Anda di halaman 1dari 31

 Ir. Doli D. Siregar, M.

Sc Dalam Bukunya Manajemen Aset


Menjelaskan pengertian tentang aset berdasarkan perspektif
pembangunan berkelanjutan, yakni berdasarkan tiga aspek
pokoknya: sumber daya alam, sumber daya manusia, dan
infrastruktur seperti berikut ini:
 Sumber daya alam, adalah semua kekayaan alam yang dapat digunakan
dan diperlukan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
 Sumber daya manusia, adalah semua potensi yang terdapat pada manusia
seperti akal pikiran, seni, keterampilan, dan sebagainya yang dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan bagi dirinya sendiri maupun orang
lain atau masyarakat pada umumnya.
 Infrastruktur, adalah sesuatu buatan manusia yang dapat digunakan
sebagai sarana untuk kehidupan manusia dan sebagai sarana untuk dapat
memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya manusia dengan
semaksimalnya, baik untuk saat ini maupun keberlanjutannya dimasa yang
akan datang.
Siklus Manajemen Aset
• BAGAIMANA MANAJEMEN ASSET PADA
RUMAH SAKIT TEMPAT ANDA PBL 1 KEMARIN??
Developing An Asset Management Strategy, 1997
5 Tahap Utama Yang Merupakan Dasar Dari Kinerja Yang Dikembangkan

 Siklus Pertama Adalah Pemeliharaan Terencana (Planned


Maintenance),
 Tujuan utama untuk meningkatkan pengendalian kerja dan meminimalkan
biaya perawatan.
 Biasanya direferensikan sebagai perencanaan dan penjadwalan untuk
memaksimalkan efektifitas penggunaan waktu pekerja per teknisi. Stabilisasi dan
penggunaan suatu sistem terintegrasi di semua unit
 Sangat membutuhkan otoritas pusat.

 Siklus Kedua Adalah Pemeliharaan Proaktif (Proactive Maintenance),


 Bertujuan untuk menghilangkan mode kegagalan yang umum atau biasa
terjadi dan pengaruh-pengaruh antar fasilitas, sehingga biaya perbaikan dan
biaya waktu tunggu akibat terjadinya kegagalan dapat dikurangi.
 Akuisisi biaya dari pemonitoran kondisi peralatan harus dievaluasi dengan
seksama untuk mendapatkan penerapan dan nilai yang terbaik.
 Keputusan-keputusan ini dibuat antar fungsi, dan dieksekusi secara terpusat .
Developing An Asset Management Strategy, 1997
 Siklus Ketiga Adalah Keunggulan Organisasional ( Organizational
Excellence),
 Menangani aktivitas operasional dan kepedulian terhadap aset yang sehat
( asset health care) yang tersisa melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:
 Operator menyiapkan peralatan untuk dirawat;
 Operator dibantu untuk mengidentifikasi dan mendiagnosis permasalahan-
permasalahan kronik;
 Operator mulai untuk diberi tanggung jawab terhadap kondisi peralatan.
 Siklus Keempat Adalah Reliabilitas Terrekayasa ( Engineered
Reliability),
 Berbasis unit, menghilangkan defektivitas pada sistem secara khusus, lebih
dari pada mode kegagalan umum.
 Apabila peralatan memiliki unit cukup banyak, maka tahap ini akan
membutuhkan kolaborasi berbasis unit lebih lanjut. Saat pada tahap
sebelumnya sumber daya telah dikelola secara terdistri busi, selanjutnya
dibutuhkan seorang manajer pusat yang dapat melihat keseluruhan sistem.
 Pada tahap ini merupakan saat yang tepat meninjau kembali ( review)
untuk melakukan kontrak kerja (outsourcing) pada fungsi-fungsi tertentu.
Developing An Asset Management Strategy, 1997
 Siklus Kelima Adalah Keunggulan Operasional ( Operational
Excellence),
 Menambahkan suatu dimensi yang diarahkan berdasarkan tujuan bisnis
dan menentukan semua usaha-usaha perawatan dan reliabilitas.
 Pada siklus ini akan dilakukan optimalisasi yang sebenamya, dan tugas tim
berbasis perpindahan (shift) akan meningkat, karena memiliki tanggung
jawab memonitor dan merawat kesehatan aset, selain juga
mengoptimalkan produksi dan lapangan.
 Tanggung jawab sumber daya pada tahap ini merupakan suatu hal yang
bersifat minor untuk ditekankan, karena telah stabil. Banyak pekerjaan yang
akan dilanjutkan berbasis unit, namun kesempatan berbagi antar unit masih
bisa dilakukan.
 Karakteristik organisasi pada tahap ini adalah desentralisasi yang aktual
atau matrixed, namun tingkat manajemen diri ( self-management), disiplin
dan perencanaan menjadi sangat tinggi, dan peta organisasi digantikan
oleh suatu proses manajemen kerja yang ditetapkan untuk semua · sumber
daya yang berada dalam fasilitas.
 Pada organisasi privat, implementasi manajemen aset merupakan suatu proses
yang terdiri dari beberapa elemen, dan model keputusan untuk menentukan
kapan menggunakan elemen-elemen tersebut. Elemen elemen manajemen
aset dapat didaftar sebagai berikut:
 Empowered workforce
 Reliability centered/control maintenance
 Work management processes
 Predictive and preventive maintenance (pdm & PM)
 Self-managed work teams
 Measures of leading and lagging kpi's
 Reliability leadership and planning
 Safety, health and environment
 Continuous improvement
 Reliability modeling and equipment risk assessment
 Cost of unreliability tracking
 Root cause failure analysis
 Capacity/business objectives modeling
 Lifecycle costing/engineering
 Activity-based management
Elemen-elemen Manajemen Aset Berdasarkan Tujuan
Reliabilitas Yang Ingin Dicapai, Adalah Sebagai Berikut:
 Reliabilitas SDM  Alat bantu reliability
 Kepemimpinan centered/control
 Pelatihan & Pengembangan maintenance - RCM,
 Komunikasi  Predictive maintenance -
 Manajemen Kinerja PDM,
 Preventive maintenance -
PM
 Reliabilitas Proses  Reliabilitas Tim

 Proses Bisnis
 Proses Manajemen Kinetja  Reliabilitas Produksi
 Proses Produksi  Kendali proses

 Reliabilitas Peralatan
 Dalam organisasi publik, siklus hidup fisik dari suatu aset atau kelompok
aset memiliki tiga fase yang berbeda , yakni:
 pengadaan ( acquisition),
 operasi,
 dan penghapusan ( disposal).
 Kemudian ditambahkan fase keempat, yaitu perencanaan, yang
merupakan proses lanjutan dimana output informasi dari setiap fase
digunakan sebagai input untuk perencanaan.
 Fakta bahwa aset memiliki siklus-hidup membedakannya dari input
sumber daya lainnya. Secara khusus, tanggung jawab untuk keputusan
pengadaan (dan biaya) dalam suatu organisasi, berbeda dengan
tanggung jawab untuk operasi dan pemeliharaan aset; dan kedua
tanggung jawab tadi berbeda dengan tanggung jawab untuk
penghapusan. Masalah mungkin dapat timbul dari pemisahan
tanggung jawab manajemen selama masa siklus-hidup aset. Gambar
 Penggunaan Teknik Biaya Siklus Hidup Mengarahkan Pada
Evaluasi Penuh Terhadap Biaya Total Dari Pemilikan Dan
Pemeliharaan Sebelum Dilakukan Pengadaan.
 Halini menimbulkan peluang untuk menentukan solusi pemberian
pelayanan yang efektif biaya (hal ini bisa saja berupa solusi non-
aset).
 Mengestimasibiaya siklus hidup sebelum dilakukan pengadaan
juga menyusun standar yang akan menjadi dasar untuk mengontrol
dan memonitor biaya setelah pengadaan.
 Biaya modal adalah biaya dari pengadaan dan mungkin dapat
timbul dalam perbaikan berikutnya.
 Biaya Siklus Hidup Terdiri Dari Biaya Modal Dan Biaya Berutang
(Recurrent).
 Biaya modal adalah biaya pengadaan aset.
 Biayaini mencakup tidak hanya harga pembelian tetapi semua
ongkos dan beban yang terkait, dan biaya pengiriman dan
pemasangan yang terjadi sampai aset tersebut siap untuk
dioperasikan.
 Biaya tersebut mencakup juga biaya perencanaan seperti biaya-
biaya untuk studi kelayakan dan pelaksanaan tender.
 Biayamodal signifikan yang tidak secara rutin diakui oleh anggaran
organisasi adalah biaya finansial (finance cost) yang terkait dengan
dana yang 'tersimpan' dalam nilai aset.
 Penggunaan Teknik Biaya Siklus Hidup Mengarahkan Pada
Evaluasi Penuh Terhadap Biaya Total Dari Pemilikan Dan
Pemeliharaan Sebelum Dilakukan Pengadaan.
 Halini menimbulkan peluang untuk menentukan solusi pemberian
pelayanan yang efektif biaya (hal ini bisa saja berupa solusi non-
aset).
 Mengestimasibiaya siklus hidup sebelum dilakukan pengadaan
juga menyusun standar yang akan menjadi dasar untuk mengontrol
dan memonitor biaya setelah pengadaan.
 Biaya modal adalah biaya dari pengadaan dan mungkin dapat
timbul dalam perbaikan berikutnya.
 Biaya Siklus Hidup Terdiri Dari Biaya Modal Dan Biaya Berutang
(Recurrent).
 Biaya modal adalah biaya pengadaan aset.
 Biayaini mencakup tidak hanya harga pembelian tetapi semua
ongkos dan beban yang terkait, dan biaya pengiriman dan
pemasangan yang terjadi sampai aset tersebut siap untuk
dioperasikan.
 Biaya tersebut mencakup juga biaya perencanaan seperti biaya-
biaya untuk studi kelayakan dan pelaksanaan tender.
 Biayamodal signifikan yang tidak secara rutin diakui oleh anggaran
organisasi adalah biaya finansial (finance cost) yang terkait dengan
dana yang 'tersimpan' dalam nilai aset.
 Biaya berulang (recurrent) yang juga mengarah sebagai biaya operasi
atau biaya berjalan
 Mencakup biaya energi, pemeliharaan, dan biaya pembersihan.
 Biaya ini juga mencakup biaya pegawai dimana pegawai spesialis ditugaskan untuk
mengoperasikan aset.
 Perbaikan dan pembaharuan yang direncanakan selama umur manfaat aset, yang
bersifat modal, juga dimasukkan sebagai bagian dari biaya operasi untuk tujuan
perencanaan.
 Biaya penghapusan hendaknya juga dimasukkan, terutama jika biaya tersebut
diperkirakan signifikan jumlahnya. Mungkin akan menjadi masalah ketika suatu aset,
proses yang berkaitan dengan aset, atau output-nya , menimbulkan dampak yang
tidak diinginkan sehingga memerlukan pekerjaan pembetulan atau perbaikan.
 Pertimbangan lingkungan dapat signifikan dalam menanggapi hal itu.
 Signifikansi biaya modal dan biaya operasi sebagai proporsi/bagian dari
total biaya siklus-hidup akan tergantung pada sifat aset
 AsetFisik Nonlancar - Yang Disebut Juga Aset Tetap
(Fixed Asstes)
 Secara khas memiliki umur yang panjang
 Aset-aset ini memerlukan sumber daya untuk
mendapatkan atau membuatnya dan untuk
mempertahankan kondisinya agar tetap bisa beroperasi
selama umur hidupnya.
 Kebanyakan keputusan tentang aset ini bertahan lama,
dan memiliki implikasi jangka panjang. Karena karakteristik
seperti ini, maka penting untuk mempertimbangkan
kegunaan aset dalam jangka waktu siklus hidupnya .
 Fase-fase Yang Dilalui Suatu Aset Selama Siklus Hidupnya
Antara Lain:
 Fase perencanaan (Identifikasi kebutuhan), yaitu ketika
permintaan atas aset direncanakan dan dibuat;
 Fase pengadaan, yaitu ketika aset dibeli, dibangun atau
dibuat;
 Fase pengoperasian dan pemeliharaan, yaitu ketika aset
digunakan untuk tujuan yang telah ditentukan. Fase ini
mungkin diselingi dengan pembaruan atau perbaikan besar-
besaran secara periodik, penggantian atas aset yang rusak
dalam periode peng gunaan, dan
 Fase penghapusan (disposal), yaitu ketika umur ekonomis suatu
aset tetap habis atau ketika kebutuhan atas pelayanan yang
disediakan aset tersebut telah hilang.
 Keputusan pengadaan yang didasarkan pada harga
pembelian yang paling rendah tetapi mengabaikan potensi
biaya operasi
 dapat mengakibatkan total biaya yang lebih tinggi selama umur
hidup aset.
 Keputusan tentang aset yang diambil pada suatu fase dapat
mempengaruhi kinerja aset tersebut pada fase yang lainnya.
 Contoh,apabila kita berupaya memilih solusi biaya modal yang
minimum di fase pengadaan, maka dapat berdampak merugikan
pada biaya operasi jangka panjang.
 Tambahan umur dari suatu aset memiliki implikasi yang penting bagi
manajer program penyediaan pelayanan.
 Merupakan hal yang sangat penting bagi manajer untuk memahami fase-
fase dari siklus hidup aset dan dampak dari masing-masing fase terhadap
biaya dan keluaran (output) dari program penyediaan pelayanan (ANAO,
1996).
 Perhatian yang tidak memadai atas pemeliharaan
 dapat mempercepat kebutuhan perbaikan secara besar-besaran,
 atau memperpendek umur operasional aset.
Hal itu juga dapat merugikan usaha pencapaian pengembalian maksimum
atas penghapusan aset.
Sebaliknya, manajemen yang hati-hati atas aset-aset yang ada dapat
menambah umur efektif aset dan menghindari atau menunda kebutuhan
pengadaan aset baru.
Siklus manajemen aset pada tingkat daerah
(Mahmudi, 2010)
 Secara Umum Meliputi Tahap-tahap Berikut:
1. Perencanaan
2. Pengadaan
3. Penggunaan/Pemanfaatan
4. Pengamanan, Pemeliharaan, Dan Rehabilitasi
5. Penghapusan/Pemindahtanganan
 Perencanaan
Pengadaan aset tetap harus dianggarkan
dalam rencana anggaran belanja modal yang
terdokumentasi dalam rencana kebutuhan
barang milik daerah (RKBMD). Perencanaan
kebutuhan aset daerah sebagaimana
dilaporkan di RKBMD tersebut selanjutnya
dianggarkan dalani dokumen rencana kerja
dan anggaran SKPD. Perencanaan kebutuhan
aset daerah harus berpedoman pada standar
barang, standar kebutuhan, dan standar harga
yang ditetapkan oleh pemerintah daerah.
 Pengadaan
Pengadaan aset daerah harus didasarkan
pada prinsip ekonomi, efisiensi, dan efektivitas
(value for money), transparan dan terbuka,
bersaing, adil/ tidak diskriminatif dan
akuntabel. Pengadaan barang daerah juga
harus mengikuti ketentuan peraturan
perundangan tentang pengadaan barang
dan jasa instansi pemerintah. Pada saat
pembelian harus ada dokumen transaksi yang
jelas mengenai tanggal transaksi, jenis aset dan
spesifikasinya, dan nilai transaksi.
 Penggunaan/Pemanfaatan
Pada saat digunakan harus dilakukan pencatatan
mengenai maksud dan tujuan penggunaan aset
(status penggunaan aset), unit kerja mana yang
Menggunakan, lokasi, dan informasi terkait
lainnya. Mutasi dan disposisi aset tetap harus
dicatat. Biaya pemeliharaan dan depresiasi jika
ada juga harus dicatat dengan tertib.
 Penggunaan/Pemanfaatan
Untukoptimalisasi aset yang ada, pemerintah daerah
dapat memanfaatkan aset yang berlebih atau
menganggur dengan cara:
Disewakan dengan jangka waktu maksimal 5 tahun dan
dapat diperpanjang;
Dipinjampakaikan dengan jangka waktu maksi mal 2 tahun
dan dapat diperpanjang;
Ketjasama pemanfaatan dengan jangka waktu maksimal 30
tahun dan dapat diperpanjang;
Bangun-guna-serah ( build-operate-transfer) dan bangun-
serah-guna ( build -transfer operate) dengan jangka waktu
maksimal 30 tahun.
Pemanfaatan aset pemerintah daerah tersebut di
samping bertujuan untuk mendayagunakan aset juga
 Pengamanan dan Pemeliharaan
 Aset-asetpemerintah daerah perlu mendapat penga
manan yang memadai. Pengamanan aset daerah yang
diperlukan meliputi pengamanan administrasi dan
catatan, pengamanan secara hukum, dan
pengamanan fisik.
1. Pengamanan administrasi dan catatan
Pengamanan administrasi dan catatan dilakukan
dengan cara melengkapi aset daerah dengan do
kumen administrasi, catatan, dan laporan barang.
Dokumen administrasi dan catatan tersebut antara lain:
 Kartu inventaris barang;
 Daftar inventaris barang;
 Catatan akuntansi aset;
 Laporan mutasi barang;
 Laporan tahunan.
2. Pengamanan Hukum
Pengamanan hukum atas aset daerah dilakukan
dengan cara melengkapi aset tersebut dengan bukti
kepemilikan yang berkekuatan hukum, antara lain:
Bukti kepemilikan barang;
Sertifikat tanah;
BPKB atau STNK;
Kuitansi atau faktur pembelian;
Berita acara serah terima barang;
Surat pemyataan hibah, wakaf, sumbangan, atau
donasi.
3. Pengamanan Fisik
Pengamanan fisik atas aset daerah dilakukan dengan
cara memberi perlindu ngan fisik agar keberadaan
aset tersebut aman dari pencurian atau kehilangan
dan kondisinya terpelihara tidak mengalami
kerusakan. Pengamanan fisik aset daerah dapat
dilakukan antara lain dengan cara:
penyimpanan di gudang barang daerah;
pemagaran;
pintu berlapis;
pemberian kunci;
pemasangan alarm;
pemasangan kamera CCTV di tempat-tempat
vital dan rawan;
penjagaan oleh satpam.
4. Penghapusan dan Pemindahtanganan
Penghapusan aset daerah dari daftar aset
pemerintah daerah dapat dilakukan jika aset
tersebut sudah tidak memiliki nilai ekonomis, rusak
berat, atau hilang.
Penghapusan aset daerah dapat dilakukan dengan
dua cara, yaitu pemusnahan dan pemindah
tanganan. Pemusnahan dilakukan dengan cara
dibakar, ditanam ke tanah, atau ditenggelamkan ke
laut. Pemusnahan dilakukan karena tidak laku dijual,
rusak, kadaluwarsa, membahayakan kepentingan
umum, atau karena ketentuan peraturan
perundang-undangan yang mengharuskan untuk
dimusnahkan.
4. Penghapusan dan Pemindahtanganan
Pemindahtanganan dapat dilakukan dengan cara:
penjualan;
tukar-menukar;
hibah;
penyertaan modal pemerintah daerah.
Demi menjaga tertib administrasi, tata cara dan
ketentuan penghapusan aset daerah perlu diatur
dengan peraturan kepala daerah. Selain itu juga
perlu dilengkapi dengan berita acara penghapusan
aset untuk dasar pencatatan akuntansinya.
Tujuan Dan Sasaran Manajemen Aset
 Tujuan utama dari manajemen aset adalah membantu
suatu entitas (organisasi) dalam memenuhi tujuan
penyediaan pelayanan secara efektif dan efisien.
 Hal ini mencakup panduan pengadaan, penggunaan ,
dan penghapusan aset, dan pengaturan risiko dan
biaya yang terkait selama siklus hidup aset.
 JELASKAN ALUR ASET DI RUMAH SAKIT
TERSEBUT, MELIPUTI:
 Perencanaan
 Pengadaan
 Penggunaan/Pemanfaatan
 Pengamanan, Pemeliharaan, Dan Rehabilitasi
 Penghapusan/Pemindahtanganan

Anda mungkin juga menyukai