Perlu :
Identifikasi semua potensi bahaya dan resiko dr aktivitas & area pekerjaan
Jika bisa diperbaiki, lakukan segera, jika tidak bisa, infokan ke atasan.
Stop pekerjaan jika terdapat kondisi tidak aman
Tunggu instruksi atasan untuk selanjutnya
Perilaku tidak aman
◦ Biasanya terjadi karena ingin mempercepat pekerjaan, namun justru membahayakan diri sendiri
◦ perlu :
◦ Hindari perilaku tsb
◦ Tegur pekerja yang melakukan hal tersebut
◦ Patuhi instruksi kerja
Near miss
◦ Kejadian hampir celaka, tidak menimbulkan kerugian atau cederaa tapi ini bisa dijadikan pengingat
kemungkinan terjadinya kecelakaan.
◦ Dalam setiap 600 near miss, ada 30 kasus kerusakan peralatan, 10 kemungkinan cedera ringan dan 1
kumungkinan cedera serius / kematian.
◦ Near miss tidak boleh di sepelekan.
Identifikasi bahaya risiko
◦ Walau berada di Perusahaan yang sama, tapi kerja yang di hadapi beda sehingga resiko bahaya nya juga
beda. Masing2 pekerja harus meng identifikasi
◦ Setelah tau resiko nya, pengendaliannya bukan hanya dengan APD karna APD adalah perlindungan
terakhir. Yang pertama harus eliminasi sumber bahaya dulu, kemudian melakukan rekayasa Teknik /
modif sesuai dg jenis bahayanya. Selanjutnya di buatkan control procedure seperti rambu2, control akses
dll, yg terakhir baru APD
Semua pekerja adalah safety officer
◦ Semua pekerja punya peran dan tanggungjawab maasing2 dalam melaksanakan k3 seperti safety officer.
◦ Tugasnya :
◦ Patuhi instruksi yang telah dibuat
◦ Tegur teman yg berperilaku tidak aman.
Izin kerja
◦ Work permit. / izin kerja mengacu pada system manajemen yang digunakan untuk memastikan bahwa
pekerjaan dilakukan dengan aman & efisien.
◦ Macam work permit :
◦ 1. hot work permit
◦ 2. cold work permit
◦ 3. entry permit
◦ 4. excavation permit
◦ 5. Electric work permit
◦ 6. Radiography permit
◦ 7