Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS KINERJA SISTEM ABSENSI

SIDIK JARI DALAM MENGELOLA


KEHADIRAN PEGAWAI ; PERSPEKTIF
KECEPATAN DAN AKURASI
KELOMPOK 5

NAMA NIM
 TSANIA NUR’ AINI FUTRI 19232268
 MARIAM ARIANI 19232449
 ATI ROHMANI 19232057
 PETERSON PANDIANGAN 19232132
 FAZRI RAHARJA 19231930
 LUKMAN NUL KHAKIM 19232541

PENELITIAN SISTEM INFORMASI


Isi konten presentasi
1) LATAR BELAKANG
2) TUJUAN PENELITIAN
3) METODE PENELITIAN
4) TAHAPAN PENELITIAN
5) HASIL DAN PEMBAHASAN
6) KENDALA
7) SOLUSI
8) KESIMPULAN

PENELITIAN SISTEM INFORMASI


LATAR BELAKANG
Dalam era modern, manajemen absensi pegawai menjadi semakin krusial dari sebelumnya. Banyak
perusahaan beralih ke teknologi sidik jari untuk memastikan pemeriksaan kehadiran pegawai yang
akurat, serta untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan. Teknologi ini tidak hanya membantu
dalam memantau kehadiran pegawai, juga berguna mengurangi potensi penipuan atau kecurangan
terkait absensi. Sidik jari, sebagai bagian tubuh manusia yang khas dan unik, sehingga menjadi
identitas yang membedakan setiap individu. Penggunaan teknologi biometrik sidik jari menjadi
solusi efektif untuk mengurangi risiko kecurangan seperti memanipulasi atau pemalsuan data
kehadiran, serta mengatasi potensi kesalahan dalam pencatatan kehadiran.

MA YPI Baiturrahman merupakan salah satu sekolah madrasah aliyah yang berdiri di bawah
Yayasan Baiturrahman, terletak di daerah Garut, Jawa Barat. MA YPI Baiturrahman telah
menerapkan absensi sidik jari (finger print) sejak tanggal 1 September 2023, maksud dari adanya
absensi sidik jari ini tidak lain untuk menghindari terjadinya pelanggaran waktu yang dilakukan
oleh pegawai. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu tenaga pendidik di Madrasah Aliyah
YPI Baiturrahman mendapati ada beberapa masalah yang menarik untuk dikaji lebih dalam, karena
berdasarkan data yang didapat menunjukan bahwa penerapan absensi menggunakan sidik jari
belum pasti dapat mengontrol kedisiplinan pegawai.

Dari penjelasan di atas maka peneliti tertarik untuk mengetahui peranan absensi fingerprint
terhadap disiplin kerja, dengan judul, Analisis Kinerja Sistem Absensi Sidik Jari Dalam Mengelola
Kehadiran Pegawai: Perspektif Kecepatan dan Akurasi.
TUJUAN
PENELITIAN

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui dan


menganalisis pengaruh penerapan absensi sidik jari dalam
meningkatkan disiplin dan kinerja pegawai, menilai tingkat
akurasi dalam pengenalan dan perekaman sidik jari serta
menilai sejauh mana sistem absensi sidik jari dapat
memudahkan pengelolaan kehadiran pegawai.
METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian kualitatif
adalah penelitian untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek peneliti secara
mendalam. Penelitian kualitatif dipilih karena penelitian ini membutuhkan data yang bersumber dari
narasumber langsung, peneliti juga membutuhkan kondisi alami dari lapangan.

Dalam metode ini, peneliti terlibat dalam pengalaman secara terus-menerus dan berkelanjutan dengan
para partisan. Yang nantinya selama penelitian peneliti akan menemukan masalah strategis, etis dan
personal.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua kategori, yakni data primer dan
data sekunder. Data primer diperoleh melalui teknik pengumpulan informasi seperti wawancara,
observasi, dan dokumentasi. Sementara itu, data sekunder mencakup informasi dari dokumen instansi
terkait, serta literatur, buku, dan jurnal yang berkaitan dengan masalah absensi fingerprint.
TAHAPAN PENELITIAN
Perumusan Masalah

Membuat Pertanyaan Pengumpulan Data

Mengumpulkan Catatan

Analisa Data

Penulisan Laporan
HASIL DAN PEMBAHASAN
MA YPI Baiturrahman merupakan salah satu sekolah
swasta yaitu lembaga yang mengemban tugas
mencerdaskan kehidupan bangsa.

Status Kepegawaian Jumlah Sumber Daya Manusia atau personalia yang ada
N
Nama Bagian Pegawai Pegawai di MA YPI Baiturrahman sampai dengan tahun 2023
O
Tetap Tidak Tetap berjumlah 60 orang yang terdiri dari pegawai tetap dan
1 Kepala Sekolah 1 pegawai tidak tetap yayasan, dengan rincian seperti tabel
2 Guru 22 24 di samping kiri ini.
3 Tenaga Pendidik 10
4 Kebersihan 3
Jumlah 36 24
1. Tepat Waktu
Mesin absensi sidik jari biasanya dilengkapi dengan fungsi perekaman waktu yang akurat. Hal ini
memastikan bahwa data kehadiran yang tercatat mencerminkan waktu sebenarnya ketika pegawai
tersebut melakukan verifikasi sidik jari

No Kategori Jumlah Pegawai Persentase

1. Tepat Waktu 55 orang 91,7%

2. Tidak Tepat Waktu 5 orang 8,3%

Jumlah 60 orang 100%

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah pegawai yang hadir tepat waktu pada bulan
september sebanyak 55 orang atau 91,7% , sedangkan pegawai yang terlambat hanya 5 orang
atau 8,3% dari jumlah pegawai keseluruhan di lingkungan MA YPI Baiturrahman. Angka ini
menunjukkan bahwa penerapan absensi sidik jari (fingerprint) di MA YPI Baiturrahman
dapat meningkatkan kedisiplinan pegawai, walaupun belum optimal
2. Perubahan Nyata
Indikator perubahan nyata dalam penelitian ini adalah perbandingan daftar
rekapitulasi absensi manual dengan absensi fingerprint

No. Keterangan Absensi Sebelum (Juli 2023) Sesudah (September 2023)

Jumlah Persentase Jumlah Persentase

1. Sakit 18 58,1% 12 85,7%

2. Ijin 10 32,2% 2 14,3%

3. Tanpa Keterangan 3 9,7% - -

Jumlah 31 100% 14 100%


3. Pemahaman Program

Selama uji coba, karyawan mengalami kemudahan dalam menggunakan


sistem absensi berbasis teknologi terkini. Fitur-fitur seperti pemindaian
sidik jari atau wajah memungkinkan mereka untuk melakukan absensi
dengan cepat dan akurat. Antarmuka pengguna yang intuitif juga
membantu mengurangi kesalahan pengguna dan memastikan
penggunaan yang lancar oleh seluruh karyawan.
4. Produktivitas Kerja
Dengan mengukur indikator ini, organisasi dapat mengevaluasi secara
holistic dampak penerapan sistem absensi sidik jari terhadap produktifitas
kerja dan efisiensi operasional secara keseluruhan.

Dari hasil
03 wawancara dengan salah satu pegawai di MA YPI Baiturrahman,
mengatakan bahwa penggunaan mesin absensi sidik jari (fingerprint) dapat
memengaruhi peningkatan produktifitas kerja pagawai namun belum
optimal, karena masih ada beberapa pegawai yang terlambat masuk kantor.
Beliau lebih lanjut menuturkan, agar meningkatnya kedisiplinan maka ada
sanksi khusus yang diperoleh apabila pegawai menyepelekan peraturan
instansi.
Kendala Penerapan
Absensi Fingerprint

Dalam melaksanakan absensi fingerprint tentu terdapat beberapa kendala yang dihadapi
pegawai, dari hasil wawancara di atas ditemukan bahwa ada beberapa kendala yang
dihadapi dalam pelaksanaan absensi fingerprint, diantaranya sebagai berikut :

Pemindai tidak berfungsi


Kegagalan mesin sering terjadi ketika tangan pegawai
dalam keadaan basah, atau perubahan sidik jari karena
luka atau kerusakan kulit. Dampaknya adalah
ketidakmampuan layar dalam membaca sidik jari dengan
kejelasan yang diperlukan.

Mati Lampu / Listrik


Mesin absensi seringkali menggunakan sumber daya listrik untuk menyimpan
data transaksi atau catatan kehadiran. Tanpa sumber daya, mesin tidak dapat
berfungsi dan mencatat kehadiran karyawan.
Solusi dalam meningkatkan
Kedisiplinan Pegawai

Penggunaan teknologi absensi dengan fingerprint dapat memberikan


keuntungan dalam merekam kehadiran pegawai secara akurat, namun
tidak menjamin secara otomatis meningkatkan kedisiplinan di tempat
kerja.

Permasalahan yang terjadi apabila pegawai lalai dalam melaksanakan


tugasnya adalah dengan cara persuasif yaitu pegawai dapat diajak untuk
diskusi/berbicara, diberikan saran dan motivasi bagi pegawai yang
bersangkutan serta diberikan penyuluhan tentang pentingnya disiplin kerja
dan dampak positifnya terhadap produktivitas. Apabila masih terjadinya
pelanggaran maka diberikan sanksi berupa peringatan tertulis dan
menerapkan sanksi finansial seperti pemotongan gaji atau denda untuk
pelanggaran berulang.
KESIMPULAN
Penerapan absensi sidik jari telah menjadi solusi inovatif dalam manajemen kehadiran di suatu instansi.
Teknologi ini tidak hanya memberikan keakuratan data yang tinggi, tetapi juga meningkatkan efisiensi
administrasi. Dengan menggunakan sidik jari sebagai identifikasi unik, sistem absensi dapat meminimalkan
potensi manipulasi dan kecurangan yang mungkin terjadi pada metode absensi konvensional.

Selain itu, penggunaan teknologi ini dapat memberikan kenyamanan bagi karyawan, karena mereka dapat
melakukan absensi dengan cepat dan mudah. Secara keseluruhan, penerapan absensi sidik jari menciptakan
lingkungan kerja yang lebih teratur, transparan, dan efisien, mempercepat proses administrasi serta mengurangi
risiko kesalahan dan penyalahgunaan kehadiran. Selain itu, kemampuan untuk merekam data secara real-time
memadahkan staf administrasi untuk dengan cepat mengakses informasi kehadiran karyawan dan melakukan
pemrosesan gaji dengan lebih efisien.
PRESENTATION

THANK YOU
FOR YOUR ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai