PP masalah
1 Iklim - Suhu di tempat kerja Peningkatan suhu - Ventilasi Permenak 1. Technical
panas. dapat mengakibatkan ada namun er No.5 Engenering:
- Ventilasi kurang tubuh berkeringat kurang. Tahun memberi kipas
(Welding, Hydrostastik berlebih tanpa input - Pekerja 2018 angin, blower,
test, pasang Valve). cairan yg cukup dapat diberikan ventilasi
mengakibatkan pakaian (jendela), local
dehidrasi hingga berwarna exhaust, tempat
heat cramp, heat cerah. air minum.
syncope, hingga heat 2. Administrasi:
stroke. mengatur rotasi
kerja.
3. APD :seragam /
apron dalam
bahan katun
yang menyerap
keringat yang
terstandarisasi.
NO Faktor Hasil Dampak yang Upaya Standar /PP Pemecahan masalah
Fisik Pengamatan terjadi Perusahaa
n
2 Getaran - Pekerja berada - Jangka pendek: Sarung Permenaker No.5 1. Technical
terlalu dekat Kesemutan, tangan Tahun Engineering:
dengan sumber nyeri otot, dan 2018 - Mengatur jarak pekerja
getaran. kelelahan. dengan sumber
- Pekerja terpapar - Jangka panjang : getaran,
sumber getaran Terjadi Raynaud’s - Melapisi alat dengan
dalam waktu yang syndrome,degenerasi damping
lama dan terus saraf, CTS. atau peredam,
menerus. - Pada alat diberikan
pelumas
2. Administrasi:
- Membatasi jumlah
getaran/paparan dan
atau jarak dengan
sumber getaran.
- Mengatur jam kerja.
3. APD: Menggunakan
sarung tangan lapis
busa.
No Faktor Hasil Dampak Yang Upaya Perusahaan Standar/ Pemecahan Masalah
Fisik Pengamatan terjadi PP
3 Kebisin Berdasarkan • Bising yang Belum tampak adanya Per- • Mengukur intensitas bising yang
gan hasil melebihi usaha untuk menaker timbul dari mesin produksi.
pengamatan, intensitas mencegah dan No.5 • Menjauhkan mesin yang
didapatkan normal dalam mengurangi bising Tahun menghasilkan bising berlebih.
bising selama jangka waktu yang terjadi seperti 2018 • Menyediakan mesin yang kedap
proses yang singkat eliminasi, substitusi, suara.
produksi yang dapat engineering control, • Melakukan modifikasi terhadap
mulai dari menganggu administrative control, mesin yang ada sehingga bising
pressing, keseimbangan, maupun berkurang.
flanging, pola tidur, menggunakan APD • Pengendalian secara
welding, dan gangguan seperti penutup administratif dengan mengatur
shot-blasting. mood dan telinga. rotasi kerja dan durasi bekerja.
lainnya. • Pekerja dapat menggunakan
• Dalam jangka APD penutup telinga seperti
waktu yang earplug atau earmuff.
lama, bising • Melakukan pemeriksaan secara
kontinyu dapat berkala fungsi pendengaran
memicu PAK pekerja.
NIHL.
No Faktor Hasil Dampak Yang terjadi Upaya Perusahaan Standar/ Pemecahan Masalah
Fisik Pengamatan PP
4 Penera • Pada proses • Paparan intensitas • Perusahaan Per- • Dilakukan pengukuran,
ngan welding, cahaya yang tinggi menyediakan menaker pengujian dan pengawasan
cahaya yang pada proses APD berupa No.5 berkala untuk intensitas
ditimbulkan welding dapat kacamata las Tahun pencahyaan
oleh bunga api menyebabkan pada pekerja 2018 • Pengendalian secara
berada pada kelelahan pada • Perusahaan administratif dengan
intensitas mata, penglihatan telah mengatur rotasi kerja.
cahaya yang kabur, menyediakan
tinggi. konjungtivitis, dan beberapa lampu
• Pada unit kerja nyeri pada mata. dan
pressing, • Pencahayaan pencahayaan
numering, dan dapat alami sebagai
pemasangan menyebabkan penerangan
valve kelelahan dan dibeberapa
ditemukan berkurangnya sudut.
adanya fokus saat bekerja
pencahayaan sehingga beresiko
yang kurang. terjadinya
kecelakaan kerja.
NO Faktor Hasil Pengamatan Dampak yang terjadi Upaya Standar /PP Pemecahan masalah
Fisik Perusahaan
5 Radiasi Hasil pengamatan • Dapat Pekerja Permenaker • Pengendalian
didapatkan pada menyebabkan diwajibkan No.5 Tahun administratif berupa
proses pembuatan kelelahan, menggunakan 2018 rotasi dan
tabung gas ketidaknyamanan APD berupa pembagian jam
terdapat paparan pada mata, sensasi kacamata kerja agar dapat
cahaya dengan benda asing pada hitam untuk mengurangi
intensitas yang mata, kesilauan mengurangi paparan cahaya.
tinggi. Cahaya yang berakibat paparan • Pekerja diwajibkan
tersebut dapat meningkatkan risiko cahaya. menggunakan APD
mengandung terjadinya berupa kacamata
radiasi infrared, kecelakaan kerja. hitam untuk
dan/atau radiasi • Paparan jangka mengurangi
cahaya ultraviolet. panjang  paparan cahaya.
meningkatkan risiko
kerusakan mata dan
kerusakan kulit.
FAKTOR KIMIA
No. Faktor Hasil Dampak yang Upaya Standar/ Pemecahan
Kimia Pengamatan Terjadi Perusahaan PP masalah

1. Welding Pekerja terpapar • Metallic fume Pekerja Permenak 1. Technical


Engineering:
Fume saat proses fever (flu-like menggunakan er no. 5 maintenance
welding stainless symptoms with masker namun tahun alat las, ventilasi
steel metallic taste) tidak sesuai 2018 ruangan.
2. Administrasi:
• Jangka panjang » standar
rotasi kerja tidak
erosi septum > 8 jam, medical
nasal, edema paru check up
• Dermatitis 3. APD: welding
mask+
kacamata,
welding helmet,
sarung tangan
las.
No. Faktor Hasil Pengamatan Dampak yang Terjadi Upaya Standar / Pemecahan masalah
Kimia Perusahaan PP

2. Cat (aseton, Pekerja terpapar • Jangka pendek: lritasi Pekerja 1. Administrasi: rotasi
pekerja, monitoring
xylene, saat proses saluran napas atas, menggunakan kepatuhan APD
toluene) pengecatan tabung nyeri kepala, mual, masker pada pekerja
gas melalui proses kehilangan namun 2. APD: paint
respirator, goggle,
inhalasi. keseimbangan. tidak sesuai
gloves
• Jangka panjang: standar,
kerusakan hepar, gloves,
ginjal, dan sistem baju lengan
saraf pusat, Panjang
keganasan.
FAKTOR BIOLOGI
Faktor Biologi Hasil pengamatan Dampak yang Upaya perusahaan Standar / PP Pemecahan masalah
terjadi
Ruangan sempit dan Potensi menjadi Kemungkinan sudah Permenaker No. 5 Tahun  Kebersihan
banyak barang sarang bagi tikus ( ex dilakukan 2018 ruangan dilakukan
bertumpuk : Leptospirosis) pembersihan oleh secara rutin.
perusahanaan,  Ventilasi
namun tidak optimal diperbaiki agar
sirkulasi udara
baik.
Virus dan bakteri  Tempat cuci tangan
dengan handsoap
disediakan
Tidak seluruh pekerja Dapat meningkatkan Kemungkinan masker Permenaker No. 5 Tahun Dilakukan edukasi
menggunakan kasus penyakit paru sudah diberikan, 2018 untuk meningkatkan
masker (bronchitis, namun kesadaran kesadaran pekerja
pneumonia, dll pekerja belum baik Permenaker No. 7 T tentang pentingnya
ahun 2019 penggunaan masker
Jamur dan Protein Lantai belum Suasana lembab dan Kemungkinan sudah Permenaker tahun 1. Substitusi
alergi dan dipasang keramik basah -> tumbuh dilakukaan penataan 2018 2. Technical Enginering,
tumbuhan tingkat dan dinding masih jamur -> bergabung - dan pembersihan pembersihan secara
rendah dari bata atau media >lichen -> alergen namun kurang berkala
tanah liat yang lain untuk sebagian maksimal 3. Administrasi
orang -> timbul 4. APD : penggunaan
reaksi alergi pakaian yang menutupi
seluruh bagian tubuh
KEBERSIHAN UMUM

01
PENGAMATAN
Kebersihan sangat kurang, 04
banyak alat berkarat DASAR HUKUM

02 Permenkes No. 70 Tahun


2016
DAMPAK
Lingkungan kerja kotor,
produk yang dihasilkan
05
kurang bersih SOLUSI
Menambah jumlah tenaga
03 ahli hygiene, service dan
UPAYA
PERUSAHAAN pembersihan alat maupun
Membuat jadwal piket bangunan secara berkala.
kebersihan, imbauan
membuang sampah pada
tempatnya
Petugas Higiene Industri
• Mempunyai pengetahuan dan ketrampilan dalam hygiene industry
Kepmenaker No. 209 th 2019
berdasarkan prosedur kerja di bawah pengawasan atasan langsung.
penerapan SKKNI di bidang
• Mampu melaksanakan tugas mandiri untuk proses Analisa, memecahkan
Hygiene perusahaan
persoalan dan mengajukan gagasan.

• Pemberian pengobatan
• Perawatan tenaga kerja yang sakit
UU No. 14 th 1969 Pasal 10
• Mengatur persediaan tempat, cara dan syarat kerja sesuai hygiene
perusahaan

Penerangan dan Pendidikan mengenai hygiene :


• Bimbingan bidang hygiene
• Pengawasan dan pemeriksaan hygiene lingkungan
UU No. 11 th 1962 Pasal 5 • Pengawasan dan pemeriksaan proses dan hasil produksi air, makanan dan
minuman
• Pengawasan dan pemeriksaan benda, alat yang dapat membahayakan
Kesehatan.
Pada video proses produksi tabung gas LPG, Tidak
Nampak adanya petugas higiene industri
Dampak Solusi

1. Tidak ada penilaian potensi hazard  rawan 1. Penyediaan ahli hygiene industry untuk melakukan
kecelakaan kerja dan PAK penilaian potensi hazard.
2. Kebersihan lingkungan tidak diperhatikan  2. Penyuluhan dan pelatihan self-hygiene dan
lingkungan kerja tidak memenuhi syarat K3 kebersihan lingkungan kerja.
3. Tidak ada data hazard terkait sanitasi dan Kesehatan 3. Penyuluhan dan pelatihan potensi hazard dan
lingkungan kerja. pencegahannya (terutama terkait bahan kimia dan
4. Pengembangan program pengendalian hazard dan gas saat produksi LPG)
pencegahan PAK tidak optimal 4. Menyediakan APD bagi pekerja sesuai risiko paparan
5. Kemungkinan pencemaran lingkungan akibat 5. Memastikan system sanitasi perusahaan dan
limbah perusahaan pengelolaan limbah industry sesuai standar K3.
PENGOLAHAN LIMBAH

Permenaker
No.5 tahun
2018

Permenaker
No.5 tahun
2019

UU No.1
Tahun 1970
TABEL IDENTIFIKASI MASALAH
Proses
No. Fisika Kimia Biologi Ergonomi Psikologi PAK KK
Kerja
Trauma suhu,
Bising, trauma mata
MFF, Ca, NIHL, Heat
vibrasi, Berdiri lama,
cramps, heat sycope, heat akibat corpal /
1. Welding panas, Fume - awkward position
exhaustion, heat stroke, cahaya,
radiasi UV
dehidrasi, GGK, stress kerja, keracunan gas,
& infra red
dehidrasi
Berdiri lama, NIHL, heat syncope, tinitus
Bising,
gerakan , neuropati, LBP, Tertindih alat
2. Pressing panas, - -
repetitif penurunan konsentrasi, berat,
vibrasi
stress kerja
Posisi berdiri, Target Tangan terjepit ,
Bising, gerakan produksi Eye strainakibat
tertimpa
panas, Bakteri, repetitif, ruangan pencahayaan minim,
3. Hidrostatik Test - produk,
pencahay virus terbatas/sempit, dermatitis, leptospirosis,
terpeleset
a an cahaya dalam demam dengue
genangan air
ruangan kurang

Mengangkat
barang, posisi
Inhalasi
Bising, berdiri dan
4. Shotblasting debu/ - LBP Cedera tangan
panas membungkuk
partikel
saat mengambil
tabung gas
TABEL IDENTIFIKASI MASALAH
Proses
No. Fisika Kimia Biologi Ergonomi Psikologi PAK KK
Kerja
Gerakan sama
dan berulang,
5. Pasang valve Bising - - CTS Terjepit alat
posisi berdiri

Posisi duduk LBP, dermatitis akibat kerja,


Bakteri, yang lama, Target
6. Leak Test Bising - produksi leptospirosis, demam -
virus gerakan twisting
berulang dengue

Gerakan sama
7. Numerator Bising - - CTS, eye strain Tertimpa produk
dan berulang
03 Kesimpulan dan Saran

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada PT. IT (Persero),
penerapan higiene industri belum baik karena masih terdapat berbagai potensi
bahaya yang belum terkontrol.

SARAN
1. Perusahaan perlu mengidentifikasi ulang faktor-faktor risiko yang
memungkinkan terjadinya kecelakaan kerja ataupun PAK.
2. Perusahaan wajib melakukan upaya pengendalian terhadap faktor-faktor risiko
yang memungkinkan terjadinya kecelakaan kerja dan PAK.
3. Perusahaan wajib melakukan upaya untuk menjaga hygiene lingkungannya
agar hasil produksi dan kinerjanya maksimal.

Anda mungkin juga menyukai