Anda di halaman 1dari 4

Memilih Tempat Berlabuh

• Tempat berlabuh harus ditentukan lebih dahulu


yang paling aman dan tepat sehubungan dengan:

1. Sarat kapal sesudah muat, dan kedalaman pada


waktu air surut.
2.Tempat berlabuh harus bebas dari kapal-
kapal lain, juga jika rantai perlu diulur.
3. Hubungan dengan darat harus gampang dan cepat
untuk menghemat waktu pada saat bongkar muat.
4. Letgo jangkar yang berada diatas arus/angin.
OLAH GERAK DAN PENGENDALIAN KAPAL
disusun oleh:
Amiruddin
Solaiman Lessy
Ujang Mahmud
Matheos Onthony
Muhammad Ridwan

“BERLABUH CARA LAYANG-LAYANG”

►Cara ini digunakan apabila kegiatan muat bongkar


dilakukan hanya pada satu sisi lambung kapal
karena angin/arus yg kuat.
►Kapal hanya berlabuh dengan 1 jangkar dan sisi
bawah angin akan terlindungi oleh kapal agar
kegiatan muat/ bongkar tidak terganggu.
PELAKSANAANYA
-Kapal sudah berlabuh jangkar, dari buritan
dipasang tali kawat melalui lambung luar kapal
menuju haluan dan dimasukkan melalui ulup
jangkar.
-Ujung kawat dihubungkan/diikat dengan rantai
jangkar dengan menggunakan segel.
-Setelah terikat, rantai diharia secukupnya dan
tali kawat akan kencang.
-Tali kawat tsb. Dibelit diburitan.
Keuntungan dan kerugian berlabuh
cara layang-layang
• Keuntungan:
• Tidak membayar sewa Dermaga.
• Kegiatan Bongkar Muat menjadi lebih aman karena kegiatan
tsb berada pada sisi di bawah angin.

• Kerugian:
• Kegiatan bongkar muat tidak terlalu cepat pelaksanaannya
karena hanya dapat dilakukan pada satu sisi lambung saja(sisi
dibawah angin).
• Kemungkinan kapal larat/hanyut, karena angin/ombak akan
mengenai sebagian besar lambung kapal diatas angin.
• Beban rantai menjadi semakin besar,karena hanya memakai
satu jangkar yang harus menahan bobot kapal, serta
tongkang/kapal lainnya yang terikat disampingnya, terutama
pada saat arus dan angin kencang.

Anda mungkin juga menyukai