Anda di halaman 1dari 10

PENGELOLAAN

LIMBAH INFEKSIUS
BERBASIS
MASYARAKAT

PEMBELAJARAN LAPANGAN DARI KABUPATEN LOMBOK BARAT


LATAR BELAKANG
• Limbah infeksius adalah limbah yang terkontaminasi organisme
patogen dan berpotensi menularkan penyakit pada manusia.
• Pandemi COVID-19 menyebabkan peningkatan produksi sampah
infeksius yang bersumber dari layanan kesehatan, kegiatan isolasi
mandiri di masyarakat dan penerapan protokol kesehatan.
• Hingga Juli 2021, Jumlah limbah medis akibat pandemic COVID-
19 mencapai 18.460 ton.
• Jika sampah infeksius tidak dikelola dengan benar, berpotensi
menjadi sumber penularan COVID-19 di masyarakat.
• Belum ada prosedur baku mengenai pengelolaan limbah infeksius
di masyarakat.
Sumber: Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK.01.07/MENKES/537/2020 dan
www.cnnindonesia.com
TAHAPAN INTERVENSI
• Tahun 2020, Plan Indonesia dan Jejaring AMPL bekerjasama dengan
Kementerian Kesehatan dan Kementerian Lingkungan Hidup menyusun
Panduan Penanganan Limbah Infeksius di Rumah Tangga.
• Plan Indonesia di Kabupaten Lombok Barat bekerjasama dengan Dinas
Kesehatan Kab Lombok Barat, Puskesmas, Desa dan Kader melakukan
intervensi penanganan limbah infeksius di masyarakat secara bertahap.
• Workshop Pengelolaan Limbah Infeksius, bertujuan untuk pemetaan masalah
dan pembagian peran antar stakeholder.
• Pelatihan untuk tenaga kesehatan, kader desa dan komunitas peduli sampah.
Tujuannya untuk meningkatkan kapasitas mereka dalam mengelola limbah
infeksius secara aman
• Pemicuan dan Promosi di masyarakat. Bertujuan untuk meningkatkan kesadaran
dan merubah perilaku mereka agar mampu mengelola limbah infeksius secara
aman.
FOLLOW UP PASCA WORKSHOP
• Diskusi dengan OPD dan stakeholder terkait
untuk merumuskan kebijakan tingkat
kabupaten dalam penanganan limbah infeksius.
• Penyusunan dan pengesahan instruksi Bupati
Nomor 66.1 tentang Pengelolaan Limbah
Infeksius dan Sampah Rumah Tangga dari
Penanganan Corona Virus Disease 2019.
• Sosialisasi instruksi bupati kepada kecamatan,
kelurahan dan desa serta stakeholder terkait.
• Pembagian peran masing-masing OPD dan
stakeholder terkait.
EDUKASI PENGELOLAAN LIMBAH INFEKSIUS
BERBASIS MASYARAKAT
• Refresh Materi Penanganan Limbah Infeksius dan
pembahasan metode pemicuan limbah infeksius di
masyarakat.
• Tahapan Pemicuan:
• Pengenalan Limbah Infeksius (pengertian, jenis-jenis,
risiko jika tidak dikelola dengan benar, pengelolaan secara
aman).
• Transek Walk untuk melihat limbah infeksius di lingkungan
sekitar
• Opsi pengelolaan limbah infeksius dengan benar,
khususnya untuk masker.
• Komitmen bersama masyarakat dan pemerintah desa
dalam pengelolaan limbah infeksius di rumah tangga.
Tata cara mengelola limbah infeksius
di rumah tangga
• Masukkan dalam plastik kuning, tutup rapat
dan masukkan ke tempat sampah tertutup

• APD, sarung tangan dan masker dibalik setelah dipakai


• Dirusak dengan cara digunting
• Lakukan disinfeksi dengan merendam atau menyemprotkan
cairan diskinfektan atau air sabun • Masukkan semua limbah infeksius
• Masukkan ke dalam plastik kuning, tutup rapat dan beri tanda tersebut ke dalam kardus dan plastic
warna kuning, lalu tutup rapat.
• Bersihkan tinja pada popok sekali pakai dengan membuang
• Limbah medis jenis perlu dikumpulkan
kotorannya di jamban
dan diangkut oleh pihak ketiga agar
• Bungkus popokyang sudah dibersihkan dan pe,balut bekas dengan
bisa diproses secara aman.
kertas bekas
• Masukkan ke dalam kantong plastic kuning, tutup rapat

• Masukkan sisa bahan makanan, sisa makanan,


pembungkus makanan ke dalam plastik yang ada
• Masukkan ke dalam kantong kuning, buang di tempat
samapah tertutup
PENGELOLAAN LIMBAH INFEKSIUS
BERBASIS MASYARAKAT

Melakukan disinfeksi kepada limbah


infeksius jenis masker dan sarung
Limbah Infeksius tangan sehingga menjadi sampah biasa
di Rumah Tangga
Keluarga mengumpulkan
limbah infeksius yang Limbah infeksius dari rumah
mereka hasilkan dalam tangga dikumpulkan oleh
plastik kuning. kader/komunitas. Kemudian
dilakukan pemilahan.

Limbah Infeksius di Membawa Limbah infeksius ke layanan


lingkungan (dibuang kesehatan agar bisa diangkut oleh
sembarangan) perusahaan pengelola limbah B3 medis dan
infeksius.

MEDIA EDUKASI PEMICUAN MONEV KEBIJAKAN PENGANGGARAN


TANTANGAN IMPLEMENTASI
• Masyarakat masih abai karena belum memahami
dengan baik tentang limbah infeksius dan cara
pengelolaannya.
• Kebijakan teknis pengelolaan limbah infeksius di
tingkat rumah tangga disosialisasikan dan belum
diimplementasikan.
• Belum ada standar operasional prosedur mengenai
tata cara pengumpulan dan pengangkutan limbah
infeksius dari rumah tangga.
• Perlu memperkuat mekanisme kerjasama antara
kader, desa, komunitas dengan layanan kesehatan
dalam pengelolaan limbah infeksius.
RENCANA TINDAK LANJUT
• Desa memiliki anggaran dalam pengelolaan
limbah infeksius di tingkat rumah tangga.
• Penyusunan mekanisme kerjasama antara
Pemerintah Desa dan Puskesmas
• Penyusunan SOP pengumpulan, pengangkutan,
dan pengolahan limbah infeksius di tingkat rumah
tangga.
• Kegiatan pemicuan dan promosi pengelolaan
limbah infeksius oleh sanitarian, kader kesehatan
dan komunitas peduli sampah.
• Kegiatan promosi di sekolah-sekolah.
• Produksi media edukasi dan sosialisasi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai