Kelompok 1 : Harlan Pratama (201220033) Andhika Pratama (201220039) Ningrum Wiyanti (201220058) Tia Mustika Ananta (201220045) Pengertian Hipotesis Dua Sampel Istilah hipotesis berasal dari bahasa Yunani, Hupo dan thesis. Hupo berarti lemah, kurang atau di bawah dan Thesis berarti teori, proposisi atau pernyataan yang disajikan sebagai bukti. Jadi hipotesis dapat diartikan sebagai suatu pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan perlu dibuktikan atau dugaan yang sifatnya masih sementara. Pengujian hipotesis dua sampel yaitu pengujian hipotesis dengan memilih sejumlah sampel acak dari dua populasi berbeda untuk menentukan apakah rata-rata atau proporsi populasi tersebut setara. Uji Dua Sampel Pada Proporsi Untuk melakukan pengujian ini, kita menganggap masing-masing sampel cukup besar sehingga distribusi normal akan berperan sebagai penaksiran distribusi binomial yang baik. Statistik uji mengikuti distribusi normal standar. Uji Hipotesis Dua Sampel: Sampel Terikat Untuk uji hipotesis, kita ingin mengetahui distribusi selisih dalam taksiran masing-masing perusahaan. Oleh karena itu, hanya ada satu sampel. Dengan kata lain yang lebih formal,kita tengah menyelidiki apakah rata-rata dari distribusi selisih dalam nilai taksiran itu adalah 0. Tetapi rata-rata tersebut perbedaannya adalah 0. Disisi lain, jika salah satu perusahaan tersebut terus menerus melaporkan nilai penaksiran yang lebih besar, maka rata-rata distribusi perbedaannya bukanlah 0. Uji Hipotesis Sampel Saling Bebas Uji hipotesis dua sampel dilakukan dengan cara memilih sampel acak dari dua populasi yang berbeda untuk menentukan apakah rata-rata populasi atau proporsinya sama. Jika populasi memiliki rata-rata sama maka dapat diperkirakan bahwa selisih rata-rata antara kedua sampel adalah nol. Menguji hipotesis bahwa rata-rata kedua populasi yang saling bebas dengan simpangan baku populasi yang diketahui adalah sama. Diperlukan untuk mengambil beberapa pasangan sampel, menghitung rata-rata masing-masing sampel, menentukan selisih antara rata-rata sampel dan mempelajari distribusi dari selisih rata-rata sampel. Jika distribusi rata-rata sampel mengikuti distribusi normal maka dapat dipertimbangkan bahwa distribusi selisihnya juga mengikuti distribusi normal. Hal ini merupaka hambatan awal. Hambatan kedua mengacu pada rata-rata dari distribusi selisihnya. Hambatan terakhir ialah mengetahui sesuatu mengenai variabilitas distribusi selisihnya (standar deviasi dari distribusi selisihnya). Membandingkan Rata-Rata Populasi dengan Standar Deviasi Populasi yang Tidak Diketahui • Standar Deviasi • Standar Deviasi Populasi Tidak Sama Populasi Sama Standar deviasi sampel Bagian ini menggambarkan metode lain untuk membandingkan rata-rata digunakan sebagai letak dari standar deviasi populasi sampel dari dua populasi yang saling bebas untuk ditentukan jika populasi berturut-turut. Penentuan yang diambil sampelnya bisa jadi memiliki rata-rata yang sama. Metode derajat kebebasan sedikit rumit. Pengaruhnya adalah ini tidak memerlukan standar deviasi populasi. 2 perbedaan penting dalam mengurangi jumlah derajat pengujian ini dan sebelumnya: (1) Diasumsikan populasi yang diambil kebebasan didalam pengujian yang akan sampelnya memilik standar deviasi yang sama meskipun tidak diketahui. memerlukan nilai dari Dengan asumsi tersebut, kita menyatukan atau “menggabungkan” standar statistik pengujian yang lebih besar untuk menolak deviasi sampel, (2) Menggunakan distribusi t sebagai statistic pengujian. hipotesis nol. TERIMA KASIH
Statistika Non Parametrik - Bab 2 Landasan Teori - Modul 6 - Laboratorium Statistika Industri - Data Praktikum - Risalah - Moch Ahlan Munajat - Universitas Komputer Indonesia