Anda di halaman 1dari 12

ZAKAT

HEWAN
TERNAK
Tugas Fiqih
Nama Kelompok:
1. Arfa Danish Hanani
2. Fian Dzakwan
3. Abdul Aziz

Sumber:
https://lazisalharomain.org/2020/05/16/zakat-peternakan-begini-ketentuannya/
https://blog.kitabisa.com/zakat-anam-pengertian-syarat-dan-ketentuannya/
PENGERTIAN ZAKAT

Zakat adalah ibadah yang wajib bagi umat Islam.

Dalam Islam, terdapat beberapa jenis zakat yang harus


ditunaikan.

Setiap jenis zakat memiliki ketentuan serta nisabnya masing-


masing.

Salah satu jenis zakat dalam Islam adalah, zakat an’am.


PENGERTIAN ZAKAT AN’AM

Zakat an’am yaitu zakat yang harus dikeluarkan seseorang yang


memiliki hewan ternak (kambing, sapi, atau unta) yang
jumlahnya sudah mencapai nisab.

Zakat ternak termasuk dalam zakat mal (harta) dan boleh dibayarkan
kapan saja selama syaratnya terpenuhi.

“Bagi seorang muslim tidak menanggung beban zakat dari budak


Dalil dan kudanya.” (HR. Muslim)
SYARAT
ZAKAT
Sebelum membayar zakat an’am, ada beberapa syarat yang wajib dipenuhi
oleh seorang muslim, yaitu:
• Islam
• Merdeka
• Berakal sehat
• Harta (hewan ternak) yang akan dizakati adalah 100% milik sendiri, bukan hasil utang atau ada
hak orang lain di dalamnya.
• Mencapai haul. Hewan ternak baru boleh dibayar zakatnya jika masa kepemilikan sudah
mencapai haul (satu tahun). Hal ini sesuai dengan hadis: “Tidaklah wajib zakat untuk harta
sebelum 1 tahun dimilikinya.” (HR Daruqutni)
• Dirawat dan digembalakan dengan rumput yang bukan hasil membeli.
• Hewan tidak dipakai untuk membajak sawah atau menarik gerobak. Ketentuan ini tertuang
dalam sabda Rasul yang artinya: “Tidaklah ada zakat untuk sapi yang digunakan bekerja.” (HR
Abu Daud dan Daruqutni)
• Telah mencapai nisab-nya. Nisabyaitu batasan jumlah kekayaan yang menjadi ketentuan apakah
seseorang wajib berzakat atau tidak. Nisab masing-masing hewan ternak berbeda.

Dalil

• “Dari Mu’adz ibn Jabal, ia berkata, ‘Baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wassallam mengutusku
ke Yaman, kemudian beliau memerintahku untuk mengambil zakat dari setiap tiga puluh ekor
unta, seekor unta berusia setahun, menginjak usia tahun keduanya, jantan atau betina, dan dari
setiap empat puluh ekor unta, seekor unta berusia dua tahun, menginjak usia ketiga’.” (HR. At-
Tirmidzi)
Jumlah
NISAB HEWAN
Besar Zakat KAMBING
Kambing

1 ekor kambing
40-120 (1th) atau domba  Kambing dan domba
(2th)
 Hewan kambing atau domba baru wajib
2 ekor dizakatkan jika jumlahnya telah mencapai
121-200 40 ekor. Tiap kali ternak bertambah 100
kambing/domba
ekor, maka zakatnya bertambah satu ekor.

