Jika rencana produksi untuk jangka waktu tertentu telah diputuskan untuk
dilaksanakan, manajemen memerlukan informasi biaya produksi yang
sesungguhnya dikeluarkan dalam pelaksanaan rencana produksi tersebut.
Perhitungan biaya produksi sesungguhnya yang dikeluarkan untuk jangka
waktu tertentu dilakukan dengan formula sebagai berikut:
• Biaya bahan baku sesungguhnya = Rp xxx
• Biaya tenaga kerja sesungguhnya = Rp xxx
• Biaya overhead pabrik sesungguhnya = (a) + (b)
3. Menghitung Laba Rugi Bruto Periode Tertentu
Informasi laba atau rugi bruto periodik diperlukan untuk mengetahui kontribusi produk dalam
menutup biaya non produksi dan menghasilkan laba atau rugi.
Oleh karena itu, metode harga pokok proses digunakan oleh manajemen untuk mengumpulkan
informasi biaya produksi yang sesungguhnya dikeluarkan untuk periode tertentu.
Tujuannya adalah untuk menghasilkan informasi laba atau rugi bruto tiap periode.
4. Menentukan Harga Pokok Persediaan.
Manajemen perusahaan harus menyajikan Laporan Keuangan berupa
neraca dan Laporan Laba Rugi berdasarkan catatan tersebut, manajemen
dapat pula menentukan biaya produksi yang melekat pada produk yang
pada tanggal neraca masih dalam proses pengerjaan.
Biaya produksi yang melekat pada produk jadi yang belum laku dijual,
disaijkan di neraca sebagai harga pokok persediaan produk jadi.
Biaya produksi yang melekat pada produk yang pada tanggal laporan
masih dalam proses pengerjaan, disajikan dalam neraca sebagai harga
pokok persediaan produk dalam proses.
METODE HARGA POKOK PROSES – SATU DEPARTEMEN
PRODUKSI
Contoh : Misalkan PT Hasta mengolah produknya secara massa melalui satu
departemen produksi. Jumlah biaya yang dikeluarkan selama bulan Januari 2008 adalah
:
METODE HARGA POKOK PROSES –LEBIH SATU DEPARTEMEN
PRODUKSI
Contoh: PT Wahana Lestarimemiliki dua departemen produksi: Departemen A dan
Departemen B untuk menghasilkan produknya. Data produksi dan biaya kedua departemen
tersebut dalam bulan Januari 2008 disajikan sebagai berikut :
TERIMA KASIH