Anda di halaman 1dari 33

DIKLAT

JURU PARKIR
PENYELENGGRAAN
PARKIR

DIKLAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT BALI
Dasar Hukum

DIKLAT PETUGAS PEMERIKSA EMISI GAS BUANG


• Undang-Undang No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;
• Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas
Jalan (Lembaran Negara Tahun 1993 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3529);
• Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 66 Tahun 1993 tentang Fasilitas Parkir
untuk Umum;
• Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 4 Tahun 1994 tentang Tata Cara Parkir
Kendaraan Bermotor di Jalan;
• Keputusan Dirjen Hubdat no. 272/hk.105/drjd/96 tentang pedoman teknis
penyelenggaraan fasilitas parkir.

DIKLAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT BALI
Definisi

DIKLAT PETUGAS PEMERIKSA EMISI GAS BUANG


• Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat sementara
• Fasilitas parkir adalah lokasi yang ditentukan sebagai tempat pemberhentian kendaraan
yang tidak bersifat sementara untuk melakukan kegiatan pada suatu kurun waktu
• Fasilitas Parkir di luar badan jalan adalah fasilitas parkir kendaraan yang dibuat khusus
yang dapat berupa taman parkir dan/atau gedung parkir
• Fasilitas Parkir untuk umum adalah fasilitas parkir di luar badan jalan berupa gedung
parkir atau taman parkir yang diusahakan sebagai kegiatan usaha yang berdiri sendiri
dengan menyediakan jasa pelayanan parkir untuk umum

DIKLAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT BALI
Tujuan Parkir

DIKLAT PETUGAS PEMERIKSA EMISI GAS BUANG


• memberikan tempat istirahat kendaraan
• menunjang kelancaran arus lalu-lintas

DIKLAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT BALI
Persyaratan Pembangunan Fas. Parkir untuk Umum

DIKLAT PETUGAS PEMERIKSA EMISI GAS BUANG


• dapat menjamin keselamatan dan kelancaran lalu lintas;
• mudah dijangkau oleh pengguna jasa;
• apabila berupa gedung parkir, harus memenuhi persyaratan konstruksi sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
• apabila berupa taman parkir, harus memiliki batas-batas tertentu;
• dalam gedung parkir atau taman parkir diatur sirkulasi dan posisi parkir kendaraan yang
dinyatakan dengan rambu lalu lintas atau marka jalan;
• setiap lokasi yang digunakan untuk parkir kendaraan diberi tanda berupa huruf, atau
angka yang memberikan kemudahan bagi pengguna jasa untuk menemukan
kendaraannya

DIKLAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT BALI
Jenis Fasilitas Parkir

DIKLAT PETUGAS PEMERIKSA EMISI GAS BUANG


a. Parkir di badan jalan (on street parking )
Adalah : fasilitas parkir yang menggunakan tepi jalan

b. Parkir di luar badan jalan (off street parking )


Adalah : fasilitas parkir kendaraan di luar tepi jalan umum yang dibuat
khusus atau penunjang kegiatan yang dapat berupa tempat parkir dan/atau
gedung parkir

DIKLAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT BALI
Jenis Fasilitas Parkir

DIKLAT PETUGAS PEMERIKSA EMISI GAS BUANG


a. Parkir di badan jalan (on street parking )
▪ Pada tepi jalan tanpa pengendalian parkir
▪ Pada kawasan parkir dengan pengendalian parkir

b. Parkir di luar badan jalan (off street parking )


▪ Fasilitas parkir untuk umum adalah tempat yang berupa gedung parkir atau
taman parkir untuk umum yang diusahakan sebagai kegiatan tersendiri.
▪ Fasilitas parkir sebagai fasilitas penunjang adalah tempat yang berupa gedung
parkir atau taman parkir yang disediakan untuk menunjang kegiatan pada
bangunan utama

DIKLAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT BALI
Jenis Fasilitas Parkir

DIKLAT PETUGAS PEMERIKSA EMISI GAS BUANG


DIKLAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT BALI
Jenis Peruntukan Kebutuhan Parkir

DIKLAT PETUGAS PEMERIKSA EMISI GAS BUANG


Kegiatan parkir Kegiatan parkir yang bersifat
yang tetap sementara
▪ Pusat pedagangan ▪ Bioskop
▪ Pusat perkantoran swasta atau ▪ Tempat pertunjukan
pemerintahan ▪ Tempat pertandingan olahraga
▪ Pusat pedagangan eceran atau ▪ Rumah ibadah
pasar swalayan
▪ Pasar
▪ Sekolah
▪ Tempat rekreasi
▪ Hotel dan tempat penginapan
▪ Rumah sakit

DIKLAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT BALI
Menentukan Kebutuhan Parkir

DIKLAT PETUGAS PEMERIKSA EMISI GAS BUANG


• Metode berdasarkan kepemilikan kendaraan
• Metode berdasarkan luas lantai bangunan
• Metode berdasarkan selisih terbesar antara
kedatangan dan keberangkatan kendaraan

DIKLAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT BALI
Karakteristik Parkir

DIKLAT PETUGAS PEMERIKSA EMISI GAS BUANG


• Durasi Parkir
• Akumulasi Parkir
• Tingkat Pergantian (Parking Turn Over)
• Tingkat Penggunaan (Occupancy Rate)
• Volume Parkir
• Kapasitas Parkir
• Indeks Parkir
• Rata-rata Durasi Parkir
• Jumlah Ruang Parkir

DIKLAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT BALI
Parkir Pusat Perkantoran

DIKLAT PETUGAS PEMERIKSA EMISI GAS BUANG


UKURAN KEBUTUHAN RUANG PARKIR BERDASARKAN HASIL STUDI DIREKTORAT
JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT

UKURAN KEBUTUHAN RUANG PARKIR YANG BELUM TERCAKUP PADA STUDI


DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT

Sumber : Hasil Studi Ditjen DIKLAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


Hubdat POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT BALI
Parkir Sekolah & Hotel

DIKLAT PETUGAS PEMERIKSA EMISI GAS BUANG


PARKIR SEKOLAH ATAU PERGURUAN TINGGI

PARKIR HOTEL ATAU PENGINAPAN

Sumber : Hasil Studi Ditjen


Hubdat DIKLAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT BALI
Parkir Rumah Sakit & Bioskop

DIKLAT PETUGAS PEMERIKSA EMISI GAS BUANG


PARKIR RUMAH SAKIT

PARKIR BIOSKOP

Sumber : Hasil Studi Ditjen


Hubdat
DIKLAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT BALI
Parkir Tempat Rekreasi & Pertandingan O.R.

DIKLAT PETUGAS PEMERIKSA EMISI GAS BUANG


PARKIR TEMPAT REKREASI

PARKIR PERTANDINGAN OLAH RAGA

Sumber : Hasil Studi Ditjen


Hubdat DIKLAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT BALI
Ukuran Kebutuhan Ruang Parkir

DIKLAT PETUGAS PEMERIKSA EMISI GAS BUANG


DIKLAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT BALI
Dimensi Kendaraan Standar

DIKLAT PETUGAS PEMERIKSA EMISI GAS BUANG


DIKLAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT BALI
Ruang Bebas Kendaraan Parkir

DIKLAT PETUGAS PEMERIKSA EMISI GAS BUANG


a. Ruang bebas lateral (menyamping)
Yaitu saat posisi pintu kendaraan dibuka, yang diukur dari ujung terluar pintu ke
badan kendaraan parkir yang ada di sampingnya. Jarak bebas lateral sebesar 5
cm.

b. Ruang bebas longitudinal (memanjang)


Yaitu ruang bebas arah memanjang diberikan di depan kendaraan untuk
menghindari benturan dengan dinding atau kendaraan yang lewat jalur gang
(aisle). Jarak bebas longitudinal sebesar 30 cm.

DIKLAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT BALI
Lebar Bukaan Pintu

DIKLAT PETUGAS PEMERIKSA EMISI GAS BUANG


DIKLAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT BALI
Jenis Sudut Parkir

DIKLAT PETUGAS PEMERIKSA EMISI GAS BUANG


0o 30o 45o

60o 90o DIKLAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT BALI
Penentuan Sudut Parkir

DIKLAT PETUGAS PEMERIKSA EMISI GAS BUANG


Sudut parkir yang akan digunakan umumnya ditentukan oleh:

a) Lebar jalan;
b) Volume lalu lintas pada jalan bersangkutan;
c) Karakteristik kecepatan;
d) Dimensi kendaraan;
e) Sifat peruntukkan lahan sekitarnya dan peranan jalan yang bersangkutan.

DIKLAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT BALI
Kriteria Pembuatan Taman Parkir (Car Park)

DIKLAT PETUGAS PEMERIKSA EMISI GAS BUANG


❑ Rencana Umum Tata Ruang Daerah (RUTRD)
❑ Keselamatan dan kelancaran lalu lintas
❑ Kelestarian lingkungan
❑ Kemudahan bagi pengguna jasa
❑ Tersedianya tata guna lahan
❑ Letak antara jalan akses utama dan daerah yang dilayani

DIKLAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT BALI
Kriteria Pembuatan Gedung Parkir

DIKLAT PETUGAS PEMERIKSA EMISI GAS BUANG


• Tersedia tata guna lahan;
• Memenuhi persyaratan konstruksi dan perundang -undangan
yang berlaku;
• Tidak menimbulkan pencemaran lingkungan;
• Memberikan kemudahan bagi pengguna jasa.

DIKLAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT BALI
Kriteria Pembuatan Gedung Parkir

DIKLAT PETUGAS PEMERIKSA EMISI GAS BUANG


• Tersedia tata guna lahan;
• Memenuhi persyaratan konstruksi dan perundang -undangan
yang berlaku;
• Tidak menimbulkan pencemaran lingkungan;
• Memberikan kemudahan bagi pengguna jasa.

DIKLAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT BALI
Pengorganisasian

DIKLAT PETUGAS PEMERIKSA EMISI GAS BUANG


Sesuai dengan Kepmendagri Nomor : 61 Tahun 1993 tentang Pedoman Organisasi dan
Tata Kerja Dinas Lalu-Lintas dan Angkutan Jalan Daerah Tingkat I dan Dinas Lalu-Lintas
dan Angkutan Jalan Daerah Tingkat II, untuk menyelenggarakan fasilitas parkir dibentuk
Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perparkiran pada Dinas Lalu-Lintas dan Angkutan
Jalan Daerah Tingkat II. Dalam struktur organisasi UPTD, perparkiran mencakupi aspek
kegiatan sebagai berikut :

1. Aspek administratif, yang mengurus hal-hal nonteknis perparkiran, seperti personalia,


keuangan, dan umum ;
2. Aspek teknis-operasional, yang mengurus hal-hal teknis perparkiran, seperti
perencanaan, pengopera-sian, dan pemeliharaan
DIKLAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT BALI
Tata Cara Parkir

DIKLAT PETUGAS PEMERIKSA EMISI GAS BUANG


Sesuai dengan jenis fasilitasnya, tata cara parkir adalah sebagai berikut:
1. Fasilitas parkir tanpa pengendalian parkir :

a. dalam melakukan parkir, juru parkir dapat memandu pengemudi kendaraan;


b. juru parkir memberi karcis bukti pembayaran sebelum kendaraan meninggalkan ruang parkir;
c. juru parkir harus menggenakan seragam dan identitas.

DIKLAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT BALI
Tata Cara Parkir

DIKLAT PETUGAS PEMERIKSA EMISI GAS BUANG


2. Fasilitas parkir dengan pengendalian parkir menggunakan pintu masuk/ keluar) :

a. pada pintu masuk, baik dengan petugas maupun dengan pintu otomatis , pengemudi harus
mendapatkan karcis tanda parkir, yang mencantumkan jam masuk (bila diperlukan,
petugas mencatat nomor kendaraan);
b. dengan dan tanpa juru parkir, pengemudi memarkirkan kendaraan sesuai dengan tata-cara
parkir;
c. Pada pintu keluar, petugas harus memeriksa kebenaran karcis tanda parkir, mencatat lama
parkir, menghitung tarif parkir sesuai dengan ketentuan,menerima pembayaran parkir
dengan menyerahkan karcis bukti pembayaran pada pengemudi.

DIKLAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT BALI
Fasilitas Penunjang Parkir

DIKLAT PETUGAS PEMERIKSA EMISI GAS BUANG


1. Pos Petugas
2. Lampu Penerangan
3. Pintu Keluar dan Masuk
4. Alat Pencatat Waktu Elektronis
5. Pintu Elektronis pada Fasilitas Parkir dengan pintu masuk
otomatis

DIKLAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT BALI
Fasilitas Penunjang Parkir

DIKLAT PETUGAS PEMERIKSA EMISI GAS BUANG


DIKLAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT BALI
Kombinasi Pengendalian Parkir

DIKLAT PETUGAS PEMERIKSA EMISI GAS BUANG


1. Kebijakan Tarif Parkir, tujuannya memaksimalkan retribusi parkir maupun
untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi kaitannya dengan
pembatasan lalu lintas
2. Pembatasan Ruang Parkir, tujuannya untuk mengendalikan arus lalu lintas
kendaraan pribadi ke suatu daerah demi kelancaran lalu lintas
3. Pembatasan Waktu Parkir, Tujuannya untuk kelancaran lalu lintas

DIKLAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT BALI
DIKLAT PETUGAS PEMERIKSA EMISI GAS BUANG
Kombinasi
Pengendalian
Parkir

DIKLAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT BALI
DIKLAT PETUGAS PEMERIKSA EMISI GAS BUANG
“ Terima Kasih “

DIKLAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT BALI

Anda mungkin juga menyukai