Anda di halaman 1dari 85

TRAINING AND WORKSHOP

QUALITY
CONTROL CIRCLE

1
Internal Training

Penanggung jawab : Mr. Masaki Oshitani


Judul : Quality Control Circle
Trainer 1 : Mr. hendri Suryawiguna

Trainer 2 : Mr. Aryo martomo

Supervisor QA Supervisor QC
Pt. Automotive Pt. Automotive
fasteners Aoyama fasteners Aoyama
Indonesia Indonesia

Penulis : Mr.Lukman Nul Hakim


OUTLINE
Pendahuluan
QCC Basic Philoshopy; QCC dalam TQM; QCC = Partisipasi
Semua Orang; Sasaran Aktivitas QCC; Latar Belakang Aktivitas
QCC; Manfaat Bagi Karyawan dan Perusahaan; Kaitan
Organisasi & Skill; 8 Step Aktivitas QCC; Advisor; Facilitator;
Peran Circle Leader; Pendekatan Step aktivitas Circle Leader;
Tugas & Tanggung Jawab Circle Leader; Tugas & Tanggung
Jawab Circle Leader

8 Step Aktivitas QCC


Menentukan Tema Dan Analisa Situasi; Menetapkan Target;
Analisa Masalah; Mencari Ide – Ide Perbaikan; Implementasi Ide
– Ide Perbaikan; Evaluasi Hasil; Standarisasi dan Rencana
Pencegahan; Rencana Berikutnya
3
GROUND RULE
Silent Hand Phone

SerSan (Serius & Santai)

Tepat Waktu

Respect Others

4
PENGANTAR TRAINING
Perubahan metode pendekatan training berdasarkan
pendekatan “learning concept”
 10% mengerti apabila kita mendengar
 15% mengerti apabila kita melihat
 20% mengerti apabila kita melihat dan mendengar
 40% mengerti apabila kita mendiskusikannya dengan orang
lain
 80% mengerti apabila kita mencoba menerapkannya
 90% mengerti apabila kita mencoba mengajarkan kepada
orang lain
5
QUALITY
CONTROL CIRCLE
8 STEP
AK T I V I TAS
QCC

6
7
8 Step Aktivitas QCC I. Persiapan
I – 1. Pembentukan Group

I – 2. Menentukan Nama Group

III. Laporan / Presentasi

II. 8 Step Problem Solving

II – 8. Rencana Berikutnya II – 1. Menentukan Tema dan


Bila tidak Analisa Situasi
terlihat
pengaruhnya
II – 7. Standarisasi dan
II – 2a. Menetapkan Target
Rencana Pencegahan
II – 2b. Membuat Rencana Kerja

II – 6. Evaluasi Hasil
II – 3. Analisa Masalah

II – 5. Implementasi Ide – Ide Perbaikan


II – 4. Mencari Ide – Ide Perbaikan

8
1. Menentukan Tema dan Analisa Situasi

OBYEKTIF STEP 1: HASIL /


 Memilih tema DELIVERABLE
 Membentuk Tim
QCC  Tema QCC
 Menentukan batasan  Tim QCC
QCC  Batasan Tema QCC
 Mengumpulkan data  Data-data terkait
dengan tema
TOOL
 Brianstroming
 Checksheet
 Stratification
 Pareto
 Scatter
 Histogram
9
Pertanyaan yang bisa digunakan untuk mencari tema:
1 Adakah yang bisa dibuat lebih akurat?
2 Adakah yang bisa dibuat lebih cepat?
3 Adakah yang bisa ditingkatkan?
4 Adakah yang bisa dibuat lebih murah?
5 Adakah yang bisa dibuat lebih mudah?
6 Adakah yang bisa dibuat lebih ringan?
7 Adakah yang bisa dibuat lebih bersemangat?
8 Adakah yang bisa dibuat lebih aman?

AKURAT, CEPAT, MURAH, MUDAH, RINGAN, BERSEMANGAT,


AMAN
10
Mempelajari isu-isu yang bisa dijadikan tema

Based on: PQCDSM 1 Peningkatan PRODUKTIVITAS


2 Peningkatan KUALITAS
3 Penurunan BIAYA (Cost)
4 Ketepatan PENGIRIMAN (Delivery)
5 Peningkatan PROSES PRODUKSI
6 Peningkatan KESELAMATAN
7 Peningkatan SEMANGAT KERJA
(Morale)

DIKATAKAN ADA MASALAH APABILA ANTARA KENYATAAN


BERBEDA DENGAN YANG DIHARAPKAN (TARGET)

11
Mempelajari isu-isu yang bisa dijadikan tema dengan
data.
Manfaat data:

1 Bisa menggambarkan keadaan saat ini


2 Bisa digunakan untuk mengendalikan proses
3 Bisa digunakan untuk inspeksi dan evaluasi
4 Bisa digunakan untuk menganalisa dan
memperbaiki proses

Ada bermacam-macam data dari tempat kerja kita : kualitas, jumlah


produksi, biaya, keselamatan/ kecelakaan kerja, kehaadiran/ absensi,
dsb.

12
Mengenal Jenis-jenis Data:
Data Nominal
KATEGORI, contoh jumlah karyawan laki-laki dan perempuan di PT
XYZ.

Data Ordinal
RANKING, contoh perusahaan dirangking berdasarkan jumlah
produksinya.
Jenis Data
Data Kontinyu
PENGUKURAN, contoh: panjang,
Data Interval suhu, dsb.

SKALA, contoh: suhu Data Diskrit


dalam oF, jarak/skala 50oF
ke 60oF sama dengan 60oC PENGHITUNGAN, contoh: nomor
ke 70oF sepatu

Data Kontinyu
Data Rasio
Data Diskrit
RASIO, contoh: setengah usia 13
80 tahun adalah 40 tahun
BICARA DENGAN DATA
 Nyatakan persoalan menjadi karakteristik yang terukur
 Persoalan bisa dilihat dari data yang ada, bukan berdasarkan anggapan
semata

LANGKAH-LANGKAH PENGUMPULAN DATA


• Rencanakan pengumpulan data (DATA APA, SIAPA YANG
MENGUMPULKAN DATA, DIMANA DAN KAPAN DATA DIKUMPULKAN)
• Pastikan cara memperoleh data (BAGAIMANA CARA MENGUMPULKAN
DATA)
• Kumpulkan data (SUMBER DATA)

