Anda di halaman 1dari 5

Mengenal Kebudayaan Daerah Jawa Timur

January 29, 2018 Add Comment


Mengenal Kebudayaan Daerah Jawa Timur - Kebudayaan daerah Provinsi Jawa Timur
banyak dipengaruhi oleh kebudayaan dari beberapa suku bangsa yang mendiami wilayah ini.
Namun demikian, unsur kebudayaan Jawa masih sangat dominan. Di Jawa Timur terdapat dua
kelompok pendukung kebudayaan, yaitu pendukung kebudayaan Jawa dan pendukung
kebudayaan Madura. Masing-masing kelompok tersebut masih terbagi lagi menjadi beberapa
subpendukung kebudayaan, seperti subkebudayaan Jawa Kulonan di daerah Malang,
subkebudayaan Jawa Timuran di Surabaya, serta subkebudayaan Jawa dan Madura di daerah
Jember, Situbondo, dan Bondowoso. Adapun ragam kebudayaan yang terdapat di Jawa Timur
sebagai berikut.

Bahasa Daerah Jawa Timur


Masyarakat di Provinsi Jawa Timur berkomunikasi menggunakan daerah yaitu bahasa Jawa dan
bahasa Madura yang paling banyak dipakai oleh masyarakat Jawa Timur. Bahasa Jawa yang
digunakan oleh masyarakat Jawa Timur bukan merupakan bahasa Jawa baku melainkan bahasa
jawa kasar (ngoko) yang digunakan untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-harinya.
Bahasa pergaulan sehari-hari penduduk Malang adalah bahasa Jawa dialek Jawa Timuran dan
bahasa Madura.

Bahasa Madura terutama digunakan di Pulau Madura, tetapi pengaruhnya sampai ke daerah
pesisir utara termasuk Pasuruan, Sidoarjo, Situbondo, Besuki. Bondowoso, dan Jember.
Sedangkan Suku Tengger juga memakai bahasa Jawa dialek Tengger. Ada juga Suku Osing di
daerah Banyuwangi hingga Muncar yang berkomunikasi dalam kesehariannya menggunakan
bahasa Osing.

Pembahasan secara lengkap silahkan klik Bahasa Daerah Jawa Timur Lengkap Penjelasannya

Rumah Adat Tradisional Jawa Timur


Provinsi Jawa Timur mengenal dua jenis rumah adat, yaitu rumah adat suku Jawa dan rumah
adat suku Madura. Suku bangsa Jawa mengenal beberapa bentuk rumah adat yang dibedakan
dari bentuk atapnya, antara lain beratap serotong, limasan, dan joglo.
Sedangkan rumah adat suku Madura disebut slodoran atau malang are. Selain malang are, juga
dikenal bentuk rumah sedanan, yaitu rumah dengan kamar-kamar. Berdasarkan bentuk atapnya,
dikenal beberapa bentuk rumah suku Madura, yaitu gadrim, sekodan, dan pacenanan.

Pembahasan lebih lengkapnya silahkan klik Rumah Adat Jawa Timur Lengkap, Gambar dan
Penjelasannya

Pakaian Adat Tradisional Jawa Timur


Masyarakat Jawa Timur memiliki pola dasar pakaian sehari-hari. Untuk kaum pria, hampir
seluruh daerah memakai celana model kombor (gomboran), yaitu celana kolor longgar dengan
tinggi di atas mata kaki dan sarung yang dikenakan dengan berbagai cara. Untuk kaum wanita
lebih, banyak mengenakan sarung batik dibanding dengan kain wiron.

