Anda di halaman 1dari 2

Niwatakawaca antaka

Sinopsis Om Awignam Astu , Nam Sidham Raksasa Niwatakawaca hanya dapat ditewaskan oles seorang insan,t etapi terlebih dahulu mereka harus menemukan kelemahan raksasa Niwatakawaca, sehingga kesaktiannya dapat keluar lewat tempat itu. Bidadari Suprabha yang sudah lama di incar oleh raksasa itu , akan mengunjunginya dan akan berusaha untuk mengetahui rahasianya dengan ditemani oleh Arjuna. Arjuna menerima tugas itu dan mereka turun ke bumi. Waktu senja mereka sampai ke tempat kediaman si raja raksasa Niwatakawaca, di sana tengah diadakan persiapan-persiapan perang melawan para dewa - dewa. Dewi Suprabha menuju sebuah balai kristal , di tengah tengah halaman istana Arjuna menyusul dari dekat , oleh karena kesaktiannya, Arjuna tidak dapat terlihat oleh orang lain. Itulah sebabnya mengapa dayang dayang di bawah sinar bulan purnama yang sedang bercengkraman hanya melihat dewi Suprabha. Beberapa dayang dayang yang dulu berada di istana Indra mengenalinya dan menyambutnya dengan gembira sambil menanyakan bagaimana keadaan di surga. Dewi Suprabha menceritakan bagaimana ia meninggalkan surga atas kemauannya sendiri, karena tahu bahwa surga akan dihancurkan , sebelum dihancurkan ia dengan barang bawaannya pergi ke istana Niwatakawaca. Dua orang dayang dayang menghadap raja dan membawa berita yang sudah lama ia rindukan. Seketika ia bangun mendengar bahwa dewi Suprabha datang keistananya dan bergegas menuju taman sari. Dewi Suprabha menolak segala desakan raksasa Niwatakawaca yang penuh birahi dan memohon agar sang raja bersabar sampai fajar menyingsing. Ia merayunya sambil memuji muji kekuatan raja yang tak terkalahkan, lalu bertanya tapa macam apa yang mengakibatkan ia dianugrahi kesaktian yang luar biasa oleh dewa Rudra. Raksasa Niwatakawaca terjebak oleh bujukan dewi Suprabha dan membuka rahasianya. Ujung lidahnya merupakan tempat kesaktiannya. Ketika Arjuna mendengar itu ia meninggalkan tempat persembunyiannya dan

menghancurkan gapura istana . Raksasa Niwatakawaca terkejut dengan kegaduhan yang dasyat itu. Dewi suprabha mempergunakan saat itu untuk melarikan diri bersama Arjuna. Meluaplah angkara murka sang raja Niwatakawaca yang menyadari bahwa ia telah tertipu, ia memerintahkan pasukan pasukannya seketika berbaris dan berangkat melawan para dewa dewa. Dewa dewa di surga sangat senang melihat Arjuna dan dewi Suprabha pulang dengan selamat. Dalam suatu rapat umum para dewa memperbincangkan taktik untuk memukul mundur para raksasa , tetapi hanya dewa Indra dan arjuna yang mengetahui kelemahan raksasa Niwatakawaca karena ucapan Niwatakawaca yang kurang hati hati. Tentara para dewa , apsara dan gandharwa menuju ke medan pertempuran di lereng selatan gunung Himalaya dan mengatur barisan menurut posisi yang dinamakan makara. Terjadilah pertempuran sengit yang tidak menentu, sampai raksasa Niwatakawaca terjun ke medan pertempuran dan mencerai beraikan barisan para dewa, yang dengan rasa malu terpaksa mundur . Arjuna yang bertempur di barisan belakang tentara yang sedang mundur , berusaha menarik perhatian Raksasa Niwatakawaca dengan pura pura ikut lari terbirit birit , akan tetapi busur panah telah arjuna siapkan untuk memanah kelemahan raksasa Niwatakawaca. ketika raja Niwatakawaca mulai mengejarnya dan berteriak teriak dengan amarahnya , Arjuna menarik busur yang telah disiapkan , anak panah melesat masuk ke mulut sang raja dan menembus ujung lidah raksasa Niwatakawaca , lalu raksasa Niwatakawaca jatuh tersungkur dan mati. Makna dari sinopsis Niwatakawaca antaka Dharma akan tetap menang atas adharma, sehebat apapun orang tersebut pasti mempunyai kekurangan dalam hal lain , jika kita memiliki sesuatu kelebihan semestinya kita pergunakan untuk hal hal dharma. Pengendalian diri sangat penting di kehidupan dunia ini, janganlah kita loba dan rakus akan sesuatu didunia ini karena hal tersebut tidak akan kekal kita bawa ke alam moksa. Dimana yang kita bawa ke alam moksa hanya phala dari perbuatan yang kita perbuat di dunia ini.

Anda mungkin juga menyukai