Anda di halaman 1dari 7

Nama : Junata Adam

Nim : 02322145561
THE STORY OF ARJUNA
Pada suatu hari di suatu kerajaan, hiduplah seorang pangeran muda yang bernama Arjuna.
Arjuna adalah sosok yang tampan dan memiliki badan yang kekar dan juga memiliki ilmu sakti
mandraguna tetapi ia sering menggunakan kesaktiannya untuk membantu orang lain. Ia sering
membantu orang lain dan juga membantu warga desa Ketika ada kesulitan. Dibalik
kehebatannya, Arjuna memiliki musuh bebuyutan yang bernama Karno, tetapi Arjuna dan
karno adalah sahabat sejati yang terpisah akibat rasa iri terhadap Arjuna setelah ia mendapatkan
ilmu pengetahuan yang tinggi dari guru drona, dan sejak saat itu si karno bermusuhan dengan
Arjuna akibat rasa iri terhadap Arjuna.

Pada suatu waktu Ketika Arjuna sedang bertapa di atas gunung tiba-tiba ada goncang yang
dahsyat di gunung tersebut dan mengganggu pertaannya. Seketika Arjuna pun terbangun dari
pertapaannya, “ada apa dengan gunung ini, kenapa tiba-tiba gunung ini bergongcang?” tanya
Arjuna.

dan Ketika Arjuna masih di atas gunung tiba-tida datanglah seorang guru yang bernama drona.
Sang guru pun menemui Arjuna dan memberi tahu kepada Arjuna tentang kesaktian yang
diberikan terhadap karno dari para dewa. “hai,Arjuna. Aku datang menemui engkau untuk
memberi tahu bahwa si karno memiliki kesaktian untuk membunuhmu.” ucap guru drona.“guru
kesaktian apa yang di beri dewa kepada karno.” tanya Arjuna. “kesaktian yang di berikan
terhadapat karno adalah busur konta wijaya.” Jawab guru drona. “Bagaimana cara
mengalahkan busur konta jaya.” Tanya Arjuna. “Arjuna, tidak ada yang bisa menandingi
kesaitian busur konta wijaya.” Jawab guru drona. “untuk menandingi busur konta wijaya harus
menggunakan busur Brahmastra, tetapi ketika busur brahmastra di gunakan untuk melawan
busur konta wijaya maka alam semesta ini akan hancur berkeping-keping.”ucap guru drona.

Setelah mendengarkan perkataan guru drona Arjuna pun berpikir bagaimana agar bisa
mengalahkan si karno. setelah perbikir Panjang Arjuna pun memulai bertapa lagi di suatu goa
untuk menambah kesaktian untuk melawan si karno.

Sementara itu si karno pun memulai persiapan untuk menganlahkan Arjuna. “aku telah
mendapatkankan busur konta wijaya untuk membunuh Arjuna.” Ucap karno. dan setelah itu
datanglah sang pangeran yang bernama duyurdana. Sang pangeran Duyurdana pun memulai
memerintah si karno untuk mencari dan membunuh Arjuna. “hai sahabatku karno, apakah kau
sudah siap untuk bertarung dengan Arjuna.” Ucap Duyurdana. “iya, aku sudah siap untuk
membunuh Arjuna dengan busurku ini.” Jawab karno. “tetapi busur ini hanya bisa aku gunakan
sekali.” Ucap karno. “hai sahabatku, kau jangan cemas aku akan membantumu untuk
menyingkirkan pasukannya Arjuna dan engkau bisa secara langsung untuk menghadapi
Arjuna.” Jawab Duyurdana. Dan setelagh itupun pangeran Duyurdana pun pergi meninngalkan
karno.

Dan sementara itu Arjuna dalam pertapaannya pun selesai dan ia mendapatkan rompi besi emas
dari pertapaannya. rompi tersebut sangat kuat berbagai busur tidak dapat menembus rompi besi
emas tersebut. Rompi emas adalah pemberian dewa dalam pertapaanya. Setelah mendapatkan
rompi besi emas tersebut Arjuna pun mulai bersiap mengumpulkan pasukannya.

Setelah selesai mengumpulkan pasukan Arjuna pun meminta doa restu kepada ibunya dan
gurunya untuk mengalahkan si karno. Ibunya pun memberi restu kepada Arjuna. “Ibu, aku akan
pergi untuk berperang, aku minta doa restumu itu.” Ucap Arjuna. “hai, anakku Arjuna, ibu
memberikan restu kepadamu.” Jawab ibunya Arjuna. Setelah memberikan restu kepada Arjuna.
Arjuna pun kembali mempersiapkan pasukannya.