3 ekor
201-300
kambing/domba

4 ekor
301-400
kambing/domba

5 ekor
401-500
kambing/domba
NISAB HEWAN
SAPI
Jumlah  Sapi dan Kerbau
Besar Zakat
Sapi/Kerbau

1 ekor anak  Hewan sapi atau kerbau baru wajib


30 ekor dizakatkan jika jumlahnya minimal 30 ekor
sapi/kerbau usia 1 th

1 ekor anak
40 ekor
sapi/kerbau usia 2 th

2 ekor anak
60 ekor
sapi/kerbau usia 2 th
NISAB HEWAN UNTA

.NISAB UNTA ADALAH LIMA EKOR. DI BAWAH


JUMLAH TERSEBUT MAKA UNTA TIDAK PERLU
DIZAKATKAN
Jumlah Unta Besar Zakat
1 ekor kambing (2th) atau 1 domba
5 ekor
(1th)
2 ekor kambing (2th) atau 2 domba
10 ekor
(1th)
3 ekor kambing (2th) atau 3 domba
15 ekor
(1th)
25 ekor 1 ekor unta betina usia 1 th
DALIL
 Di antara harta yang wajib dikeluarkan zakatnya adalah hasil peternakan (Zakat Peternakan). Rasulullah Saw bersabda :

‫مَا ِم ْن َص اِح ِب ِإِبٍل َو اَل َبَقٍر َو اَل َغَنٍم اَل ُيَؤ ِّدْي َح َّقها ِإاَّل ُأْقِع َد َلَها َيْو َم اْلِقَياَم ِة ِبَقاِع َقْر َقٍر َتَطُؤ ُه َذ اُت‬
‫…الِّظْلِف ِبِظ ْلِفَها َو َتْنَطُحُه َذ اُت اْلَقْر ِن ِبَقْر ِنَها َلْيَس ِفْيَها َيْو َم ِئٍذ َجَّم اُء َو اَل َم ْك ُس ْو َر ُة اْلَقْر ِن‬
“Tiada pemilik unta, sapi dan kambing yang tidak menunaikan haknya kecuali kelak pada hari kiamat ia akan di-duduk-kan di pelataran
Qarqar, selanjutnya ia akan diinjak oleh hewan yang berkaki dengan kakinya dan ditanduk oleh hewan yang bertanduk dengan tanduknya.
Kala itu tak ada hewan yang berkaki pincang atau yang tak utuh tanduknya…” [1]

‫ِفى اِإْل ِبِل َص َد َقُتَها َو ِفى اْلَغَنِم َص َد َقُتَها َو ِفى اْلَبَقِر َص َد َقُتَها‬
“Dalam unta ada sedekahnya, dalam kambing ada sedekahnya, dan dalam sapi ada sedekahnya…[2]

 Sudah setahun (haul)

Rasulullah Saw bersabda :

‫َلا َز َك اَة ِفى َم اِل اْم ِر ٍئ َح ّتي َيُح ْو َل َع َلْيِه الْـَح ْو ُل‬
“Tidak ada zakat dalam harta seseorang sampai datang waktu setahun padanya”[3]
DALIL

 Mencapai nishab

Nishab unta dimulai dari 5 unta, maka wajib mengeluarkan zakat seekor kambing yang dalam madzhab Imam Syafii kambing gibas yang
telah berusia setahun atau kambing jawa berusia 2 tahun. 10 unta, 2 ekor kambing. 15 unta, 3 ekor kambing. 20 unta 4 ekor kambing. 25 unta
maka seekor unta betina yang genap berusia setahun dan memasuki tahun kedua (bintu makhadh). 36 unta, maka seekor unta betina yang
genap berusia dua tahun dan memasuki tahun ketiga (bintu labuun). 46 unta, maka seekor unta betina yang genap berusia tiga tahun dan
memasuki tahun keempat (hiqqah). 61 unta, maka satu unta betina yang genap berusia 4 tahun dan memasuki tahun kelima. 76 unta, maka
dua binti labun. 91 unta, maka dua 121 unta, maka 3 binti labun. Kemudian dalam setiap kelipatan 40, maka satu binti labun. Dan dalam
kelipatan 50, maka 1 hiqqah.[4]

 Daftar nishab ini dijelaskan oleh Rasulullah Saw kepada Abu Said al Khudri ra[5]

 Sementara menurut Sayyidina Ali ra, zakat unta yang berjumlah 25 bukan seekor unta binti makhadh, tetapi 5 ekor kambing. Setelah
berjumlah 26 unta, barulah diwajibkan mengeluarkan seekor binti makhadh.[6]
Nishab sapi dimulai dari 30 ekor sapi, maka
wajib dikeluarkan seekor :

