2. EVAPORATOR BAB 10: Alat Penukar Panas/Kalor (Heat Exchanger) Alat Penukar Panas (HE) • Koefisien perpindahan panas keseluruhan • Faktor fouling
• Jenis-jenis penukar panas
• Log Mean Temperature Difference
10-1: Pendahuluan • Hal pokok pada perencanaan alat penukar panas adalah memahami masalah dan jenis perpindahan panas . • Untuk itu penerapan prinsip-prinsip perpindahan panas sangat diperlukan agar alat penukar panas yang dirancang dapat bekerja secara tepat dan ekonomis. • Jika diasumsikan bahwa panas berpindah dari fluida panas ke fluida dingin terjadi dengan sempurna, maka: Jika panas yang dilepas besarnya Q persatuan waktu, maka panas yang diterima oleh fluida dingin adalah juga Q persatuan waktu. Kemampuan untuk menerima panas dipengaruhi oleh 3 hal:
1. Koefisien perpindahan panas keseluruhan (overall
heat transfer coeficient), dinyatakan dengan U.
2. Luas perpindahan panas, dinyatakan dengan A.
3. Selisih temperatur rata-rata (mean temperature
difference), dinyatakan dengan ΔTm. Hubungan antara besaran itu adalah: Q=U.A. ΔTm
• Setelah mengetahui besarnya kalor yang akan
dilepaskan fluida panas ke fluida dingin (Q), masalah berikutnya adalah menentukan besarnya luas permukaan alat penukar panas. • Ini merupakan hal yang pokok, sebab dari nilai A ini dapat diketahui jumlah tubes yang digunakan, panjang, serta diameternya.