Anda di halaman 1dari 27

Manajemen Kos

“STRATEGI & ANGGARAN INDUK


PERUSAHAAN”
Dosen Pengampu : Drs. La Ane, M.Si
Kelompok 11

Margaretha Uli Sitanggang Riama Veronica Tampubolon


(7203520005) (7203520024)
PENGERTIAN

Anggaran (budget) merupakan


rencana terperinci untuk
pemerolehan dan pemakaian
sumber daya keuangan dan lain-lain
selama periode waktu tertentu-
khususnya satu tahun.

Penganggaran (Budgeting) adalah


proses untuk memproyeksikan
operasi dan proyek secar terus-
menerus serta kemudian
merefleksikan implikasi keuangan.
STRATEGI DALAM ANGGARAN

Perumusan strategi
 Menelaah faktor-faktor eksternal di sekitar
organisasi, seperti faktor-faktor ekonomi, politik,
peraturan, masyarakat, lingkungan, dan
kompetisi, membantu organisasi untuk
mengidentifikasi peluang, keterbatasan, dan
ancaman.

 Menilai kapabilitas internal organisasi (yaitu,


kekuatan dan kapabilitas manajemen; struktur,
moral, dan budaya organisasi) dapat membantu
organisasi untuk mengenal kekuatan,
kelemahan, dan keunggulan kompetitifnya.
PROSES PENGANGGARAN

04 02 01
NEGOISASI,
PROPOSAL PENENTUAN PENENTUAN
PENINJAUAN
ANGGARAN PEDOMAN PERIODE KOMITE
ULANG, &
AWAL ANGGARAN ANGGARAN ANGGARAN
PERSETUJUAN

05 03
ANGGARAN INDUK /
MASTER BUDGET
Operasional :
 Anggaran Produksi Keuangan :
 Anggaran Penjualan
 Biaya Bahan Langsung  Anggaran Kas
 Biaya Tenaga Kerja Langsung  Neraca Dianggarkan
 Biaya Overhead Pabrik  L/R Dianggarkan
 Persediaan Akhir Barang Jadi  Anggaran Modal
 Harga Pokok Penjualan
 Biaya Penjualan & Administrasi
Anggaran Penjualan
Bagian dari anggaran keseluruhan suatu organisasi yang menetapkan proyeksi pendapatan dari penjualan produk atau
layanan selama suatu periode waktu tertentu. Anggaran penjualan merupakan langkah awal dalam penyusunan anggaran
karena pendapatan dari penjualan menjadi dasar untuk mengembangkan anggaran departemen lainnya.

Rumus :

Anggaran Penjualan = Volume Penjualan yang Diperkirakan × Harga Penjualan per Unit
Anggaran Produksi

Anggaran produksi (production budget) menunjukkan rencana produksi untuk


suatu periode tertentu. Anggaran produksi dideskripsikan berdasarkan persamaan
berikut ini:

Formula: Anggaran Penjualan = xxxx

(+) Persediaan Akhir yang di Inginkan = xxxx

Sub-Total = xxxx

(-) Persediaan awal barang jadi = xxxx

Anggaran Produksi = xxxx


Anggaran Pemakaian & Pembelian Bahan Baku Langsung

Anggaran pemakaian bahan baku langsung (direct materials usage budget)


menunjukkan jumlah dan biaya bahan baku langsung yang dianggarkan yang dibutuhkan
oleh produksi. Anggaran pembelian bahan baku langsung (direct materials purchase
budget) menunjukkan jumlah bahan baku langsung yang akan dibeli selama periode
tersebut untuk memenuhiproduksi dan persyaratan persediaan akhir bahan baku.

Formula : Anggaran Produksi = xxxx


(+) Persediaan akhir yang diinginkan = xxxx
Sub-Total = xxxx
(-) Persediaan awal bahan langsung = xxxx
Pembelian bahan diperlukan = xxxx
Anggaran Tenaga Kerja
Langsung Rumus

Biaya tenaga kerja langsung (direct labor) :

(Unit produksi yang harus dibuat) x (Jam kerja langsung per unit) x (tarif per jam).

Anggaran Tenaga Kerja


Rumus Langsung
: Biaya Overhead Pabrik

Overhead tetap per item + (jumlah anggaran jam kerja langsung x tarif biaya variabel per jam)

Anggaran Harga Pokok Produksi dan


Harga Pokok Penjualan

Informasi dari anggaran harga pokok produksi dan harga pokok penjualan untuk satu periode
muncul pada dua anggaran lain untuk memperoleh yang sama yaitu laporan laba rugi dan
neraca.
Anggaran pembelian barang dagang (merchandise purchase budget)
Anggaran Pembelian
Barang Dagangan perusahaan menunjukkan jumlah barang dagang yang perlu dibeli
selama periode yang bersangkutan.

Banyak pengeluaran penjualan dan administrasi umum merupakan


Anggaran Beban
hasil dari aktivitas serta program penjualan dan pemasaran.
Penjualan dan
Monitoring dan evaluasi secara teratur terhadap anggaran ini Administrasi Umum
membantu perusahaan untuk mengidentifikasi potensi efisiensi,
mengelola biaya dengan lebih baik

Anggaran penerimaan kas menyediakan perincian mengenai antisipasi


pengumpulan kas dari operasi untuk suatu periode yang akan datang.
Anggaran Penerimaan
(Pengumpulan) Kas Penerimaan kas dari aktivitas investasi dan pembiayaan ditunjukkan pada
tempat lain di anggaran kas.
Anggaran kas (cash budget) memuat implikasi kas dari seluruh aktivitas yang
Anggaran Kas dianggarkan. Pada umumnya, anggaran kas mencakup tiga bagian utama: (1)
arus kas bersih dari aktivitas operasi; (2) arus kas bersih dari aktivitas investasi;
serta (3) arus kas bersih dari aktivitas pembiayaan.

Laporan laba rugi yang dianggarkan (pro forma) mendeskripsikan Laporan Laba Rugi
laba bersih yang diharapkan untuk periode yang akan datang.
Yang Dianggarkan

Tahap terakhir dalam siklus penyusunan anggaran biasanya adalah


menyiapkan neraca yang dianggarkan (pro forma). Neraca yang
Neraca Yang
dianggarkan menyertakan implikasi dari seluruh operasi dan arus kas
Dianggarkan
selama periode anggaran dan menunjukkan saldo yang diproyeksikan
pada akhir periode anggaran.
Ketidakpastian
 Analisis
dari Proses  Analisis
Bagaimana-Jika Penganggaran Sensitivitas

 Salah satu keunggulan utama dari melakukan analisis


 Maksud analisis bagaimana-jika (what-if analysis)
sensitivitas adalah kemampuan untuk memisahkan
adalah untuk menelaah bagaimana perubahan risiko yang berkaitan dengan komponen operasi
pada satu atau lebih dari satu hal anggaran tertentu dan mengembangkan rencana kontingensi
memengaruhi variabel lain atau anggaran untuk berhubungan dengan risiko-risiko tersebut.
kepentingan.
 Analisis ini memberikan wawasan yang berharga
 Tujuan dari analisis ini adalah untuk mendapatkan
kepada organisasi untuk mengelola ketidakpastian
pemahaman yang lebih baik tentang konsekuensi dan risiko-risiko yang terkait dengan anggaran. Ini
dari perubahan dalam variabel-variabel tertentu membantu memperkuat keputusan keuangan
terhadap hasil keuangan. terhadap perubahan kondisi eksternal yang tidak
terduga.
Pendekatan-Pendekatan Penganggaran Alternatif
 Penganggaran  Penganggaran Berdasarkan  Penganggaran Kaizen
 Penganggaran
Tanpa Basis (Zero Aktivitas Yang Dikendalikan (Perbaikan
Berdasarkan Aktivitas
Base Budgeting) Oleh Waktu Berkelanjutan)

