Anda di halaman 1dari 17

PEMODELAN PENYEBARAN COVID-19 DENGAN TEKNIK

INTERPOLASI SPASIAL
(Studi Kasus: Kecamatan Sukarame Kota Bandarlampung)

Dewi Pertiwi
1715013033
Universitas Lampung
Fakultas Teknik
Prodi Teknik Geodesi dan Geomatika

Pembimbing 1
Ir. Armijon,M.t.,IPU.

Pembimbing 2 Penguji
Ir. Fauzan Murdapa,M.T.,IPM. Eko Rahmadi,ST.,M.T.
Seminar Hasil
……………………………….
Bandarlampung, januari 2023
ALUR PRESENTASI

TINJAUAN PUSTAKA HASIL DAN


PEMBAHASAN

START
I II III IV V

K
i.
w
s
e
PENDAHULUAN METODOLOGI SIMPULAN DAN
x
PENELITIAN SARAN
c

Seminar Hasil
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang dan Masalah

Coronavirus disease 2019 atau Covid-19 adalah penyakit jenis baru yang mucul pertama kali di
Wuhan,China, terkonfirmasi masuk ke Kota Bandarlampung pada maret 2020 dan Kecamatan Sukarame menjadi
penyumbang terbanyak penyakit Covid-19 se-Kota Bandarlampung. Penyakit Covid-19 merupakan penyakit jenis baru
yang penyebaran penyakitnya bisa melalui kontak langsung, kontak tidak langsung atau kontak erat dengan yang
terinfeksi melalui sekresi seperti air liur dan sekresi saluran pernafasan atau droplet saluran nafas yang keluar saat orang
yang terinfeksi batuk, bersin dan berbicara. Penularan melalui droplet saluran nafas dapat terjadi ketika seseorang
melakukan kontak erat (berada dalam jarak jangkauan 1 meter) dengan orang terinfeksi yang memiliki gejala seperti
batuk, bersin dan berbicara, dalam keadaan-keadaan ini droplet saluran nafas yang mengandung penyakit Covid-19 dapat
mencapai mulut, hidung, mata orang yang rentan yang ada disekitar kita dan dapat menimbulkan infeksi (WHO, 2020).
Pesatnya penyebaran penyakit Covid-19, membuat masyarakat khawatir akan ancaman penyebarannya.
Dengan perkembangan teknologi gis yang ada kita dapat memanfaatkannya untuk mengetahui pola penyebaran penyakit
Covid-19 yang ada di Kecamatan Sukarame Kota Bandarlampung. Teknik interpolasi spasial dapat melakukan estimasi
dari suatu parameter pada lokasi yang belum diketahui nilai titiknya. Keakuratan hasil menginterpolasikan parameter
tergantung pada penyebaran titik-titik yang diketahui nilai yang digunakan dalam mengestimasikan model. Penelitian ini
menggunakan Teknik interpolasi spasial metode kriging untuk mengetahui pola persebaran Covid-19 berdasarkan jarak
jangkau penderita Covid-19.

Seminar Hasil
BAB I
PENDAHULUAN

Tujuan Penelitian Batasan Masalah

1. Mengidentifikasi potensi sebaran penularan dari penderita positif 1. Penelitian dilakukan di Kecamatan Sukarame Kota
Covid-19 berdasarkan jarak dan posisi penderita Covid-19 di Bandarlampung.
Kecamatan Sukarame secara spasial.
2. Metode interpolasi spasial yang digunakan adalah Kriging.
2. Penyusunan simulasi model penyebaran Covid-19 di Kecamatan
Sukarame tahun 2020 secara spasial. 3. Data kasus Covid-19 yang digunakan diperoleh dari puskesmas
Kecamatan Sukarame.
3. Menganalisis pola persebaran penderita Covid-19 di Kecamatan
Sukarame secara spasial. 4. Software yang digunakan dalam penelitian adalah Software
Arcgis 10.3.

Seminar Hasil
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Sars-Cov yang
muncul pada tahun 2019 di Wuhan, China. Penyakit Covid-19 di sebut sebagai pandemic oleh WHO. Penyakit
Pandemi
Covid -19 masuk dan menyebar ke indonesia pada awal Maret 2020 dan terkonfirmasi masuk ke Kota
Covid-19 Bandarlampung pada akhir maret 2020. Pada tahun 2020 Kecamatan Sukarame menjadi penyumbang terbanyak
penyakit Covid-19 yang terjadi di Kota Bandarlampung.

Interpolasi merupakan sebuah istilah untuk melakukan estimasi dari suatu parameter pada lokasi yang belum
Interpolasi
diketahui nilai titiknya. Keakuratan hasil menginterpolasikan parameter tergantung pada penyebaran titik-titik
Spasial yang diketahui nilainya yang digunakan dalam mengestimasikan model.

Kriging merupakan metode geostatistik yang menonjolkan metode khusus yang meminimalkan nilai variansi dari
hasil estimasi. Kriging merupakan sebuah metode yang digunakan untuk menganalisa data geostatistik, yaitu
Metode untuk menginterpolasi suatu nilai kandungan di suatu titik pengamatan berdasarkan data sampel. Data sampel
Kriging pada ilmu kebumian biasanya diambil dari titik-titik lokasi yang tidak beraturan yang berada disekeliling titik
pengamatan yang diamati.
.

Seminar Hasil
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Lokasi dan Waktu

Wilayah penelitian berada di Kecamatan Sukarame Kota


Bandarlampung memiliki luas wilayah 1.771 Ha dengan jumlah
penduduk sebanyak 61.130 jiwa. Kecamatan Sukarame merupakan
sebagian wilayah dari Kota Bandarlampung yang terletak diujung
timur Kota Bandarlampung dipilih sebagai area studi penelitian
karena Kecamatan Sukarame memiliki jumlah kasus Covid-19
tertinggi di Kota Bandarlampung.

Tabel 1. Waktu Pelaksanaan Penelitian


No. Kegiatan Penelitian Pelaksanaan
1. Studi Pustaka 23 Agustus – 30 November 2021
2. Pengumpulan Data dan Alat 1 Desember 2021 – 23 Maret 2022
(a) Citra Kota Bandarlampung (b) Citra Kecamatan Sukarame
3. Pengolahan Data 24 Maret – 27 Juni 2022
Gambar 1. Lokasi Penelitian.
4. Penulisan Laporan 1 Juli – 30 Oktober 2022

Seminar Hasil
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian adalah :


1. Perangkat Keras (Hardware)
a. Laptop Bahan yang perlukan dalam penelitian ini antara lain :

Tipe Laptop : Asus X455LF


Sistem Operasi : Microsoft Windows 10 Pro 1. Data lokasi titik koordinat penderita kasus Covid-19 di Kecamatan Sukarame

Tipe sistem : 64-bit Operating system Kota Bandarlampung didapat dari Puskesmas Kecamatan Sukarame tahun

b. Mouse Wireless 2.4GHz 2020-2021.

2. Perangkat Lunak (Software)


2. Peta batas administrasi Kecamatan Sukarame didapat dari BAPPEDA
a. Software ArcGIS 10.3 untuk pengolahan penelitan.
Provinsi Lampung.
b. Microsoft Word 2010 untuk menyusun laporan.
c. Microsoft excel untuk data koordinat penderita Covid-19.
3. Data kueisoner pengaruh jarak dan posisi jangkauan penularan penyakit
3. GPS Map Garmin Covid-19 oleh penderita Covid-19.

Seminar Hasil
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Pelaksanaan Penelitian

Gambar 2. Diagram Alir Penelitian.

