Anda di halaman 1dari 45

DASAR-DASAR KELISTRIKAN

02/15/24 Pangetahuan Motor Diesel


I. KESELAMATAN KERJA LISTRIK

A. Peraturan Kelistrikan

Untuk kegiatan listrik di Indonesia harus mengikukti


standar yang telah ditentukan. Adapun standar yang
berlaku saat ini adalah SNI tentang persyaratan umum
instalasi Listrik atau PUIL 2000 yang diterapkan menjadi
Standar Nasional Indonesia SNI No. 04-0225-2000.
Didalam PUIL disebutkan antara lain tegangan aman bagi
manusia adalah dibawah 50 (limapuluh) Volt. Besarnya
suatu resistans yang aman bagi manusia adalah 1000 ohm
per volt.
02/15/24 Pangetahuan Motor Diesel
B. Kecelakaan Listrik

Kecelakaan akibat listrik umumnya diakibatkan oleh 2


type kecelakaan :

1. Sentuh langsung
Sentuh langsung adalah tersentuh pada bagian
peralatan listrik yang dalam keadaan normal
bertegangan.

2. Sentuh tidak langsung


Sentuh tidak langsung adalah tersentuh pada bagian
peralatan listrik yang terbuat dari bahan conductif
(logam) yang dalam keadaan normal yang tidak boleh
bertegangan.
02/15/24 Pangetahuan Motor Diesel
1. Mencegah terjadinya sentuh langsung

a. Diberi isolasi
b. Konstruksi serta lokasi diatur sedemikian rupa sehingga

sentuh langsung tidak mungkin terjadi :


Bagian yang bertegangan diberi pagar atau selungkup
Lantai tempat beroperasi dilapisi dengan bahan isolasi/karpet
Menggunakan alat pelindung diri khusus untuk listrik (safety
soes, safety glove)
Perkakas kerja yang berisolasi
Dipasang rambu-rambu tanda peringatan keselamatan kerja
Bagian-bagian yang bertegangan dipasang pada tiang atau
konstruksi sehingga bebas dari jangkauan.

02/15/24 Pangetahuan Motor Diesel


2. Mencegah terjadinya sentuh tidak langsung

Pada dasarnya bagian-bagian peralatan yang


dalam keadaan normal tidak boleh bertegangan,
dikarenakan terjadi kegagalan isolasi menjadi
bertegangan, maka hal yang demikian sangat
membahayakan. Pengamanan terhadap sentuh
tidak langsung dilakukan dengan cara:

02/15/24 Pangetahuan Motor Diesel


1. Isolasi pengaman
2. Tegangan extra rendah pengaman
3. Pembumian
- Pembumian pengaman
- Pembumian netral pengaman
4. Penghantar pengaman
5. Sakelar pengaman tegangan ke bumi
6. Sakelar pengaman arus sisa
7. Pemisah pengaman

02/15/24 Pangetahuan Motor Diesel


3. Langkah-langkah penting

Suatu langkah sangat penting dalam hal mencegah


terjadinya kecelakaan listrik adalah:
a.Mengetahui sumber bahaya dan cara
mengatasinya
b. Mempelajari pengetahuan keselamatan kerja
listrik
c. Mengadakan kampanye keselamatan
kerjalistrik

02/15/24 Pangetahuan Motor Diesel


C. Pembumian

Pembumian penghubungan suatu titik circuit


listrik atau suatu penghantar yang bukan bagian
circuit listrik dengan bumi menurut cara tertentu.
Adapun pembumian adalah merupakan komponen
rangkaian listrik yang terpasang seri saat
terjadinya hubungan singkat/kegagalan isolasi
dengan suber pembagkitan, pengaman lebur, atau
pemutus otomatis, rangka logam suatu peralatan
listrik tanah atau bumi kemudian kembali ke
sumber pambangkit.
02/15/24 Pangetahuan Motor Diesel
02/15/24 Pangetahuan Motor Diesel
Tujuan pembumian

