Anda di halaman 1dari 14

Kelompok 12

"Muhammadiyah
berkemajuan"
Anggota Kelompok

• Mirnawati
• sutriyanti
Daftar isi
• Perkembangan muhamadiyah dari Islam
murni ke Islam kemajuan
• Gerontologi istilah Islam berkemajuan
• peran Muhammadiyah sebagai Islam
berkemajuan
• kesimpulan
A. Perkembangan muhamadiyah dari
Islam
murni ke Islam kemajuan
Globalisasi telah mengubah banyak hal dalam tatanan dunia
ini. Salah satu yang terpengaruh olehnya adalah identitas,
baik identitas individu maupun kelompok.
Muhammadiyahpun sebagai organisasi, mau tidak mau harus
men yesuaikan diri di tengah derasnya arus globalisasi yang
tercipta terutama karena revolusi teknologi komunikasi dan
trasnportasi. Inilah diantaranya yang melatari hadirnya
identitas baru yang sekarang diselamatkan Muhammadiyah,
yakni “Islam Berkemajuan”.
Sebelum masuk ke pembahasan tentang identitas baru ini,
tidak perlu melacak kembali identitas apa saja yang pernah
atau masih melekat di Muhammadiyah selama lebih dari 100
tahun dari keberadaannya.
Menurut Prof. Nakamura, Muhammadiyah juga meneguhkan jati dirinya
dengan “Islam Berkemajuan”, sebagai gerakan sosial dengan tujuan
untuk membawa Indonesia menuju kemajuan. Gagasan tentang kemajuan
ini dimaknai dalam konteks nilai-nilai kemanusiaan universal. Inilah
diantaranya yang menyebabkan lahirnya banyak resolusi dari muktamar
yang menunjukkan tingkat keberterimaan yang sangat tinggi terhadap
nilai demokrasi dan juga dukungan terhadap perlindungan hak-hak
minoritas.
Muhammadiyah juga menyerap semangat untuk menandingi
hegemoni”Arabisasi” dan membangun Islam Indonesia dasar
kajian kritis terhadap nilai-nilai Al-Quran. Salah satunya
adalah sikap Muhammdiyah untuk memilih berdiri di belakang
mereka yang mengalami marginalisasi dan diskriminasi
B. Geonologi Istilah Islam berkemajuan

Pembahasan
Istilah “berkemajuan”, “maju”,” kemajuan”, dan
memajukan telah melekat pada Gerakan Muhammadiyah
sejak awal. Dalam statuten pertama kali tahun 1912,
tercantum kata “memajukan” dalam frasa tujuan
Muhammadiyah yaitu “...b. Memajoekan hal Igama
kepada anggauta-anggautanja”.
Meski istilah “Islam Berkemajuan” itu sudah dipakai ketika
zaman awal Muhammadiyah, namun sepertinya kata-kata
tersebut tidak mengacu kepada identitas tertentu. Berkemajuan
memang mengacu kepada visi dan cara berpikir ke depan.
Namun, ia tidak menjadi istilah khusus yang menjadi symbol,
slogan, atau jargon tertentu di Muhammadiyah. Hal ini bisa
dilihat dari kenyataan bahwa setelah masa-masa K.H. Ahmad
Dahlan, istilah itu jarang sekali dipakai dalam berbagai
literatur Muhammadiyah dengan makna khusus.
C. Peran Muhammadiyah sebagai
Islam
berkemajuan
Peran Muhammadiyah sangat berarti bagi manusia modern di Era
Globalisasi (Modern) ini. Karena pandangan dunia sekuler yang hanya
mementingkan kehidupan duniawi, telah secara signifikan menghilangkan
manusia modern dari hal-hal yang bersifat spiritual. Karena manusia harus
seimbang antara unsur jasmani dan ruhani. Tuntutan kebutuhan jasmani dan
ruhani harus berjalan bersamaan dan seimbang. Kebutuhan jasmani dapat
dipenuhi dari hal-hal yang bersifat materi. Sedangkan kebutuhan ruhani
harus dipenuhi dengan yang bersifat spiritual seperti membaca Al-Qur’an,
Dzikir, Sholat, Puasa, Amal Soleh, Akhlak Mulia dan Lainnya.
Masyarakat modern dapat diartikan suatu himpunan orang yang
hidup bersama di suatu tempat dengan ikatan-ikatan aturan tertentu
yang bersifat mutakhir. Masyarakat modern dapat dicirikan menurut
Deliar Noer adalah bersifat rasional, berfikir untuk masa depan yang
lebih jauh menghargai waktu, bersikap terbuka dan berpikir objektif.
Dengan demikian peran Muhammadiyah sangat berarti bagi Era
Modern ini karena dapat menuntun masyarakat modern untuk
mendapatkan kebahagiaan dan kehidupan yang seimbang antara
dunia dan akhirat serta unsur jasmani dan ruhani. Sebagai contoh
seorang pengusahan milenial yang memiliki cara berfikir rasional
maju kedepan, usaha yang banyak, pekerja keras tetapi juga tidak
meninggalkan aspek spiritual seperti melakukan hubungan vertikal
kepada Allah dengan cara beribadah kepada Nya. Disertai dengan
menghindarkan diri dari hal-hal yang tercela dan mengkaya kan diri
dengan akhlak yang mulia sesuai dengan aturan Rasuluallah SAW
sebagaimana yang biasa diterapkan pada aplikasi Muhammadiyah.
Kesimpulan
Peranan Muhammadiyah dalam gerakan Islam Berkemajuan, berani
mengeluarkan pikiran yang sehat dan murni dengan dasar Al-Quran dan
Hadits. Istilah Islam Berkemajuan yaitu dengan mengembangkan etos
dari surah Al-‘Ashr bukan sekedar berbicara tentang kewajiban
menyantuni orang-orang miskin, tetapi juga berkewajiban berproses
untuk membentuk peradaban utama. Menurut Prof. Nakamura
Muhammadiyah juga meneguhkan jati dirinya dengan “Islam
Berkemajuan”, sebagai gerakan sosial dengan tujuan untuk membawa
Indonesia menuju kemajuan. Gagasan tentang kemajuan ini dimaknai
dalam konteks nilai-nilai kemanusiaan universal. Kiai Dahlan sering kali
mengungkapkan pentingnya kemajuan. Jika ingin menjadi kiai, maka
jadilah kiai yang maju, ujar Kiai Dahlan. Salah satu referensi historis dari
kata “ Islam Berkemajuan” bisa dilacak dari ucapan K.H. Ahmad Dahlan
ketika ia mengatakan, “Dadijo Kjai sing kemadjoean, odjo kesel
anggonmu njamboet gawe kanggo Muhammadiyah”
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai