Anda di halaman 1dari 3

SATUAN PEMERIKSA INTERNAL

RSI MUHAMMADIYAH SUMBERREJO


Jln. Raya No. 1193 Sumberrejo – Bojonegoro 62191
Telp. (0353) 331056, Fax. (0353) 331367

LAPORAN KEGIATAN SPI


AUDIT SISTEM & PELAKSANAAN IDENTIFIKASI PASIEN
SERTA PENCEGAHAN RISIKO JATUH

A. PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan pada satu sisi
dapat menjawab tuntutan kebutuhan pelayanan kesehatan yang semakin komplek. Di sisi
lain, perkembangan teknologi juga dapat memunculkan masalah baru yaitu risiko yang
timbul sebagai dampak pemanfaatannya jika penerapannya tidak berada pada sistem yang
aman.
Paradigma baru dalam sistem akreditasi KARS versi 2012 mengarahkan seluruh
kegiatan pelayanan rumah sakit agar mampu memberikan pelayanan yang memenuhi
standar kualitas serta jaminan rasa aman dan perlindungan terhadap dampak pelayanan.
Keamanan pelayanan di rumah sakit salah satunya dimulai dari ketepatan identifikasi
pasien. Rumah sakit harus menjamin proses identifikasi ini berjalan dengan benar sejak
pertama kali pasien di daftar karena kesalahan identifikasi pasien di awal pelayanan akan
berdampak pada kesalahan pelayanan pada tahap selanjutnya.
Selain sistem dan pelaksanaan identifikasi pasien, pencegahan risiko jatuh juga
menjadi perhatian dalam kegiatan audit sebagai upaya memonitor dua diantara sistem
keselamatan pasien di rumah sakit.

B. TUJUAN
Audit ini dimaksudkan untuk :
1. Memperoleh keyakinan bahwa rumah sakit memiliki sistem identifikasi pasien dan
pencegahan risiko jatuh yang mampu memberikan perlindungan yang cukup terhadap
keamanan pasien.
2. Memastikan bahwa proses identifikasi pasien dan tindakan pencegahan risiko jatuh di
rumah sakit berjalan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
C. SASARAN
Sasaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah terpenuhinya sistem perlindungan
dan jaminan keamanan pasien di rumah sakit.

D. METODE
Gambaran tentang sistem dan implementasi identifikasi pasien diperoleh melalui
wawancara dengan pasien/keluarga yang mendampingi (dari awal pasien masuk atau dalam
proses pelayanan), petugas maupun penanggungjawab pelayanan, dan tim PMKP
(Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien) serta kajian terhadap dokumen regulasi.
Begitu halnya dengan langkah pencegahan terhadap risiko jatuh, selain kajian terhadap
dokumen regulasi, kami melakukan telusur di lapangan.

E. PELAKSANAAN KEGIATAN
Audit dilaksanakan dengan mengambil sample pada pelaksanaan pelayanan shif pagi
di unit pelayanan rawat inap dengan skala waktu yang dibagi dalam 5 kali pengambilan
sample, yaitu tanggal 10, 15, 18, 21, dan 27 Agustus dengan menggali materi tentang
gambaran proses identifikasi pasien, pemakaian gelang, dan verifikasi gelang.
Dari kegiatan tersebut diperoleh hasil sebagai berikut :
1. …………………….

F. REKOMENDASI
1. Untuk memastikan bahwa seluruh staf terkait memahami dan menjalankan prosedur
identifikasi pasien, masih diperlukan sosialisasi dan pemantauan oleh minimal
penanggungjawab ruangan.
2. Penggunaan bahasa yang diperjelas, mendukung satu dengan yang lainnya.
3. Kesesuaian antara SPO dan panduan
4. Mengaktifkan kembali fungsi tim verifikator dokumen
5. Kesepakatan terhadap panduan risiko jatuh, ajukan legalisasinya, sosialisasikan,
evaluasi/monitoring pelaksanaannya.
6. Inventarisir (gunakan stelling)/rekap per hari penggunaan gelang (misal : dilakukan oleh
petugas shif malam di akhir jam malam), dan dilakukan stok opname di akhir bulan oleh
tim stok opname.

G. PENUTUP
Pada lingkup pelayanan kesehatan dimana banyak melibatkan kerja tim, peralatan,
serta prosedur yang banyak dan bervariasi tingkat kompleksitasnya, maka untuk mencegah
terjadinya kesalahan, perlu dibangun sistem yang mendukung orang untuk berbuat benar.
Akan tetapi perbaikan sistem saja tidak cukup, sehingga diperlukan pendekatan budaya
dalam berbagai kasus untuk mengontrol terjadinya kejadian yang tidak diharapkan.

Sumberrejo, 2 September 2015


Ketua SPI

Winarti, SE

Anda mungkin juga menyukai