9 Jenis Titrasi
9 Jenis Titrasi
TITRASI
1. Titrasi asam
2. Titrasi basa
3. Titrasi argentometri
4. Titrasi bebas air
5. Titrasi nitrimetri
6. Titrasi iodimetri
7. Titrasi kompleksometri
8. Titrasi permanganometri
Titrasi asam merupakan titrasi yang melibatkan reaksi antara asam dengan
basa sehingga terjadi perubahan pH larutan yang dititrasi. Titrasi dengan
larutan titran berupa asam kuat seperti HCl 0,1 N atau H2SO4 0,1 N) disebut
juga asidimetri. Titrasi asidimetri adalah titrasi dengan menggunakan larutan
standar asam untuk menentukan basa. Jenis asam yang digunakan pada titrasi
asam kuat dengan basa kuat pada penetapan kadar senyawa obat dalam
farmakope adalah asam klorida, asam sulfat, asam perklorat, dan tiamin
hidroklorida.
Tujuan
Tujuan
(Ethica,
2020)
Titrasi Argentometri
Tujuan Prinsip
Argentometri merupakan salah satu metode analisis Titrasi argentometri didasarkan pada pembentukan
kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui endapan yang tidak mudah larut antara titran
konsentrasi analit dengan menggunakan larutan dengan analit, yaitu reaksi pembentukan endapan
baku sekunder yang mengandung unsur perak. dengan kation Argentum (Ag+) sebagai kation
Larutan baku sekunder yang umum digunakan pengendap.
adalah perak nitrat (AgNO3), karena senyawa ini
merupakan senyawa perak yang dapat larut dalam
air.
(Indayatmi, 2020)
Titrasi Argentometri
Cara Kerja
1. lemah adalah asam perklorat dalam asam asetat. Salah satu jenis analisis
dengan TBA basa lemah adalah analisis L-DOPA.
Cara Kerja
Timbang seksama lebih kurang 300 Mg zat. masukkan ke dalam gelas ukur.
Tambahkan 5 mL asam hidroklorida P dan 50 mL air, diaduk hingga larut.
Dinginkan dalam tangas es hingga suhu lebih kurang a5 derajat dan ditambahkan
lebih kurang 25 gram pecahan es ke dalam tangas es. Titrasi perlahan dengan
Na.Nitrit 0,1 M LV hingga larutan yang dititrasi digoreskan pada kertas amilum P
terjadi warna biru. lanjutkan titrasi hingga warna biru menetap jika dibiarkan
selama 1 menit
Titrasi
Iodimetri
Titrasi Iodimetri
Tujuan Prinsip
Dalam bidang farmasi metode ini digunakan untuk Titrasi Iodimetri merupakan titrasi redoks. Prinsip
menentukan kadar zat-zat yang mengandung dasar dari metode titrasi Iodimetri ini adalah
oksidator, misalnya Cl2, Fe(III), Cu(II) dan penambahan berlebih ion iodida ke dalam larutan
sebagainya. Dengan mengetahui kadar suatu zat kromium yang merupakan oksidator, kemudian ion
berarti mengetahui mutu dan kualitasnya. kromium inilah yang mengoksidasi ion iodida
menjadi iod, iod yang bebas kemudian dititrasi
dengan natrium tiosulfat.
(Indayatmi, 2020)
CARA KERJA
TITRASI IODIMETRI
Timbang seksama sejumlah serbuk tablet setara dengan lebih kurang 400 mg
metampiron, masukkan ke dalam labu ukur 50 mL, tambahkan 4 mL air, kocok.
Saring melalui penyaring kaca masir ke dalam labu 50 mL. Cuci labu dan
penyaring dua kali, tiap kali dengan 2 mL air. Titrasi, kumpulkan filtrat dan cairan
cucian dengan iodium 0,1 N LV.
Titrasi
Kompleksometri
Titrasi Kompleksometri
Cara Kerja
Ditimbang seksama lebih kurang 1 mL larutan H2O2 dalam labu ukur 100 mL yang
telah ditara kemudian diencerkan dengan air sampai tanda batas. Pada 20 mL larutan
ini ditambahkan 20 mL asam sulfat 2 N dan dititrasi dengan kalium permanganat 0,1
N LV.
Titrasi
Permanganometri
Titrasi Permanganometri
Tujuan Prinsip
Permanganometri merupakan penetapan kadar zat Titrasi permanganometri merupakan suatu proses
berdasarkan reaksi oksidasi dan reduksi dengan redoks dengan kalium permanganat sebagai larutan
KMnO4 (larutan kalium permanganat) yang standar. Larutan KMnO4 dapat digunakan dalam
mengalami reduksi. suasana asam, basa, dan netral.
Untuk mengetahui tercapainya titik ekivalen tidak
perlu penambahan indikator karena larutan
KMnO4 yang berwarna ungu telah berfungsi
sebagai indikator sendiri.
Pada proses titrasi permanganometri, jika larutan yang dititrasi telah mulai timbul warna ungu muda berarti titik ekivalen
telah tercapai.
Titrasi Permanganometri
Cara Kerja
Diencerkan larutan uji dengan air hingga 200 mL atau dilarutkan sejumlah zat uji
dalam sejumlah asam asetat 2 N dan diencerkan dengan air hingga 50 mL.
DItambahkan lebih kurang 50 mg jingga xylenol campur P dan heksamina P
secukupnya hingga warna merah muda ungu. Ditambahkan lagi 2 gram heksamin P
dan titrasi dengan dinatrium edetat 0,1 M LV seperti tertera pada monografi, hingga
warna berubah menjadi kuning.
Question
Time