Banyak ragam metode untuk melakukan penelitian, yang masing-masing berbeda cara
dan pandangan. Tiap metode memiliki kelemahan dan keunggulannya masing-masing.
Bisa saja sebuah komunitas ilmiah atau peneliti menggunakan metode yang selalu sama
(konvensional, tradisinya) untuk semua masalah penelitian
Fokus pembahasan kali ini adalah kapan dan Mengapa ‘studi kasus’ ini dipilih/dipakai?
Alasan Memilih Metode Studi Kasus
1
empiris
fenomena
2
dibangun/diciptakan
ena
3 fenomena fikasi/diperkaya
Fokus pada opsi Gap 3
Penelitian tidak
memiliki con-
Yg punya control : penelitian
kuantitatif eksperimental trol/Kendali
thdp jalannya
penelitian
Masalah yg
diteliti bersifat
Kontemporer
(now, dan on
process)
Perbedaan Metode Studi Kasus dari Metode Lainnya (Diolah
dari Yin (2003)
Kuantitatif (De- Kualitatif Studi Kasus
duksi) (Induksi)
• Yin (2003) menyebutkan beberapa prasangka yang mungkin ada thd metode studi
kasus: (1) tdk ada prosedur yg kuat/baku, (2) dikira sama dgn pengajaran studi
kasus, (3) kesulitan melakukan generalisasi (statistis), (4) melakukan studi kasus
perlu waktu lama, dan (5) laporan penelitiannya terlalu banyak tulisan yang sulit
dibaca.
• Yin dalam bukunya (2003) menyarankan prosedur, cara generalisasi dan penulisan
laporan yang mengatasi berbagai prasangka tsb di atas (lihat beda studi kasus
dgn strategi korelasional dan strategi kualitatif, dalam slide berikut).
Yin (2003), Case Study Research, menekankan 6 (enam) cara pengumpulan informasi/data/bukti.
Masing-masing yaitu
1. documentation;
2. archival records;
3. interviews;
4. direct observation;
5. participant observation,
6. physical artifacts.
Mengapa dia menekankan cara ini, karena sesuai dengan pemikiran dalam hal ini adalah
perumusan masalahnya.
Setelah data terkumpul, maka untuk memahami arti data itu, Yin menerapkan 3 prinsip, yaitu
1. Menggunakan multiple sources of evidence,
2. Menciptakan data base,
3. Maintaining chain of evidence (mempertahankan rantai bukti).
RANCANGAN PENELITIAN METODE STUDI KASUS
Komponen Rancangan Penelitian
Menurut Yin (2003:21), suatu rancangan penelitian men-
cakup 5 komponen, yaitu ;
1. Pertanyaan penelitian
2. Proposisi
3. Unit analisis
4. Kaitan data dgn proposisi
5. Kriteria utk membahas temuan
Pertanyaan Penelitian
Dalam studi kasus, pertanyaan penelitian berpola : HOW dan WHY
• Tanpa proposisi yang jelas, seseorang mungkin tergoda untuk mencakup semuanya
• pertanyaan penelitian yang tidak disukai - terlalu kabur atau terlalu banyak
Unit analisis yang berbeda memerlukan desain penelitian dan strategi pengumpulan
data yang berbeda
Kriteria untuk menginterpretasikan temuan
• Tidak ada kriteria tunggal yang dibuat dapat cocok untuk semua
problem.
• Kriteria harus cocok dan berkaitan dengan proposisi, sekaligus
pertanyaan penelitiannya
Desain Kasus tunggal
Beberapa Alasan :
• Dua kasus secara signifikan lebih baik daripada satu - memungkinkan replikasi
• Peningkatan drastis kemampuan generalisasi
• Replikasi teoritis argumen yang lebih kuat
• Menghindari kritik dan skeptisisme