Tujuan pembumian adalah untuk menghindarkan


timbulnya kecelakaan dan kerugian akibat
sambaran petir atau kegagalan isolasi suatu sistim
listrik. Pada umumnya pembumian ada bermacam
jenis, tetapi yang paling popular dan banyak
digunakan adalah dari jenis batang

02/15/24 Pangetahuan Motor Diesel


C. Proteksi Bahaya Petir

Petir adalah suatu gejala alam yang berupa pelepasan atau


discharge muatan listrik dari awan ke bumi. Konsentrasi
muatan listrik pada awan yang mempunyai perbedaan
tegangan yang sangat tinggi dengan bumi. Pada suatu saat
tertentu terjadi discharge muatan listrik dari awan ke bumi
yang dapat membahayakan beda-benda atau manusia yang
dilewati arus listriknya. Berapa besar muatan listrik yang
terkandung dalam awan tersebut tergantung pada besar
kecilnya peristiwa polarisasi yang terjadi dalam awan, serta
besar kecilnya awan itu sendiri.

02/15/24 Pangetahuan Motor Diesel


Pencegahan kecelakaan akibat petir saat ini baru dilakukan
dengan cara memasang penalur petir pada bangunan-
bangunan yang tinggi yang kemungkinan objek yang
rawan terhadap discharge listrik awan.

Daerah pantai pada umumnya relative merupakan daerah


yang lebih aman dibandingkan dengan daerah lereng atau
daratan tinggi. Uap air laut tertiup kearah daratan makin
meninggi selanjutnya terjadi kondensasi bahkan
pembekuan butir-butir air jadi es, buti-butir es ini jatuh dan
saling bersentuhan satu dengan yang lainnya, terjadi
pemisahan muatan listrik dan terpolarisasi antara muatan-
muatan yang sejenis, yakni positif dengan positif dan
negative dengan negative.
02/15/24 Pangetahuan Motor Diesel
Peristiwa ini umumnya terjadi pada daerah daratan tinggi
yang umumnya jauh dari pantai. Awan yang sudah jenuh
dengan muatan listrik biasanya sudah berwarna keabu-
abuan dan gelap. Bilamana di bumi terdapat bahan yang
konduktif dan menonjol tinggi, objek ini akan merupakan
sarana penghantar discharge listrik dari awan tersebut.

Jawatan Meteorologi dan Pusat Geofisika memiliki peta


daerah-daerah dimana kekerapan terjadinya petir untuk
saat tertentu. Peta tersebut berupa Iso Keraunilk Level
(IKL) dan mempunyai kekerapan petir yang berlainan
antara daerah satu dengan yang lainnya.

02/15/24 Pangetahuan Motor Diesel


II. INSTALASI GENERATOR SET

Pemasangan, penggunaan atau pengoperasian generator


set disuatu industry jasa yang dikunjungi oleh jumlah
orang banyak seperti hotel, pasar, toserba, gedung
pertunjukan, RS, dan gedung lainnya, pada umumnya
digunakan untuk mengatasi keadaan darurat, bilamana
penyediaan listrik utama terganggu. Namun terdapat pula
bagian industry-industry manufacture yang penyediaanya
listrik utamanya dibangkitkan dari generator set dengan
tenaga penggerak utamanya adalah motor diesel atau
turbin gas.

02/15/24 Pangetahuan Motor Diesel


A. Syarat bangunan atau ruangan
1. Lokasi
2. Konstruksi Bangunan
3. Kebutuhan ruang
4. Ventilasi udara
5. Perlengkapan pemadam api
6. Lampu untuk pelayanan darurat

02/15/24 Pangetahuan Motor Diesel


B. Generator set darurat
1. Kapasitas beban

a. Sistim harus dapat memenuhi beban sebagai berikut:

 Krelengkapan penggerak utama yang mengguanakan


tenaga listrik dan perlengkapan penghasut yang
memerlukan pengisian.

 Lift keadaan darurat dengan anggapan pada suatu


kumpulan lift hanya satu lift yang bekerja.