Penganggaran ini Penganggaran Penganggaran kaizen


Penganggaran
adalah proses berdasarkan aktivitas (kaizen budgeting)
berdasarkan aktivitas
penganggaran yang dimulai dengan merupakan pendekatan
yang dikendalikan oleh
mensyaratkan manajer menganggarkan output penganggaran yang
waktu (Time-Driven
untuk menyusun anggaran dan memisahkan biaya menyertakan harapan
Activity-Based Budgeting-
setiap periode tanpa yang dibutuhkan untuk perbaikan berkelanjutan
TDABC) adalah metode
basis. Penganggaran menganggarkan output dalam anggaran. Pendekatan
penyusunan anggaran
tanpa basis tidak ke dalam tempat penganggaran kaizen
yang digunakan bersama
memungkinkan aktivitas penampungan biaya menyesuaikan permintaan
dengan perhitungan biaya
atau fungsi untuk aktivitas yang homogen sumber daya yang
berdasarkan aktivitas
disertakan ke dalam seperti penampungan dibutuhkan berdasarkan
yang dikendalikan oleh
anggaran kecuali jika aktivitas unit, kelompok manfaat efisiensi dna
waktu.
manajer dapat dan kelangsungan produktivitas yang
membenarkan kebutuhan fasilitas. ditargetkan.
mereka.
Isu Perilaku Dalam Penganggaran
 Penganggaran
 Kesenjangan  Keselarasan
Orotitatif Atau
Tujuan
Anggaran Partisipatif ?

 Praktik yang dilakukan


 Proses penganggaran
Manajer dengan sengaja  Adanya upaya untuk
partisipatif melibatkan
memasukkan jumlah memastikan bahwa anggaran
orang-orang yang
pengeluaran yang lebih besar organisasi sejalan dan
dipengaruhi oleh anggaran
atau pendapatan yang lebih mendukung pencapaian
tersebut
kecil ke dalam anggaran. tujuan strategis yang telah
ditetapkan.  Penganggaran otoritatif
 Kesenjangan anggaran dapat
hanya Manajemen puncak
disebabkan oleh berbagai  Dalam konteks ini, tujuan
yang menetapkan seluruh
faktor, termasuk perubahan keuangan dan operasional
tujuan untuk suatu periode
dalam kondisi ekonomi, dalam penganggaran harus
anggaran dan menyiapkan
ketidak akuratan estimasi konsisten dengan sasaran
anggaran untuk karyawan
pendapatan atau biaya, dan dan visi jangka panjang
operasi agar mencapai
perubahan dalam kebijakan perusahaan.
tujuan.
organisasi.
Isu Perilaku Dalam Penganggaran
 Tingkat Kesulitan dari Target Anggaran  Keterkaitan Kompensasi Dengan Anggaran
Kinerja

Menurut Merchant (1990), keuntungan dari  Keterkaitan melibatkan hubungan erat antara
menggunakan target seperti itu mencakup: pengukuran kinerja individu atau kelompok
 Meningkatkan komitmen manajer untuk kerja dengan penghargaan kompensasi yang
mencapai target anggaran. diberikan kepada mereka. Pendekatan ini
bertujuan untuk mendorong karyawan untuk
 Mempertahankan kepercayaan diri manajer
mencapai target dan sasaran yang telah
terhadap anggaran. ditetapkan dalam anggaran kinerja organisasi.
 Mengurangi biaya pengendalian organisasi.  Dengan membangun keterkaitan yang kuat
 Mengurangi risiko bahwa manajer akan antara kompensasi dan anggaran kinerja,
terlibat pada praktik "manajemen organisasi dapat mendorong karyawan untuk
pendapatan" yang merugikan atau berfokus pada pencapaian tujuan organisasi
melanggar standar etika perusahaan dan meningkatkan kinerja secara keseluruhan.
You can simply impress your audience and add a unique zing and
ALLPPT Layout appeal to your Presentations. Get a modern PowerPoint
Presentation that is beautifully designed. Easy to change colors,

Clean Text Slide


photos and Text.

for your
Presentation
Contoh Soal Easy to change colors, photos.

Your Contents Here


Dalam rangka penyusunan anggaran tahun Triwulan-I 2015 hasil keputusan Panitia Budget pada PT
INDO GLOBAL MANDIRI dirumuskan sebagai berikut:

1. Estimasi Penjualan Per-Wilayah Januari- Maret 2014 3. Biaya Tetap Per-bulan

JENIS BIAYA No Jenis Biaya Jumlah


JANUARI FEBRUARI MARET
1 Bahan Tidak Langsung Rp 10.000.000
Wilayah-1 1.500 Unit 2.250 Unit 1.000 Unit
2 Tenaga Kerja Tidak Langsung Rp 4.500.000
Wilayah-2 1.400 Unit 2.500 Unit 850 Unit
3 Pemeliharaan Reparasi Rp 6.000.000
Wilayah-3 1.750 Unit 2.750 Unit 1.500 Unit
4 Energi Rp 7.500.000
Total 4.650 Unit 7.500 Unit 3.350 Unit
5 Asuransi Rp 1.000.000
6 PBB dan Pajak lainnya Rp 3.000.000
2. Biaya Variabel
7 Depresiasi (Mesin dan Rp 6.750.000
Biaya variabel ditetapkan dengan persentase tertentu Bangunan)
dari nilai penjualan (% x Penjualan dalam Rupiah )
sebagai berikut : 8 Gaji Tenaga Penjualan Rp 7.000.000

 Komisi Penjualan = 5% 9 Gaji Direksi dan Manager Rp 10.000.000


 Perjalanan Dinas dan transport = 3% 10 Biaya Administrasi dan Umum Rp 7.500.000
 Promosi / Reklame / Iklan = 7% 11 Biaya Penjualan Rp 6.500.000
Dalam rangka penyusunan anggaran tahun Triwulan-I 2015 hasil keputusan Panitia Budget pada PT
INDO GLOBAL MANDIRI dirumuskan sebagai berikut:

5. Data Lain-lain
Harga penjualan rata-rata Rp. 150.000 per unit
4. Persediaan Barang Jadi, Jumlah yang Harga bahan baku Rp. 25.000 per unit

Dikehendaki * (Unit) Pembelian Bulan Desember Rp. 128.750.000


Persediaan akhir bahan baku yang diinginkan sebesar 30% dari jumlah produksi bulan
yang akan datang (kebijaksanaan ini sudah dilaksanakan tahun tahun sebelumnya)
Produksi April 3.000 unit
Jam kerja tenaga langsung 3 jam per unit
1 Januari 4.750 unit Kebutuhan Bahan baku 1 unit per produk
Biaya tenaga kerja Rp.2.250 per jam
31 Januari 4.500 unit
Tarif pajak perseroan 30 %
28 Februari 4.900 unit Tingkat Biaya Overhead Pabrik Variabel per Jam Kerja Langsung
JKL Bulan Januari = 2.650 jam
31 Maret 5.500 unit JKL Bulan Februari = 4.750 jam
JKL Bulan Maret = 2.400 jam
Tenaga kerja tidak langsung = Rp. 1.000
Pemeliharaan dan reparasi = Rp. 1.500
Energi = Rp. 2.750
Pajak Upah Tenaga kerja = Rp. 500
Diminta : Susunlah Anggaran Induk Triwulan I/2015
1. Anggaran Penjualan PT Indo Global Mandiri
Anggaran Penjualan
Triwulan Pertama 2015
JENIS BIAYA JANUARI FEBRUARI MARET JUMLAH
Harga jual /Unit Rp. 150.000 Rp. 150.000 Rp. 150.000 Rp. 150.000
Wilayah-1 1.500 Unit 2.250 Unit 1.000 Unit = 4.750 unit
Wilayah-2 1.400 Unit 2.500 Unit 850 Unit = 4.750 unit
Wilayah-3 1.750 Unit 2.750 Unit 1.500 Unit = 6.000 unit
Total 4.650 Unit 7.500 Unit 3.350 Unit = 15.500 unit
Wilayah-1 Rp 225.000.000 Rp 337.500.000 Rp 150.000.000 Rp 712.500.000

Wilayah-2 Rp 210.000.000 Rp 375.000.000 Rp 127.500.000 Rp 712.555.000

Wilayah-3 Rp 262.500.000 Rp 412.500.000 Rp 225.000.000 Rp 900.000.000

Jumlah Rp 697.500.000 Rp 1.125.000.000 Rp 502.500.000 Rp 2.325.000.000


Diminta : Susunlah Anggaran Induk Triwulan I/2015
2. Anggaran Produksi PT Indo Global Mandiri
Anggaran Produksi
Triwulan Pertama 2015

Unit
No Keterangan
Januari Februari Maret Jumlah

1 Anggaran Penjualan 4.650 unit 7.500 unit 3.350 unit Rp 15.500


(+) Persediaan akhir yang
2 diinginkan 4.500 unit 4.900 unit 5.500 unit Rp 14.900

3 Sub-Total 9.150 unit 12.400 unit 8.850 unit Rp 30.400

4 (-) Persediaan awal barang jadi 4.750 unit 4.500 unit 4.900 unit Rp 14.150

5 Anggaran Produksi 4400 unit 7900 unit 3.950 unit Rp 16.250


Diminta : Susunlah Anggaran Induk Triwulan I/2015
2. Anggaran Pembelian Bahan Langsung (Bahan Baku Dan Material)
PT Indo Global Mandiri
Pembelian Bahan Langsung
Keterangan :
Triwulan Pertama 2015
 Untuk memproduksi satu unit
No Item Januari Februari Maret Jumlah barang jadi dibutuhkan satu unit
bahan baku
Bahan diperlukan untuk
 Diketahui Persedian akhir bahan
1 Anggaran Produksi 4.400 7.900 3.950 16.250
langsung = 30% x produksi
(+) Persediaan akhir
bulan berikutnya
bahan baku yang
2 diinginkan 2.370 1.185 180 3.735  Diketahui Produksi April yang
3 Sub-Total 6.770 9.085 4.130 19.985 akan datang : 600 unit= 30% x
4 (-) Persediaan awal bahan 1.320 2.370 1.185 4.875 600 unit = 180 unit
Pembelian bahan baku  Dengan demikian dapat diambil
yang diperlukan dalam kesimpulan Persedian Bahan
5 unit 5.450 6.715 2.945 15.110 awal =30% x produksi . bulan
Harga Bahan baku per- berjalan (= Persedian akhir
6 unit Rp 25.000 Rp 25.000 Rp 25.000 Rp 25.000 bulan lalu yang diinginkan)
Rp
Diminta : Susunlah Anggaran Induk Triwulan I/2015
4. Anggaran Pemakaian Bahan Langsung 5. Anggaran Tenaga Kerja Langsung
PT Indo Global Mandiri PT Indo Global Mandiri
Pemakaian Bahan Langsung Anggaran Tenaga Kerja Langsung
Triwulan Pertama 2015 Triwulan Pertama 2015

Jam
Jam Kerja Biaya
Jumlah Harga Jumlah kerja Tarif per-
No Item Jumlah (Rp) Bulan
Unit langsun
langsung-
jam
Tenaga Kerja
Unit Satuan Total Langsung
g/Unit

1 Januari 4.400 Rp 25,000 Rp 110.000.000 Rp


Januari 4.400 3 13.200 2.250 29.700.000

2 Februari 7.900 Rp 25,000 Rp 197.500.000 Rp


Februari 7.900 3 23.700 2.250 53.325.000

3 Maret 3.950 Rp 25,000 Rp 98.750.000 Rp


Maret 3.950 3 11.850 2.250 26.662.500

4 Jumlah 16.250 Rp 25,000 Rp 406.250.000 Rp


Jumlah 16.250 3 48.750 2.250 109.687.500
Diminta : Susunlah Anggaran Induk Triwulan I/2015
6. Anggaran Biaya Overhead Pabrik Keterangan :
PT Indo Global Mandiri Perhitungan Biaya overhead pabrik Variabel bulan
Anggaran Biaya Overhead Pabrik januari dengan jam kerja langsung sebesar 2650
Januari 2015 jam sebagai berikut :
 Tenaga kerja tidak langsung
N Biaya Tetap Biaya Variabel
Jenis Biaya Jumlah (Rp)
o (Rp) (Rp) = 2.650 jam x Rp 1.000 (Tarif per-jam) = Rp

1 Bahan Tidak Langsung Rp 10.000.000 Rp - Rp 10.000.000 2.650.000


2 Tenaga kerja tidak langsung Rp 4.500.000 Rp 2.650.000 Rp 7.150.000  Pemeliharaan dan Reparasi
3 Pemeliharaan dan reparasi Rp 6.000.000 Rp 3.975.000 Rp 9.975.000 = 2.650 jam x Rp 1.500 (tarif per-jam) = Rp
4 Gas dan Listrik Rp 1.500.000 Rp - Rp 1.500.000
3.975.000
5 Energi Rp 1.000.000 Rp 7.287.500 Rp 8.287.500
6 Asuransi Rp 1.350.000 Rp - Rp 1.350.000
 Energi
7 PBB dan Pajak Lainnya Rp 3.000.000 Rp - Rp 3.000.000 =2.650 jam x Rp 2.750 (tarif perjam ) = Rp