Seminar Hasil
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Pemodelan penyebaran Covid-19 di Kecamatan Sukarame menggunakan Teknik interpoasi spasial berdasarkan data posisi dan jarak penderita Covid-19 menghasilkan 4
lokasi daerah yang memiliki potensi tinggi penyebaran Covid-19 berada di Kelurahan Sukarame, Kelurahan Sukarame Baru, Kelurahan Waydadi, dan Kelurahan Korpri
Raya. Kemudian kita melakukan simulasi dengan melakukan overlay terhadap hasil interpolasi penderita Covid-19 tahun 2020 setiap kurun waktu 2 bulan di sebaran titik
penderita untuk mengestimasi 1 bulan kedepannya.

Gambar 3. Hasil Peta Sebaran Penderita Covid-19 Tahun Gambar 4. Peta Interpolasi Potensi Persebaran Penderita Gambar 5. Peta Zonasi Penularan Penderita Covid-19 tahun
2020. Covid-19 tahun 2020. 2020.

Seminar Hasil
Seminar Hasil

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 6. Model Interpolasi Persebaran Covid-19 Bulan April- Gambar 7. Model Interpolasi Persebaran Covid-19 Bulan
Mei-Juli Terhadap Titik Penderita Covid-19 di Bulan Gambar 8. Model Interpolasi Persebaran Covid-19 Bulan Juli-
Mei Terhadap Titik Penderita Covid-19 di Bulan Juli. Agustus Terhadap Titik Penderita Covid-19 di Bulan September.
Agustus.

Gambar 10. Model Interpolasi Persebaran Covid-19 Bulan


Gambar 9 .Model Interpolasi Persebaran Covid-19 Bulan Agustus- September-Oktober Terhadap Titik Penderita Covid-19 di Bulan Gambar 11. Model Interpolasi Persebaran Covid-19 Bulan Oktober-
September Terhadap Titik Penderita Covid-19 di Bulan Oktober. November. November Terhadap Titik Penderita Covid-19 di Bulan Desember.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Overlay yang telah dilakukan terhadap hasil interpolasi penderita Covid-19 interval 2 bulan di sebaran titik penderita tahun 2020. Ada sebanyak
1 titik penderita yang masuk ke daerah tinggi penularan Covid-19 hasil interpolasi spasial dibulan juli tahun 2020, sebanyak 0 titik penderita
yang masuk ke daerah tinggi penularan Covid-19 hasil interpolasi spasial dibulan agustus tahun 2020, sebanyak 3 titik penderita yang masuk ke
daerah tinggi penularan Covid-19 hasil interpolasi spasial dibulan september tahun 2020, sebanyak 14 titik penderita yang masuk ke daerah
tinggi penularan Covid-19 hasil interpolasi spasial dibulan oktober tahun 2020, sebanyak 4 titik penderita yang masuk ke daerah tinggi
penularan Covid-19 hasil interpolasi spasial dibulan November tahun 2020, sebanyak 14 titik penderita yang masuk ke daerah tinggi penularan
Covid-19 hasil interpolasi spasial dibulan desember tahun 2020. Hasil simulasi model persebaran Covid-19 dari ke 6 bulan tersebut 5
diantaranya memiliki titik sebaran Covid-19 yang terdeteksi ke dalam hasil model interpolasi spasial daerah tingkat penularan yang tinggi.

Seminar Hasil
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 13. Peta Sebaran Penderita Covid-19 tahun 2021.


Gambar 12. Peta Zonasi Penularan Penderita Covid-19 tahun 2020.

Seminar Hasil
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada hasil pemetaan dengan interpolasi kriging dari 871 titik penderita Covid-19 di Kecamatan Sukarame. Sebanyak 455 ( 52,2% ) penderita
Covid-19 masuk ke cluster dengan tingkat potensi penularan tinggi, 346 ( 39,7% ) penderita Covid-19 masuk kedalam cluster dengan tingkat
potensi penularan sedang dan 70 ( 8,6% ) penderita Covid-19 masuk kedalam cluster dengan tingkat potensi penularan rendah pada tahun 2021.

Gambar 14. Hasil Peta Sebaran Penderita Covid-19 Tahun Gambar 15. Peta Interpolasi Potensi Persebaran Penderita Gambar 16. Peta Zonasi Penularan Penderita Covid-19 tahun
2020. Covid-19 tahun 2020. 2020.

Seminar Hasil
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil simulasi model interpolasi penderita Covid-19 tahun 2020 yang dilakukan menghasilkan nilai MAPE dengan persentase keakuratan
sebesar 3,6%.

Tabel 3. Data Perhitungan MAPE


No Measured(Xt) Predicted(Ft) Error(Xt-Ft) Xt-ft mutlak Xt-Ft/Xt Xt-Ft/Xt*100%
1 4300 2704,400905 -1595,599095 1595,599095 0,371069557 0,371069557
2 5150 3140,436121 -2009,563879 2009,563879 0,390206578 0,390206578
3 2400 3899,973091 1499,973091 1499,973091 0,624988788 0,624988788
4 4200 2013,617019 -2186,382981 2186,382981 0,520567377 0,520567377
5 4250 3399,113868 -850,8861316 850,8861316 0,200208502 0,200208502
6 2900 2728,481568 -171,5184318 171,5184318 0,059144287 0,059144287
Tabel 2. Range Nilai Persentase MAPE
7 4200 4344,707614 144,7076141 144,7076141 0,034454194 0,034454194
Range MAPE Keterangan 8 200 2069,334987 1869,334987 1869,334987 9,346674934 9,346674934
9 3000 2931,966481 -68,03351864 68,03351864 0,02267784 0,02267784
<10 % Kompetensi Model Peramalan Sangat Baik 10 900 2485,60269 1585,60269 1585,60269 1,761780766 1,761780766
... …… ……… ……….. ……….. ……….. ………….
10-20 % Kompetensi Model Peramalan Baik 117 1250 1157,858852 -92,14114765 92,14114765 0,073712918 0,073712918
118 4600 4816,190033 216,1900329 216,1900329 0,046997833 0,046997833
20-50 % Kompetensi Model Peramalan Layak 119 6450 3822,924647 -2627,075353 2627,075353 0,407298504 0,407298504
> 50% Kompetensi Model Peramalan Buruk 120 5900 5681,910464 -218,089536 218,089536 0,036964328 0,036964328
Sumber: Journal of Information System Vol. 5, No. 2, Nopember 2020: 250-255

Seminar Hasil
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

1. Penggunaan teknik interpolasi model kriging dengan pengolahan software arcgis menghasilkan pemodelan potensi
sebaran penularan kasus Covid-19 di Kecamatan Sukarame.

2. Sesuai dengan simulasi model tahun 2020 yang dilakukan hasil perhitungan MAPE hasil estimasi persebaran penderita
Covid-19 terhadap data penderita Covid-19 tahun 2020 menggunakan teknik interpolasi kriging memiliki persentase
keakuratan sebesar 3,6%.

3. Hasil verifikasi menggunakan data tahun 2020 terhadap data tahun 2021 menggunakan teknik interpolasi kriging
didapat 70 kasus (8,6%) masuk ke cluster dengan tingkat potensi penularan rendah, 346 kasus (39,7%) masuk kedalam
cluster dengan tingkat potensi penularan sedang dan 455 kasus (52,2%) masuk kedalam cluster dengan tingkat potensi
penularan tinggi.

Seminar Hasil
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

Saran

Adapun saran yang disampaikan penulis pada kesempatan ini perlu dilakukannya pemodelan dan simulasi potensi
persebaran kasus Covid-19 untuk periode selanjutnya di Kecamatan Sukarame karena hasil persentase uji model
persebaran penderita Covid-19 tahun 2020 terhadap data penderita tahun 2021 memiliki tingkat keakuratan yang cukup
baik. Selain itu bisa dilakukan juga pemodelan potensi persebaran kasus Covid-19 di tiap Kecamatan yang ada di Kota
Bandarlampung agar diketahui lokasi-lokasi yang berpotensi tinggi dalam penularan persebaran Covid-19.

Seminar Hasil
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai