Anda di halaman 1dari 3

***Asal Usul Gunung Arjuna dan Wukir**

Alkisah,dalam cerita pewayangan di Jawa,ada sosok yang terkenal dengan nama Pandawa. Pandawa
adalah lima orang anak dari Prabu Pandu. Mereka adalah Yudistira, Bima,Arjuna,serta si kembar
Nakula dan Sadewa.Mereka semua merupakan saudara seayah karena lahir dari dua ibu yang
berbeda.Yudistira,Bima,dan Arjuna lahir dari permaisuri pertama Prabu Pandu yang bernama Kunti,
sedangkan Nakula dan Sadewa lahir dari permaisuri kedua yang bernama Madri.Menurut Legenda
Arjuna adalah titisan dari Dewa Indra,Sang Dewa perang.Arjuna memiliki kesaktian melebihl dari
saudara-saudaranya.Meskipun sudah memiliki kesaktian yang tinggi ia juga sering melakukan tapa
untuk menambah kesaktiannya. Suatu hari,Arjuna pergi bertapa ke sebuah lereng gunung. Gunung
tersebut terletak di sebelah barat Batu,Malang.Suasana di lereng gunung itu sangat cocok untuk
bertapa.Udara sejuk dan jauh dari permukiman penduduk, Itulah sebabnya Arjuna memilih tempat itu
agar dapat melaksanakan tapa dengan tenang dan khusyuk. Setiba di lereng gunung itu, Arjuna
langsung duduk bersila di atas sebuah batu besar dan memejamkan mata untuk memusatkan segenap
pikirannya.Siang dan malam ia terus bertapa dengan penuh khusyuk.Karena begitu konsentrasi dan
khusyuknya,tiba-tiba ada sebuah sinar muncul dari Arjuna. Gunung tempat ia bertapa tiba-tiba
bergerak dan terangkat ke atas.Semakin lama, puncak gunung itu semakin menjulang tinggi hingga
menembus langit dan mengguncang Negeri Kahyangan. Melihat Peristiwa tersebut,Kaisar Kahyangan
segera mengutus Batara Narada ke bumi untuk mencari tahu penyebab dan segera menyelesaikan
masalah tersebut. Batara Narada terbang berputar-putar dari Langit,ia melihat ada sebuah gunung
yang sangat tinggi dan ia juga melihat Arjuna sedang bertapa di lereng gunung. Ketika melihat itu
Batara Narada jadi mengetahui penyebab guncangan di Kahyangan karena tapa dari Arjuna. "
Hai,Arjuna....bangunlah!"Panggil Batara Narada."Segera menghentikan tapamu Jika kamu terus
bertapa gunung Ini akan semakin tinggi dan hal itu akan membuat para Dewa di Kahyangan
celaka."Kata Batara Narada. Arjuna mendengar perkataan Batara Narada, tetapi karena
keangkuhannya ia enggan menghentikan pertapaannya. la berpikir, jika ia menghentikantapa itu tentu
para Dewa tidak akan memberinya banyak kesaktian. Arjuna semakin khusyuk melakukan tapanya.
Sementara itu,Batara Narada segera kembalike Kahyangan dan melaporkan hal tersebut kepada Kaisar
Khayangan.Mendengar hal itu salah seorang Batara,yaitu Batara Guru meminta ijin kepada Kaisar
Khayangan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Batara Guru memerintahkan tujuh bidadari
tercantik di Kahyangan untuk menggonda Arjuna agar mengakhiri tapanya. Dan mengutus para
dedemit untuk menakut-nakuti Arjuna.agar tapa Arjuna dapat berhenti.Tetapi semua usaha itu sia-
sia.Bidadari dan dedemit itu melaporkan kegagalan mereka.Mendengar laporan itu,Batara Guru
berfikir sejenak.Para Dewa mulai merasa cemas melihat kelakuan Arjuna.Akhimya Batara Guru
teringat kepada Dewa Ismaya, ia adalah Batara Semar.Sang pengasuh Pandawa yang tinggal di
Bumi.Batara Guru datang ke Bumi untuk menemui Semar dan meminta tolong. Batara Guru
menceritakan tentang Arjuna salah satu anak asuhnya sedang bertapa, danakibat pertapaannya itu
membuat kahyangan menjadi terganggu. Setelah mendengar cerita dari Batara
Guru,Semar menyanggupi permintaan tolongnya.Semar pun mengajak Batara Togog untuk
membantunya menyelesaikan masalah inl. Semar dan Batara Togog pergi ke Gunung tempat
Arjuna melakukan pertapaan.Sesaat setelah sampai di sana mereka bersila dan mengubah tubuh
mereka menjadi besar. Lalu mereka berdin di sisi gunung yang berbeda. Dengan kesektiannya,
mereka memotong gunung itu tepat di tengah-tengahnya dan kemudian melemparkan bagian atas
gunung itu ke arah tenggara.Begitu bagian atas gunung itu terjatuh ke tanah, terdengarlah suara
dentuman yang sangat keras disertai dengan guncangan yang sangat dahsyat."Hmmm......,suara
apa itu?"gumam Arjuna sedikit terkejut dan terbangun dari tapanya. " itu adalah suara gunung
ini yang telah kami potong dan kami lemparkan. "kata Batara Semar."Kenapa,Guru melakukan
hal itu ?Gara-gara suara itu aku terbangun dari tapaku. Tentu para Dewa tidak akan menambah
kesaktianku. "kata Arjuna."Maaf,Den! Justru tapamu itu membuat para Dewa khayangan
menjadi terganggu.Bukankah kesaktian Raden sudah tinggi ? untuk apalagi kamu meminta
banyak kesaktian?"Tanya Batara Semar."Benar kata Batara Semar.Den! Raden adalah seorang
kesatria yang seharusnya memiliki sifat rendah hati.Apakah Raden tidak menyadari jika tapa
Raden ini bisa mencelakakan banyak orang dan para Dewa?"Batara Togog melanjutkan
perkataan Batara Semar.Mendengar nasehat tersebut, Arjuna menjadi sadar dan mengakui semua
kesalahannya. la juga tidak lupa berterima kasih kepada Batara Semar dan Batara Togog karena
telah menyadarkannya. Setelah itu, mereka pun segera meninggalkan gunung tersebut.Sejak
itulah. gunung tempat Arjuna bertapa dinamakan Gunung Arjuna. Sementara itu, potongan
gunung yang dilemparkan oleh Batara Semar dan Batara Togog dinamakan Gunung Wukir yang
terletak di daerah Batu.Pesan Moral Asal Usul Gunung Arjuna dan Wukir Dani cerita di atas
dapat kita ketahui bahwa sifat serakah merupakan sifat yang tidak terpuji. Arjuna karena
keserakahannya mengakibatkan orang lain terkena musibah. Jadilah orang yang rendah hati dan
mau mendengarkan perkataan orang lain.

Anda mungkin juga menyukai