Depresiasi (Mesin dan 7.287.500


8 Bangunan) Rp 6.750.000 Rp - Rp 6.750.000
 PPH-Pasal 21
9 PPH-Pasal 21 Jumlah Rp - Rp 1.325.000 Rp 1.325.000
Jumlah Rp 34.100.000 Rp 15.237.500 Rp 49.337.500
=2.650 jam x Rp 500 (tarif perjam ) = Rp 1.325.000.
Diminta : Susunlah Anggaran Induk Triwulan I/2015
6. Anggaran Biaya Overhead Pabrik
PT Indo Global Mandiri
Keterangan :
Anggaran Biaya Overhead Pabrik Perhitungan Biaya overhead pabrik Variabel
bulan Februari dengan jam kerja langsung
Februari 2015
sebesar 4.750 jam sebagai berikut :
Biaya Tetap Biaya Variabel
No Jenis Biaya Jumlah (Rp)  Tenaga kerja tidak langsung
(Rp) (Rp)
Rp = 4.750 jam x Rp 1.000 (Tarif per-jam) = Rp
1 Bahan Tidak Langsung Rp 10.000.000 Rp - 10.000.000 4.750.000
Tenaga Kerja Tidak Rp
 Pemeliharaan dan Reparasi
2 Langsung Rp 4.500.000 4.750.000 Rp 9.250,000
Pemeliharaan dan Rp Rp = 4.750 jam x Rp 1.500 (tarif per-jam ) = Rp
3 Reparasi Rp 6.000.000 7.125.000 13.125.000 7.125.000
4 Gas dan Listrik Rp 1.500.000 Rp - Rp 1.500.000  Energi
Rp Rp
5 Energi Rp 1.000.000 13.062.500 14.062.500
= 4.750 jam x Rp 2.750 (tarif perjam ) = Rp
13.062.000
6 Asuransi Rp 1.350.000 Rp - Rp 1.350.000
 PPH-Pasal 21
7 PBB dan Pajak Lainnya Rp 3.000.000 Rp - Rp 3.000.000
Depresiasi (Mesin dan = 4.750 jam x Rp 500 (tarif perjam) = Rp 2.375.000.
8 Bangunan) Rp 6.750.000 Rp - Rp 6.750.000
Rp
Diminta : Susunlah Anggaran Induk Triwulan I/2015
6. Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Keterangan :
PT Indo Global Mandiri Perhitungan Biaya overhead pabrik Variabel
Anggaran Biaya Overhead Pabrik bulan Maret dengan jam kerja langsung sebesar
2.400 jam sebagai berikut :
Maret 2015
 Tenaga kerja tidak langsung
Biaya Tetap Biaya Variabel = 2.400 jam x Rp 1.000 (Tarif per-jam) = Rp
No Jenis Biaya Jumlah (Rp)
(Rp) (Rp) 2.400.000
1 Bahan Tidak Langsung Rp 10.000.000 Rp - Rp 10.000.000
 Pemeliharaan dan Reparasi
Tenaga Kerja Tidak
2 Langsung Rp 4.500.000 Rp 2.400.000 Rp 6.900.000 = 2.400 jam x Rp 1.500 (tarif per-jam) = Rp
Pemeliharaan dan 3.600.000
3 Reparasi Rp 6.000.000 Rp 3.600.000 Rp 9.600.000
 Energi
4 Gas dan Listrik Rp 1.500.000 Rp - Rp 1.500.000
5 Energi Rp 1.000.000 Rp 6.600.000 Rp 7.600.000 = 2.400 jam x Rp 2.750 (tarif perjam) = Rp
6 Asuransi Rp 1.350.000 Rp - Rp 1.350.000 6.600.000
7 PBB dan Pajak Lainnya Rp 3.000.000 Rp - Rp 3.000.000  PPH-Pasal 21
Depresiasi (Mesin dan
8 Bangunan) Rp 6.750.000 Rp - Rp 6.750.000 = 2.400 jam x Rp 500 (tarif perjam ) = Rp
9 PPH- Pasal 21 Rp - Rp 1.200.000 Rp 1.200.000 1.200.000
Jumlah Rp 34.100.000 Rp 13.800.000 Rp 47.900.000
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai