Anda di halaman 1dari 27

SEMINAR

PROPOSAL
Program Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian dan Peternakan
Universitas Ma’arif Nahdlatul Ulama Kebumen
UJI ADAPTASI BERBAGAI JENIS VARIETAS
SORGUM (Sorghum Bicolor L.) PADA LAHAN
KERING DI DESA BOCOR KECAMATAN
Disusun oleh :
BULUSPESANTREN
Galuh Iga Silfia
01 (AG620003)
KABUPATEN KEBUMEN

Dosen Pembimbing :
02 Umi Barokah, M.P.
B
A
B I PENDAH
ULUAN
LATAR
BELAKANG
Sorgum (Sorghum bicolor L.) merupakan
salah satu tanaman serealia yang sangat
potensial untuk dikembangkan di lahan kering
atau lahan marginal. Hal ini karena tanaman
sorgum memiliki daya adaptasi yang luas,
membutuhkan air yang relatif rendah dan
relatif tahan terhadap gangguan
hama/penyakit. (Diansyah, 2017).
Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan bahwa saat ini
dunia sedang mengalami krisis pangan, hal ini terlihat dengan
naiknya harga pangan dunia yang terus meningkat. Melihat
kondisi ini, Indonesia membutuhkan perencanaan yang tepat
dalam menghadapi ancaman krisis pangan salah satunya dengan
alternatif pangan sebagai pengganti gandum atau beras. Salah
satu solusi alternatif pangan pengganti yaitu dengan adanya
sorgum sebagai bahan pangan lokal.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sebagai lembaga
penelitian mendorong pengembangan dan pemanfaatan sorgum
sebagai alternatif pengganti gandum untuk mengurangi impor
gandum mengingat harga gandum yang cukup tinggi.
Pengembangan komoditi sorgum di Indonesia masih belum
dapat dioptimalkan. Hal ini karena belum adanya pasar untuk
sorgum, sehingga petani masih enggan menanam sorgum. Untuk
meningkatkan produksi, maka Kementerian Pertanian (Kementan)
mendorong petani agar berminat menanam sorgum.
Permasalahan yang timbul pada petani
yaitu masih banyak petani yang belum
mengenal jenis varietas tanaman sorgum.
Petani masih menggunakan varietas lokal
dalam membudidayakan tanaman sorgum,
hal ini yang mengakibatkan umur panen
sorgum lama yaitu sekitar 100 – 110 HST.
Oleh karena itu perlu informasi terkait varietas unggul baru
tanaman sorgum yang berumur pendek dan memiliki hasil produksi
tinggi agar petani mau membudidayakan tanaman sorgum. Maka dari
itu perlu dilakukan percobaan uji adaptasi berbagai jenis varietas
tanaman sorgum pada lahan kering guna mengenalkan berbagai jenis
varietas sorgum kepada petani serta mengetahui bagaimana
adaptasinya.
RUMUSAN MASALAH
2
1 Bagaimana adaptasi berbagai jenis Bagaimana potensi hasil berbagai
jenis varietas sorgum pada uji
vaerietas sorgum yang ditanam di
adaptasi di lahan kering Desa
lahan kering Desa Bocor Kecamatan
Bocor Kecamatan Buluspesantren
Buluspesantren Kabupaten
Kabupaten Kebumen?
Kebumen?
TUJUAN PENELITIAN
2
1 Mengetahui bagaimana adaptasi Mengetahui potensi hasil dari
berbagai jenis varietas sorgum
berbagai jenis vaerietas sorgum yang
yang di uji pada lahan kering Desa
ditanam di lahan kering Desa Bocor
Bocor Kecamatan Buluspesantren
Kecamatan Buluspesantren
Kabupaten Kebumen.
Kabupaten Kebumen.
B
A
B II TINJAUAN
PUSTAKA
LANDASAN
TEORI
Sorgum (Sorghum bicolor L.) merupakan jenis
tanaman serealia yang berada pada urutan nomor lima
setelah gandum, jagung, padi dan jelai sebagai sumber
bahan pangan (Reddy dkk., 2014). Sorgum merupakan
sumber bahan pangan ketiga setelah padi dan jagung
yang memiliki potensi cukup besar untuk dikembangkan
di Indonesia. Tanaman sorgum dapat tumbuh dengan baik
di Indonesia. Sorgum dapat tumbuh walaupun di tempat
yang kurang subur, air yang terbatas bahkan berpasir.
KLASIFIKASI
SORGUM
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan
berpembuluh)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan
berbunga)
Superdivisi : Spermatophyta
(Menghasilkan biji)
Class : Liliopsida (berkeping satu /
monokotil)
Subclass : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae (suku rumput-
rumputan)
Genus : Sorghum
Spesies : Sorghum bicolor (L.) Moench
MORFOLOGI TANAMAN SORGUM
BUNGA
Bunga sorgum termasuk bunga sempurna
dimana kedua alat kelaminnya berada di
dalam satu bunga. Bunga sorgum
merupakan bunga tipe panicle (susunan
AKA
bunga di tangkai). R
Sistem perakaran sorgum terdiri dari akar
primer, akar tunjang yang terdiri atas akar
koronal yang menjulang ke atas, serta akar
serabut.
Batang
Batang tanaman sorgum merupakan rangkaian berseri
dari ruas (internodes) dan buku (nodes), tidak memiliki
kambium. Bentuk batang tanaman sorgum silinder .

biji
Biji sorgum berbentuk
daun butiran dengan ukuran 4,0
Sorgum mempunyai daun berbentuk pita, dengan mm x 2,5 mm x 3,5 mm. Biji
struktur terdiri atas helai daun dan tangkai daun. sorgum tertutup sekam
Posisi daun terdistribusi secara berlawanan dengan warna coklat muda,
sepanjang batang dengan pangkal daun menempel krem atau putih, bergantung
pada ruas batang. pada varietas.
Varietas sorgum
Berdasarkan bentuk malai dan tipe spikelet, sorgum diklasifikasikan ke
dalam 5 ras yaitu ras Bicolor, Guinea, Caudatum, Kafir dan Durra. Ras
Durra yang umumnya berbiji putih merupakan tipe paling banyak
dibudidayakan sebagai sorgum biji dan digunakan sebagai sumber bahan
pangan. Dari ras Bicolor terdapat varietas yang memiliki batang dengan
kadar gula tinggi disebut sebagai sorgum manis yaitu biasanya digunakan
sebagai bahan baku bioetanol, sedangkan ras-ras yang lainnya dapat
digunakan sebagai biomassa dan pakan ternak (Candra, 2011).
Peneliti
terdahulu
Penelitian dari Muhammad Noor Ariefin, Amalia
Tetrani Sakya dan Puji Harsono tahun 2020
membuktikan bahwa perbedaan varietas sorgum
mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman
sorgum di lahan kering.
Pada varietas Keller dan Bioguma-2 memiliki
tinggi tanaman tertinggi, varietas Suri-3, Keller dan
Kawali memiliki diameter batang lebih besar. Varietas
sorgum hitam memiliki umur 50% berbunga lebih
cepat dan pada varietas Bioguma-2 memiliki berat
basah tanaman lebih berat.
Kerangka
berpikir Hipotesis yang dikemukakan dalam
penelitian ini adalah :
H0 : tidak terdapat varietas sorgum
yang beradaptasi dengan baik
pada lahan kering
H1 : terdapat varietas sorgum yang
beradaptasi dengan baik pada
lahan kering
B
A
B III METODOLOGI
PENELITIAN
WAKTU
PELKASANAAN
Penelitian ini akan dilakukan di Dukuh Condrowangsa Desa Bocor Kecamatan Buluspesantren
Kabupaten Kebumen. Penelitian ini akan berlangsung lima bulan mulai pada bulan November
2023 sampai Maret 2024.
Jadwal Penelitian
Bahan dan alat
penelitian

Cangkul Timbangan
Tugal Papan nama
Handsprayer Alat tulis
Meteran Gunting tanaman
Pelaksanaan penelitian
Penyiapan
pemeliharaan
lahan penanaman Terdiri dari :
Lahan dibersihkan dari Menanam sorgum dapat 1. Pengairan
sisa-sisa tanaman dilakukan dengan cara ditugal 2. Pemupukan
sebelumnya, kemudian seperti halnya menanam 3. Penjarangan tanaman
dicangkul atau dibajak 2 jagung, bila jarak tanamnya 4. Penyiangan
kali setelah itu digaru dan tidak terlalu rapat. Lubang 5. pembubunan
diratakan. tanam diisi sekitar 2 – 3 biji,
kemudian ditutup dengan
panen Pengendalian hama
tanah ringan.

Pemanenan dilakukan
setelah terlihat adanya ciri- penyakit
ciri seperti daun-daun Pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT)
berwarna kuning dan yang dapat berupa gulma, hama dan penyakit tanaman.
mengering, biji-biji bernas Hama yang banyak menyerang tanaman sorgum adalah
dan keras serta berkadar burung, lalat bibit, bercak daun, ulat tanah.
tepung maksimal Pengendalianya dapat dilakukan dengan melakukan
pengendalian hama terpadu.
Rancangan penelitian
Rancangan percobaan pada penelitian ini
yaitu Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL)
dengan satu faktor yaitu berbagai jenis varietas
sorgum. Ada empat belas jenis varietas sorgum
dengan masing-masing varietas ditanam pada
plot ukuran 4 m x 3 m dengan jarak tanam 50 cm
x 50 cm dan masing-masing varietas diulang
sebanyak 3 kali.
Parameter pengamatan
1. Tinggi tanaman (cm)
2. Jumlah daun (buah)
3. Umur berbunga (HST)
4. Panjang daun (cm)
5. Panjang malai (cm)
6. Bobot malai (gram) 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑚𝑎𝑙𝑎𝑖
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑏𝑖𝑗𝑖 = 𝑥 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑟𝑢𝑚𝑝𝑢𝑛/ℎ𝑎
7. Bobot biji (ton/hektar) 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑟𝑢𝑚𝑝𝑢𝑛
Analisis data
Data yang diperoleh dientri di komputer
kemudian diobservasi agar tidak ada data yang
menyimpang kemudian data dianalisis. Data
hasil pengamatan parameter tanaman sorgum
dianalisis menggunakan aplikasi software
Statistical Package For The Social Sciences (SPSS).
Jika terdapat perbedaan yang nyata maka
dilanjutkan dengan uji DMRT 5% untuk
mengetahui varietas sorgum mana yang terbaik.
Layout
penelitian
Thanks!
Does anyone have any
questions?
c

Anda mungkin juga menyukai