14
Memfokuskan pada isu-isu atau tema pokok yang bisa
memberikan dampak besar.
Alat (TOOL) untuk mengumpulkan, mengolah dan menyajikan
data
1. CHECK-SHEET
2. STRATIFICATION
3. PARETO
4. SCATTER
5. HISTOGRAM
6. GRAPH

Hindari memilih masalah yang terlalu besar, bisa terlalu berat


dan tidak fokus. Pilihlah tema yang jelas dan bisa diselesaikan

15
CHECK-  Check Sheet adalah suatu formulir, dalam bentuk
diagram atau tabel yang digunakan untuk
SHEET mengumpulkan data dan memeriksa kondisi
 Check Sheet berguna membantu memahami
situasi yang sebenarnya untuk menganalisa
persoalan, mengendalikan proses, mengambil
keputusan dan membuat rencana.
JENIS – JENIS CHECK SHEET KEGUNAAN
Defective Item Check Sheet Menentukan detail cacat
Defect Factor Check Sheet Menentukan kejadian cacat secara harian,
operator, mesin, dll
Defect Position Check Sheet Menentukan lokasi cacat
Process Distribution Check Sheet Menentukan penyebaran dimensi,
kekerasan, berat, dsb.
Inspection and Validation Check Sheet Inspeksi mesin, alat-alat, atau memeriksa
prosedur
[OZEKI, Kasuo, ASAKA, Tetsuichi, Handbook of Quality Tools, Productivity Press, 1990]

16
CHECK-SHEET : Process Distribution Check Sheet

17
CHECK-SHEET : Defective Item Check Sheet

18
CHECK-SHEET : Defect Factor Check Sheet

19
CHECK-SHEET: Defect Position Check Sheet

20
CHECK-SHEET : Process Distribution Check Sheet

21
STRATIFICATION
Stratifikasi digunakan untuk mengurai / mengklasifikasikan
data/masalah menjadi kelompok / golongan sejenis yang
lebih kecil atau menjadi unsur-unsur tunggal dari data/
masalah sehingga menjadi lebih jelas. Contoh Stratifikasi

1. Material Pembuat, merek, tanggal pembelian, nomor lot, dsb

2. Mesin, Peralatan Nomor mesin, model, lokasi, masa pakai, dsb


3. Operator Operator A, Shift 1, usia, masa kerja, dsb

4. Prosedur (SOP) Temperature, tekanan, prosedur, kecepatan mesin


5. Pengukuran & PIC yang mengukur, alat ukur, cara mengukur, lokasi
Inspeksi pengukuran, dsb

6. Waktu Pagi, siang, sore, malam, hari, minggu, bulan, shift 2, dsb
7. Lingkungan & Cuaca Musim hujan, musim kemarau, kering, lembab, dsb
8. Lain-lain Baru vs lama, Good vs NG, metoda pengiriman, dsb
22
Distratifikasi
as ar k an op erator,
STRATIFICATION berd m buat
a y an g m e
ternyat
t ad a la h O perator A
caca

Operator A Operator B

23
STRATIFICATION
 Penjualan 1985 sebanyak 950 buah.
 Kita tidak tahu komposisi masing-masing dealer
(penjual), juga tidak tahu jenis/kategori produk yang
terjual
 Untuk itu kita perlu menstratifikasi ke PENJUAL dan
JENIS
 Dari tabel stratifikasi kita bisa tahu PENJUAL mana
yang paling banyak penjualannya, demikian juga kita
bisa tahu jenis mana yang paling laku

PENJUAL A B C D E F TOTAL
JENIS
I 125 100 50 75 100 50 500

II 50 100 25 25 50 50 300
III 25 25 - 25 25 50 150

TOTAL 200 225 75 125 175 150 950

24
PARETO  Pembuatnya adalah seorang Italia bernama Vilfredo Pareto
 Diagram Pareto merupakan diagram yang terdiri atas grafik
balok (frekuensi cacat, nilai RP) dan grafik garis yang
menggambarkan perbandingan masing-masing jenis data
terhadap keseluruhan
 Diagram Pareto disusun dengan urutan terbesar ke terkecil
(descending order)
 Dengan memakai diagram Pareto, dapat terlihat masalah
mana yang dominan dan tentunya kita dapat mengetahui
prioritas penyelesaian masalah kita dapat melihat apakah
kedua faktor.
 Menyelesaikan masalah yang besar tentunya hasilnya akan
lebih besar dibanding bila menyelesaikan masalah yang
kecil. Biarpun masalah besar hanya terselesaikan 50%,
tapi umumnya masih lebih besar hasilnya dibandingkan bila
menyelesaikan masalah yang kecil apalagi bila masalah
kecil tidak dapat diselesaikan secara tuntas.

25
LANGKAH MEMBUAT DIAGRAM PARETO
PARETO 1. Daftar semua masalah
Penyebab Jumlah 4. Menggabarkan diagram pareto,
X1 50 sumbu mendatar adalah masalah,
X2 30 sumbu tegak kiri menyatakan
X3 15 jumlah atau bobot (bisa frekuensi
X4 5 terjadinya masalah bisa juga nilai
kerugian), sumbu tegak sebelah
2. Buatlah prosentase masing- kanan menyatakan prosentase
masing masalah dan
urutkan
Penyebab Jumlah %
RP, 100%
X1 50 50 (frek.) 95%
X2 30 30 80%
X3 15 15
X4 5 5
50%
3. Mengitung nilai komulatif persoalan
Penyebab Jumlah % % Kom
X1 50 50 50
X2 30 30 80
X3 15 15 95
X4 5 5 100 X1 X2 X3 X4
26
SCATTER  Diagram ini disebut juga Diagram Pencar, merupakan
diagram yang menggambarkan korelasi/hubungan
antara 2 faktor/data yang ada.
 Dengan memakai diagram ini kita dapat melihat apakah
kedua faktor tersebut saling berhubungan atau tidak.

No Jumlah kunjungan Penjualan No Jumlah kunjungan Penjualan SCATTER DIAGRAM


1 90 4 21 125 6
2 130 3 22 131 9
3 140 8 23 137 7 14
4 100 5 24 100 7
5 123 7 25 128 8 12

JUMLAH PENJUALAN
6 121 6 26 85 3
7 133 8 27 110 5 10
8 96 3 28 113 4
9 88 2 29 139 10 8
10 136 10 30 80 2
11 117 4 31 122 9 6
12 125 5 32 130 10
13 92 3 33 127 8
4
14 132 7 34 96 8
2
15 106 11 35 103 3
16 129 4 36 115 5
0
17 102 3 37 106 4
18 118 2 38 138 11 0 50 100 150
19 107 12 39 124 9 JUMLAH KUNJUNGAN
20 136 10 40 97 1

27
28
HISTOGRAM  Histogram adalah salah satu diagram
balok yang digunakan untuk
memeriksa penyebaran / distribusi
data. Biasanya adalah data kontinyu,
tetapi untuk keperluan praktis bisa
juga dipakai untuk data diskrit.
 Data dikelompokkan (menunjukkan
kelas) dengan rentang nilai tertentu
(lebar kelas). Kemudian akan dicari
frekuensi data-data yang ada
berdasarkan kelasnya.

29
HISTOGRAM
Bentuk
Histogram

Data

30
HISTOGRAM
Macam - Macam Histogram

31
GRAFIK  Grafik (graph) menyajikan suatu informasi
secara visual dan mudah dimengerti dan
diingat.
 Dengan grafik bisa mengetahui kecenderungan
(trends), pola (pattern) dan karakteristik
lainnya.
 Grafik menyajikan informasi yang tersembunyi
 Gunakan grafik sesuai dengan informasi apa
yang akan disajikan.

32
Macam - Macam Grafik

Bar Graph  Membandingkan ukuran dua kuantitas

Line Graph  Melihat perubahan sepanjang waktu

Pie Graph  Membagi bagian masing-masing kuantitas

33
Pertanyaan yang bisa digunakan untuk mencari tema:
Empat faktor Produksi : 4M1E
1) Adakah masalah yang berhubungan dengan material (MATERIAL)?
2) Adakah masalah yang berhubungan dengan mesin/alat (MACHINERY)?
3) Adakah masalah yang berhubungan dengan manusia (MAN/WOMAN)?
4) Adakah masalah yang berhubungan dengan metoda (METHOD)?
5) Adakah masalah yang berhubungan dengan lingkungan (ENVIRONMENT)?

Tiga besar Masalah dalam pekerjaan:


1 Adakah masalah yang berhubungan dengan pemborosan (MUDA)?
2 Adakah masalah yang berhubungan dengan ketidakseimbangan
(MURA)?
3 Adakah masalah yang berhubungan dengan beban berlebihan (MURI)?

34
Gunakan tool yang tersedia untuk menentukan tema dan
setelah ketemu silakan dikonfirmasikan dan dimintakan
persetujuan atasan.
Pilih QCC LEADER / THEME LEADER, dan juga catat
siapa saja anggotanya (QCC MEMBER)

35
Tema didapat kemudian buat activity plan dengan menggunakan
Gant Chart
JULY AUGUST
NO ACTIVITY
M-I M-II M-III M-IV M-I M-II M-III M-IV

Menentukan Tema dan


1                
Analisa Situasi
2 Menetapkan Target                

Analisa Faktor dan


3 Menemukan Sumber                
Penyebab

4 Mencari Ide-Ide perbaikan                

Implementasi Ide-Ide
5                
Perbaikan
6 Evaluasi Hasil                

Standarisasi dan Rencana


7
Pencegahan
Penetapan Rencana
8                
Berikut
36
 Obyektif Step-1 RINGKASAN
 Memilih tema
 Membentuk Tim QCC
 Menentukan batasan QCC
 Mengumpulkan data
 Jenis-jenis data : data nominal, data ordinal, data interval, dan data
rasio.
 Data interval dan data rasio bisa dibagi menjadi data kontinyu dan
data diskrit
 Untuk memilih suatu tema maka diperlukan data atau fakta-fakta
yang menunjang, sehingga alasan pemilihan tema menjadi kuat
 Alat-alat untuk mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data :
Check Sheet; Stratification, Pareto, Scatter, Histogram, dan Graph.
 Setelah tema ditemukan maka hal-lain yang diperlukan adalah
memilih QCC Leader dan membuat Rencana Kegiatan.
37
2. Menetapkan Target
OBYEKTIF STEP -2
HASIL /
 Menentukan kinerja DELIVERABLE
saat ini
 Menetapkan target
kinerja  Target perbaikan
 Diskripsi kondisi saat
ini
TOOL

38
Setelah tema diputuskan (dipilih), maka saatnya untuk
menentukan target.
Target yang terukur akan lebih mudah dipahami.
Gunakan pertimbangan berikut untuk menetapkan target perbaikan:

 APA : item atau karakteristik yang


akan dievaluasi
 BERAPA : nilai target yang akan
dicapai (terukur)
 KAPAN : pengiriman atau target tsb
selesai

39
 Bila target terpenuhi masalah akan hilang atau berkurang.
 Bila kita punya data, kita bisa tahu seberapa jauh kinerja kita
 Data sangat membantu menafsirkan suatu keadaan
 Sebelum menetapkan target perbaikan, maka diskusikan
dulu dengan anggota tim maupun atasan. Target yang
disetujui tim akan dicapai bersama-sama.
 Hal lain yang penting dalam menetapkan target apakah
sudah mendengarkan suara pelanggan (Voice of Customer)

S I P O C
Supplier Inputs Process Output Customer

40
Pernyataan Masalah (Problem Statement) adalah diskripsi masalah
secara singkat. Dalam mendiskripsikan masalah harus bisa
menjelaskan hal-hal sbb:
 Apa yang salah atau tidak bisa memenuhi harapan pelanggan?
 Kapan dan dimana masalah terjadi?
 Seberapa besar masalah tsb
 Apa dampak masalah tersebut terhadap pelanggan dan
perusahaan

LARANGAN!!!
 Hindari penggunaan pernyataan negatif dan mengandung
anggapan (bukan fakta)
 Hindari pernyataan masalah yang mengarah pada penemuan
sumber penyebab
 Hindari juga pernyataan masalah yang menjelaskan solusinya

41
Target Perbaikan/Pernyataan tujuan (Goal Statement) merupakan
tujuan akhir dari penyelesaian masalah
 Definisi tentang peningkatan yang ingin dicapai dan batasan
waktunya
 Mengandung kata kerja “MENGURANGI, MENINGKATKAN,
MENGHILANGKAN”
 Dalam menyatakan masalah dan tujuan peningkatan haruslah
SMART (Spesifik, Measurable, Attainable, Realistic, dan Time
Bound)

LARANGAN!!!
Tidak berlebih-lebihan, tidak menjelaskan
solusinya, tidak menyebutkan sumber
permasalahannya

42
Parameter untuk menetapkan target perbaikan kerja:
1) Ukuran kualitas (QUALITY)?
2) Ukuran biaya (COST)?
3) Ukuran pengiriman (DELIVERY)?
4) Ukuran keselamatan (SAFETY)?
5) Ukuran semangat kerja (MORALE)?
6) Ukuran produktivitas (PRODUCTIVITY)?

DESKRIPSI SATUAN SAAT INI TARGET HASIL


(sebutkan hal-hal yang diperbandingkan)

a. Produktivitas %
b. Jumlah Tenaga Kerja org
c. Cacat/kegagalan %
d. Biaya / Unit Rp
e. Ketepatan delivery

43
RINGKASAN
 Obyektif Step-2
 Menentukan kinerja saat ini
 Menentukan target kinerja
 Deliverable atau output Step 2 adalah:
 Kinerja saat ini/kondisi saat ini
 Target perbaikan
 Target haruslah jelas menyangkut targetnya apa, berapa targetnya,
dan kapan target tsb dicapai
 Parameter untuk menentukan target biasanya dikaitkan dengan hal-
hal yang berhubungan dengan Q-C-D-S-M-P.
Ingat tidak harus menggunakan seluruhnya, pilih mana yang menjadi
perhatian utama. Meskipun boleh pilih yang menjadi perhatian
utama, namun sesungguhnya semua bisa dihitung.
44
3. Analisa Masalah
OBYEKTIF STEP -3
HASIL /
 Menentukan sumber
permasalahan
DELIVERABLE
 Menentukan sumber
permasalahan  Sumber-sumber
dominan penyebab
 Sumber penyebab
dominan (root cause)
TOOL

 BRAINSTORMING
 FISHBONE Analisa Faktor dan
 PARETO Menemukan Sumber
 SCATTER
Penyebab

45
 Selidiki (faktor) sumber-sumber Visualisasi data dg chart
penyebab dan sumber penyebab
utama PARETO CHART
 Kumpulkan data, visualisasikan dan
selidiki sumber penyebab Sumber-sumber penyebab

 Cara mencari sumber permasalahan Sumber penyebab utama

 Brainstroming dan menggunakan metode yang sama masalah yang mirip


 Dapatkan informasi dari bagian lain dan atasan, gunakan data!
 Menjelaskan data yang mempengaruhi hasil:
 Jelaskan data yang diperoleh sebelumnya
 Lakukan ulang pengumpulan data dan susun untuk tujuan penyelidikan
masalah
 Bila ada faktor-faktor yang berubah nilainya maka melakukan percobaan
adalah cara yang baik

46
Empat faktor penyebab masalah Produksi :
4M1E (Penyebab)
1. Faktor material (MATERIAL)?
2. Faktor mesin/alat (MACHINERY)?
3. Faktor manusia (MAN/WOMAN)?
4. Faktor metoda (METHOD)?
5. Faktor lingkungan (ENVIRONMENT)?

Sampai semua anggota mempunyai persepsi


yang sama tentang masalah

47
FISHBONE  Disebut juga Diagram Tulang Ikan, Diagram Sebab-Akibat (Cause Effect
Diagram), Ishikawa Diagram (sesuai nama penemunya Kaoru Ishikawa)
 Berguna untuk memperlihatkan faktor-faktor yang berpengaruh pada kualitas.
 Prinsip yang dipakai untuk membuat diagram sebab akibat adalah sumbang
saran/brainstorming
 Pada umumnya ada 5 faktor utama yang perlu diperhatikan (4M + 1E), tetapi
bukan keharusan (orang marketing misalnya bisa menggunakan 4P : Product,
Price, Place, Promotion)
 Tanyakan 5 kali mengapa (5 WHY) maka akan ditemukan sumber
penyebabnya
 Jawaban terakhir adalah sumber penyebab (X: faktor).
Sebab Akibat
Sebab1 Akibat0
Mesin Manusia
Sebab2 Akibat1 X2
Sebab3

Sebab4 Akibat3
Akibat2

X ”!
Lingkungan
X1 Y
5 Masalah
HY X3
Sebab5 Akibat4
k “W
As X4
Material Metode 48
FISHBONE – PARETO - SCATTER
 Setelah penyebab/faktor yang dominan, cara yang biasa digunakan untuk mengadakan uji
coba penyebab/faktor yang paling dominan yang paling mungkin atau berpengaruh
adalah:
 Dengan data dan teknik PARETO dapat diketahui penyebab faktor yang paling dominan
(diagram pareto digunakan untuk meliha/mengetahui faktor/ penyebab)
 Untuk melihat hubungan (korelasi) antara sebab dan akibat/faktor dan hasil dapat
digunakan SCATTER
 Pemeriksaan yang disertai pemberian tanda pada diagram sebab akibat

Sebab Akibat
60

50

40

30 Mesin Manusia
Penyebab Jumlah %
20
X2
10

Y
X1 50 50 0
X1 X2 Qtr X3
1st X4
X2 30 30 X1
X3 15 15 Lingkungan
X4 5 5 Masalah
X3

X4
Material Metode 49
Operator Mesin
Amplitudo Bobot
Kelelahan
Besar Ringan

Proses Potong Gerinda


Kondisi Fisik
Kasar Delay
Training
Gemetar Frekuensi
Pemahaman Mesin bubut Rotasi
Proses
Tidak Memadai Hasil proses
Tidak Ada
gerinda banyak
Balik yang retak
Tdk Join
Waktu (Crack)
Tekanan Ada kotoran
Pendek
Tercemar Cara mengerinda
Crack Removal
Solution Lama
Crack Penyaring
Waktu
Removing Habis Kodisi potongan
Fluid Supplier
Gerinda Ada Sisa
Pitch Dish Bonding
Besar2
Filled In
Perbandingan Partikel Mesin Bubut
Keras Campuran Pitch PRODUCT : CONTACT LENS
PROCESS : GRINDING

Material Metode DATE CREATED : 26/08/89


PRODUCED BY : CRYSTAL GROUP

[OZEKI, Kasuo, ASAKA, Tetsuichi, Handbook of Quality Tools, Productivity Press, 1990]
RINGKASAN:
 Obyektif Step-3
 Menentukan sumber permasalahan
 Menentukan sumber permasalahan dominan
 Deliverable Step-3
 Sumber permasalahan
 Sumber permasalahan dominan
 Tool yang bisa dipakai untuk menganalisa faktor dan menemukan
sumber penyebab utama adalah FISHBONE
 Tool yang bisa dipakai untuk memverivikasi sumber penyebab
adalah PARETO dan SCATTER
 Untuk menganalisa masalah dengan FISHBONE, gunakan
pertanyaan MENGAPA sebanyak 5 kali (ASK 5-WHY)
 Tulang ikan utama biasanya adalah menggunakan 4M1E, namun ini
tidak merupakan keharusan.
51
4. Mencari Ide – Ide Perbaikan
OBYEKTIF STEP -4
HASIL /
 Mencari ide-ide DELIVERABLE
perbaikan
(penaggulangan) Sumber penyebab
 Memilih ide-ide
(WHAT), lokasi
perbaikan (WHERE),
alasan/obyektif
perbaikan (WHY), ide-
TOOL ide solusi terpilih
(HOW), biaya
diperlukan (HOW
MUCH), penanggung-
[5W2H] jawab (WHO), waktu
pelaksanaan (WHEN),

52
PERSIAPAN
 Jelaskan kembali tujuan dan target perbaikannya apa!
 Cari ide-ide baru, biarkan semua anggota
mengeluarkan ide-idenya yang bagus, jadikan ini
sebagai kekuatan. Kreativitas sangat penting artinya
 Berpikirlah secara jelas untuk mencari ide perbaikan
 Berusahalah memperluas pengetahuan dan
pengalaman
 Boleh satu masalah beberapa ide perbaikan

53
CHECK LIST PENGEMBANGAN IDE PERBAIKAN
 Elimination : Apa yang terjadi bila sesuatu dihilangkan (eliminate)?
 Reversal : Apa yang terjadi bila sesuatu dibalik?
 Enlargement and Reduction : Apa yang terjadi bila sesuatu
diperbesar (enlarge) atau dikurangi (reduce)?
 Replacement and Substitution : Apa yang terjadi bila menggunakan
sesuatu yang diubah settingnya atau malah diganti
 Changing of Sequence : Apa yang terjadi bila urutan kerja/proses
diubah
 Combine : Apakah dua atau lebih perkerjaan digabungkan menjadi
satu?

54
Penanggulangan (Rencana Tindakan) dilakukan untuk mengatasi
penyebab-penyebab / faktor / faktor yang ditemukan dalam analisa.
Perjelas rencana dengan menggunakan rumus 5W1H (5W2H)
What (Apa) Menunjukkan penyebab/faktor dan sebaiknya dipertegas akibat
sebelum ditanggulangi
Bisa juga berupa target perbaikan atau hasil yang diharapkan
Why (Mengapa) Alasan mengapa masalah terjadi
Alasan diadakan perbaikan
Where (Dimana) Menunjukkan tempat terjadinya masalah
Menunjukkan letak diadakannya perbaikan
When (Kapan) Menunjukkan jadwal waktu yang diperlukan untuk penanggulangan
Who (Siapa) Menunjukkan siapa yang bertanggung jawab
Kapan pelaksanaan perbaikan dilakukan
How (Bagaimana) Menunjukkan metoda/cara yang diperlukan untuk penanggulangan
Menunjukkan cara perbaikan dilakukan
55
Penyebab Jumlah %
X1 50 50
X2 30 30
X3 15 15 Hindari rencana-rencana yang tidak berhubungan
X4 5 5 dengan pokok permasalahan.

WHAT WHERE WHY HOW WHO WHEN HOW MUCH


Bagaimana
Dimana Kapan
Apa Mengapa Cara Siapa Berapa
Terjadinya dilaksan
Penyebab? Terjadi? Menanggu- PIC? Targetnya
Masalah? akan?
langgi?
X1
X2
X3
X4

56
MENGIMPLEMENTASIKAN SOLUSI
 Solusi yang sudah dipilih atau diputuskan maka langkah selanjutya adalah
mengimplementasikan solusi tsb
 Program kerja untuk implementasi solusi secara mikro (Pilot Solution) perlu
dibuat
 Program kerja yang ini setidak-tidaknya memuat aktivitas, due-date, kapan
dilaksanakan, siapa yang melakasanakan, apa hasilnya/output dari aktivitas tsb
dan perlu tidaknya perubahan prosedur ataupun instruksi kerja.

Contoh : Rencana Implementasi Solusi


MO/WEEK
DESCRIPTION OF ACTIVITY D/D PIC OUTPUT CHG SOP/WI (Y/N)

57
5. Implementasi Ide – Ide Perbaikan
OBYEKTIF STEP -5
HASIL /
DELIVERABLE
Implementasi ide-ide
perbaikan
(penaggulangan) Diskripsi perbaikan

TOOL

QC 7 TOOL

58
Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan
 Buat pengertian bersama dan konsensus sebelum
implementasi
 Perhitungkan faktor resiko agar perbaikan yang
sesungguhnya tidak terganggu
 Gunakan data untuk meyakinkan hasilnya nanti
 Jaga-jaga bila ada sesuatu hal yang tidak diinginkan
 INGAT : ini adalah perbaikan secara bertahap!

59
Melaksanakan pengggulangan sesuai dengan rencana yang telah
dibuat. Semua orang yang terlibat ikut berperan katif sesuai dengan
pembagian tugas yang telah disepakati. Kumpulkan data dan catat
semua hal-hal yang menyimpang selama pelaksanaannya.
Pengecekan hasil bisa dilakuka dengan membandingkan keadaan atau
kondisi sebelum dan sesudah perbaikan atau langkah penanggulangan
dilakukan.
Cara penanggulangan bisa dengan metoda ECRS (Eliminate :
Penghilangan, Combine : Penggabungan, Re-Arrange :
Penataan/penyusunan ulang, Simplify : Penyederhanaan)

YANG PENTING ADALAH SEMANGAT, ANTUSIASME, DAN BUKTI.


BUKAN RENCANA BESAR TETAPI TIDAK ADA YANG TERLAKSANA.

60
RINGKASAN
 Obyektif Step-4
 Mencari ide-ide perbaikan (penaggulangan)
 Memilih ide-ide perbaikan
 Deliverable Step-4
 Sumber penyebab (WHAT), lokasi (WHERE), alasan/obyektif
perbaikan (WHY), ide-ide solusi terpilih (HOW), biaya diperlukan
(HOW MUCH), penanggung-jawab (WHO), waktu pelaksanaan
(WHEN),
 Pada Step-4 tim QCC sudah mendapatkan ide-idenya dan memilih
ide terbaik untuk suatu faktor penyebab. Ide terbaik tidak selalu yang
bombastis.

61
RINGKASAN
 Pemilihan ide terbaik bisa menggunakan solution selection matrik,
ide yang dipilih adalah yang mempunyai benefit besar, dan cost
terendah
 Obyektif Step-5
 Implementasi ide-ide perbaikan
 Deliverable Step-5
 Deskripsi perbaikan. Dalam risalah boleh tunjukkan dengan data
pada tabel, grafik visual (kartun, urutan kerja, dll)
 Tidak ada tool khusus untuk Step-4 dan Step5, yang dibutuhkan
adalah kreativitas untuk mengatasi permasalahan

62
6. Evaluasi Hasil
OBYEKTIF STEP -6
HASIL /
Memeriksa hasil DELIVERABLE
perbaikan
(membandingkan
sebelum dan sesudah Diskripsi SEBELUM dan
perbaikan) SESUDAH perbaikan

TOOL

CHECK-SHEET
HISTOGRAM
PARETO
CONTROL CHART

63
Horeeee Evaluasi Hasil
berhasil
Periksa hasil dengan menggunakan tolok ukur atu
“control point” dan cara yang dilakukan adalah sama
dengan langkah analisis. Dengan demikian hasil
sebelum dan sesudah bisa dibandingkan seperti
pada Langkah 5.
Pengukuran ini bisa dilakukan berdasarkan tolok
ukur, Q = Quality (Kualitas), C = Cost (Biaya), D=
Delivery (Pengiriman), S = Safety (Keselamatan), M
= Morale (Moralitas/Semangat), P= Productivity
(Produktivitas)
INGAT ! ASPECTS BEFORE (SEBELUM) AFTER (SESUDAH)

 Setiap penjelasan PRODUCTIVITY

sedapat mungkin bisa QUALITY

diukur/measurable COST

DELIVERY
 Berdasarkan Data
(bukan kira-kira) SAFETY

MORALE

64
CONTROL CHART DAN LINE/RUN CHART
Cara memvisualisasikan data hasil salah satunya adalah grafik GRAPH
(LINE GRAPH)
Grafik Garis (LINE GRAPH)
 Untuk menyatakan kecenderungan (trend), pertumbuhan atau
pergerakan data dari waktu ke waktu.
 Salah satu grafik garis adalah bagan kendali (CONTROL CHART). Ciri
utama bagan kendali adalah ada batas bawah (Lower Control
Limit:LCL) dan batas atas (Upper Control Limit).

Xbar/R Chart for x1-x5

58.5 1

S am ple M ean
57.5 3.0SL=57.75

56.5
110 55.5 X=55.28
54.5
53.5
-3.0SL=52.80
Sales

52.5
Subgroup 0 10 20

100
1
S am ple R ange

10
3.0SL=9.062

5
R=4.286

90
0 -3.0SL=0.00E+00
Quarter 1 2 3 4 1 2 3 4

LINE DIAGRAM CONTROL CHART


65
CONTROL CHART
 Komponen Bagan Kendali/Control Chart
Out of Control Condition Xbar/R Chart for X1-X5 Upper Control Limit
Diluar batas kendali (UCL)/Batas Kendali
1
Atas (BKA)
603 1
3.0SL=602.4
Central Line
Sample Mean
602
601 (CL)/Garis Tengah
600 X=600.2

599
X Bar 598 -3.0SL=598.1

Chart Subgroup 0 10 20

9 Lower Control Limit


8 (LCL)/Batas
3.0SL=7.849 Kendali
Sample Range

7
6 Bawah (BKB)
5
4 R=3.720
R Chart 3
2
1
0 -3.0SL=0.00E+00

Upper Control Limit Lower Control Limit Average Range


(UCLR)/Batas Kendali (LCLR)/Batas Kendali Central Line/ Rata -
Bawah (BKBR) Bawah (BKBR) rata rentang Garis
Tengah

 Sampel /sub-grup (berdasarkan urutan waktu)

66
CONTROL CHART
Jenis-Jenis Bagan Kendali
Pada dasarnya ada dua macam bagan kendali yaitu: (1) Bagan
Kendali data variabel (Variable Chart), (2) Bagan Kendali data
atribut (Attribute Chart)
Jenis Bagan
Kendali

Bagan Kendali Bagan Kendali


Data Variabel/ Data Attribut/
Kontinyu Diskrit

UKURAN
CACAT KECACATAN
SAMPEL DEFECT DEFECTIVE

Avg/unit proporsi
n > 12 n < 12 n n
n > 25 n=1 n tidak n tidak
< 25 Tipically 3~5 tetap tetap tetap tetap

x x x x
C U NP P
 s R I&MR

Paling sering dipakai

Dalam rangka memilih bagan kendali yang cocok untuk memantau/monitor proses,
pertama tentukan dulu yang dikendalikan (X) adalah kontinyu atau diskrit.
67
Rumus Bagan Kendali
Bagan Kendali Data Variabel Bagan Kendali Data Atribut
BAGAN GARIS BATAS BATAS BAGAN GARIS BATAS BATAS
KENDALI TENGAH ATAS BAWAH KENDALI TENGAH ATAS BAWAH

X X =  Xi / m X + A2R X - A2R
p p =  Xi /  ni p+3 p(1-p)/ni p-3 p(1-p)/ni
R R =  Ri / m D4R D3R

X X =  Xi / m X + A3s X - A3s
np np = nip nip + 3 nip(1-p) nip - 3 nip(1-p)
s s =  si / m B4s B3s

X X =  Xi / m X + A1 X - A 1
c c =  ci / m c+3 c c-3 c
  =  i / m B4 B3

MA X =  Xi / m X + A2MR X - A2MR
u u =  ci / ni u+3 u / ni u-3 u / ni
MR  =  MRi / (m+n-1) D4MR D3MR

Data tetapan/konstanta
Jumlah A2 D3 D4
Group
2 1.880 - 3.267
3 1.023 - 2.565
4 0.729 - 2.282
5 0.577 - 2.115
6 0.483 - 2.004
7 0.419 0.076 1.924
8 0.373 0.136 1.864
9 0.337 0.184 1.816
10 0.308 0.223 1.777

n 0.308 0.223 1.777


68
CONTROL CHART
 Langkah-langkah membuat bagan kendali

 Tentukan yang mau dikendalikan, apa keluarannya CTQ (Y),


dan faktor kritisnya (X)
 Tentukan bagan kendali yang sesuai (Ingat jenis data yang
mau dikendalikan)
 Tentukan rencana sampling, Ukuran Subgrup (n) dan
banyaknya subgrup/sampel (m)
 Kumpulkan data
 Tentukan garis tengah (central line = CL), lihat rumus bagan
kendali
 Tentukan batas kendali atas (BKA)/upper control limit (UCL)
dan batas kendali bawah (BKB)/ lower control limiit (LSL), lihat
rumus bagan kendali
 Siap membuat bagan kendali

69
Contoh Bagan Kendali : Xbar R Chart (Manual)
X bar R Chart
TANGGAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
PENGUKURAN X1 601.6 602.8 598.4 598.2 600.8 600.8 600.4 598.2 599.4 601.2 602.2 601.6 599.8 603.8 600.8 598.0 601.6 602.4 601.4 601.2
X2 600.4 600.8 599.6 602.0 598.6 597.2 598.2 599.4 598.0 599.0 599.8 600.2 602.8 603.6 600.2 598.4 603.4 602.2 599.2 604.2
X3 598.4 603.6 603.4 599.4 600.0 600.4 598.6 599.4 597.6 600.4 599.8 601.8 600.0 601.8 600.4 600.8 597.0 600.6 601.6 600.2
X4 600.0 604.2 600.6 599.4 600.4 599.8 599.6 600.2 598.0 600.6 601.0 601.2 599.6 602.0 600.2 602.8 599.8 596.2 600.4 600.0
X5 596.8 602.4 598.4 600.8 600.8 596.4 599.0 599.0 597.6 599.0 601.6 597.6 602.2 603.6 602.2 597.6 597.8 602.4 598.0 596.8
JUMLAH X X 2997.2 3013.8 3000.4 2999.8 3000.6 2994.6 2995.8 2996.2 2990.6 3000.2 3004.4 3002.4 3004.4 3014.8 3003.8 2997.6 2999.6 3003.8 3000.6 3002.4
X bar (diplot ke chart) 599.4 602.8 600.1 600.0 600.1 598.9 599.2 599.2 598.1 600.0 600.9 600.5 600.9 603.0 600.8 599.5 599.9 600.8 600.1 600.5
X min 596.8 600.8 598.4 598.2 598.6 596.4 598.2 598.2 597.6 599.0 599.8 597.6 599.6 601.8 600.2 597.6 597.0 596.2 598.0 596.8
X max 601.6 604.2 603.4 602.0 600.8 600.8 600.4 600.2 599.4 601.2 602.2 601.8 602.8 603.8 602.2 602.8 603.4 602.4 601.6 604.2
R (diplot ke chart) 4.8 3.4 5.0 3.8 2.2 4.4 2.2 2.0 1.8 2.2 2.4 4.2 3.2 2.0 2.0 5.2 6.4 6.2 3.6 7.4
Langkah 1. Kumpulkan data dan Langkah 3. Hitung garis tengah (CL) RUMUS Xbar - R chart
isikan pd tabel yang tersedia untuk X bar chart >>> X dbl_bar Untuk X bar chart :
Langkah 2. Hitung rata-rata untuk untuk R chart >>> R bar X dbl_bar-i =  X bar / K
masing2 grup (X bar) dan range (R) X dbl_bar-i = 600.23 UCL X bar = X dbl_bar + A2*R bar
>> ada pada tabel R bar = 3.720 LCL X bar = X dbl_bar - A2*R bar
DATA
GRUP (m) = 20 Langkah 4. Hitung UCL maupun LCL Untuk R chart :
UKURAN SAMPEL (n) = 5 untuk X bar chart & R chart R bar =  R/ K
Ukuran sampel 5, maka: UCL X bar = 602.4 UCL R = D4*R bar
A2 = 0.577 LCL X bar = 598.1 LCL R = D3*R bar
D3 = 0 UCL R = 7.849
D4 = 2.11 LCL R = 0.000 Langkah 5. Buat chartnya plot UCL dan LSL untuk X bar - R chart
70
CONTROL CHART

Xbar/R Chart for X1-X5

603 1 1
3.0SL=602.4
Sam ple Mean

602
601
X=600.2
600
599
598 -3.0SL=598.1

Subgroup 0 10 20

9
8 3.0SL=7.866
Sam ple Range

7
6
5
4 R=3.720
3
2
1
0 -3.0SL=0.00E+00

71
CONTROL CHART
P Chart
SAMPEL KE- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
JUMLAH CACAT 20 18 14 16 13 29 21 14 6 6 7 7 9 5 8 9 9 10 9 10
SAMPEL (n) 118 120 120 115 110 115 100 105 106 107 110 90 90 100 110 100 95 100 110 115

P ke-i (proporsi cacat) 0.17 0.15 0.12 0.14 0.12 0.25 0.21 0.13 0.06 0.06 0.06 0.08 0.10 0.05 0.07 0.09 0.09 0.10 0.08 0.09
Total Cacat 240.0
Total Sampel 2136.0
P Rata-Rata 0.112
UCL 0.16 0.16 0.18 0.17 0.19 0.15 0.16 0.18 0.27 0.27 0.25 0.25 0.22 0.30 0.23 0.22 0.22 0.21 0.22 0.21
CL 0.112 0.112 0.112 0.112 0.112 0.112 0.112 0.112 0.112 0.112 0.112 0.112 0.112 0.112 0.112 0.112 0.112 0.112 0.112 0.112
LCL 0.06 0.06 0.04 0.05 0.04 0.08 0.07 0.04 -0.05 -0.05 -0.02 -0.02 0.01 -0.08 -0.01 0.01 0.01 0.02 0.01 0.02
Langkah 1. Kumpulkan data dan Langkah 3. Hitung garis tengah (CL) RUMUS P - Chart
isikan pd tabel yang tersedia Untuk P- Chart center line adalah P bar Untuk P- Chart:
Langkah 2. Hitung rata-rata untuk P bar = S P ke-i / K (center line)
masing2 grup (X bar) dan range (R) P bar = 0.112 (Rata-rata P, lihat tabel) UCL = P bar + 3 SQRT(P bar *(1-P bar))/N
>> ada pada tabel LCL = P bar - 3 SQRT(P bar *(1-P bar))/N
DATA
GRUP (K) = 20 Langkah 4. Hitung UCL maupun LCL
SAMPEL (n) = (lihat tabel) untuk nP chart
UCL = (lihat tabel)
LCL = (lihat tabel)

Langkah 5. Buat chartnya plot UCL dan LSL unt serta CL-nya

72
CONTROL CHART

P Chart for CACAT


0.3

0.2 3.0SL=0.2007
Proportion

P=0.1124
0.1

-3.0SL=0.02401
0.0

0 10 20
Sample Number

73
Evaluasi Hasil, apakah antara target
dan hasil sudah terpenuhi
PERF. MEASURE BASE LINE TARGET RESULT
LAST YEAR
(UNIT) (BEFORE) /STD (AFTER)
1Reject Rate (%)
2Cycle Time (detik)

74
PERHITUNGAN BENEFIT
Perhitungan benefit yang diperoleh dilakukan untuk mengetahui dampak
implementasi solusi yang dilakukan.
Benefit yang diperoleh bisa berupa penurunan biaya (cost reduction), kenaikan
pendapatan (incremental revenue)
Penurunan biaya bisa terjadi karena produktivitas meningkat, pengurangan
tenaga kerja, penghematan penggunaan material, dsb
Kenaikan pendapatan bisa diperoleh dari peningkatan volume penjualan,
peningkatan harga, dsb
Hard benefit Soft Benefit
Benefit satu kali Margin perbaikan
Benefit yang didapat saat proyek sedang dijalankan Peningkatan penjualan

Benefit yang didapat saat proyek sedang dijalankan Perbaikan aliran kas

Benefit yang didapat saat proyek sedang dijalankan Fleksibilitas skeduling

Tambahan benefit yang lain


PERHITUNGAN BENEFIT
No Description (Rp)
BENEFIT
1 Penurunan Operational Cost Rp
2 Peningkatan sales opportunity Rp
3 Penghematan bahan (material) Rp
4 Peningkatan produktivitas Rp
5 Man Power reduction (Overtime, etc) Rp
# Total BENEFIT Rp

COST Rp
1 Biaya pengembangan & pembuatan solusi Rp
2 Biaya implementasi Rp
# Total COST Rp

NET INCOME (BENEFIT-COST) Rp

COST/BENEFIT (LOWER BETTER)

76
7. Standarisasi Dan Rencana Pencegahan

OBYEKTIF STEP -7
HASIL /
DELIVERABLE
Membuat standarisasi
dan rencana BARU : Standard
pencegahan Operating Procedure
(SOP), Working
Instruction (WI)

TOOL
BRAINSTORMING
CHECK-SHEET
STRATIFICATION
PARETO
SCATTER
HISTOGRAM 77
Penanggulangan yang baik harus ditetapkan sebagai standar untuk
mencegah masalah yang sama berulang. Ada dua alasan utama
mengapa standarisasi perlu dilakukan, yaitu:
1. Tanpa adanya standar, tindakan penanggulangan yang A S

sudah dilakukan, dengan berjalannya waktu, sedikit demi C D


KEMAJUAN

sedikit akan dilupakan dan cara lama akan dipakai lagi, PEMELIHARAAN
A P
sehingga masalah yang sudah diatasi muncul lagi. C D
PERBAIKAN
2. Tanpa adanya standar yang jelas, kemungkinan besar A S

C D
masalah akan muncul apabila ada penggantian personel.
PEMELIHARAAN
A P

STANDAR INGAT !
Perubahan Kebijakan Tujuan distandarisasi
Prosedur Tertulis adalah agar hasil
improvement yang
Uraian Pekerjaan
telah dilakukan tetap
Pelatihan/Sosialisasi terjaga

78
ALAT PENGENDALIAN YANG LAIN
Prosedur Tertulis
Audit Kualitas
Uraian Pekerjaan
Perubahan
Kebijakan

SPC Pelatihan ISO


Statistical
International
Process
Standard
Control
Organization

79
8. Rencana Berikutnya
OBYEKTIF STEP -8
HASIL /
DELIVERABLE
Menentukan rencana
perbaikan berikutnya Tema perbaikan
berikutnya

TOOL
BRAINSTORMING
CHECK-SHEET
STRATIFICATION
PARETO
SCATTER
HISTOGRAM

80
1. Kemukakan masalah-masalah/program-program perbaikan yang
masih ada.
Masalah/program perbaikan umumnya tidak dapat ditanggulangi
dengan sempurna dan kondisi ideal sulit untuk dicapai. Maka
sebaiknya kita tidak hanya menekuni satu masalah/program
perbaikan saja untuk jangka waktu yang tak terbatas agar bisa
dicapai hasil yang sangat optimal. Meskipun target tak tercapai,
sebaiknya dibuat daftar apa yang sudah dilakukan dan apa yang
belum dilakukan.
2. Buat rencana tentang apa yang akan dilakukan dengan masalah-
masalah yang masih ada.
Masalah-masalah yang penting dipilih sebagai tema untuk kegiatan
yang akan datang. Demikian pula kalau hal tersebut berupa
program-program perbaikan.

81
3. Pikirkan dan ulas apa yang sudah berjalan dengan baik dan apa
yang belum berjalan baik.
Mengulas kembali apa yang telah dilakukan akan membantu
perbaikan/peningkatan kualitas dan kegiatan perbaikan di waktu
mendatang. Di samping itu juga berguna untuk memahami
perbedaan yang ada antara teoti dan praktek pada saat
pelaksanaan. Juga bisa untuk membandingkan antara rencana dan
pelaksanaannya.

82
Dengan mengacu pada Deming Cycle ada 8 langkah perbaikan.
Masing-masing langkah memerlukan alat yang biasa disebut 7 Quality
Control Tools atau juga sering disebut Seven Tools.
Dengan pemakaian 8 langkah perbaikan ini diharapkan :
1. Penyelesaian masalah dan kegiatan perbaiakan dilakukan secara
sistematis
2. Dapat diketahui adanya peningkatan secara pasti
3. Hasil baik yang telah dicapai dapat dipertahankan
Tools tersebut sangat berguna untuk pemecahan masalah yang
berhubungan dengan kualitas, untuk kegiatan Quality Control Circle
(QCC) juga menggunakan tool ini.

83
SOURCE
[1] Pelatihan dan penerapan QCC - Google

[2] Pendidikan dan pelatihan QCC – lukman Hakim

[3] QCC (book) – Jonson.Alvian

84
Question…???

The End
85

Anda mungkin juga menyukai