Anda di halaman 1dari 15

Industri

Fasilitas
Olahraga
Salman Maulana
Yoki Oktaviana Pamungkas
Yuga Nugraha Putra
Tegar Rahman Trianandar
Daftar isi
Fasilitas Olahraga
Manajeman Fasilitas Olahraga
Manajeman Resiko
Faktor dan Pemeliharaan Fasilitas Olahraga
Pendahuluan
Ketersediaan fasilitas olahraga merupakan salah satu kewajiban
pemerintah untuk meningkatkan kualitas dan potensi sumber daya
manusia. Fasilitas olahraga merupakan kebutuhan dasar manusia
untuk beraktivitas olahraga, tanpa adanya alat kelengkapan yang
memadai rasanya sulit mengharapkan partisipasi masyarakat atau
publik dalam aktivitas olahraga. Fasilitas olahraga yang diopera-
sikan secara bisnis di Indonesia sangatlah banyak seperti fitness
centre, bowling alleys, kursus, klub, dan organisasi olahraga, serta
pertandingan, dan turnamen. Usaha intensifikasi dan ekstensifikasi
perlu dilanjutkan dan merupakan peluang bisnis bagi seorang ber-
jiwa wirausaha.
Fasilitas Olahraga
Fasilitas olahraga merupakan semua prasarana olahraga yang
meliputi semua lapangan dan bangunan olahraga beserta perleng-
kapannya untuk melaksanakan program kegiatan olahraga.

Sarana olahraga dapat dibedakan menjadi dua kelompok:


1. Peralatan (apparatus) misalnya peti lompat.
2. Perlengkapan (device):
a. Semua yang melengkapi kebutuhan prasarana misalnya net.
b. Sesuatu yang dapat dimainkan atau dimanipulasi dengan tangan
atau kaki misalnya: bola, raket, pemukul.
Harsuki (2013) membagi sarana dan prasarana atau fasilitas olahraga
dalam berbagai macam atau tipe,
seperti:
1. Fasilitas tunggal
2. Fasilitas serba guna
3. Fasilitas club hause
4. Fasilitas olahraga yang besar
Manajeman Fasilitas Olahraga
Pada hakikatnya definisi manajemen dapat
dibagi menjadi dalam tiga golongan, yaitu:
1. Manajemen sebagai seni (art).
2. Manajemen sebagai ilmu pengetahuan (science).
3. Manajemen sebagai suatu proses (procces).

Terdapat empat fungsi fundamental dari manajemen, yaitu:


1. Perencanaan (Planning)
2. Pengorganisasian (Organizing)
3. Penggerakan (Actuating)
4. Pengawasan (Controlling)
Manajemen fasilitas olahraga adalah suatu
proses perencanaan, pengadministrasian, koordinasi dan penilaian
pelaksanaan harian dari fasilitas olahraga (Harsuki, 2013).
Tugas - tugas dalam manajemen fasilitas olahraga meliputi:
1. Memasarkan fasilitas.
2. Mempromosikan event yang menggunakan fasilitas.
3. Pemeliharaan fasilitas.
4. Mempekerjakan dan memberhentikan karyawan.
Manajeman
Resiko
Dalam perusahaan, manajemen risiko adalah suatu
proses perencanaan, pengaturan, pemimpinan, dan pengontrolan
aktivitas sebuah organisasi untuk meminimalisir risiko pendapatan
perusahaan.
Tujuan manajemen risiko di antaranya yaitu:
1. Melindungi Perusahaan
2. Membantu Pembuatan Kerangka Kerja
3. Mendorong Proaktif
4. Peringatan untuk Berhati-hati
5. Meningkatkan Kinerja
6. Sosialisasi Manajemen Risiko
Ada beberapa komponen dan proses dalam manajemen risiko.
Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission
(COSO) membagi komponen manajemen risiko menjadi delapan
komponen, yaitu:
1. Lingkungan Internal (Internal Environment)
2. Penentuan Sasaran (Objective Setting)
3. Identifikasi Peristiwa (Event Identification)
4. Penilaian Risiko (Risk Assessment)
5. Tanggapan Risiko (Risk Response)
6. Aktivitas Pengendalian (Control Activities)
7. Informasi dan Komunikasi (Information and Communication)
8. Pemantauan (Monitoring)
Faktor dan Pemeliharaan Fasilitas Olahraga
1. Faktor yang Terkait Fasilitas Olahraga d. Tingkat kenyamanan dan keamanan, faktor ini bertujuan
Faktor-faktor tersebut di antaranya, yaitu: untuk mengetahui seberapa besar tingkat kepuasan pen-
a. Tuntutan atau keinginan pengguna merupakan faktor kritis duduk terhadap penyediaan fasilitas olahraga yang ada,
pada tahap pertama, yang dipakai sebagai dasar keputusan dengan melihat persentase penduduk yang menggunakan
penyediaan fasilitas. fasilitas olahraga untuk jangka waktu tertentu, juga melihat
b. Keputusan untuk membangun, mengganti, memindahkan, tingkat kunjungan pada suatu fasilitas olahraga.
mempertahankan, dan bahkan menjual fasilitas dikaitkan e. Aksesibilitas bertujuan untuk mengetahui seberapa aksesi-
pada rencana strategi institusi. bilitas dari fasilitas olahraga dilihat dari aksesibilitas fisik
c. Kondisi fisik atau kualitas fasilitas merupakan faktor yang dan jam operasional.
mempengaruhi masyarakat jarang untuk datang ke fasili-
tas olahraga. Komponen tersebut meliputi kondisi fasilitas
olahraga yang mahal, rusak, kotor, kurang atraktif, kurang
lengkap, kurang nyaman, dan kurang aman.
2. Pemeliharaan Fasilitas Olahraga

Berikut beberapa dampak dengan adanya pemeliharan fasilitas


olahraga, di antaranya:
a. Terbukti adanya penggunaan fasilitas olahraga stakeholder.
b. Terbukti bahwa fasilitas dimanfaatkan penuh, memenuhi
d. Terdapat catatan operasional yang terdokumentasi, seperti
kebutuhan fungsional dan dalam kondisi yang optimal.
catatan anggaran dan penggunaannya, catatan peralatan
c. Terlihat bahwa fasilitas dipelihara dengan baik, peralatan
serta jadwal pemeliharaan yang dipatuhi dan dilaksanakan.
dalam keadaan baik dan memiliki strategi untuk mengganti
e. Terdapat upaya manajemen resiko, dan ada prosedur untuk
peralatan saat massanya tiba.
keadaan darurat.
f. Terdapat pembanding (benchmarking) dengan fasilitas se-
jenis di tempat lain, dan telah ada target yang ditetapkan
bagi masing-masing bagian pada organisasi fasilitas.
g. Terdapat penyisihkan sebagian anggaran secara teratur
untuk biaya penggantian peralatan.
Tujuan dari pemeliharaan fasilitas olahraga, tujuan ter- Adapun manfaat dari pemeliharaan yang baik dari fasilitas olah-
sebut yaitu: raga akan menyebabkan di antaranya, yaitu:
a. Mengoptimalkan usia pakai peralatan olahraga. Dilihat dari a. Umur peralatan menjadi awet sehingga tidak perlu meng-
aspek biaya membeli suatu peralatan olahraga akan jauh adakan penggantian dalam waktu yang singkat.
lebih mahal jika dibandingkan dengan merawat bagian dari b. Meminimalisir kerusakan sehingga biaya perbaikan dapat
peralatan saja. ditekan seminim mungkin.
b. Menjamin kesiapan operasional peralatan olahraga untuk c. Peralatan akan lebih terkontrol sehingga menghindari dari
mendukung kelancaran pekerjaan sehingga diperoleh hasil kehilangan.
yang optimal. d. Lebih enak dilihat dan dipandang.
c. Menjamin ketersediaan peralatan olahraga yang diperlukan e. Memberikan hasil pekerjaan yang baik.
melalui pengecekan secara rutin dan teratur.
d. Menjamin keselamatan yang menggunakan peralatan olah-
raga.
Ada beberapa macam pemeliharaan fasilitas olahraga ditinjau
dari sifat maupun waktunya. Berikut beberapa jenis pemeliharaan
fasilitas olahraga antara lain:
a. Pemeliharaan terencana adalah jenis perawatan yang di-
programkan, diorganisir, dijadwal, dianggarkan, dan dilak-
pengorganisasian, penggerakan, serta monitoring dengan tujuan
sanakan sesuai dengan rencana, serta dilakukan monitoring
untuk mencegah terjadinya gangguan kemacetan atau
dan evaluasi.
kerusakan fasilitas atau peralatan. Pemeliharaan preventif
b. Pemeliharaan preventif ialah pemeliharaan yang bersifat
adalah perawatan yang dilakukan pada selang waktu ter-
pencegahan adalah pemeliharaan fasilitas olahraga yang
tentu dan pelaksanaannya dilakukan secara rutin dengan
secara sadar dilakukan melalui tahapan perencanaan,
beberapa kriteria yang ditentukan sebelumnya dengan
tujuan untuk mencegah dan mengurangi kemungkinan
suatu komponen tidak memenuhi kondisi normal.
c. Pemeliharaan Korektif ialah pemeliharaan yang bersifat
memperbaiki akan berkaitan dengan deteksi kerusakan,
penentuan lokasi kerusakan, dan perbaikan atau penggan-
tian bagian yang rusak.
- Terima Kasih -

Anda mungkin juga menyukai