Anda di halaman 1dari 32

Jason Wijaya

Helda Norhaliza
Persalinan
1. Partus Normal :
partus spontan presentasi belakang kepala tanpa bantuan alat, tdk melukai ibu dan janin, < 24 jam

2. Distosia : persalinan yang sulit ditandai dengan perjalanan persalinan yang lambat.
Sebab : - power
- passage
- passenger : letak & bentuk janin
Persalinan Patologis
1. Persalinan lama
2. Persalinan macet

1. his ada tetapi memang lama (biasanya di


kala I)

2. his sudah tidak ada (biasanya di kala


II)
Masalah persalinan lama
Etiologi
Power : Kelainan kontraksi,
kekuatan ibu meneran kurang

Passage: abnormalitas dari


rongga pelvis , jaringan lunak
dari jalan lahir , adanya massa
atau neoplasia , lokasi plasenta
- Power  his tidak adekuat (< 2 kali/10 menit, durasi < 40 detik) yang tidak normal
- Passage  keadaan jalan lahir yang mengganggu (panggul sempit/CPD, tumor, dll)
- Passenger  keadaan janin (malpresentasi, malposisi, dan makrosomia) Passenger : kelainan letak dan
bentuk janin
Power

kekuatan
sekundernya:
tenaga
meneran ibu.
Kekuatan primer
yang diperlukan
dalam persalinan
adalah his
Kelainan Power Primer

Inersia Uteri
his yang lama, his yang lebih pendek
dan lebih jarang dari His normal.
2 His abnormal:
Primer: His lemah sejak awal
persalinan
Sekunder: kelemahan his yang timbul Inkoordinasi otot Rahim: Keadaan
setelah his yang kuat, teratur dan dimana sulitnya kekuatan otot
adekuat dalam waktu yang lama rahim untuk dapat meningkatkan
pembukaan atau pengeluaran janin
dari dalam rahim.
Penyebabnya: (1) Faktor usia relatif
tua
(2) Pimpinan persalinan
(3) Karena induksi persalinan
dengan oksitosin
(4) Rasa takut dan cemas
Sekunder

1. Kekuatan sekunder tidak mempengaruhi dilatasi serviks, tetapi setelah dilatasi


serviks lengkap kekuatan ini mendorong janin keluar dari uterus dan vagina.
Apabila dalam persalinan ibu melakukan valsava manuever (meneran) terlalu
dini, dilatasi serviks akan terhambat dan akan menyebabkan ibu kelelahan serta
menimbulkan trauma serviks
Passanger

• Kelainan Janin
• Kelainan Bentuk
Kepala:
- Hidrosefalus
- Pertumbuhan janin yang
berlebihan (makrosomia),
- Janin kembar melekat
(double monster)
Kelainan letak

1. Kelainan Letak Janin


• Letak janin ->Hubungan
antara sumbu (aksis)
panjang janin terhadap
sumbu panjang ibu
Macam2 -> letak
memanjang (longitudinal),
letak lintang (transverse),
letak oblique
3. Kelainan Posisi janin
Posisi janin : Kedudukan salah satu bagian janin yang terendah (penunjuk) terhadap jalan lahir. Penunjuk ini
dinyatakan sesuai dengan bagian kiri/kanan ibu
Macam2
 Posisi pada presentasi belakang kepala dengan penunjuk ubun-ubun kecil
 Posisi pada presentasi muka dengan penunjuk dagu atau mentum
 Posisi pada presentasi bokong dengan penunjuk sakrum
4. Kelainan sikap janin
Sikap janin
Hubungan bagian-
bagian janin yang satu
dengan bagian janin
yang lain terhadap
tulang punggungnya
Macam2 : Fleksi,
Defleksi, Ekstens
Passage
Disproporsi Fotopelvik
Menurut formologinya bentuk panggul dibagi menjadi 4 , yaitu:
1. Ginekoid
2. Android
3. Antropoid
4. Platipeloid
Kapasitas Pelvik
Berkurangnya diameter panggul dapat
menyebabkan distosia selama masa
persalinan
Disproporsi fetopelvik
Kesempitan pelvik dapat terjadi pada: Keadaan yang menggambarkan
Pintu atas panggul yang sempit ketidaksesuaian antara kepala
Panggul tengah yang sempit janin dan panggul ibu sehingga
Pintu bawah panggul yang sempit janin tidak dapat keluar melalui
vagina

Faktor penyebab:
Berkurangnya kapasitas pelvik
Pintu atas panggul yg sempit
Janin yang besar
Dianggap sempit jika diameter
Kombinasi keduanya
anteroposterior yang terpendek
< 10 cm, atau jika diameter
tranversal yang paling besar <
12 cm.
Definisi panggul tengah yang sempit belum
akurat seperti definisi pintu atas panggul yang
sempit.
Untuk mencurigai sempitnya panggul tengah bila
diameter interspinosus <10 cm.
Dimensi panggul tengah,panggul tengah yang
sempit terkadang dapat diduga jika spina
menonjol, dinding samping panggul cekung atau
incisura ischiadica major sempit

Panggul bawah yg sempit


Berkurangnya nilai diameter interuberosa
menyebabkan sempitnya segitiga anterior sehingga
pada kala II kepada terdorong lebih kearah posterior
dengan konsekuensi robekan perneum yang luas
Distosia akibat kesempitan PBP saja jarang terjadi
oleh karena kesempitan PBP hampir selalu disertai
dengan kesempitan BTP
Kelainan kala I fase aktif
1. distosia, grafik pembukaan serviks berada pada antara garis waspada dan
bertindak atau sudah memotong garis bertindak

 Nulipara ; fase deselerasi memanjang


 Nulipara : kemajuan pembukaan cervix pada (> 3 jam), tidak ada
fase aktif < 1,2 cm/jam dan kemajuan pembukaan > 2 jam, tidak ada
turunnya bagian terendah < 1 cm/jam penurunan bagian terendah janin > 1
 Multipara : kemajuan pembukaan cervix pada jam
fase aktif < 1,5  Multipara ; fase deselerasi memanjang
cm/jam dan kemajuan turunnya bagian terendah < (> 1 jam), tidak ada pembukaan > 2
2 cm/jam jam, tidak ada penurunan bagian
terendah janin > 1 jam
Persalinan lama
Kala II memanjang

- Max 2 jam (nulipara) dan 1 jam (multipara)


- Max 3 jam (nulipara) dan 2 jam (multipara) dengan anestesi epidural
Oksitosin drip

- 5 IU oksitosin dalam 500 cc D5% mulai 8 tpm, dinaikkan


4 tetes tiap 15 menit sampai max 40 tpm
- Persalinan lama rujuk ke RS - Bila botol I habis belum inpartu
- Persalinan macet rujuk ke teruskan dengan botol II yang berisi 5 IU dengan tetesan
RS + infus oksitosin tetap, atau diisi 10 IU oksitosin dengan jumlah tetesan
setengah semula dan dinaikkan 4 tetes tiap 15 menit
- Bila botol II gagal
Tatalaksana diistirahatkan 24 jam, kemudian ulang lagi
Dampak persalinan tidak maju
1. Ruptur Uteri
Bila amnion pecah dan cairan amnion mengalir keluar, janin
akan didorong ke segmen bawah Rahim melalui kontraksi. Bila
kontraksi berlanjut, segmen bawah Rahim menjadi meregang
sehingga menjadi berbahaya karena menipis dan menjadi lebih
mudah rupture.

2. Pembentukan Pistula
Jika kepala janin terhambat cukup lama dalam pelvis, maka sebagian kandung kemih, serviks, vagina
dan rectum terperangkap diantara kepala janin dan tulang pelvis dan mendapatkan tekanan yang
berlebihan.
Dampak persalinan tidak maju

3. Sepsis Puerperalis
Infeksi merupakan bahaya serius bagi ibu dan bayi pada kasus-kasus persalinan lama
terutama karena selaput ketuban pecah dini.

4. Cedera Otot-otot Dasar Panggul


Saat kelahiran bayi, dasar panggul mendapat tekanan langsung dari kepala janin serta
tekanan kebawah akibat upaya mengejan ibu. Gaya ini merenggangkan dan melebarkan dasar panggul
sehingga terjaddi perubahan fungsional dan anatomic otot saraf dan jaringan ikat menimbulkan
inkontinensia urin dan prolapse organ panggul
Dampak persalinan tidak maju
 Kegagalan persalinan vakum
- 3 tarikan pada 3 kontraksi tidak ada kemajuan
- 3 kali lepas
- Setelah 30 menit tidak ada kemajuan
 Komplikasi persalinan vakum
- Maternal laserasi vagina, episiotomi, hematoma
- Fetal cephal hematoma, caput succedaneum
Induksi Persalinan
 Darurat HT gestational berat, IUGR berat, korioamnionitis, komplikasi janin akut
 Segera KPD saat aterm / dekat aterm, DM tidak terkontrol
 Tidak segera kehamilan post term, DM terkontrol, riwayat IUFD
Bishop score menghitung
kemungkinan apakah bisa
diinduksi atau tidak

 Bishop score > 6  bisa


di induksi
 Bishop score < 6 
pematangan serviks
terlebih dahulu
Distosia
Diagnosis distosia bahu

- Setelah kepala dilahirkan, bahu anterior


tidak dapat dibawah simfisis pubis
- Kegagalan melahirkan bahu dengan metode
biasa
- Turtle sign  kepala bayi melekat erat di
vulva atau bahkan tertarik kembali
- Kegagalan paksi luar kepala bayi
- Kegagalan turunnya bahu
Tatalaksana distosia bahu ALARMER
Terjadi ketika tali pusat keluar dari uterus sebelum janin

Occult  diatas bagian


terbawah/terendah janin

Tipe
Terkemuka  disamping bagian
Proplaps terbawah/terendah janin
tali pusat

Menumbung  dibawah bagian


terbawah/terendah janin
 Faktor risiko
- Multiparitas
- BBLR (< 2500 gram)
- Prematur
- Anomali kongenital
- Presentasi sungsang
- Letak lintang atau oblique
- Polihidramnion
- Presentasi janin belum engaged
- Plasenta letak rendah
 Tatalaksana prolaps tali pusat
- Terkemuka
 Posisi knee chest atau Trendelenburg
 Segera rujuk ibu ke layanan yang menyediakan SC

Anda mungkin juga menyukai