VEILIGHEIDS
REGLEMENT
1910 (VR 1910, Perlindungan tenaga
Stbl No. 406) kerja tidak hanya di
industri/ pabrik
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Pasal 1 Tenaga
kerja
1. Ruangan/
lapangan
2. Tertutup/
1. Darat, dalam terbuka
tanah 3. Bergerak/
2. Permukaan tetap
air, dalam air
KRITERIA
3. Udara
usaha
Sumber bahaya
Barang/jasa
Pasal 8 :
Pemeriksaan
kesehatan
SE-01/MEN/1997
tentang Nilai Ambang
Batas Faktor Kimia di
Udara Tempat Kerja
Lingkungan kerja
Kesatuan dan interaksi berbagai faktor di
tempat kerja dan pengaruhnya pada tk dan
dapat mempengaruhi k3 tenaga kerja
Penilaian lingkungan kerja
Mengetahui kualitatif dan kuantitaf
tingkat bahaya di lingkungan kerja
melalui pengukuran, pengambilan sampel,
dan analisis laboratorium kemudian
bandingkan dgn standar baku atau nab
Hasil pengukuran diatas standard
dan NAB
Kecelakaan kerja Produktivitas
Penyakit Akibat rendah
Kerja
eliminasi
subtitusi
• Menghilangkan sumber bahaya yang berasal
dari bahan, proses, operasi atau peralatan
dilakukan pada saat desain, mencegah
bahaya diakibatkan kekurangan desain
1. Kacamata (spectacles)
2. Googles
3. Tameng muka (face shield)
Alat Pelindung Tangan/Sarung Tangan
Cotton Very
common
Cotton Synthetic fiber Often used for work in the
winter
Coated For better
handling
For handling For general purpose and heavy
Leather work
For welding For gas and electric
welding
Gloves For general purpose and heavy work
For handling For light work, cooking and house
keeping
Rubber
Chemical resistant, Oil resistant
For
Solvent resistant
chemicals
Berkompetensi dan
Personil K3 kewenangan
pelati han
lingkungan kerja
FAKTOR
FISIK Kebisingan
Iklim Kerja
Getaran
Gelombang Mikro/radio
Radiasi Sinar UV
Medan Magnet statis
Pencahayaan
Tekanan udara
1. KEBISINGAN
Didefinisikan sebagai :
Semua suara yang tidak dikehendaki yang bersumber
dari alat-alat proses produksi dan/atau alat-alat
kerja yang pada tingkat tertentu dapat
menimbulkan gangguan pendengaran.
KEBISINGAN
NAB Kebisingan :
EAR MUFF
Apa akibat kebisingan yang memajan Pekerja
melebihi NAB?
1.Gangguan fisiologis (tek. Darah naik,
peningkatan nadi)
2.Gangguan psikologis (tdk nyaman, kurang
konsentrasi, emosi)
3.Gangguan komunikasi (dapat menyebabkan
kecelakaan)
4.Gangguan keseimbangan (pusing, mual)
5.Gangguan pendengaran
. Tuli
Adalah :
Hasil perpaduan antara suhu, kelembaban, kecepatan
gerakan udara dan panas radiasi dengan tingkat
pengeluaran panas dari tubuh tenaga kerja sebagai
akibat pekerjaannya.
Sumber tekanan Sumber tekanan
dingin (sumber panas (sumber
dingin atau panas atau
operasi) ventilasi kurang)
1. Membutuhkan panas
(peleburan, pemanasan, pembakaran, pengeringan)
lingk.kerja panas
IKLIM KERJA
• RESPON FISIOLOGIS
IKLIM KERJA
•Kelembaban adalah ukuran banyaknya kadar air yang terkandung dalam
udara.
•Kelembaban biasanya dinyatakan dengan persentase (%)
• Dry temperature
• Wet temperature
…. oC
• Globe
temperature
NAB
IKLIM KERJA
ISBB (oC)
Pengaturan waktu Beban Kerja
kerja setiap jam Sgt.
Ringan Sedang Berat
Berat
75% - 100% 31,0 28,0 - -
50% - 75% 31,0 29,0 27,5 -
25% - 50% 32,0 30,0 28,0 28,0
0% - 25% 32,2 31,1 30,5 30,0
(ISBB1)(t1) +……(ISBBn)(tn)
ISBB = ---------------------------------------
t1 + ……(tn)
Heat Fatique
Gangguan pada kemampuan motorik dalam kondisi panas.
Gerakan tubuh menjadi lambat, kurang waspada terhadap tugas.
Heat stroke
Kerusakan serius yang berkaitan dengan kesalahan pada pusat
pengatur suhu tubuh.
IKLIM KERJA
• Penanganan • Pencegahan
– Menggantikan Cairan – Menurunkan kondisi panas lingkungan
kerja dengan penerapan teknologi
– Pindahkan korban pengendalian
keruangan yg lebih • Spot cooling
dingin • Ventilasi (cross ventilation, natural draft)
• Metal shielding
– Basahi kulit korban dgn • AC
pakaian basah / air • Remote control
– Berikan Kompres dingin • Personal protective device / APD
– Untuk Kram, pijat otot
yg terkena – Pengaturan waktu kerja
• Hitung maximum allowable exposure time
– Rujuk ke pertolongan dan minimum recovery time
medis • Work-rest regimen
Antara sumber panas dan tk. dipasang plat logam melengkung ke dalam.
Permukaan dalam licin mengkilat, permukaan luar kasar dan gelap. Antara
Sumer panas dan metal shield dialirkan udara dingin. Panas dari sumber
panas mecapai dinding mengkilat kemudian dipantulkan kembali. Hanya
sebagian kecil panas yang diteruskan dan sampai ke tk
Contoh kasus :
• Pada suatu hari saudara sebagai Ak3 melakukan
pengukuran atau(pengujian tekanan panas di ruang tanur
PT.ABD,dg hasil ISBB =31 C. Apabila bang Amir,umur 50
tahun bekerja Di ruangan tersebut selama 6 jam dalam 8
Jam sehari, Ia bekerja dengan beban sedang.
Apa yang harus dilakukan sebagai perlindungan k3 bang
Amir?
Pekerjaan Sedang
ISBB (oC)
Pengaturan waktu Beban Kerja
kerja setiap jam Sgt.
Ringan Sedang Berat
Berat
75% - 100% 31,0 28,0 - -
50% - 75% 31,0 29,0 27,5 -
25% - 50% 32,0 30,0 28,0 28,0
0% - 25% 32,2 31,1 30,5 30,0
2. Bor (drill)
3. Bor listrik
4. Gergaji
Gangguan
Mempercepat terjadinya kesehatan
kelelahan - Hand-arm
syndrome
- Vibration
Gangguan sickness
kenyamanan
kerja
GETARAN
E F E K G E TA R A N
•Tergantung besar kecilnya getaran
– 3 - 9 Hz Akan timbul resonansi
– pada
6 - 10 Hz Tekanan dadadenyut
darah, dan perut
jantung, pemakaian O2 dan
perdenyut sedikit berubah
– 11-12 Hz Leher, kepala, pinggul, kesatuan otot dan tulang akan
beresonansi.
– 13 - 15 Hz Tenggorokan akan mengalami resonansi.
– >20HzTonus otot akan meningkat, akibat kontraksi statis ini otot
menjadi lemah, rasa tidak enak dan kurang ada perhatian.
• Hand Arm Vibration (HAV)
Hand-Arm Vibration Syndrome (HAVS) atau
white finger phenomenon Jari jemari
menjadi putih diakibatkan oleh sirkulasi
darah yang buruk yang merusak pembuluh
darah dan jaringan.
Carpal Tunnel Syndrome (CTS) menimbulkan efek rasa geli, mati
rasa, dan tangann lemah yang bisa mengurangi kemampuan
bekerja di kondisi dingin atau basah.
paparan Whole Body Vibration diawali dengan sakit punggung
bagian bawah dan mengalami tidak nyaman di bagian punggung
ketika berjalan, kelainan syaraf sensoris yang menimbulkan
paraestesia/ kesemutan, menurunnya sensitivitas, gangguan
membedakan (deterionity) selanjutnya atrofi, Gangguan
penglihatan, mata paling banyak dipengaruhi oleh getaran
mekanis.
Kelelahan, penglihatan kabur, sakit kepala, gangguan tidur.
Pemeriksaan
kesehatan
Pengendalian
Mengatur waktu Getaran
kerja Rekayasa
Enginering
Kekuatan Kekuatan
Power Waktu
Medan medan
Frekuensi Density pemaparan
listrik magnit
( mW/cm2 ) ( menit )
( V/m ) ( A/m )
30 kHz – 100 kHz 1842 163 6
100 kHz – 1 MHz 1842 16,3/f 6
1 MHz – 30 MHz 1842/f 16,3/f 6
30 MHz – 100 MHz 61,4 16,3/f 6
100 MHz – 300 MHz 10 61,4 0,163 6
300 MHz – 3 GHz f/30 6
3 GHz – 30 GHz 100 33.878,2/f1,079
30 GHz – 300 GHz 100 67,62/f 0,476
fungsi
Rentang
No. Bagian Tubuh NAB (TWA)
Frekuensi
1 Seluruh tubuh 60/f mT 1 – 300 Hz
Lengan dan
2 300/f mT 1 – 300 Hz
paha
Anggota tubuh
4 dan seluruh 0,2 mT 300Hz – 30KHz
tubuh
Keterangan: f adalah frekuensi dalam Hz
Lanjutan…
Pengendalian bahaya medan megnet statis dilakukan dengan:
a.menghilangkan sumber Medan Magnet Statis dari Tempat
Kerja;
b.mengganti alat, bahan, dan proses kerja yang menimbulkan
sumber Medan Magnet Statis;
c.mengisolasi atau membatasi pajanan sumber Medan Magnet
Statis;
d.mengatur atau membatasi waktu pajanan terhadap sumber
Medan Magnet Statis;
e.mengatur jarak aman sesuai dengan Standar Nasional
Indonesia antara sumber pajanan dan pekerja;
f.menggunaan alat pelindung diri yang sesuai; dan/atau
g.melakukan pengendalian lainnya sesuai dengan perkembangan
7. TEKANAN UDARA EKSTRIM
8. PENCAHAYAAN
• Sumber Pencahayaan:
– Pencahayaan Alam
– Pencahayaan Buatan
Nab campuran =
Cth : dicloro peonoxy aceticacid tiroid dan ginjal
Dikloro asetilen gangguan syaraf tepi
Substitusi mengganti bahan yang beracun dengan bahan yang aman
sedapat mungkin. Sangat susah dilakukan karena harus diteliti agar
hasil yang didapat tetap maksimal.
Isolasi tempat/ruang yang terdapat bahan berbahaya
bagaimana mengenali, menilai dan mengendalikan risiko kimia
misalnya dengan memasang peralatan pembuangan (exhaust) pada
sumber polutan, menggunakan rotasi pekerjaan untuk mempersingkat
pajanan pekerja terhadap bahaya;
jenis alat pelindung diri (APD) yang diperlukan untuk melindungi
pekerja, seperti respirator dan sarung tangan ;
bagaimana mengikuti sistem komunikasi bahaya bahan kimia yang
sesuai melalui lembar data keselamatan (LDK) dan label dan bagaimana
menginterpretasikan LDK dan label tersebut.
FAKTOR BIOLOGI
Merupakan faktor lingkungan kerja yang berkaitan dengan makhluk hidup
seperti virus, bakteri, jamur, debu-debu organik (debu kapas), dan makhluk
hidup lainnya.
Bakteri : 700 cfu/m^3 dan bebas bakteri patogen (colony forming unit)
Kecelakaan kerja
Pengendalian
Eliminasi sumber bahaya faktor biologi
Mengganti bahan atau proses yang menimbulkan
bahaya biologi
Mengisolasi/membatasi pajanan dgn sumber bahaya
faktor biologi
Sistem ventilasi
Memasang rambu yang sesuai
Vaksinasi
Desinfektan
Fasilitas sanitasi dengan air mengalir/antiseptik
FAKTOR ERGONOMI
Ergonomi adalah keserasian dan kesesuaian alat
kerja, tempat kerja, posisi kerja dengan bentuk
bagian tubuh manusia
Dampak yang dihasilkan adalah kelelahan, penyakit
akibat kerja yang berkaitan dengan otot dan tulang
Dalam bekerja diharapkan didapatkan hasil sebesar-
besarnya dengan usaha yang sekecil-kecilnya
POTENSI BAHAYA FAKTOR
ERGONOMI
Cara kerja, posisi kerja, dan posturtubuh
tidak sesuai
Desain alat kerja dan tempat kerjayang
tidak sesuai antropometri
Pengangkatan beban yang melebihi
kapasitas
PRISIP ERGONOMI
- Sikap tubuh yang baik
- Kurangi beban
- Ketinggian sesuai
- mudah dijangkau
- Kurang tenaga
- Hindari gerakan ulangan
- Ruang yang cukup
- Kurang stres
- Ganti posisi
- Lingk. Aman selamat
• Ketidak serasian (ukuran tubuh manusia
dengan tempat kerja)
- akan mempengaruhi sikap tubuh saat
bekerja ,
- dapat menyebabkan berbagai gangguan
muskuloskeletal, mulai dari nyeri sampai
cedera otot
- memperbesar risiko untuk terjadi
kecelakaan
Anthropometri
suatu pengukuran yang sistematis terhadap
tubuh manusia, terutama seluk beluk
dimensional ukuran dan bentuk tubuh manusia.
Statis ukuran tubuh diam. tinggi, lebar, tebal
dll
Dinamis dalam keadan bergerak (jangkauan,
sudut puntir dll)
Jenis pengukuran:
STATIS
Ukuran Panjang
Ukuran lebar Ukuran Tebal
Anthropometri untuk :
- Perancangan area kerja
- Perancangan peralatan seperti mesin dll
- Perancangan produk konsumtif spt
kursi, pakaian dll
- Perancangan lingkungan
PENGGUNAAN DATA
ANTROPOMETRI
Sikap Kerja
• Clearance
• Reach
• Posture
• Strength
CLEARANCE menentukan minimum ruang
(space) yang diperlukan orang utk leluasa
beraktifitas
Reach ( jarak jangkauan)
Posture
Sikap Tubuh Yang Baik
• Tidak membungkuk
• Tidak jongkok
• Tidak memutar tubuh
Sikap Tubuh Yang Baik
• Tinggi tempat kerja antara tinggi pusat dan
tinggi sikut
• Tidak meraih obyek/alat kerja melebihi
tinggi bahu
• Letak obyek pada lapang pandang (30
derajat dari masing-masing mata – 60
derajat)
Berdiri dengan benar
- istirahatkan salah satu kaki secara
bergantian.
- salah satu kaki di atas sesuatu yang lebih
tinggi dari kaki yang lain.
- hindari posisi tubuh membungkuk atau
miring ke samping.
- posisi tulang belakang vertical dan berat
badan tertumpu pada 2 kaki
Mengangkat dengan punggung dan
kaki tertekuk
• Pekerja berisiko
- Kantin : kereta,baki,rak,dish
- Tata graha : objek berat/tinggi,sapu,sikat
- Klerk : kursi,meja,komputer,stasiun kerja
- Laundry : tarik/dorong kereta
- Maintenance : angkat,angkut objek/alat
- Perawat : membantu pasien/bed
GANGGUAN KESEHATAN
1. Kelelahan : - umum
- lokal
2. Sakit pinggang
3. Varices
4. Cervico brachial syndrome
5. Carpal tunnel syndrome
6. Stres kerja
Pengendalian Ergonomi dilakukan dengan:
menghindari posisi kerja yang janggal;
konflik peran;
172
V. Pengukuran Dan Pengendalian Lingkungan Kerja
Meliputi:
1. Bangunan Tempat Kerja
- halaman;
bersih, tertata rapi, rata, dan tidak becek; dan cukup luas untuk lalu lintas orang
dan barang
saluran air pembuangan pada halaman, maka saluran air harus tertutup dan
terbuat dari bahan yang cukup kuat serta air buangan harus mengalir dan
tidak boleh tergenang.
- gedung, meliputi dinding dan langit-langit, atap; dan lantai.
gedung dalam kondisi: terpelihara dan bersih;, kuat dan kokoh strukturnya; dan
cukup luas sehingga memberikan ruang gerak paling sedikit 2 (dua) meter persegi
per orang.
185
Dinding dan langit-langit harus:
kering atau tidak lembab;
dicat dan/atau mudah dibersihkan;
dilakukan pengecatan ulang paling sedikit 5 (lima)
tahun sekali; dan
dibersihkan paling sedikit 1 (satu) kali setahun.
Lantai harus:
bahan yang keras, tahan air, dan tahan dari bahan
187
Fasilitas Kebersihan Toilet harus:
meliputi: bersih dan tidak menimbulkan bau;
Toilet dan kelengkapannya; tidak ada lalat, nyamuk, atau serangga
yang lainnya;
loker dan ruang ganti pakaian;
tersedia saluran pembuangan air yang
tempat sampah; dan mengalir dengan baik;
peralatan Kebersihan. tersedia air bersih;
dilengkapi dengan pintu;
memiliki penerangan yang cukup;
memiliki sirkulasi udara yang baik;
dibersihkan setiap hari secara periodik;
dan
dapat digunakan selama jam kerja.
188
Rasio kebutuhan jamban dengan jumlah Tenaga Kerja
dalam satu waktu kerja
untuk 1-15 orang = 1 (satu) jamban;
untuk 16-30 orang = 2 (dua) jamban;
tidak boleh kurang dari 2/3 (dua pertiga) jumlah jamban yang
dipersyaratkan
189
Ratio kebutuhan jamban dengan jumlah Tenaga Kerja
area konstruksi atau Tempat Kerja sementara
1-19 orang = 1 (satu) jamban;
20 -199 orang = 1 (satu) jamban dan 1 (satu) peturasan untuk setiap 40
(empat puluh) orang;
200 orang atau lebih = 1 (satu) jamban dan 1 (satu) peturasan untuk setiap 50
(lima puluh) orang.
190
Ukuran
192
Tempat sampah dan peralatan Kebersihan harus
disediakan pada setiap Tempat Kerja.
Tempat sampah harus:
ruang udara.
195
Suhu ruangan yang
nyaman harus
dipertahankan dengan
ketentuan:
Suhu Kering 230C– 260C
dengan
kelembaban 40% – 60%.
199
1. Suatu perusahaan dengan jumlah tenaga
kerja tetap sebanyak 1.320 Orang. Dibagi
dalam 3 shift kerja dengan jumlah tenaga
kerja setiap shiftnya sama. Jika jumlah
pekerja laki laki sama dengan jumlah
pekerja perempuan. Setiap shift kerja jumlah
pekerja laki-laki juga sama dengan jumlah
pekerja perempuan. Berapakah jumlah toilet
minimum?
1. Suatu ruangan dengan ukuran lantai 15 x
10 m^2 dan tinggi langit-langit dari
lantai adalah 3 meter. Berapakah jumlah
tenaga kerja maksimum dalam ruangan
tersebut agar terpenuhi kebutuhan udara
15 m^3 bagi setiap tenaga kerja?
Ketentuan kubik space
Kubik space adalah 10 m^3 dan lebih
baik 15 m^3.
Tinggi dari lantai sampai langit2 paling
sedikit 3 m
Ruangan lebih 4 m tdk di hitung Cubic
space
Volume ruangan = 15x10x3 m^3
BEKERJA PADA
KETINGGIAN
Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal
Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan No. KEP.
45/DJPPK/IX/2008 tentang Pedoman K3 Bekerja
pada Ketinggian dengan Akses Tali (Rope Acces)
Sistem keselamatan bekerja pada ketinggian dapat
dibagi menjadi 2 (dua) , yaitu sistem keselamatan aktif
dan sistem keselamatan pasif.
Contoh objek bekerja pada ketinggian
POTENSI BAHAYA BEKERJA
PADA KETINGGIAN
TERJATUH JATUH PEKERJA ATAU
MATERIAL
BAHAYA JATUH PERCIKAN BARA API, DALAM
PEMOTONGAN ATAU PENGELASAN
KEKUATAN ANGIN
PENGENDALIAN POTENSI BAHAYA
BEKERJA PADA KETINGGIAN
Eliminasi risiko
Minimalisasi risiko, antara lain dengan
substitusi, yaitu dengan memilih sistem
akses yang memiliki resiko bahaya lebih
rendah.
Modifikasi disain bangunan, pabrik atau
struktur.
Isolasi dari bahaya dan atau
Pengendalian teknis lainnya.
Penggunaan alat pelindung diri
PERSONIL YANG PROFESIONAL
KUALIFIKASI DAN PERSYARATAN
TEKNISI AKSES TALI
223
Ak3 muda Ak3 madya Ak3 utama
- D3 -D3 -D3
-Pengalaman paling -Pengalaman paling -5 thn
sedikit 1 thn pengalaman sedikit 3 thn -Sertifikat
pengukuran -Sertifikat kompetensi -sehat
pengendalian lingk.kerja -sehat
-Sertifikat kompetensi
- sehat berdasarkan surat
ket.dok
wewenang
Ak3 muda Ak3 madya Ak3 utama
1. Memasuki t4 kerja 1. Memasuki t4 kerja 1. Memasuki t4 kerja
2. Menetukan 2. Menetukan 2. Menetukan
program lingker program lingker program lingker
3. Mengawasi 3. Mengawasi
pelaksanaan pelaksanaan
program k3 program k3
4. Menetapkan 4. Menetapkan
rekomendasi teknis rekomendasi teknis
syarat k3 lingker syarat k3 lingker
5. Mengevaluasi dan
menetapkan
program
pengembangan K3
lingker
Pengujian lingkungan kerja
Setiap tahun atau sesuai aturan berdasarkan potensi