 Muadz bin Jabal ra berkata : “Rasulullah Saw mengutusku ke Yaman dan


memerintahkan diriku agar mengambil seekor sapi musinnah (yang
berusia genap dua tahun) sebagai zakat dari sapi yang berjumlah 40 ekor.
Dan mengambil seekor sapi tabi’ ( yaitu yang sudah mengikuti induknya
atau tanduknya sudah keluar dan hampir rata dengan telinganya )
sebagai zakat dari sapi yang berjumlah 30 ekor”[7]

DALIL  Berdasarkan ini maka tidak wajib zakat jika sapi kurang dari 30 ekor.
Akan tetapi oleh karena sapi memiliki kesamaan dengan unta dalam
sama-sama cukup dijadikan kurban 7 orang maka terdapat riwayat dari
Imam Said bin Musayyib dan Imam Az Zuhri bahwa ketika sapi sudah
berjumlah 5 ekor maka wajib dizakati dengan seekor kambing.[8]

 Nishab kambing dimulai dari 40 ekor kambing, maka wajib seekor


kambing. Sampai berjumlah 121 ekor, maka wajib dua ekor kambing.
Sampai berjumlah 201 ekor, maka wajib 3 kambing. Kemudian setiap
kelipatan 100 ekor, maka wajib dizakati seekor kambing. Zakat
Peternakan
 Digembalakan di padang rumput umum atau bebas biaya (saum)

 Dari Bahz bin Hakim ra. Rasulullah Saw bersabda :

‫…ِفى ُك ِّل ِإِبٍل َس اِئَم ٍة َأْر َبِع ْيَن ِبْنُت َلُبْو ٍن‬
“Dalam setiap unta yang menggembala secara bebas dan berjumlah 40 ekor (maka
wajib membayar zakat) seekor unta binti labun…”[9]

DALIL  Dari Umar ra. Rasulullah Saw bersabda :

‫…ِفى َخ ْم ٍس ِم َن اِإْل ِبِل َس اِئَم ٍة َش اٌة‬


“Dalam lima unta yang menggembala secara bebas ada (kewajiban zakat) seekor
kambing…”[10]

 Menggembala dengan bebas tanpa disiapkan dan disajikan makanannya sebagai


syarat kewajiban zakat peternakan ini adalah madzhab Imam Syafii, Imam Abu
Hanifah, Imam al Laits dan Imam Sufyan At Tsauri. Sedang menurut Imam Malik
maka tetap diwajibkan zakat dalam hewan ternak meski makanannya disiapkan
dan disajikan.

 Sementara Imam Dawud Az Zhahiri memilah. Untuk kambing maka tidak wajib
dizakati jika makanannya disiapkan dan disajikan (al Ma’luufah). Adapun sapi
dan unta maka tetap wajib dizakati meski berstatus sebagai al Ma’luufah.[11]
 [1] HR Muslim no: 988 dari Jabir bin Abdillah ra

 [2] HR Daruquthni no: 1915 dari Abu Dzarr ra

 [3] HR Daruquthni no:1970 dari Abdullah bin Umar ra

 [4] Lihat matan al ghaayah wat taqriib Kita Zakat

 [5] dalam hadits riwayat Imam Bukhari no:1447,

REFEREN Imam Muslim no:979 dan Imam Abu Dawud no:1558


 [6] HR Abu Dawud dalam Kitab Zakat no: 1572

SI (Lihat al Bayan Imam al Imrani jilid 03 hal 166)


 [7] HR Ibnu Majah no:1803

 [8] Lihat al Bayan Imam al Imrani jilid 03 hal 188

 [9] HR Ibnu Abi Syaibah no: 9986

 [10] HR Daruquthni: no: 1964

 [11] Lihat al Bayan Imam al Imrani jilid 03 hal 150

Anda mungkin juga menyukai