 Benda tetap yang digunakan untuk menyerap daya


timbul karena turunnya lift
02/15/24 Pangetahuan Motor Diesel
 Kipas untuk menghisap asap

 Pompa air untuk sistim pemadam kebakaran saat


terjadinya kebakaran

 Alat pemakai listrik yang digunakan pada saat


terjadinya kebakaran.

 Penerangan darurat yang dihubungkan ke


generator tersebut.

 Jumlah beban lainnya yan gdapat disuplai dari


sistim pembangkit tersebut kecuali yang tersebut
dalam huruf “B” dibawah.
02/15/24 Pangetahuan Motor Diesel
b. Beban tambahan

Beban yang tidak tercakup diatas dapat


dismbungkan tanpa harus menambah
kapasitas pembangkit, kalau tersedia fasilitas
untuk meutus beban-beban ini pada saat
pembangkit mencapai beban penuh.
Pengendalian ini harus otomatik kecuali kalau
pusat pembangkit berada dibawah
pengawasan terus menerus.

02/15/24 Pangetahuan Motor Diesel


c. Urutan asut

Untuk pemasangan yang ekonomis penyambungan


perlengkapan listrik sebaiknya berurutan sebagai
berikut:
•Lampu darurat (yang menyala dalam waktu tertenu
sesuai dengan peraturan yang berlaku)
•Pompa air pinkler
•Sistim ventilasi (jika diperlukan) yang direncanakan
untuk menghisap asap
•Lift (kalau ada)
•Daya untuk pompa booster air
•Beban lain

02/15/24 Pangetahuan Motor Diesel


d. Kapasitas generator dan penggerak utama

Kapasitas generator (kW, kVA) harus cukup untuk


memikul beban dasar dan beban asut dari motor
lain tanpa menimbulkan fluktuasi yang berlebihan
pada tegangan suplainya.

02/15/24 Pangetahuan Motor Diesel


2. Desain dan konstruksi

a. Syarat ketanggapan
Pusat pembangkit untuk pelayanan darurat harus
mencapai kecepatan penuh dan siap memikul
bebandalam waktu 15 detik sejak diterimanya
sinyal asut. Beban penuh harus dipikul dalam
waktu 30 detik berikutnya (jumlah 45 detik)

b. Penggerak utama
Penggerak utama harus memenuhi kekuatan yang
berlaku
02/15/24 Pangetahuan Motor Diesel
c. Generator
Generator harus memenuhi ketentuan yang berlaku. Pada waktu
dimasukan beban penuh turun tegangan sebaiknya tidak melebihi
25% dan dalam waktu 0,5 detik tegangan sudah pulih kembali
dalam batas 5% dari tegangan normal.

d,. Rakitan
Penggerak utama, Generator, kloping dan dudukan mesin harus
dipilih yang sesuai satu sama lain.

e. Uji coba pekerjaan


Harus dilakukan uji coba berfungsinya penggerak utama dan
generator dengan beban yang dapat diatur dan harus memenuhi
persyaratan bekerja dan kemampuan daya nominal.

02/15/24 Pangetahuan Motor Diesel


3. Instalasi pusat pembangkit

a. Suplai bahan bakar

Tangki bahan bakar harus disediakan dalam ruang pembangkit masing-


masing untuk setiap penggerak utama, dengan kapasitas beban penuh
selama 8 jam. Tempat pengisian bahan bakar harus ditempatkan cukup
jauh dari aki dan perlengkapan lainnya. Untuk setiap tangki bahan
bakar harus tersedia alat duga bahan bakar yang mudah terlihat. Untuk
isi 2/3 bagian harus diberi tanda yang mengingat perlunya pengisian
kembali. Alat duga dibuat sedemikian rupa, sehingga kalau rusak
minyak tidak akan bocor. Penyimpan bahan bakar harus disusun
sedemikian rupa sehingga tercegah masuknya lumpur dan endapan
kotoran minyak, dan udara yang dapat mengakibatkan tersumbatnya
pipa. Semua keran harus diberi tanda keadaan tertutup atau keadaan
terbuka. Pipa bahan bakar harus dilindungi terhadap panas yang
berlebihan dan terhadap kerusakan mekanik.
02/15/24 Pangetahuan Motor Diesel
b. Sistim pembuangan gas