Setelah beberapa hari menyiapkan pasukan, datanglah saudara Arjuna. Ia memberikan saran
itu mengajak gatotkaca bergabung di dalam pasukannya. “hai adikku Arjuna, ajaklah Gatotkaca
untuk bergabung di dalam pasukanmu agar mudah mengalahkan si karno.” ucap saudara
Arjuna. Dan Arjuna pun memikirkan saran dari saudaranya untuk mengajak Gatotkaca untuk
membantunya melawan si karno. “bagaimana saya bisa bertemu dengan Gatotkaca.” Tanya
Arjuna. “kalau kau mau bertemu dengan Gatotkaca maka kau harus pergi di goa raksasa, di
situlah Gatotkaca tinggal.” Jawab saudara Arjuna.

Setelah mengetahui keberadaan gatotkaca Arjuna pun memulai perjalanannya di goa raksasa
tempat tinggal Gatotkaca. Setelah sampai Arjuna pun masuk goa tersebut dan mencari
Gatotkaca. Setelah mencari di dalam goa Arjuna pun bertemu dengan Gatotkaca. “Arjuna, ada
apa kau datang kemari?.” tanya Gototkaca. “saya datang kemari untuk meminta bantuanmu
untuk mengalahkan karno, karna hanya dengan kesaktianmu yang dapat mengalahkan pasukan
karno.” jawab Arjuna. “baiklah, saya akan membantumu untuk mengalahkan karno.” ucap
Gatotokaca. Setelah itu arjuna meninggalkan goa tersebut dengan kudanya, dan telah
mendapatkan bantunan dari Gatotkaca.

Setelah beberapa hari persiapan hari pertempuran pun di mulai di daerah Kurukshetra. Dan
Kedua pasukan pun siap untuk bertempur. Setelah kedua pasukan telah membunyikan
terompetnya maka pertempuran pun di mulai. Kedua pasukan saling bertarung dan banyak
korban berjatuhan. Karno pun di serang oleh pasukan Arjuna, dan karno pun di bantu oleh
Duyurdana untuk mengalahkan pasukannya Arjuna. Duyurdana menyerang pasukan Arjuna
tanpa henti. Arjuna pun menemukan keberadaan karno, dan arkhirna Arjuna dan karno
berhadapan secara langsung.

Arjuna pun menyerang karno dengan anak panahnya dan begitu juga dengan si karno
menyerang Arjuna dengan anak panahnya. Pusur. Busur panah berterbangan, langan menjadi
hujan anak panah yang di sebabkan oleh pertarungan Arjuna dan karno. dan pada akhir karno
menggunakan busur terkuat untuk melawan Arjuna dan begitu juga dengan Arjuna pun
menangkir serangan karno dengan rompi besi emasnya.

Seeking begitu dashsyatnya pertarungannya dan tiba-tiba turunlah Gatotkaca dari langit yang
menggoncang daerah kuruksherta. “Arjuna, aku datang untuk membantumu untuk melawan
pasukan karno.” ucap Gatotkaca. Gatotkacapun menyerang karno dengan kesaktianya. Dan
karno pun berusaha melawan Gatotkata dengan kesaktiannya.

Saking kuatnya Gototkaca karno pun kewalahan menghadapinya. Pasukan karno mulai
terpukul mundur yang di akibatkan oleh Gatotkaca. dan akhirnya karno pun terdesak untuk
melawan Gatotkaca. Duyurdana pun memberikan saran untuk menggunakan busur konta
wijaya untuk mengalahkan Gatotkaca. “temanku karno, gunakanlah busur konta wijaya untuk
membunuh Gatotkaca.” ucap Duyurdana. “tidak temanku Duyurdana, saya akan menggunakan
busur konta wijaya untuk membunuh Arjuna.” Ucap karno. “temanku karno, kalua kau tidak
menggunakan busur konta wijayamu maka kita akan kalah oleh Gatotkaca.” ucap Duyurdana.
Karno pun mendengarkan perkataan duyurdana. Karno memulai membaca mantra untuk
memanggil busur konta wijayanya, dan karno menembakkan busur konta wijaya ke pusar
Gatotkaca dan akhirnya Gatotkaca pun tumbang dan meninggal. Gatotkacapun telah gugur
dalam pertempuran akhirnya karno dan Arjuna kembali berduel anak panah. Kedua kesatria
memiliki kemampuan yang sama dan seimbang.

Hari demi hari berlalu kedua pasukan mulai berkurang dan banyak korban berjatuhan. Mereka
berdua amasih bertarung satu sama lain dengan Arjuna menggunakan ropi besi emasnya
jadinya serangan karno bisa di kalahkan dengan mudahnya.

Dan akhirnya Arjuna menggunakan busur Brahmastra untuk mengalahkan karno. Arjuna pun
mulai membacakan mantra dan terpanggil lah busur Brahmastra, dan seketika Arjuna
menembaknyanya ke arah karno. karno pun tidak bisa menghindar dari busur Brahmastra itu
dan akhirnya si karno pun gugur di dalam medan pertempuran. Dan akhirnya pertempuran
kuruksherta pun berakhir dan di menangkan oleh Arjuna.

Setelah Kembali dari peperangan dan pertempuran, akhirnya Arjuna pun menjadi raja di
Kerajaan karno. Kerajaan itu pun menjadi Kerajaan yang lebih baik dari sebelumnya.

Beberapa tahun pun berlalu, Arjuna pun ingin melakukan tapa. Walaupun Arjuna memiliki ilmu
paling tinggi, Arjuna sering melakukan tapa untuk menambah kesaktiannya.

Suatu hari, Arjuna pergi bertapa di puncak gunug, suasana gunung pun merasa sejuk dan jauh
dari permukiman dan membuat tempat itu sangat cocok untuk bertapa. Arjuna kemudian duduk
bersila di atas batu besar seraya memejamkan mata dan memusatkan pemikirannya. Sesaat
kemudian Arjuna terlalut dalam semedinya.

Siang dan malam Arjuna sangat tekun dalam pertapaannya, hingga tubuhnya memancarkan
sinar yang memiliki kekuatan yang luar biasa. Hal ini membuat kekacauan di kahyangan
suralaya. Kahyangan tempat para dewa berguncang cukup besar. Kawah candradimuka
mendidih dan menyemburkan muntahan lahar. Petir menggelegar di siang bolong.

Puncak gunung tempat Arjuna bertapa terangkat ke atas hingga hampir menyentuh langit.
Karena begitu dahsyat kekuatan yang terpancar dari pertapaan Arjuna itu, jika ada burung yang
berani terbang di atasnya pasti akan jatuh, hingga tak ada satupun makhaluk yang berani
mengganggunya. Peristiwa tersebut membuat para dewa khawatir dan kahyangan menjadi
khawatir, kemudian bathara guru segera memanggil bathara Narada serta menyuruhnya turun
ke bumi utuk mencari tahu penyebab semuan kekacauan ini. Setelah terbang berputar-putar di
angkasa, bathara Narada melihat Arjuna sedang bertapa. Segera bathara naradapun
menghampiri Arjuna dan membujuknya agar Arjuna segera menghentikan pertapaannya.
“cucuku Arjuna, bangunlah dari tapamu. Semua orang bahkan para dewa akan celaka bila kau
tidak berhenti bertapa.” Ucap Bathara Narada.

Sebenarnya Arjuna mendengarkan perintah itu,akan tetapi dia enggan berhentikan semedinya.
Di dalam benak Arjuna jika dia berhenti para dewa tidak akan memberinya banyak kesaktian.
“baiklah jika engkau keras kepala aku akan mengambil Tindakan.” Ucap bathara Narada.
Bathara Narada mengirim bidadari cantik utuk menggodaa Arjuna agar mengakhiri semedinya.
Para bidadari segera merayu Arjuna dengan berbagai cara. Namun semua usaha tersebut tetap
saja sia-sia. Tak hanya di situ Bathara Narada kemudian mengirim beberapa setan yang paling
ganas untuk menghentikan pertapaan Arjuna. Akan tetapi sekali lagi itu hal yang sia-sia, Arjuna
tetap khusyuk di dalam pertapaannya. Usaha terakhir yang di lakukan Bathara Narada adalah
mengirimnaga raksasa yang suka memakan orang-orang sakti, sang nagapun mulai menyrang
Arjuna dengan sekuat tenaga namun serangan itu berhenti sebelum mengenai Arjuna. Seolah
dia memiliki pelindung yang gak kasat mata yang mengelilingi dan melindunginya. Akhirnya
nag aitu pun menyerah dan pergi meninggalkan Arjuna. Sekali lagi Bathara Narada gagal
menghentikan Arjuna dari semedinya.

Bathara Narada kembali menemui Bathara guru. “Narada, sepertinya kamu gagal menjalankan
tugasmu?” tanya Bathara Guru. Benar Bathara Guru, maafkan saya. Namun sepertinya kita
masih punya kesempatan untuk menghentikan Arjuna.” Jawab Bathara Narada.“katakana.
Bagaimana kesempatan yang kamu maksu ?.” tanya Bathara Guru. “tidak ada jalan lain. Kita
harus meminta bantuan pengasug Arjuna yaitu Bathara semar.” jawab Bathara Narada. “baiklah
kali ini kamu harus berhasil.” ucap Bathara Guru.

Bathara Narada pun pergi menemui Bathara semar. “selamat datang Bathara Narada, hal
mendesak apa yang membuatmu sampai datang kesini.” Tanya Bathara Semar. “Bathara Semar.
Kedatanganku kesini untuk meminta bantuannmu, tentang anak asuhmu yang bernama
Arjuna.” Jawab Bathara Narada. “ada apa dengannya?, apa yang dilakukannya.” Tanya Bathara
Semar. Bathara Narada pun kemudian menciritakan semua perbuatan Arjuna. Dia juga
menceritakan telah melakukan berbagai cara untuk menghentikan pertapaan Arjuna, namun
semuanya sia-sia. “kamulah satu-satunya harapan para dewa di khayangan yang bisa
membujuk Arjuna, agar segera mengakhiri pertapaannya.” Ucap Bathara Narada. “baiklah
kalau begitu. Aku akan berusaha menyadarkannya.” Jawab Bathara Semar.

Setelah Bathara Narada kembali ke khanyangan, Semar termenung sendirian dan sibuk mencari
akal. Diapun mengingat saudaranya yang bernama Bathara Antaga atau tagog. Kemudian
semar berangkat menemui Togog untuk meminta bantuan. Togog menyambut dengan gembira
atas kedatangan saudaraanya itu. Semar pun menceritakan perihaltugas yang di berikan
kepadanya. “jika para dewa saja gagal menghentikan Arjuna, bagaiman dengan kita?.” tanya
Bathara Togog. “sudah ikut saja denganku.” Jawab Bathara Semar.

Setibanya di gunung tempat Arjuna bertapa. Keduanya sempat terkejut melihat gunung itu
sudah menjulang tinggi. Mereka kemudian berpencar, masing-masing menempati sisi gunung
itu. Lalumereka bersemedi untuk menghimpun kesaktian. Tubuh Semar dan Togog seketika
berubah menjadi tinggi besar, hingga tingginya melampaui puncak gunung itu. Lalu mereka
mengeruk bagian bawah puncak gunung dan memotongnya. Mereka melemparkan puncak
gunung itu ketempat lain. Begitu bagian atas gunung itu menyentuh tanah, terdengar suara
dentuman yang sangat keras di sertai dengan guncangan yang dahsyat. “ada apa ini?.” ucap
Arjuna.

Baru saja selesai bergumam, tiba-tiba semar dan togog datang menghampirinya. “Kami
memotong dan melemparkan puncak gunung ini raden.” Ucap Bathara Semar. “kenapa raden
semar?”. gara-gara itu aku terbangun dari pertapaanku. Tentu saja para dewa tidak akan
menambah kesaktianku” Tanya Arjuna. “Maaf raden. Justru pertapaanmu itu telah membuat
para dewa resah. Lagi pula untuk apa raden memintan banyak kesaktian, bukankah sudah
cukup dengan kesaktian raden yang telah raden miliki saat ini.” Jawab Bathara Semar. “benar
kata Bathara Semar, raden adalah seorang kesatria yang seharusnya memiliki sifat rendah hati.
Apakah raden tidak menyadari jika pertapaan raden in mencelakakan banyak orang dan para
dewa.” Ucap Bathara togo. Mendengar nasehat tersebut, Arjuna menjadi sadar dan mengakui
semua kesalahannya. Ia juga tidak lupa berterima kasih kepada Bathara Semar dan Bathara
Togog karna telah menyadarkannya. Setelah itu mereka pun pergi dan meninggalkan gunung
tersebut. Kahyangan pun tidak lagi berguncang. Dan alam kembali seperti sedia kala. TAMAT.

Anda mungkin juga menyukai