QUALITY
CONTROL CIRCLE
1
Internal Training
Supervisor QA Supervisor QC
Pt. Automotive Pt. Automotive
fasteners Aoyama fasteners Aoyama
Indonesia Indonesia
Tepat Waktu
Respect Others
4
PENGANTAR TRAINING
Perubahan metode pendekatan training berdasarkan
pendekatan “learning concept”
10% mengerti apabila kita mendengar
15% mengerti apabila kita melihat
20% mengerti apabila kita melihat dan mendengar
40% mengerti apabila kita mendiskusikannya dengan orang
lain
80% mengerti apabila kita mencoba menerapkannya
90% mengerti apabila kita mencoba mengajarkan kepada
orang lain
5
QUALITY
CONTROL CIRCLE
8 STEP
AK T I V I TAS
QCC
6
7
8 Step Aktivitas QCC I. Persiapan
I – 1. Pembentukan Group
II – 6. Evaluasi Hasil
II – 3. Analisa Masalah
8
1. Menentukan Tema dan Analisa Situasi
11
Mempelajari isu-isu yang bisa dijadikan tema dengan
data.
Manfaat data:
12
Mengenal Jenis-jenis Data:
Data Nominal
KATEGORI, contoh jumlah karyawan laki-laki dan perempuan di PT
XYZ.
Data Ordinal
RANKING, contoh perusahaan dirangking berdasarkan jumlah
produksinya.
Jenis Data
Data Kontinyu
PENGUKURAN, contoh: panjang,
Data Interval suhu, dsb.
Data Kontinyu
Data Rasio
Data Diskrit
RASIO, contoh: setengah usia 13
80 tahun adalah 40 tahun
BICARA DENGAN DATA
Nyatakan persoalan menjadi karakteristik yang terukur
Persoalan bisa dilihat dari data yang ada, bukan berdasarkan anggapan
semata
14
Memfokuskan pada isu-isu atau tema pokok yang bisa
memberikan dampak besar.
Alat (TOOL) untuk mengumpulkan, mengolah dan menyajikan
data
1. CHECK-SHEET
2. STRATIFICATION
3. PARETO
4. SCATTER
5. HISTOGRAM
6. GRAPH
15
CHECK- Check Sheet adalah suatu formulir, dalam bentuk
diagram atau tabel yang digunakan untuk
SHEET mengumpulkan data dan memeriksa kondisi
Check Sheet berguna membantu memahami
situasi yang sebenarnya untuk menganalisa
persoalan, mengendalikan proses, mengambil
keputusan dan membuat rencana.
JENIS – JENIS CHECK SHEET KEGUNAAN
Defective Item Check Sheet Menentukan detail cacat
Defect Factor Check Sheet Menentukan kejadian cacat secara harian,
operator, mesin, dll
Defect Position Check Sheet Menentukan lokasi cacat
Process Distribution Check Sheet Menentukan penyebaran dimensi,
kekerasan, berat, dsb.
Inspection and Validation Check Sheet Inspeksi mesin, alat-alat, atau memeriksa
prosedur
[OZEKI, Kasuo, ASAKA, Tetsuichi, Handbook of Quality Tools, Productivity Press, 1990]
16
CHECK-SHEET : Process Distribution Check Sheet
17
CHECK-SHEET : Defective Item Check Sheet
18
CHECK-SHEET : Defect Factor Check Sheet
19
CHECK-SHEET: Defect Position Check Sheet
20
CHECK-SHEET : Process Distribution Check Sheet
21
STRATIFICATION
Stratifikasi digunakan untuk mengurai / mengklasifikasikan
data/masalah menjadi kelompok / golongan sejenis yang
lebih kecil atau menjadi unsur-unsur tunggal dari data/
masalah sehingga menjadi lebih jelas. Contoh Stratifikasi
6. Waktu Pagi, siang, sore, malam, hari, minggu, bulan, shift 2, dsb
7. Lingkungan & Cuaca Musim hujan, musim kemarau, kering, lembab, dsb
8. Lain-lain Baru vs lama, Good vs NG, metoda pengiriman, dsb
22
Distratifikasi
as ar k an op erator,
STRATIFICATION berd m buat
a y an g m e
ternyat
t ad a la h O perator A
caca
Operator A Operator B
23
STRATIFICATION
Penjualan 1985 sebanyak 950 buah.
Kita tidak tahu komposisi masing-masing dealer
(penjual), juga tidak tahu jenis/kategori produk yang
terjual
Untuk itu kita perlu menstratifikasi ke PENJUAL dan
JENIS
Dari tabel stratifikasi kita bisa tahu PENJUAL mana
yang paling banyak penjualannya, demikian juga kita
bisa tahu jenis mana yang paling laku
PENJUAL A B C D E F TOTAL
JENIS
I 125 100 50 75 100 50 500
II 50 100 25 25 50 50 300
III 25 25 - 25 25 50 150
24
PARETO Pembuatnya adalah seorang Italia bernama Vilfredo Pareto
Diagram Pareto merupakan diagram yang terdiri atas grafik
balok (frekuensi cacat, nilai RP) dan grafik garis yang
menggambarkan perbandingan masing-masing jenis data
terhadap keseluruhan
Diagram Pareto disusun dengan urutan terbesar ke terkecil
(descending order)
Dengan memakai diagram Pareto, dapat terlihat masalah
mana yang dominan dan tentunya kita dapat mengetahui
prioritas penyelesaian masalah kita dapat melihat apakah
kedua faktor.
Menyelesaikan masalah yang besar tentunya hasilnya akan
lebih besar dibanding bila menyelesaikan masalah yang
kecil. Biarpun masalah besar hanya terselesaikan 50%,
tapi umumnya masih lebih besar hasilnya dibandingkan bila
menyelesaikan masalah yang kecil apalagi bila masalah
kecil tidak dapat diselesaikan secara tuntas.
25
LANGKAH MEMBUAT DIAGRAM PARETO
PARETO 1. Daftar semua masalah
Penyebab Jumlah 4. Menggabarkan diagram pareto,
X1 50 sumbu mendatar adalah masalah,
X2 30 sumbu tegak kiri menyatakan
X3 15 jumlah atau bobot (bisa frekuensi
X4 5 terjadinya masalah bisa juga nilai
kerugian), sumbu tegak sebelah
2. Buatlah prosentase masing- kanan menyatakan prosentase
masing masalah dan
urutkan
Penyebab Jumlah %
RP, 100%
X1 50 50 (frek.) 95%
X2 30 30 80%
X3 15 15
X4 5 5
50%
3. Mengitung nilai komulatif persoalan
Penyebab Jumlah % % Kom
X1 50 50 50
X2 30 30 80
X3 15 15 95
X4 5 5 100 X1 X2 X3 X4
26
SCATTER Diagram ini disebut juga Diagram Pencar, merupakan
diagram yang menggambarkan korelasi/hubungan
antara 2 faktor/data yang ada.
Dengan memakai diagram ini kita dapat melihat apakah
kedua faktor tersebut saling berhubungan atau tidak.
JUMLAH PENJUALAN
6 121 6 26 85 3
7 133 8 27 110 5 10
8 96 3 28 113 4
9 88 2 29 139 10 8
10 136 10 30 80 2
11 117 4 31 122 9 6
12 125 5 32 130 10
13 92 3 33 127 8
4
14 132 7 34 96 8
2
15 106 11 35 103 3
16 129 4 36 115 5
0
17 102 3 37 106 4
18 118 2 38 138 11 0 50 100 150
19 107 12 39 124 9 JUMLAH KUNJUNGAN
20 136 10 40 97 1
27
28
HISTOGRAM Histogram adalah salah satu diagram
balok yang digunakan untuk
memeriksa penyebaran / distribusi
data. Biasanya adalah data kontinyu,
tetapi untuk keperluan praktis bisa
juga dipakai untuk data diskrit.
Data dikelompokkan (menunjukkan
kelas) dengan rentang nilai tertentu
(lebar kelas). Kemudian akan dicari
frekuensi data-data yang ada
berdasarkan kelasnya.
29
HISTOGRAM
Bentuk
Histogram
Data
30
HISTOGRAM
Macam - Macam Histogram
31
GRAFIK Grafik (graph) menyajikan suatu informasi
secara visual dan mudah dimengerti dan
diingat.
Dengan grafik bisa mengetahui kecenderungan
(trends), pola (pattern) dan karakteristik
lainnya.
Grafik menyajikan informasi yang tersembunyi
Gunakan grafik sesuai dengan informasi apa
yang akan disajikan.
32
Macam - Macam Grafik
33
Pertanyaan yang bisa digunakan untuk mencari tema:
Empat faktor Produksi : 4M1E
1) Adakah masalah yang berhubungan dengan material (MATERIAL)?
2) Adakah masalah yang berhubungan dengan mesin/alat (MACHINERY)?
3) Adakah masalah yang berhubungan dengan manusia (MAN/WOMAN)?
4) Adakah masalah yang berhubungan dengan metoda (METHOD)?
5) Adakah masalah yang berhubungan dengan lingkungan (ENVIRONMENT)?
34
Gunakan tool yang tersedia untuk menentukan tema dan
setelah ketemu silakan dikonfirmasikan dan dimintakan
persetujuan atasan.
Pilih QCC LEADER / THEME LEADER, dan juga catat
siapa saja anggotanya (QCC MEMBER)
35
Tema didapat kemudian buat activity plan dengan menggunakan
Gant Chart
JULY AUGUST
NO ACTIVITY
M-I M-II M-III M-IV M-I M-II M-III M-IV
Implementasi Ide-Ide
5
Perbaikan
6 Evaluasi Hasil
38
Setelah tema diputuskan (dipilih), maka saatnya untuk
menentukan target.
Target yang terukur akan lebih mudah dipahami.
Gunakan pertimbangan berikut untuk menetapkan target perbaikan:
39
Bila target terpenuhi masalah akan hilang atau berkurang.
Bila kita punya data, kita bisa tahu seberapa jauh kinerja kita
Data sangat membantu menafsirkan suatu keadaan
Sebelum menetapkan target perbaikan, maka diskusikan
dulu dengan anggota tim maupun atasan. Target yang
disetujui tim akan dicapai bersama-sama.
Hal lain yang penting dalam menetapkan target apakah
sudah mendengarkan suara pelanggan (Voice of Customer)
S I P O C
Supplier Inputs Process Output Customer
40
Pernyataan Masalah (Problem Statement) adalah diskripsi masalah
secara singkat. Dalam mendiskripsikan masalah harus bisa
menjelaskan hal-hal sbb:
Apa yang salah atau tidak bisa memenuhi harapan pelanggan?
Kapan dan dimana masalah terjadi?
Seberapa besar masalah tsb
Apa dampak masalah tersebut terhadap pelanggan dan
perusahaan
LARANGAN!!!
Hindari penggunaan pernyataan negatif dan mengandung
anggapan (bukan fakta)
Hindari pernyataan masalah yang mengarah pada penemuan
sumber penyebab
Hindari juga pernyataan masalah yang menjelaskan solusinya
41
Target Perbaikan/Pernyataan tujuan (Goal Statement) merupakan
tujuan akhir dari penyelesaian masalah
Definisi tentang peningkatan yang ingin dicapai dan batasan
waktunya
Mengandung kata kerja “MENGURANGI, MENINGKATKAN,
MENGHILANGKAN”
Dalam menyatakan masalah dan tujuan peningkatan haruslah
SMART (Spesifik, Measurable, Attainable, Realistic, dan Time
Bound)
LARANGAN!!!
Tidak berlebih-lebihan, tidak menjelaskan
solusinya, tidak menyebutkan sumber
permasalahannya
42
Parameter untuk menetapkan target perbaikan kerja:
1) Ukuran kualitas (QUALITY)?
2) Ukuran biaya (COST)?
3) Ukuran pengiriman (DELIVERY)?
4) Ukuran keselamatan (SAFETY)?
5) Ukuran semangat kerja (MORALE)?
6) Ukuran produktivitas (PRODUCTIVITY)?
a. Produktivitas %
b. Jumlah Tenaga Kerja org
c. Cacat/kegagalan %
d. Biaya / Unit Rp
e. Ketepatan delivery
43
RINGKASAN
Obyektif Step-2
Menentukan kinerja saat ini
Menentukan target kinerja
Deliverable atau output Step 2 adalah:
Kinerja saat ini/kondisi saat ini
Target perbaikan
Target haruslah jelas menyangkut targetnya apa, berapa targetnya,
dan kapan target tsb dicapai
Parameter untuk menentukan target biasanya dikaitkan dengan hal-
hal yang berhubungan dengan Q-C-D-S-M-P.
Ingat tidak harus menggunakan seluruhnya, pilih mana yang menjadi
perhatian utama. Meskipun boleh pilih yang menjadi perhatian
utama, namun sesungguhnya semua bisa dihitung.
44
3. Analisa Masalah
OBYEKTIF STEP -3
HASIL /
Menentukan sumber
permasalahan
DELIVERABLE
Menentukan sumber
permasalahan Sumber-sumber
dominan penyebab
Sumber penyebab
dominan (root cause)
TOOL
BRAINSTORMING
FISHBONE Analisa Faktor dan
PARETO Menemukan Sumber
SCATTER
Penyebab
45
Selidiki (faktor) sumber-sumber Visualisasi data dg chart
penyebab dan sumber penyebab
utama PARETO CHART
Kumpulkan data, visualisasikan dan
selidiki sumber penyebab Sumber-sumber penyebab
46
Empat faktor penyebab masalah Produksi :
4M1E (Penyebab)
1. Faktor material (MATERIAL)?
2. Faktor mesin/alat (MACHINERY)?
3. Faktor manusia (MAN/WOMAN)?
4. Faktor metoda (METHOD)?
5. Faktor lingkungan (ENVIRONMENT)?
47
FISHBONE Disebut juga Diagram Tulang Ikan, Diagram Sebab-Akibat (Cause Effect
Diagram), Ishikawa Diagram (sesuai nama penemunya Kaoru Ishikawa)
Berguna untuk memperlihatkan faktor-faktor yang berpengaruh pada kualitas.
Prinsip yang dipakai untuk membuat diagram sebab akibat adalah sumbang
saran/brainstorming
Pada umumnya ada 5 faktor utama yang perlu diperhatikan (4M + 1E), tetapi
bukan keharusan (orang marketing misalnya bisa menggunakan 4P : Product,
Price, Place, Promotion)
Tanyakan 5 kali mengapa (5 WHY) maka akan ditemukan sumber
penyebabnya
Jawaban terakhir adalah sumber penyebab (X: faktor).
Sebab Akibat
Sebab1 Akibat0
Mesin Manusia
Sebab2 Akibat1 X2
Sebab3
Sebab4 Akibat3
Akibat2
X ”!
Lingkungan
X1 Y
5 Masalah
HY X3
Sebab5 Akibat4
k “W
As X4
Material Metode 48
FISHBONE – PARETO - SCATTER
Setelah penyebab/faktor yang dominan, cara yang biasa digunakan untuk mengadakan uji
coba penyebab/faktor yang paling dominan yang paling mungkin atau berpengaruh
adalah:
Dengan data dan teknik PARETO dapat diketahui penyebab faktor yang paling dominan
(diagram pareto digunakan untuk meliha/mengetahui faktor/ penyebab)
Untuk melihat hubungan (korelasi) antara sebab dan akibat/faktor dan hasil dapat
digunakan SCATTER
Pemeriksaan yang disertai pemberian tanda pada diagram sebab akibat
Sebab Akibat
60
50
40
30 Mesin Manusia
Penyebab Jumlah %
20
X2
10
Y
X1 50 50 0
X1 X2 Qtr X3
1st X4
X2 30 30 X1
X3 15 15 Lingkungan
X4 5 5 Masalah
X3
X4
Material Metode 49
Operator Mesin
Amplitudo Bobot
Kelelahan
Besar Ringan
[OZEKI, Kasuo, ASAKA, Tetsuichi, Handbook of Quality Tools, Productivity Press, 1990]
RINGKASAN:
Obyektif Step-3
Menentukan sumber permasalahan
Menentukan sumber permasalahan dominan
Deliverable Step-3
Sumber permasalahan
Sumber permasalahan dominan
Tool yang bisa dipakai untuk menganalisa faktor dan menemukan
sumber penyebab utama adalah FISHBONE
Tool yang bisa dipakai untuk memverivikasi sumber penyebab
adalah PARETO dan SCATTER
Untuk menganalisa masalah dengan FISHBONE, gunakan
pertanyaan MENGAPA sebanyak 5 kali (ASK 5-WHY)
Tulang ikan utama biasanya adalah menggunakan 4M1E, namun ini
tidak merupakan keharusan.
51
4. Mencari Ide – Ide Perbaikan
OBYEKTIF STEP -4
HASIL /
Mencari ide-ide DELIVERABLE
perbaikan
(penaggulangan) Sumber penyebab
Memilih ide-ide
(WHAT), lokasi
perbaikan (WHERE),
alasan/obyektif
perbaikan (WHY), ide-
TOOL ide solusi terpilih
(HOW), biaya
diperlukan (HOW
MUCH), penanggung-
[5W2H] jawab (WHO), waktu
pelaksanaan (WHEN),
52
PERSIAPAN
Jelaskan kembali tujuan dan target perbaikannya apa!
Cari ide-ide baru, biarkan semua anggota
mengeluarkan ide-idenya yang bagus, jadikan ini
sebagai kekuatan. Kreativitas sangat penting artinya
Berpikirlah secara jelas untuk mencari ide perbaikan
Berusahalah memperluas pengetahuan dan
pengalaman
Boleh satu masalah beberapa ide perbaikan
53
CHECK LIST PENGEMBANGAN IDE PERBAIKAN
Elimination : Apa yang terjadi bila sesuatu dihilangkan (eliminate)?
Reversal : Apa yang terjadi bila sesuatu dibalik?
Enlargement and Reduction : Apa yang terjadi bila sesuatu
diperbesar (enlarge) atau dikurangi (reduce)?
Replacement and Substitution : Apa yang terjadi bila menggunakan
sesuatu yang diubah settingnya atau malah diganti
Changing of Sequence : Apa yang terjadi bila urutan kerja/proses
diubah
Combine : Apakah dua atau lebih perkerjaan digabungkan menjadi
satu?
54
Penanggulangan (Rencana Tindakan) dilakukan untuk mengatasi
penyebab-penyebab / faktor / faktor yang ditemukan dalam analisa.
Perjelas rencana dengan menggunakan rumus 5W1H (5W2H)
What (Apa) Menunjukkan penyebab/faktor dan sebaiknya dipertegas akibat
sebelum ditanggulangi
Bisa juga berupa target perbaikan atau hasil yang diharapkan
Why (Mengapa) Alasan mengapa masalah terjadi
Alasan diadakan perbaikan
Where (Dimana) Menunjukkan tempat terjadinya masalah
Menunjukkan letak diadakannya perbaikan
When (Kapan) Menunjukkan jadwal waktu yang diperlukan untuk penanggulangan
Who (Siapa) Menunjukkan siapa yang bertanggung jawab
Kapan pelaksanaan perbaikan dilakukan
How (Bagaimana) Menunjukkan metoda/cara yang diperlukan untuk penanggulangan
Menunjukkan cara perbaikan dilakukan
55
Penyebab Jumlah %
X1 50 50
X2 30 30
X3 15 15 Hindari rencana-rencana yang tidak berhubungan
X4 5 5 dengan pokok permasalahan.
56
MENGIMPLEMENTASIKAN SOLUSI
Solusi yang sudah dipilih atau diputuskan maka langkah selanjutya adalah
mengimplementasikan solusi tsb
Program kerja untuk implementasi solusi secara mikro (Pilot Solution) perlu
dibuat
Program kerja yang ini setidak-tidaknya memuat aktivitas, due-date, kapan
dilaksanakan, siapa yang melakasanakan, apa hasilnya/output dari aktivitas tsb
dan perlu tidaknya perubahan prosedur ataupun instruksi kerja.
57
5. Implementasi Ide – Ide Perbaikan
OBYEKTIF STEP -5
HASIL /
DELIVERABLE
Implementasi ide-ide
perbaikan
(penaggulangan) Diskripsi perbaikan
TOOL
QC 7 TOOL
58
Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan
Buat pengertian bersama dan konsensus sebelum
implementasi
Perhitungkan faktor resiko agar perbaikan yang
sesungguhnya tidak terganggu
Gunakan data untuk meyakinkan hasilnya nanti
Jaga-jaga bila ada sesuatu hal yang tidak diinginkan
INGAT : ini adalah perbaikan secara bertahap!
59
Melaksanakan pengggulangan sesuai dengan rencana yang telah
dibuat. Semua orang yang terlibat ikut berperan katif sesuai dengan
pembagian tugas yang telah disepakati. Kumpulkan data dan catat
semua hal-hal yang menyimpang selama pelaksanaannya.
Pengecekan hasil bisa dilakuka dengan membandingkan keadaan atau
kondisi sebelum dan sesudah perbaikan atau langkah penanggulangan
dilakukan.
Cara penanggulangan bisa dengan metoda ECRS (Eliminate :
Penghilangan, Combine : Penggabungan, Re-Arrange :
Penataan/penyusunan ulang, Simplify : Penyederhanaan)
60
RINGKASAN
Obyektif Step-4
Mencari ide-ide perbaikan (penaggulangan)
Memilih ide-ide perbaikan
Deliverable Step-4
Sumber penyebab (WHAT), lokasi (WHERE), alasan/obyektif
perbaikan (WHY), ide-ide solusi terpilih (HOW), biaya diperlukan
(HOW MUCH), penanggung-jawab (WHO), waktu pelaksanaan
(WHEN),
Pada Step-4 tim QCC sudah mendapatkan ide-idenya dan memilih
ide terbaik untuk suatu faktor penyebab. Ide terbaik tidak selalu yang
bombastis.
61
RINGKASAN
Pemilihan ide terbaik bisa menggunakan solution selection matrik,
ide yang dipilih adalah yang mempunyai benefit besar, dan cost
terendah
Obyektif Step-5
Implementasi ide-ide perbaikan
Deliverable Step-5
Deskripsi perbaikan. Dalam risalah boleh tunjukkan dengan data
pada tabel, grafik visual (kartun, urutan kerja, dll)
Tidak ada tool khusus untuk Step-4 dan Step5, yang dibutuhkan
adalah kreativitas untuk mengatasi permasalahan
62
6. Evaluasi Hasil
OBYEKTIF STEP -6
HASIL /
Memeriksa hasil DELIVERABLE
perbaikan
(membandingkan
sebelum dan sesudah Diskripsi SEBELUM dan
perbaikan) SESUDAH perbaikan
TOOL
CHECK-SHEET
HISTOGRAM
PARETO
CONTROL CHART
63
Horeeee Evaluasi Hasil
berhasil
Periksa hasil dengan menggunakan tolok ukur atu
“control point” dan cara yang dilakukan adalah sama
dengan langkah analisis. Dengan demikian hasil
sebelum dan sesudah bisa dibandingkan seperti
pada Langkah 5.
Pengukuran ini bisa dilakukan berdasarkan tolok
ukur, Q = Quality (Kualitas), C = Cost (Biaya), D=
Delivery (Pengiriman), S = Safety (Keselamatan), M
= Morale (Moralitas/Semangat), P= Productivity
(Produktivitas)
INGAT ! ASPECTS BEFORE (SEBELUM) AFTER (SESUDAH)
diukur/measurable COST
DELIVERY
Berdasarkan Data
(bukan kira-kira) SAFETY
MORALE
64
CONTROL CHART DAN LINE/RUN CHART
Cara memvisualisasikan data hasil salah satunya adalah grafik GRAPH
(LINE GRAPH)
Grafik Garis (LINE GRAPH)
Untuk menyatakan kecenderungan (trend), pertumbuhan atau
pergerakan data dari waktu ke waktu.
Salah satu grafik garis adalah bagan kendali (CONTROL CHART). Ciri
utama bagan kendali adalah ada batas bawah (Lower Control
Limit:LCL) dan batas atas (Upper Control Limit).
58.5 1
S am ple M ean
57.5 3.0SL=57.75
56.5
110 55.5 X=55.28
54.5
53.5
-3.0SL=52.80
Sales
52.5
Subgroup 0 10 20
100
1
S am ple R ange
10
3.0SL=9.062
5
R=4.286
90
0 -3.0SL=0.00E+00
Quarter 1 2 3 4 1 2 3 4
599
X Bar 598 -3.0SL=598.1
Chart Subgroup 0 10 20
7
6 Bawah (BKB)
5
4 R=3.720
R Chart 3
2
1
0 -3.0SL=0.00E+00
66
CONTROL CHART
Jenis-Jenis Bagan Kendali
Pada dasarnya ada dua macam bagan kendali yaitu: (1) Bagan
Kendali data variabel (Variable Chart), (2) Bagan Kendali data
atribut (Attribute Chart)
Jenis Bagan
Kendali
UKURAN
CACAT KECACATAN
SAMPEL DEFECT DEFECTIVE
Avg/unit proporsi
n > 12 n < 12 n n
n > 25 n=1 n tidak n tidak
< 25 Tipically 3~5 tetap tetap tetap tetap
x x x x
C U NP P
s R I&MR
Dalam rangka memilih bagan kendali yang cocok untuk memantau/monitor proses,
pertama tentukan dulu yang dikendalikan (X) adalah kontinyu atau diskrit.
67
Rumus Bagan Kendali
Bagan Kendali Data Variabel Bagan Kendali Data Atribut
BAGAN GARIS BATAS BATAS BAGAN GARIS BATAS BATAS
KENDALI TENGAH ATAS BAWAH KENDALI TENGAH ATAS BAWAH
X X = Xi / m X + A2R X - A2R
p p = Xi / ni p+3 p(1-p)/ni p-3 p(1-p)/ni
R R = Ri / m D4R D3R
X X = Xi / m X + A3s X - A3s
np np = nip nip + 3 nip(1-p) nip - 3 nip(1-p)
s s = si / m B4s B3s
X X = Xi / m X + A1 X - A 1
c c = ci / m c+3 c c-3 c
= i / m B4 B3
MA X = Xi / m X + A2MR X - A2MR
u u = ci / ni u+3 u / ni u-3 u / ni
MR = MRi / (m+n-1) D4MR D3MR
Data tetapan/konstanta
Jumlah A2 D3 D4
Group
2 1.880 - 3.267
3 1.023 - 2.565
4 0.729 - 2.282
5 0.577 - 2.115
6 0.483 - 2.004
7 0.419 0.076 1.924
8 0.373 0.136 1.864
9 0.337 0.184 1.816
10 0.308 0.223 1.777
69
Contoh Bagan Kendali : Xbar R Chart (Manual)
X bar R Chart
TANGGAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
PENGUKURAN X1 601.6 602.8 598.4 598.2 600.8 600.8 600.4 598.2 599.4 601.2 602.2 601.6 599.8 603.8 600.8 598.0 601.6 602.4 601.4 601.2
X2 600.4 600.8 599.6 602.0 598.6 597.2 598.2 599.4 598.0 599.0 599.8 600.2 602.8 603.6 600.2 598.4 603.4 602.2 599.2 604.2
X3 598.4 603.6 603.4 599.4 600.0 600.4 598.6 599.4 597.6 600.4 599.8 601.8 600.0 601.8 600.4 600.8 597.0 600.6 601.6 600.2
X4 600.0 604.2 600.6 599.4 600.4 599.8 599.6 600.2 598.0 600.6 601.0 601.2 599.6 602.0 600.2 602.8 599.8 596.2 600.4 600.0
X5 596.8 602.4 598.4 600.8 600.8 596.4 599.0 599.0 597.6 599.0 601.6 597.6 602.2 603.6 602.2 597.6 597.8 602.4 598.0 596.8
JUMLAH X X 2997.2 3013.8 3000.4 2999.8 3000.6 2994.6 2995.8 2996.2 2990.6 3000.2 3004.4 3002.4 3004.4 3014.8 3003.8 2997.6 2999.6 3003.8 3000.6 3002.4
X bar (diplot ke chart) 599.4 602.8 600.1 600.0 600.1 598.9 599.2 599.2 598.1 600.0 600.9 600.5 600.9 603.0 600.8 599.5 599.9 600.8 600.1 600.5
X min 596.8 600.8 598.4 598.2 598.6 596.4 598.2 598.2 597.6 599.0 599.8 597.6 599.6 601.8 600.2 597.6 597.0 596.2 598.0 596.8
X max 601.6 604.2 603.4 602.0 600.8 600.8 600.4 600.2 599.4 601.2 602.2 601.8 602.8 603.8 602.2 602.8 603.4 602.4 601.6 604.2
R (diplot ke chart) 4.8 3.4 5.0 3.8 2.2 4.4 2.2 2.0 1.8 2.2 2.4 4.2 3.2 2.0 2.0 5.2 6.4 6.2 3.6 7.4
Langkah 1. Kumpulkan data dan Langkah 3. Hitung garis tengah (CL) RUMUS Xbar - R chart
isikan pd tabel yang tersedia untuk X bar chart >>> X dbl_bar Untuk X bar chart :
Langkah 2. Hitung rata-rata untuk untuk R chart >>> R bar X dbl_bar-i = X bar / K
masing2 grup (X bar) dan range (R) X dbl_bar-i = 600.23 UCL X bar = X dbl_bar + A2*R bar
>> ada pada tabel R bar = 3.720 LCL X bar = X dbl_bar - A2*R bar
DATA
GRUP (m) = 20 Langkah 4. Hitung UCL maupun LCL Untuk R chart :
UKURAN SAMPEL (n) = 5 untuk X bar chart & R chart R bar = R/ K
Ukuran sampel 5, maka: UCL X bar = 602.4 UCL R = D4*R bar
A2 = 0.577 LCL X bar = 598.1 LCL R = D3*R bar
D3 = 0 UCL R = 7.849
D4 = 2.11 LCL R = 0.000 Langkah 5. Buat chartnya plot UCL dan LSL untuk X bar - R chart
70
CONTROL CHART
603 1 1
3.0SL=602.4
Sam ple Mean
602
601
X=600.2
600
599
598 -3.0SL=598.1
Subgroup 0 10 20
9
8 3.0SL=7.866
Sam ple Range
7
6
5
4 R=3.720
3
2
1
0 -3.0SL=0.00E+00
71
CONTROL CHART
P Chart
SAMPEL KE- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
JUMLAH CACAT 20 18 14 16 13 29 21 14 6 6 7 7 9 5 8 9 9 10 9 10
SAMPEL (n) 118 120 120 115 110 115 100 105 106 107 110 90 90 100 110 100 95 100 110 115
P ke-i (proporsi cacat) 0.17 0.15 0.12 0.14 0.12 0.25 0.21 0.13 0.06 0.06 0.06 0.08 0.10 0.05 0.07 0.09 0.09 0.10 0.08 0.09
Total Cacat 240.0
Total Sampel 2136.0
P Rata-Rata 0.112
UCL 0.16 0.16 0.18 0.17 0.19 0.15 0.16 0.18 0.27 0.27 0.25 0.25 0.22 0.30 0.23 0.22 0.22 0.21 0.22 0.21
CL 0.112 0.112 0.112 0.112 0.112 0.112 0.112 0.112 0.112 0.112 0.112 0.112 0.112 0.112 0.112 0.112 0.112 0.112 0.112 0.112
LCL 0.06 0.06 0.04 0.05 0.04 0.08 0.07 0.04 -0.05 -0.05 -0.02 -0.02 0.01 -0.08 -0.01 0.01 0.01 0.02 0.01 0.02
Langkah 1. Kumpulkan data dan Langkah 3. Hitung garis tengah (CL) RUMUS P - Chart
isikan pd tabel yang tersedia Untuk P- Chart center line adalah P bar Untuk P- Chart:
Langkah 2. Hitung rata-rata untuk P bar = S P ke-i / K (center line)
masing2 grup (X bar) dan range (R) P bar = 0.112 (Rata-rata P, lihat tabel) UCL = P bar + 3 SQRT(P bar *(1-P bar))/N
>> ada pada tabel LCL = P bar - 3 SQRT(P bar *(1-P bar))/N
DATA
GRUP (K) = 20 Langkah 4. Hitung UCL maupun LCL
SAMPEL (n) = (lihat tabel) untuk nP chart
UCL = (lihat tabel)
LCL = (lihat tabel)
Langkah 5. Buat chartnya plot UCL dan LSL unt serta CL-nya
72
CONTROL CHART
0.2 3.0SL=0.2007
Proportion
P=0.1124
0.1
-3.0SL=0.02401
0.0
0 10 20
Sample Number
73
Evaluasi Hasil, apakah antara target
dan hasil sudah terpenuhi
PERF. MEASURE BASE LINE TARGET RESULT
LAST YEAR
(UNIT) (BEFORE) /STD (AFTER)
1Reject Rate (%)
2Cycle Time (detik)
74
PERHITUNGAN BENEFIT
Perhitungan benefit yang diperoleh dilakukan untuk mengetahui dampak
implementasi solusi yang dilakukan.
Benefit yang diperoleh bisa berupa penurunan biaya (cost reduction), kenaikan
pendapatan (incremental revenue)
Penurunan biaya bisa terjadi karena produktivitas meningkat, pengurangan
tenaga kerja, penghematan penggunaan material, dsb
Kenaikan pendapatan bisa diperoleh dari peningkatan volume penjualan,
peningkatan harga, dsb
Hard benefit Soft Benefit
Benefit satu kali Margin perbaikan
Benefit yang didapat saat proyek sedang dijalankan Peningkatan penjualan
Benefit yang didapat saat proyek sedang dijalankan Perbaikan aliran kas
COST Rp
1 Biaya pengembangan & pembuatan solusi Rp
2 Biaya implementasi Rp
# Total COST Rp
76
7. Standarisasi Dan Rencana Pencegahan
OBYEKTIF STEP -7
HASIL /
DELIVERABLE
Membuat standarisasi
dan rencana BARU : Standard
pencegahan Operating Procedure
(SOP), Working
Instruction (WI)
TOOL
BRAINSTORMING
CHECK-SHEET
STRATIFICATION
PARETO
SCATTER
HISTOGRAM 77
Penanggulangan yang baik harus ditetapkan sebagai standar untuk
mencegah masalah yang sama berulang. Ada dua alasan utama
mengapa standarisasi perlu dilakukan, yaitu:
1. Tanpa adanya standar, tindakan penanggulangan yang A S
sedikit akan dilupakan dan cara lama akan dipakai lagi, PEMELIHARAAN
A P
sehingga masalah yang sudah diatasi muncul lagi. C D
PERBAIKAN
2. Tanpa adanya standar yang jelas, kemungkinan besar A S
C D
masalah akan muncul apabila ada penggantian personel.
PEMELIHARAAN
A P
STANDAR INGAT !
Perubahan Kebijakan Tujuan distandarisasi
Prosedur Tertulis adalah agar hasil
improvement yang
Uraian Pekerjaan
telah dilakukan tetap
Pelatihan/Sosialisasi terjaga
78
ALAT PENGENDALIAN YANG LAIN
Prosedur Tertulis
Audit Kualitas
Uraian Pekerjaan
Perubahan
Kebijakan
79
8. Rencana Berikutnya
OBYEKTIF STEP -8
HASIL /
DELIVERABLE
Menentukan rencana
perbaikan berikutnya Tema perbaikan
berikutnya
TOOL
BRAINSTORMING
CHECK-SHEET
STRATIFICATION
PARETO
SCATTER
HISTOGRAM
80
1. Kemukakan masalah-masalah/program-program perbaikan yang
masih ada.
Masalah/program perbaikan umumnya tidak dapat ditanggulangi
dengan sempurna dan kondisi ideal sulit untuk dicapai. Maka
sebaiknya kita tidak hanya menekuni satu masalah/program
perbaikan saja untuk jangka waktu yang tak terbatas agar bisa
dicapai hasil yang sangat optimal. Meskipun target tak tercapai,
sebaiknya dibuat daftar apa yang sudah dilakukan dan apa yang
belum dilakukan.
2. Buat rencana tentang apa yang akan dilakukan dengan masalah-
masalah yang masih ada.
Masalah-masalah yang penting dipilih sebagai tema untuk kegiatan
yang akan datang. Demikian pula kalau hal tersebut berupa
program-program perbaikan.
81
3. Pikirkan dan ulas apa yang sudah berjalan dengan baik dan apa
yang belum berjalan baik.
Mengulas kembali apa yang telah dilakukan akan membantu
perbaikan/peningkatan kualitas dan kegiatan perbaikan di waktu
mendatang. Di samping itu juga berguna untuk memahami
perbedaan yang ada antara teoti dan praktek pada saat
pelaksanaan. Juga bisa untuk membandingkan antara rencana dan
pelaksanaannya.
82
Dengan mengacu pada Deming Cycle ada 8 langkah perbaikan.
Masing-masing langkah memerlukan alat yang biasa disebut 7 Quality
Control Tools atau juga sering disebut Seven Tools.
Dengan pemakaian 8 langkah perbaikan ini diharapkan :
1. Penyelesaian masalah dan kegiatan perbaiakan dilakukan secara
sistematis
2. Dapat diketahui adanya peningkatan secara pasti
3. Hasil baik yang telah dicapai dapat dipertahankan
Tools tersebut sangat berguna untuk pemecahan masalah yang
berhubungan dengan kualitas, untuk kegiatan Quality Control Circle
(QCC) juga menggunakan tool ini.
83
SOURCE
[1] Pelatihan dan penerapan QCC - Google
84
Question…???
The End
85