Setiap sistim pembuangan harus dilengkapi dengan


peredam dan sistim pipa atau cerobong untuk membuang
gas keluar bangunan, cukup jauh dari jendela, atau
cerobong pemasukan udara ke bangunan itu sendiri atau
ke bangunan di sebelahnya. Semua pipa dan alat sambung
pipa jika perlu harus dilindungi secukupnya agar orang
terlindung dari kecelakaan terbakar, dan agar tidak ada
bagian yang menonjol bersuhu lebih dari 70 oC.

02/15/24 Pangetahuan Motor Diesel


c. Pendinginan

Setiap penggerak utama jika kita mungkin mempunyai


sistim pendinginan tersendiri, baik pendingin air maupun
pendingin udara. Sistim pendingin tersebut harus tak
tergantung pada sumber dari luar, termasuk sumber
airnya. Juka air didinginkan diluar bangunan dengan
menggunakan menara mendingin atau bak pendingin
atau sistim apapun, harus diperhatikan agar
kemungkinan kebakaran tidak akan mempengaruhi
sistim pendingin tersebut.

02/15/24 Pangetahuan Motor Diesel


d. Pemasangan

Untuk memperkecil pengaruh getaran mesin,


setiap mesin dapat dilengkapi dengan peredam
yang diapasang pada pondasi yang dirancang
khusus untuk keperluan tersebut.

02/15/24 Pangetahuan Motor Diesel


e. Peringatan bahaya

Harus dipasang tanda peringatan pada tempat yang


menyolok diatas atau didekat mesin, untuk mengingatkan
kemungkinan asupan yang tiba-tiba yang dapat
membahayakan orang yang berada disekitar tempat itu.
Contoh kata peringatan adalah:

AWAS BAHAYA
MESIN DAPAT HIDUP SENDIRI
JANGAN DEKAT-DEKAT

02/15/24 Pangetahuan Motor Diesel


4. Penghasutan suplai daya

a. Sistim pengerak utama harus dilengkapi dengan


sistim pengasut, yang terdiri dari penyimpan
energy dengan perlengkapan pengisiannya yang
otomatis. Perlengkapan in harus berkapasitas
cukup untuk dua kali operasi yang berurutan
seperti berikut: operasi utama dimulai pada
persediaan daya penuh dan operasi kedua
berlangsung setelah pengisian selama 4 jam.

02/15/24 Pangetahuan Motor Diesel


b. Sistim asut harus dapat bekerja tanpa pemanasan awal. Sistim
asut ulang harus sebagai berikut :

1. Untuk mesin diesel yang menggunakan pengasut listrik :


3 pengasut otomatis yang terpisah masing-masing tidak kurang dari
5 detik dengan selang waktu tidak lebih dari 5 detik, disusul
dengan beberapa pengasutan normal selama 5 detik berikutnya.

2. Untuk diesel :
3 kali pengasutan berturut-turut dalam waktu yang normal disusul
dengan tiga pengasutan manual.
• Untuk turbin gas :
Seperti 1 & 2 untuk memperoleh keadaan yang setara.

02/15/24 Pangetahuan Motor Diesel


c. Harus disediakan peralatan hydrometer, monometer
dan semacam dalam ruang mesin untuk memudahkan
pemeriksaan isi sumber energy. Setiap perlengkapan
rendah harus dipasang tetap atau ditaruh dalam kotak-
kotak yang baru.

d. Untuk diesel yang dipasang dalam ruangan yang suhu


kelilingnya dapat turun dibawah 10 oC, harus disediakan
perlengkapan yang mudah pengasutannya, misalnya
dengan gawai pemanas atau gawai yang mengatur
bahan bakar (BB) berlebihan yang dikendali secara
otomatis.

