Oleh :
MUHAMMAD GUNAWAN PERDANA, ST, MT.
Keterangan:
A, B merupakan titik kerangka dasar
Garis AB: garis ukur
a,b,c,d merupakan titik-titik detail (pojok-pojok bangunan)
Metode Sederhana Untuk Pengukuran
Sudut dan Jarak
1. Pengukuran Titik-titik Detail (Situasi) dengan
Metode Offset
a. Metode siku-siku (metode garis tegak lurus)
Garis aa’, bb’ dan cc’ adalah garis-garis tegak lurus pada garis ukur AB. Dengan
mengukur jarak-jarak Aa’, aa’, a’b’, bb’ dan b’c’, cc’ posisi titik a, b dan c relatif
terhadap garis ukur AB dapat ditentukan/digambarkan. Permasalahannya adalah
bagaimana memperoleh titik-titik a’, b; dan c’ pada garis ukur AB yang merupakan
proyeksi dari titik-titik a, b dan c. Untuk itu digunakan alat penolong cermit sudut
atau prisma dan 3 buah jalon.
Metode Sederhana Untuk Pengukuran
Sudut dan Jarak
1. Pengukuran Titik-titik Detail (Situasi) dengan
Metode Offset
b. Metode mengikat (interpolasi)
Berbeda dengan metode siku-siku, pada metode mengikat titik-
titik diikat dengan garis lurus pada garis ukur
Segitiga a’a”a, b’b”b dan c’c”c merupakan segitiga sama sisi atau sama kaki.
Dengan mengukur jarak-jarak Aa’, a’a”, a’a”,a”a, a”b’, b’b”, b’b, b”b kemudian
b”c, c’c”, c”c maka posisi titik-titik a,b,c dapat ditentukan/digambarkan.
Metode Sederhana Untuk Pengukuran
Sudut dan Jarak
1. Pengukuran Titik-titik Detail (Situasi) dengan
Metode Offset
b. Metode mengikat (interpolasi)
Cara mengikat ini akan lebih sederhana apabila dilakukan dengan menarik garis
lurus yang merupakan garis hubung titik detail sampai memotong garis ukur
Garis-garis da, ab, cb, dan dc diperpanjang hingga memotong garis ukur AB di
titik-titik a’, b’, c’ dan d’. Kemudian ukur jarak-jarak: Aa’, a’c’, c’b’, b’d’, d’B, a’a,
ad, c’b, bc, b’b, ba, d’c, cd. Dari jarak-jarak ini titik-titik detail a, b, c dan d dapat
diplot.
Metode Sederhana Untuk Pengukuran
Sudut dan Jarak
1. Pengukuran Titik-titik Detail (Situasi) dengan
Metode Offset
Dalam prakteknya pengukuran kedua cara offset diatas
digunakan secara bersamaan (kombinasi). Ada
kemungkinan titik-titik detail di suatu tempat lebih
mudah diukur dengan cara siku-siku akan tetapi di
tempat lain lebih mudah diukur dengan cara mengikat.
Disamping itu salah satu cara dapat digunakan sebagai
pengontrol cara lainnya.
Metode Sederhana Untuk Pengukuran
Sudut dan Jarak
Tentukan sembarang titik-titik D’, D”, B’, B” pada garis ukur AC. Ukur jarak AC,
AD’, D’D”, D”B’, B’B”, B”C, D”D, B’B dan B”B. Dengan jarak-jarak tersebut
titik-titik A, B, C dan D dapat digambarkan pada peta. Sebagai kontrol ukur jarak-
jarak AB, BC, DC dan DA.
Untuk menjaga agar tidak terjadi kesalahan penggambaran di peta, hendaknya pada waktu
pengukuran dibuat gambar situasi sederhana (sketsa) dengan mencantumkan penunjuk
arah utara (kira-kira).
Metode Sederhana Untuk Pengukuran
Sudut dan Jarak
3. Penarikan Garis Tegak Lurus di Lapangan
Terdapat beberapa cara untuk menarik garis tegak lurus di
lapangan antara lain:
a. Cara Pertama
Tentukan titik P pada AB, kemudian bentangkan pita ukur dari C ke P. Dengan
memegang ujung pita ukur pada titik C buat lingkaran dengan jari-jari CP.
Lingkaran ini memotong AB di Q. Garis PQ dibagi menjadi 2 bagian yang sama
panjang maka CC’┴ AB.
Metode Sederhana Untuk Pengukuran
Sudut dan Jarak
3. Penarikan Garis Tegak Lurus di Lapangan
Terdapat beberapa cara untuk menarik garis tegak lurus di
lapangan antara lain:
b. Cara Kedua
Tentukan titik P pada garis AB dan kemudian tentukan titik Q di tengah garis
CP. Dengan pita ukur buat lingkaran dengan jari-jari QP. Lingkaran ini
memotong AB di C’, maka CC’^ AB.
Metode Sederhana Untuk Pengukuran
Sudut dan Jarak
3. Penarikan Garis Tegak Lurus di Lapangan
Terdapat beberapa cara untuk menarik garis tegak lurus di
lapangan antara lain:
c. Cara Ketiga
Tentukan titik P pada AB dan dengan pita ukur buat lingkaran dengan jari-jari
PC. Lingkaran ini memotong AB di Q. Ukur dari Q sepanjang garis BA jarak
QC’ = maka CC’┴ AB.
Metode Sederhana Untuk Pengukuran
Sudut dan Jarak
3. Penarikan Garis Tegak Lurus di Lapangan
Terdapat beberapa cara untuk menarik garis tegak lurus di
lapangan antara lain:
d. Cara Keempat (Kaidah Phytagoras)