JAWA TIMUR
Jawa Timur merupakan salah satu provinsi di Pulau Jawa terdiri dari 29 kabupaten dan 6
kota madya.
10 Wilayah Kebudayaan di Jawa Timur
1. Jawa Mataraman
2. Jawa Panaragan
3. Arek
4. Samin (Sedulur Sikep)
5. Tengger
6. Osing (Using)
7. Pandalungan
8. Madura Pulau
9. Madura Bawean
10. Madura Kangean
11. Malangan
Jawa Mataraman
Masyarakat Jawa Mataraman memiliki produk kebudayaan yang tidak jauh berbeda
dari komunitas Jawa yang tinggal di Surakarta dan Yogyakarta.
Pola bahasa Jawa yang digunakan, meskipun tidak sehalus masyarakat Surakarta
dan Yogyakarta, mendekati kehalusan dengan masyarakat Jawa yang terpengaruh
kerajaan Mataram di Yogyakarta.
Masyarakat Jawa Mataraman ini banyak jenis kesenian seperti ketoprak, wayang
purwa, campur sari, tayub, wayang orang, dan berbagai tari yang berkait dengan
keraton seperti tari Bedoyo Keraton.
Masyarakat Jawa Mataraman ini pada umumnya masyarakat yang tinggal di wilayah
Kabupaten Ngawi, Kabupaten dan Kota Madiun, Kabupaten Pacitan, Kabupaten
Magetan, Kabupaten dan Kota Kediri, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Tulungagung,
Kabupaten dan Kota Blitar, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Tuban, Kabupaten
Lamongan, dan Kabupaten Bojonegoro.
Contoh Kesenian Jawa Mataraman
Wayang Thengul Bojonegoro Kesenian Sandur Tuban
Jaranan Sentherewe
Kesenian Dongkrek Madiun Tulungagung
Jawa Panaragan
Komunitas Jawa Panaragan tinggal di Kabupaten Ponorogo.
Potret
Masyarakat
Tengger
Osing
Tari Glipang
Probolinggo
Madura Pulau
komunitas Madura dikenal sebagai komunitas dengan sikap yang ulet dan tangguh. Hal
itu disebabkan oleh alamnya yang kering dan relatif kurang subur. Agama Islam menjadi
nilai dasar sosial yang paling penting di pulau ini.
Struktur sosial masyarakat Madura yang Islam itu menempatkan kiai menjadi aktor
penting sekali dalam kehidupan masyarakat Madura.
Sistem pendidikan pesantren dan tradisi pendidikan pesantren sorogan dalam pelajaran
di pesantren menempatkan kiai menjadi agen penting dari kehidupan sosial sosio-
ekonomi masyarakat Madura.
Kesenian yang berkembang di wilayah ini banyak diwarnai nilai Islam. Mulai dari tari
Zafin, Sandur, Dibaan, Topeng Dalang (di Sumenep), dan sebagainya.
Karena kiai dan pesantren ditempatkan sebagai posisi strategis dalam sistem sosial
masyarakat Madura maka kiai dan pesantren seringkali menjadi agen penting dalam
masyarakat ini. Bahkan dalam banyak hal kiai dan pesantrennya, secara kultural, bisa
pula sebagai agen pembaharuan dalam masyarakat Madura. Tidak heran kalau banyak
sastra modern, banyak dipengaruhi sastra Timur Tengah berkembang di sekitar
pesantren dan kiai ini. Para penyair modern dan sajak sajak modernnya berkembang di
sekitar komunitas santri ini. Penyair Zawawi Imron dari Batang-batang Sumenep adalah
seorang ustadz Madura yang terkenal.
Contoh Kebudayaan Madura Pulau
Tari Topeng Dheleng Pamekasan
Tari Moang Sangkal Sumenep
Kesenian
Karaban Sape