02/15/24 Pangetahuan Motor Diesel


e. Aki untuk pengasutan harus ditempatkan dekat
dengan motor pengasut dengan tata letak yang akan
menghindarkan percikan asam pada perlengkapan
yang vital aki harus ditutup dengan bahan isolasi.

02/15/24 Pangetahuan Motor Diesel


5. Kendali

1.Fungsi otomatis
2.Alarm
3.Pelayanan manual
4.Konstruksi
5.Catu daya
6.Pencegahan
7.Hubungan parallel beberapa generator

02/15/24 Pangetahuan Motor Diesel


6. Instrument

Harus ada beberapa instrument untuk


memperlihatkan keadaan kerja penggerak utama
(seperti tekanan minyak pelumas, suhu air dan atau
udara pendingin), ukuran persediaan bahan bakar,
jumlah jam kerja, besaran generator (termasuk
frekwensi, tegangan,arus sesaat dan beban
maximum yang diperkenankan untuk operasi
dalam jangka waktu 15 menit), arus pengisian dan
pemakaian aki.

02/15/24 Pangetahuan Motor Diesel


7. Penyambung keluar

Jika mesin dipasang dengan menggunakan dudukan yang


flexible, seluruh penyambung ke mesin harus
menggunakan perlengkapan yang flexible pula (termasuk
sambungan pipa bahan bakar, kabel, udara buang dan lain-
lain).

8. Petunjuk operasi.

Petunjuk operasi dengan rincian cara pemeliharaan harus


dipasang dalam ruang generator dengan bingkai yang
berkaca. Buku harian harus pula ada dalam ruang tersebut
atau dijelaskan didalam petunjuk pemeliharaan tempat
penyimpanannya.
02/15/24 Pangetahuan Motor Diesel
C. Syarat umum PHB

1.PHB harus disusun dan dipasang demikian rupa sehingga


terlihat rapih dan teratur dan harus ditempatkan dalam
ruang yang cukup leluasa.

2.PHB harus dirancang dan dipasang demikian rupa


sehingga pemeliharaan dan pelayanannya mudah dan
aman, dan bagian yang penting mudah dicapai.

3.Semua komponen yang pada waktu kerja memerlukan


pelayanan, seperti alat ukur, tombol dan saklar, harus dapat
dilayani dengan mudah dan aman dari depan tanpa bantuan
tangga, meja atau perkakas yang tidak lazim lainnya.
02/15/24 Pangetahuan Motor Diesel
4. Penyambungan saluran masuk dan saluran keluar PHB
harus menggunakan terminal sehingga
penyambungnya dengan komponen dapat dilakukan
dengan mudah, teratur dan aman ketentuan ini tidak
berlaku bila komponen tersebut letaknya dekat saluran
keluar atau saluran masuk.
5. Terminal saluran kembali harus ditempatkan terpisah
dari terminal daya.
6. Beberapa PHB yang letaknya berdekatan dan disuplai
oleh sumber yang sama sedapat mungkin disusun
dalam satu kelompok.
7. PHB atau bagiannya, yang masing-masing disuplai
dari suber yang berlainan harus jelas terpisah dengan
jarak sekurang kurangnya 5 cm.
02/15/24 Pangetahuan Motor Diesel
8. Komponen PHB harus dirancang dengan
memperhatikan keadaan di Indonesia dan dipasang
sesuai petunjuk pabrik pembuat, jarak udara dan jarak
rambatnya harus memenuhi ketentuan tersebut dalam.
9. Sambungan dan hubungan penghantar dalam PHB
harus mengikuti ketentuan dalam pasal 741.
Semua mur/baut dan komponen yang terbuat dari
logam dan berfungsi sebagai penghantar harus dilapisi
logam pencegah karat untuk menjamin kontak listrik
yang baik. Sel dari tembaga hanya memerlukan
pelapisan tersebut pada pemakai arus 1000A keatas.
Sambungan dua jenis logam yang berlainan harus
mengguanakn konektor khusus, misalnya konektor
bimetal.
02/15/24 Pangetahuan Motor Diesel
D. Syarat ruang pelayanan dan ruang bebas sekitar PHB.

1.Disekitar PHB harus terdapat ruang yang cukup luas


sehingga pemeliharaan, pemeriksaan, perbaikan,
pelayanan dan lalu lintas dapat dilakukan dengan mudah
dan aman.

2.Ruang pelayanan disisi depan, lorong, emper lalu lintas,


yang dimaksud dalam pion 1 diatas PHB tegangan rendah,
lebarnya harus sekurang-kurangnya 2 m (terlihat gambar
1.

02/15/24 Pangetahuan Motor Diesel


3. Jika disisi kiri dan kanan ruang bebas yang berupa
lorong terdapat instalsi listrik tanpa dinding pengaman
(dinding pemisah), lebar ruang bebas ini harus
sekurang kurangnya 1,5 m.

4. Pintu ruang khusus tempat PHB terpasang harus


mempunyai ukuran tinggi sekurang kurangnya 2 m dan
ukuran lebar 0,75 m.

5. Dalam ruang sekitar PHB tidak boleh diletakan barang


yang menganggu kebebasan bergerak.

02/15/24 Pangetahuan Motor Diesel


6. PHB harus dipasang ditempat yang jelas terlihat dan
mudah dicapai. Tempat itu harus dilengkapi dengan
tanda pengenal seperlunya dan penerangan yang
cukup.

7. Dinding dan langit-langit ruang tempat PHB dipasang


harus terbuat dari bahan yang tidak dapat terbakar.

8. Untuk PHB terbuka tegangan rendah denga rel


telanjang melintang dalam ruang bebas, tinggi rel
tersebut diatas lantai lorong harus sekurang kurangnya
2,3 m.

02/15/24 Pangetahuan Motor Diesel


9. Untuk PHB tegangan menengah dan tinggi.
a. Lebar ruang pelayanan antara dua PHB jenis tertutup
yang berhadapan harus sekurang kurangnya 1,5 m, dan
antara PHB dan dinding tembok harus sekurang
kurangnya 1 m.
b. Lebar ruang bebas untuk pemeliharaan antara sisi
belakang dua PHB harus sekurang kurangnya 1 m dan
antara sisi belakang PHB dan dinding tembok harus
sekurang kurangnya 0,8 m.

10. Bila pada PHB terpasang tangki penggerak yang


menonjol ke luar, lebar ruangan pelayanan tersebut
pada pada point 9 diukur dari ujung tangki tersebut.

02/15/24 Pangetahuan Motor Diesel


11. Bila dalam ruang terdapat PHB tegangan rendah dan
tegangan menengah, PHB tegangan rendah dianggap
sebagai dinding tembok dan lebar ruang pelayanan
PHB tegangan menegah harus sekurang kurangnya 1
m.

02/15/24 Pangetahuan Motor Diesel


Minimum 2 m

Min. 0,75 m pada TR

Min. 1,00 m pada TM

Min. 1,5 m

Min. 0,75 m

Min. 0,75 m

02/15/24 Pangetahuan Motor Diesel


12. Ketentuan point 7 tidak berlaku bagi bangunan
sederhana dengan PHB dan instalasi listrik yang
terbatas kemampuannya. Yang dimaksud dengan
bangunan sederhana ialah banguna dengan langit-
langit atau dinding yang dibuat dari bamboo anyaman,
papanatau bahan sejenis yang diperkirakan mudah
terbakar.

13. Pada PHB yang terpasang pada bangunan sederhana


hubung pendek tidak boleh melebihi 6000A.

02/15/24 Pangetahuan Motor Diesel


14. PHB yang digunakan dalam bangunan sederhana harus
dari jenis tertutup dengan bahan kotak yang tidak
mudah terbakar.

15. PHB tidak boleh dipasang pada dinding banbu anyam.


Pemasangan PHB hanya diperkenankan pada tembok,
tiang kayu, dinding papan atau yang sejenisnya.

02/15/24 Pangetahuan Motor Diesel

Anda mungkin juga menyukai