Anda di halaman 1dari 13

SKRINING

KESEHATAN
Anggota Kelompok 13

Atika Salsabillah Fatchur Rizqi Halimatus Fiona Restu


Zein (6130019021) Hamzah Istiqomah Kusumah
(6130019037) (6130019040) (6130019074)

Aldhito Azriel Syifa’ani Nayla Bayjati


Aboebakar Maulidah ZR Amalia
(6130019027) (6130019067) (6130019082)
KONSEP DASAR SKRINING KESEHATAN

IDENTIFIKASI SKRINING KESEHATAN

JENIS SKRINING KESEHATAN

PERAN SKRINING KESEHATAN


Konsep Dasar
Menurut WHO pengertian skrining adalah upaya
pengenalan penyakit atau kelainan yang belum di ketahui
dengan menggunakan tes, pemeriksaan atau prosedur
berbaring yang bisa secara cepat, benar benar sehat dengan
orang yang tampak sehat tetapi kelainan
Skrining adalah salah satu metode uji coba atau tes
terhadap orang yang tidak menunjukkan perbedaan dengan
tujuan mengelompokkan mereka kedalam kelompok yang
mungkin melibatkan penyakit tertentu.
Pemeriksaan kesehatan ini terdiri dari pemeriksaan
kepala mencakup rambut, mata, hidung, gigi dan mulut,
telinga, leher), pemeriksaan kulit dan kuku, berat badan,
tinggi badan
Berdasarkan data yang dihimpun atas, depresi, asfiksia dan trauma
Kemenkes, pada 1990, angka kelahiran serta penyakit paru obstruksi
kematian akibat PTM di Indonesia kronis.
berada pada angka 37%. Angka Perubahan fenomena ini terjadi akibat
IDENTIFIKASI tersebut terus mengalami kenaikan.
Pada 2000, kematian akibat PTM
perilaku dalam menjalankan pola hidup
sehat. Warga mengantisipasi penyakit
SKRINING menjadi 49%. Selanjutnya pada 2010 menular, namun mengabaikan perilaku
angka tersebut kembali meningkat yang berdampak pada munculnya
KESEHATAN menjadi 58%. Terakhir, hingga penyakit tidak menular yang juga
pertengahan 2015, diketahui kematian memicu kematian (Indriyawati, 2018)
akibat PTM telah mencapai 57%
(Kemenkes, 2017). Ada 10 penyakit
penyebab terbesar kematian yakni
stroke, kecelakaan lalu lintas, jantung
iskemik, kanker, diabetes melitus,
tuberkulosis, infeksi saluran pernafasan
Jenis skrining kesehatan

Mass Screening
01

Multiphasic screening 05 02 Selective Screening

Case Finding Screening 04 03 Single Disease Screening


1. Mass Screening

Skrining yang dilakukan pada


seluruh populasi. Misalnya, mass X-ray
survey atau blood pressure skrining pada
seluruh masyarakat yang berkunjung pada
pelayanan kesehatan.
Contoh :
1. Screening Test terhadap Kadar
Cholesterol Darah di Komunitas dengan
menggunakan Nesco
2. Screening Test terhadap Hipertensi di
Komunitas
2. Selective screening
Populasi tertentu menjadi sasaran dari jenis skrining
ini, dengan target populasi berdasarkan pada risiko tertentu.
Tujuan selective screening pada kelompok risiko tinggi untuk
mengurangi dampak negatif dari skrining.
Contoh :
1. Screening IVA dan Pap Smear untuk mendeteksi Kanker
serviks
2. Screening Test terhadap Kanker Payudara dengan
menggunakan mammografi
3. Single disease screening
Jenis skrining yang hanya dilakukan untuk
satu penyakit.
Contoh :
Screening Test terhadap HIV
HIV adalah virus yang menyebabkan AIDS.
Penyakit ini menyebar melalui transfusi darah atau
cairan tubuh dengan orang yang terinfeksi, seperti
melalui hubungan seks tanpa kondom atau jarum
kotor. Satu-satunya cara untuk mengetahui apakah
memiliki virus ini dalam tubuh adalah dengan
melakukan tes darah, diantaranya ELISA atau EIA
(Enzim-Linked Immunosorbent Assay). Tes ini
bekerja dengan mencari antibodi terhadap HIV. Jika
mendapatkan hasil positif, maka memerlukan tes
kedua untuk mengkonfirmasi hasilnya. Namun, juga
dapat teruji negatif bahkan saat telah terinfeksi,
sehingga perlu untuk mengulang test. Setiap orang
harus diuji setidaknya sekali antara usia 13-64.
5. Multiphasic screening
4. Case finding screening
Pemeriksaan skrining
Case finding adalah upaya untuk beberapa penyakit pada satu
dokter, bidan atau tenaga kesehatan kunjungan waktu tertentu. Jenis
untuk menyelidiki suatu kelainan skrining ini sangat sederhana,
yang tidak berhubungan dengan mudah dan murah serta diterima
kelompok pasien yang datang untuk secara luas dengan berbagai tujuan
kepentingan pemeriksaan seperti pada evaluasi kesehatan dan
kesehatan. Contoh penderita yang asuransi. Sebagai contoh adalah
datang dengan keluhan diare pemeriksaan kanker disertai
kemudian dilakukan pemeriksaan dengan pemeriksaan tekanan darah,
terhadap mamografi atau rongen gula darah dan kolesterol serta
torax, skrining Antenatal
Peran Skrining Kesehatan

1. Dapat lebih cepat memperoleh keterangan tentang sifat dansituasi penyakit dalam
masyarakat untuk usaha penanggulangan penyakit yangakan timbul

2. Meningkatnya harapan hidup sehat dan kualitas hidup, berkurangnya rasa nyeri,
kecemasan, dan ketidakmampuan.

3. Menemukan orang yang terdeteksi menderita suatu penyakit sedini mungkin


sehingga dapat dengan segera memperoleh pengobatan.

4. Mencegah meluasnya penyakit dalam masyarakat

5. Mendeteksi kondisi medis pada tahap awalsebelum gejala ditemukan sedangkan


pengobatan lebih efektif ketika penyakittersebut sudah terdeteksi keberadaannya
DAFTAR PUSTAKA

Indriyawati, N. (2018). SKRINING DAN PENDAMPINGAN PENCEGAHAN PENYAKIT TIDAK MENULAR


DI MASYARAKAT.
Damayanti, E. (2018). Macam-macam dan manfaat program screening.
THANK YOU

ANY QUESTION

Anda mungkin juga menyukai