Anda di halaman 1dari 25

AMDAL DAN

PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP


GERAKAN DUNIA DIBIDANG LINGKUNGAN
HIDUP

WCED membuat laporan


yang berjudul
World conference KTT yang
‘OUR COMMON FUTURE’
on human and 199
environment
198 diselenggarakan PBB
tentang sustainable 2
3 development
di johannesburg

197 198 200


PBB membentuk KTT bumi/earth summit
2 World Commission 7 yang diselenggarakan
2
On Environment PBB di rio de janeiro
And Development (Un conference on
(WCED) environment and
development - unced)
PERGESERAN PANDANGAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN
Pengelolaan Pengelolaan
lingkungan lingkungan
dipandang sebagai dipandang sebagai
biaya yang harus investasi masa
dihindari dan depan dan
mengurangi meningkatkancomp
competitve etitve advantage
advantage
Attitude :
Attitude : 1980  Proaktif
 Defensif  Kreatif
 Menghindari  Tumbuh
berbagai klaim  Ecologically concius
lingkungan management
 Bersengketa dengan  Bekerjasama dengan
ajar rumput ajar rumput
PERGESERAN PANDANGAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN

Command and control Market based mechanism

Motivasi wajib Motivasi sukarela

Pengelolaan parsial Pengelolaan bersifat sistemik

Cara pengelolaan yang Pengelolaan jaring kerjasama


bersifat individual (net works)

Bersifat instrumental Fundamental (values, ethics)


PERKEMBANGAN PENYELENGGARAAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN
DI INDONESIA
Fase pemahaman
dan penyadaran
permasalahan
lingkungan dengan
mengadopsi tata
Fase desentralisasi
penyelenggaraan
dan revitalisasi
modern

198 199 200 200


0 0 Fase penguatan 0 9
institusi pengelolaan
lingkungan
SISTEM PENYELENGGARAAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN

Tradisionil :
Penyelenggaraan Oleh
Komunitas

Konvensional : Pengelolaan
Oleh Pemerintah

Modern :
Penyelenggaraan Oleh
Pemerintah Dan
Konstituennya
RAGAM INSTRUMEN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN

1. Regulasi dalam format standar atau baku mutu kualitas


lingkungan :
a. Pembatasan pemanfaatan sumberdaya alam.
b. Pelarangan pembangunan fisik dan non-fisik.
c. Baku mutu efluen.
d. Baku mutu emisi.
e. dll.

2. Rencana alokasi penggunaan sumberdaya alam dan lahan:


a. Rencana tata guna lahan
b. Rencana tata guna air
c. dll
RAGAM INSTRUMEN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN

3. Kajian lingkungan terhadap krp dan kegiatan pembangunan :


a. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
b. Upaya Pengelolaan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL
dan UPL)
c. DPPL
d. Audit Lingkungan
e. Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)

4. Mekanisme insentif dan disinsentif :


a. Penghargaan Adipura
b. Kalpataru
c. Proper
d. dll
RAGAM INSTRUMEN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN

5. Investigasi langsung terhadap kerusakan sumberdaya alam dan


penurunan kualitas lingkungan
6. Mekanisme pasar melalui iso 14000, trade barrier, dsb
7. Partisipasi masyarakat dan pemangku kepentingan dalam
pengelolaan dan pemantauan lingkungan :
a. Perencanaan
b. Pemantauan
c. Pengawasan
d. Pengaduan
e. dll
PENGERTIAN AMDAL

 Kajian mengenai dampak penting suatu rencana


usaha dan/atau kegiatan terhadap lingkungan hidup
yang diperlukan untuk proses pengambilan
keputusan kelayakan lingkungan
 Dampak penting adalah perubahan lingkungan hidup
yang sangat mendasar yang diakibatkan oleh suatu
usaha/kegiatan
 Ijin Lingkungan
PERATURAN PERUNDANGAN-
UNDANGAN MENGENAI AMDAL
 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
 Keputusan Presiden Nomor 10 Tahun 2000 tentang Badan
Pengendalian Dampak Lingkungan
 Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.24 Tahun 2009
tentang Panduan Penilaian Dokumen Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup
 Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 05 Tahun 2008
tentang Tata Kerja Komisi Penilai Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan
 Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 8 Tahun
2006 Tentang Pedoman Penyusunan Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup
PERATURAN PERUNDANGAN-
UNDANGAN MENGENAI AMDAL
 Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun
2006 Tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang
Wajib Dilengkapi dengan Analisis Mengenaai Dampak Lingkungan
Hidup
 Keputusan Kepala BAPEDAL No 8 Tahun 2000 tentang
Keterlibatan Masyarakat dan Keterbukaan Informasi dalam
Proses AMDAL
 Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No.
KEP-124/12/1997 Tentang Panduan Kajian Aspek Kesehatan
Masyarakat dalam Penyusunan AMDAL
 Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No.
105 Tahun 1997 Tentang Panduan Pelaksanaan Rencana
Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan
Lingkungan (RPL)
 Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No.
KEP-299/11/1996 tentang Pedoman Teknis Kajian Aspek Sosial
dalam Penyusunan AMDAL
TUJUAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN
MELALUI AMDAL

1. Mengurangi atau meniadakan akibat (yang tidak


direncanakan) atas perubahan lingkungan, khususnya
akibat yang mendasar, meluas, berjangka panjang
2. Mengidentifikasi pemecahan masalah yang optimal
3. Mencegah atau mengatasi konflik kepentingan
4. Melibatkan publik dan menjamin keterbukaan proses
pengambilan keputusan
5. Tujuan pengendalian dapat dicapai jika kedudukan
amdal dalam proses pembangunan tepat
FUNGSI AMDAL
AMDAL merupakan salah satu upaya preventif pengendalian dampak
lingkungan oleh kegiatan pembangunan (selain tata ruang, tata guna lahan,
audit lingkungan, plca, dsb)

Pengambilan Keputusan
Kelayakan Lingkungan

Perizinan Bagian studi Perencanaan


kelayakan pengembangan
wilayah
IJIN
IJIN
LINGKUNGAN
LINGKUNGAN

Perencanaan teknologi
dan perancangan proses
KARAKTERISTIK AMDAL

 AMDAL merupakan keputusan dan arahan eksternal


yang mempengaruhi keputusan internal
 Untuk memaksakan agar keputusan eksternal
dipatuhi, maka di indonesia amdal dikaitkan
dengan perijinan
 Di banyak negara, keputusan eksternal dikaitkan
dengan kontrol sosial, sehingga keberdayaan
masyarakat dan keterbukaan informasi menjadi
syarat penting
 Amdal merupakan instrumen pengendalian
pembangunan yang bersifat komprehensif dan
situasional
KETERBATASAN AMDAL

 Amdal bersifat reaktif terhadap suatu rencana


kegiatan
 Amdal hanya mengenai proyek
 Amdal tidak ditujukan untuk pengendalian masalah
lingkungan secara parsial
 Amdal tidak dapat dipergunakan untuk pengendalian
kegiatan yang berkembang atau tumbuh secara terus
menerus
 Amdal hanya untuk kegiatan yang berada dalam suatu
kesatuan ruang
EVALUASI PENYELENGGARAAN AMDAL
 Tidak efisien
 Tidak cost effective
 Proses panjang dan birokratis
 Metodologi amdal bersifat kaku
 Amdal tidak terintegrasi dalam studi kelayakan teknis dan
ekonomis
 Mitigasi cenderung berorientasi kepada end of pipe
approach
 Bersifat statis dan tidak dapat mengakomodasikan
kompleksitas dan dinamika (ketidakpastian)
 Tidak terkait dengan sistem pengelolaan lingkungan lainnya
 Pengawasan penyelenggaraan amdal lemah
 Peranserta masyarakat rendah
TAHAPAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN
MENGAMBILAN KEPUTUSAN MELALUI AMDAL

KEPUTUSAN
FASE AKTIVITAS
INTERNAL EKSTERNAL
PRAKARSA Proposal

PERSIAPAN Studi/Pra Studi Kelayakan, Jenis Kegiatan, Manfaat lebih luas


Survey, Lokasi Kegiatan, (outcome),
Investigasi, Skala Kegiatan, Risiko,
Eksplorasi, Pilihan Teknologi, Dampak (Spasial
AMDAL Basic Design, Sumber Dana, Dan Temporal)
Rencana Tapak Pembiayaan

PELAKSANAAN Rancang Bangun,


Rencana Teknik,
Dokumen Konstruksi,
Konstruksi

PENGOPERASIAN Operasi dan pemeliharaan


PARA PIHAK DALAM PENYELENGGARAAN
AMDAL
Komisi Penilai AMDAL
Dokumen K.A. Andal;
Andal; Rkl; Dan Rpl Pemerintah

Masyarakat
Pemrakarsa
Lembaga Swadaya
Konsultan Masyarakat

Pemrakarsa Pakar

KEPUTUSAN :
Menteri, Gubernur, Bupati, Walikota

IMPELEMENTASI KEGIATAN/PROYEK :
Organisasi Struktural
PROSEDUR PENYELENGGARAAN AMDAL
PROSEDUR PENYELENGGARAAN
AMDAL (LANJUTAN)

KEPUTUSAN TERHADAP PROYEK Menteri Negara LH


Gubernur
Bupati/Walikota

PELAKSANAAN (IMPLEMENTASI) Di luar kewenangan Komisi Penilai


RENCANA PENGENDALIAN DAN AMDAL

PENANGANAN DAMPAK Bagian dari kewenangan birokrasi


struktural
PROSEDUR AMDAL SEBAGAI SUATU SISTEM

RENCANA KEGIATAN

PENAPISAN

WAJIB AMDAL TIDAK WAJIB AMDAL

KERANGKA ACUAN UKL & UPL


(KA) ANDAL

ANDAL
IDENTIFIKASI IDENTIFIKASI
HAL PENTING DAMPAK PENTING

PELINGKUPAN Proses
Iterasi/Reiterasi Kemasyarakatan

PRAKIRAAN DAMPAK PENTING

ANALISIS DAN EVALUASI


DAMPAK PENTING

RENCANA PENGELOLAAN DAMPAK


RENCANA PEMANTAUAN DAMPAK
KECENDERUNGAN MEMPERLUAS LINGKUP
ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN

Makro
RENCANA DAN
KEBIJAKAN PROGRAM
PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN PROYEK
(SEA) (SEA) (EIA)

NASIONAL
REGIONAL
LOKAL

Mikro

EIS : Enviromental Impact Assessment (AMDAL)


SEA : Strategic Enviromental Assessment (KLHS)
USAHA/KEGIATAN YANG DIRENCANAKAN
BERLOKASI DI DALAM ATAU BERBATASAN
LANGSUNG DENGAN KAWASAN LINDUNG

 Kawasan hutan lindung


 Kawasan bergambut
 Kawasan resapan air
 Sempadan pantai dan sempadan sungai
 Kawasan sekitar danau/waduk dan mata air
 Kawasan suaka alam dan suaka alam laut
 Kawasan pantai berhutan bakau
 Taman nasional, taman hutan raya, taman
wisata alam
 Kawasan cagar budaya
 Kawasan rawan bencana alam
POSISI INSTRUMEN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN

Anda mungkin juga menyukai