Anda di halaman 1dari 9

TINDAK PIDANA

LINGKUNGAN HIDUP
Anggota Kelompok 10:
Sudarma 212710053
Nur Azizah Dwijo Susanto 222710056
Pengertian Tindak Pidana Lingkungan
Hidup
 Tindak Pidana Lingkungan Hidup, diartikan sebagai perbuatan yang dilarang
dalam peraturan perundang-undangan lingkungan hidup, yang mana perbuatan
tersebut dilakukan dengan melawan hukum karena menyebabkan pencemaran
dan perusakan lingkungan.

 Di Indonesia, ada undang-undang yang mengatur perlindungan lingkungan


hidup, seperti Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Pelanggaran terhadap undang-undang
semacam itu dapat dianggap sebagai tindak pidana lingkungan hidup dan bisa
dikenai sanksi hukum.
Dasar Hukum Tindak Pidana
Lingkungan Hidup
 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup,
 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok
Agraria,
 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan
Pemberantasan Perusakan Hutan, dan
 peraturan perundang-undangan lain yang memiliki kaitan dengan lingkungan
hidup.
Tindak Pidana Lingkungan Hidup dan
Unsur-Unsurnya
Larangan yang diatur dalam Pasal 69 Unsur-unsur tindak pidana lingkungan
UU No. 32 Tahun 2009 tentang hidup, meliputi
Perlindungan dan Pengelolaan  Memasukkan makhluk hidup, zat,
Lingkungan Hidup:
energi, atau komponen lain ke
 Pencemaran Lingkungan dalam lingkungan hidup.
 Pengerusakan Lingkungan  Melampaui baku mutu lingkungan
 hidup yang telah ditetapkan.
Pengelolaan Limbah Berbahaya
Tanpa Izin atau Tidak Sesuai  Menimbulkan perubahan langsung
dengan Ketentuan yang Berlaku atau tidak langsung terhadap sifat
 fisik, kimia, dan/atau hayati
Tidak Memiliki dan/atau Melanggar
lingkungan hidup.
Izin Lingkungan
 Melampaui kriteria baku kerusakan
lingkungan.
Subjek Tindak Pidana Lingkungan Hidup

Pasal 1 angka 32 UU No. 32 Subjek Tindak Pidana


Tahun 2009 Lingkungan Hidup
“Setiap orang adalah perseorangan  Orang
atau badan usaha, baik yang berbadan  Badan usaha yang berbadan
hukum maupun yang tidak berbadan
hukum
hukum.”
 Badan usaha yang tidak berbadan
hukum, yaitu korporasi
Pertanggungjawaban Pidana Tindak
Pidana Lingkungan Hidup
Ketentuan Pidana Pokok
Penjara dan/tanpa denda

Pidana Tambahan atau Tata Tertib (Pasal 119)


 perampasan keuntungan yang diperoleh dari tindak pidana;
 penutupan seluruh atau sebagian tempat usaha dan/atau kegiatan;
 perbaikan akibat tindak pidana;
 perwajiban mengerjakan apa yang dilalaikan tanpa hak; dan/atau
 penempatan perusahaan di bawah pengampuan paling lama 3 (tiga)
tahun.
KLHK TINDAK PELAKU USAHA TAMBAK UDANG YANG RUSAK KAWASAN TAMAN
NASIONAL KARIMUNJAWA
Tim penyidik dari Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup (Gakkum LHK)
menerbitkan Surat Perintah Penyidikan dan Surat Pemberitahuan dimulainya penyidikan
terhadap empat pelaku usaha tambak di Taman Nasional Karimunjawa. Mereka diduga
melakukan kegiatan yang merusak lingkungan di kawasan tersebut. Direktur Jenderal Gakkum
LHK, Rasio Ridho Sani, menegaskan seriusnya kejahatan yang merusak ekosistem dan
menyatakan upaya pengembangan penanganan kasus ini untuk menegakkan hukuman
seberat mungkin.
Dalam operasi gabungan, tim berhasil memotong 19 pipa inlet milik pelaku yang terletak di
Taman Nasional Karimunjawa. Meskipun upaya penertiban dilakukan, para pelaku tetap
melanjutkan kegiatan tambaknya. Hal ini mengakibatkan penegakan hukum terhadap mereka.
Pelaku diduga melakukan kegiatan di luar fungsi zona taman nasional, taman hutan raya,
dan taman wisata alam, serta melakukan pencemaran lingkungan dan merusak terumbu
karang. Mereka juga tidak memiliki izin persetujuan lingkungan, tidak mengolah limbah sesuai
standar, serta memasang pipa inlet tanpa izin yang merusak lingkungan hidup.
Operasi tersebut merupakan kolaborasi antara beberapa instansi seperti KLHK, Kemenko
Marves, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Polda Jawa Tengah, Kodim Jepara, dan
Pemda Kabupaten Jepara. Langkah penegakan hukum ini dilakukan setelah adanya
pengaduan masyarakat terkait kerusakan lingkungan dan terumbu karang di kawasan
tersebut. Sebelum penertiban dilakukan, telah ada upaya koordinasi, sosialisasi, dan
peringatan kepada para pelaku untuk menghentikan kegiatan ilegal mereka, namun tanpa
hasil.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai