ANGGOTA:
-AHMAD ILHAM
-DYO
-EGA
-GALEH
-JEFRY
-RAHMATUL
-PUTRA
TEMA
PENGORBANAN
CERITA BAHASA GATOTKACA
• Gatotkaca lahir dari pernikahan Bimasena dari keluarga Pandawa dengan
Arimbi, putri dari Kerajaan Pringgandani, negeri bangsa raksasa Bimasena dari
keluarga Pandawa menikahi Arimbi, putri dari Kerajaan Pringgandani, negeri
bangsa raksasa. Dari pernikahan tersebut lahirlah seorang bayi laki-laki yang
sakti mandraguna berjuluk Gatotkaca.
• Setelah itu, Tetuka muncul dari dalam kawah Candradimuka sebagai pria dewasa yang berbadan besar seperti
raksasa dengan taring menghiasi mulutnya. Semua pusaka dewa sudah menyatu di dalam tubuhnya. Tetuka
lalu berhasil membunuh Sekipu dengan gigitan taring. Kresna memotong taring Tetuka dan memintanya
berhenti menggunakan sifat raksasa.
• Batara Guru (raja kahyangan) menghadiahkan Kotang Antrakusuma, Caping Basunanda dan Terompah
Padakacarma untuk dikenakan Tetuka. Sejak saat itu namanya berubah menjadi Gatot Kaca. Ia mampu
terbang menuju Kerajaan Trabelasuket lalu membunuh Kapapracona.
• Dalam versi Mahabharata, Gatotkaca menikahi Ahilawati, gadis dari Kerajaan Naga. Dari pernikahan tersebut mereka
mempunyai anak bernama Barbarika. Sementara dalam versi pewayangan Jawa, Gatotkaca sempat menikahi sepupunya
Pregiwa, putri Arjuna, dan menjadi raja Kerajaan Pringgandani. Dikisahkan Gatotkaca harus berjuang keras merebut hati
Pregiwa dan bersaing dengan Laksamana Mandrakumara dari keluarga Kurawa. Namun, akhirnya Gatotkaca dan Pregiwa
menikah hingga dikaruniai seorang putra yang bernama Sasikirana.
• Kesaktian yang dimiliki Gatotkaca, selain didapatkan dari ayah dan ibunya, juga lantaran pusaka sakti yang diwariskan para
dewa. Pusaka-pusaka itu yang dibawanya melawan pasukan Kurawa di Perang Baratayudha.
• Pusaka-pusaka tersebut diberikan Kahyangan atas jasanya menghentikan Pracona dan Sekipu yang kemudian menjadi
asal-usulnya menggunakan nama Gatotkaca. Salah satu pusaka yang didapatkannya adalah rompi ikonisnya yang
bernama Antakusuma. Jika Gatotkaca menggunakan pusaka tersebut, maka dia bisa terbang dengan bebas tanpa
menggunakan sayap. Di tangan kanannya, Gatotkaca memegang pusaka Aji Brajamusti yang membuat pukulannya
amat mematikan.
• Akhir hidup Gatotkaca cukup ironis, meskipun gugur di medan perang. Saat itu di Perang Baratayudha, Gatotkaca
terbang setinggi-tingginya untuk menghindari pusata Konta Wijaya yang digunakan Karna. Namun Gatotkaca tewas
tertusuk pusaka Konta
• Wijaya yang mencari sarungnya, di mana sarung pusaka tersebut tertelan di dalam perut Gatotkaca saat memotong tali
pusar. Peristiwa itu memiliki arti Gatotkaca hanya bisa terluka atau terbunuh karena pusaka tersebut.
• Gatotkaca pun gugur pada perang Baratayudha di Kurusetra. Meskipun ajalnya sudah tiba dan tewas dengan senjata
Konta yang menyatu dengan sarung senjata Konta dalam tubuhnya. Jasad Gatotkaca mampu menghancurkan kereta
Karna dan menjadikan prajurit Korawa yang ada di sekitarnya tewas terkena pecahan kereta Karna tersebut.
ANALISIS UNSUR INSTRIKSIK
• 1.TOKOH DAN PENOKOHAN
• GATOTKACA
• ARUMBI
• KELUARGA PANDAWA
• ARJUNA
• BINASENA
• KARNA
• TETUKA
• KRISNA
• ALIWATI
• KUNTA WIJAYA
•2.PENOKOHAN
• GATOTKACA,ARIMBI
MAHABARATA,KELUARGA
PANDAWA,BINASENA, = PROTAGONIS
• NARADA = ANTAGONIS
•3.ALUR
• MAJU MUNDUR \FLASHBACK
•SETTING
• WAKTU
• TEMPAT
• SESUASANA