Dari berbagai keragaman pakaian adat yang ada di Jawa Timur, pakaian-pakaian adat yang khas
antara lain dari daerah Madura dan Tengger. Pakaian khas Madura pada umumnya, yaitu hitam
serba longgar dengan kaos bergaris merah putih atau merah hitam di dalamnya, lengkap dengan
tutup kepala dan kain sarung. Pakaian yang terdiri dari baju pesa'an dan celana gomboran ini
merupakan pakaian pria untuk rakyat kebanyakan, baik sebagai pakaian sehari-hari ataupun
sebagai pakaian resmi. Sedangkan kaum wanita Madura umumnya memakai kebaya sebagai
pakaian sehari-hari maupun pada acara resmi. Kebaya tanpa kutu baru atau kebaya rancongan
digunakan oleh masyarakat kebanyakan.
Keunikan pakaian sehari-hari masyarakat Tengger adalah pada cara mereka memakai sarung
yang berfungsi sebagai pengusir hawa dingin. Terdapat beberapa cara menggunakan sarung yang
mereka pakai, antara lain seperti Kakawung, Sesembong, Sempetan, Kekemul, Sengkletan,
Kekodong, dan Sampiran.

Pembahasan lebih lengkapnya silahkan klik Pakaian Adat Jawa Timur Lengkap, Gambar dan
Penjelasannya

Kesenian Tradisional Jawa Timur


Tarian Tradisional
Provinsi Jawa timur memiliki beragam kesenian khas yang menunjukkan ciri khas daerahnya.
Salah satu kesenian yang cukup beragam dan berkembang dalam masyarakat Jawa Timur hingga
saat ini adalah kesenian tari. Beberapa jenis tarian yang dapat ditemui di daerah Jawa Timur
diantaranya seperti Tari Remo, Tari Seblang, Tari Barongan/ Singobarong/ tari
Dhadhak Merak, Tari Gandrung Banyuwangi, Tari Jaran Kepang/ Jaranan/ Jathilan/ Kuda
Lumping, Tari Kalipang, Tari Jejer, dan Tari Pecut.

Pembahasan lengkap tentang kesenian Jawa Timur silahkan klik Kesenian Tradisional Jawa
Timur Lengkap Penjelasannya

Seni Drama Tradisional


Seni drama tradisional merupakan seni pertunjukan dengan suatu cerita yang disertai gerak-gerik
dan dialog (percakapan) dari para pemainnya. Seni drama tradisional yang diperankan manusia
disebut teater tradisional, sedangkan seni drama tradisional yang diperankan dengan bantuan alat
peraga disebut teater boneka. Berbagai jenis seni drama tradisional yang terdapat di Provinsi
Jawa Timur antara lain seperti kesenian Ludruk , Reog Ponorogo, Kethoprak, Wayang wong atau
wayang orang, Topeng dalang, Jemblung, Janger Banyuwangen, Wayang (wayang timplong di
Kabupaten Nganjuk, wayang brayut di Kediri, Trenggalek, dan Tulungagung. wayang suluh di
Bojonegoro, wayang krucil di Blitar, Tulungagung, dan Trenggalek, wayang beber di Pacitan,
serta wayang purwo dapat ditemui dihampir seluruh wilayah Jawa Timur), serta Karapan sapi.

Alat Musik Tradisional


Alat musik tradisional daerah Jawa Timur pada umumnya sama dengan alat-alat musik
tradisional/daerah yang terdapat di Jawa Tengah, yaitu gamelan. Jenis-jenis alat musik lain juga
terdapat di Provinsi Jawa Timur. Alat musik ini digunakan untuk mengiringi berbagai jenis
kesenian. Beberapa alat musik tradisional di Provinsi Jawa Timur antara lain Gamelan,
Pengiring Reog, Patrol, Gedokan, Bordah, Terbang, dan Angklung.

Pembahasan lengkapnya silahkan klik Alat Musik Tradisional Jawa Timur Lengkap, Gambar dan
Penjelasannya

Lagu Daerah
Istilah lagu daerah ada yang menyebutnya sebagai lagu rakyat. Lagu-lagu derah Jawa Timur
antara lain, Kerraban Sape, Bapak Tane (Pajjer Laggu), Lir-Saailir, Dulkanaa’ Dulkannong, Gai’
Bintang, Bing Ana’, Grimis-Grimis, Jembatan Merah, Surabaya Oh Surabaya, dan Rek Ayo Rek.
Selain lagu daerah, berapa suku bangsa di Provinsi Jawa Timur juga mengenal tembang.

Puisi-puisi lisan dalam bentuk tembang juga dikenal oleh suku Madura, dimana dalam
perkembangannya banyak dipengaruhi oleh sastra Jawa. Pengaruh sastra Jawa ini dapat
diperhatikan pada puisi-puisi (lisan) dalam bentuk tembang seperti Artate, Salanget (Kenanthe),
Pocong, Mejil, Maskumambang, Durrna, Kasmaran, Senom, dan Pangkor.

Suku Osing di Kabupaten Banyuwangi juga mengenal tembang, misalnya Seblang Lukinta,
Sekar Jenar, Liliro Kantun, Liliro Gile, Cengkir Gading, Dlimoan, Kembang Pepe, Embat-
Embat, Condro Dewi, Opak Apem, Punjari, Layar Kumendung, Krimping Sawi, Celeng Mogok,
dan Ratu Sabrang. Tembang-tembang ini biasanya dinyanyikan oleh penari Gandrung atau
Seblang pada saat pementasan.

Seni Kerajinan Rakyat


Bentuk hasil budaya masyarakat Provinsi Jawa Timur yang lain adalah seni kerajinan.
Persebarannya meliputi seluruh wilayah Jawa Timur dengan ciri khasnya masing-masing. Hasil
seni kerajinan rakyat daerah Jawa Timur antara lain hiasan-hiasan bambu, barang-barang dari
kuningan, tenun, ukiran, gerabah, batu onyx, dan batik.

Upacara Adat Tradisional


Upacara adat di Provinsi Jawa Timur dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu upacara adat yang
berhubungan dengan daur hidup atau lingkaran hidup serta upacara adat yang berhubungan
dengan keagamaan, kepercayaan, dan peristiwa alam.

Jenis upacara adat Provinsi Jawa Timur yang berhubungan dengan keagamaan, kepercayaan, dan
peristiwa alam antara lain Mayang Kubro di Kabupaten Mojokerto; Nyadar di Kabupaten
Sumenep; Karo, Kapat, Kawulu, Kasanga, dan Kasodo di Tengger; Ngarah Jodang, Rebo
Wekasan, Kebo-Keboan, Gredoan, dan Pagerwesi di Kabupaten Banyuwangi; Mekiyis di Pulau
Merah; Komantan Soddu’ di Kabupaten Bondowoso; nyadran di Kabupaten Sidoarjo; serta
Larung Sesaji di Kabupaten Blitar dan Magetan.

Senjata Tradisional
Senjata tradisional Jawa Timur yang sangat terkenal yaitu celurit. Bentuk senjata tradisional ini
seperti bulan sabit. Senjata sejenis arit ini merupakan senjata tradisional suku Madura. Celurit
biasanya dipakai dengan cara diselipkan di bagian pinggang. Senjata tradisional Jawa Timur
lainnya yaitu keris, kodi, tombak, sondre, pisau belati, arit bulu ayam, dan calo atau birang.

Pada zaman penjajahan, rakyat Jawa Timur menggunakan beberapa jenis senjata tradisional
untuk berperang. Senjata-senjata yang digunakan antara lain keris, celurit, tombak, dan bambu
runcing. Sebagian besar di antara senjata-senjata tradisional tersebut masih dapat kita temukan
sampai sekarang, tetapi dengan fungsi atau kegunaan yang berbeda.

Makanan dan Minuman Tradisional


Beberapa masakan/makanan/minuman khas daerah Jawa Timur sebagai berikut.

Banyuwangi = Rujak soto, bagiak, sale molen, sale goreng, sale pisang ambon kuning, manisan
pala, cerme, asam, dan tomat, serta kerupuk cumi.
Blitar = Nasi pecel punten, sambel pecel, dodol kacang ijo, wajik kletik, opak gambir, koyah,
dan keripik telo.
Bondowoso = Keripik singkong, Keripik kedelai, dan tape singkong.
Gresik = Nasi karwu dan kue pudak (Pulau Bawean).
Jember = Rambak, suwar-suwir, dan terasi.

Anda mungkin juga menyukai