Anda di halaman 1dari 18

Pemberdayaan

Masyarakat
Dalam Promosi
Kesehatan
1
Latar Belakang 2

• Konsep Pemberdayaan mengemuka  Strategi Global


WHO (1984), yg ditindaklanjuti dgn Rencana Aksi dlm
Piagam Ottawa (1986), yaitu :
• Kebijakan berwawasan kesehatan
• Lingkungan yg mendukung
• Reoreintasi dlm Yankes
• Keterampilan Individu
• Gerakan Masyarakat
Latar Belakang 3

Perkembangan adopsi pemberdayaan ke


dlm Promkes, terdapat beberapa tonggak
pencapaian, yaitu :
a. Piagam Ottawa  “partisipasi adalah elemen utama
dlm definisi Promkes”.
b. Wallerstein & Bernstein (1988)  pendidikan
pemberdayaan masyarakat diadopsi u/ meningkatkan
efektivitas pendidikan kesehatan.
4

c. Wallerstein (1992)  pemberdayaan diadopsi kr dlm


Promkes sbg upaya u/ meningkatkan efektivitas &
Kelestarian program.
d. Deklarasi Jakarta (1997)  keberdayaan dr individu2
sbg tujuan Promkes shg dpt dilihat sbg upaya
Promkes.
e. Nutbeam (1998)  pemberdayaan adlh inti Promkes.
Syarat Proses Pemberdayaan 5
Masyarakat (Suyono) :

1. Kesadaran, Kejelasan, serta Pengetahuan


ttg apa yg akan dilakukan.
2. Pemahaman yg baik ttg keinginan berbagai
pihak  hal2 apa, di mana, & siapa yg akan
diberdayakan.
3. Kemauan & ketrampilan kelompok sasaran
u/ menempuh proses pemberdayaan.
KEGIATAN PROMOSI DALAM 6
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
1. Diskusi Kelompok Terarah
2. Kunjungan rumah
3. Penyuluhan Massa dengan memanfaatkan budaya lokal,
seperti:Pesan kesehatan diselipkan  khotbah agama,
dibawa berkeliling ditulis pd kendaraan angkutan, diselipkan
pada kesenian tradisional, melalui majalah dinding atau
poster yang dibuat oleh masyarakat setempat dll.
4. Warta Posyandu
5. Kuis hidup sehat
6. Lomba2 berkaitan dg kesehatan seperti lomba bayi sehat,
lomba menggambar poster kesehatan, dsb.
7. Pesan kesehatan dibahas dlm musyawarah tokoh2
masyarakat
8. Mengundang masyarakat sebagai narasumber pada
kegiatan diskusi kelompok terarah
Lesson learned: model promosi 7
Kesehatan berbasis masyarakat

• Tarian dan lagu rakyat


 Lomba membuat pesan kesehatan melalui
lagu atau
tarian rakyat antar desa
 Karena lagu dan tariannya sangat populer,
masyarakat bisa menirunya, krn menggunakan
bahasa setempat dan selalu diperdengarkan pada
setiap kegiatan kultural
• Lompat batu Pulau Nias
 Yang bergizi baik mampu melompati batu setinggi
2m lebih, Masyarakat dapat mencontoh dari
kegiatan yang dekat dengan mereka.
PENGGERAKAN SWADAYA MASYARAKAT
8
• UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ATAU PENGEMBANGAN
PERAN-AKTIF MASYARAKAT MELALUI PROSES PEMBELAJARAN
YG TERORGANISASI DG BAIK (COMMUNITY ORGANIZATION)

MENGIDENTIFIKASI
FASILITASI
MASALAH
/PENDAMPINGAN
& PENYEBABNYA FASILITASI
/PENDAMPINGAN

MEMANTAU & PROSES MERUMUSKAN


EVALUASI UTK PEMBE- ALTERNATIF2
SUSTAINABILITY LAJARAN PEMECAHAN

FASILITASI
/PENDAMPINGAN MENETAPKAN
& MELAKSANAKAN
PEMECAHAN FASILITASI
/PENDAMPINGAN
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN 9
DALAM “COMMUNITY ORGANIZATION”

•KETERLIBATAN
- SEKTOR KESEHATAN: DINAS KES KAB/KOTA, PUSKESMAS
DAN RS. SWASTA BIDANG KESEHATAN
- SEKTOR DI LUAR KES: PEMERINTAH DAERAH, DPRD,
INSTANSI-INSTANSI YG TERKAIT DENGAN MASALAH
KESEHATAN YG SEDANG DITANGANI
- UNSUR MASYARAKAT: LSM, TOMA, LEMBAGA2 LAIN
SEPERTI RUMAH ZAKAT, DOMPET KEMANUSIAAN
- DUNIA USAHA: PERUSAHAAN2 YG PEDULI THD MASALAH

• INTEGRASI PROMKES DENGAN PROGRAM KES TERKAIT:


DISEKTOR KESEHATAN PROMKES TDK BERJALAN SENDIRI,
MELAINKAN BERSAMA DENGAN PROGRAM KESEHATAN YG
TERKAIT DENGAN MASALAH YG DITANGANI
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN 10

DALAM “COMMUNITY ORGANIZATION”


• REVIEW TERHADAP APA YANG PERNAH DILAKUKAN

• TIDAK MELAKUKAN HAL2 YG BERSIFAT INSTRUKTIF ATAU


DITARGETKAN OLEH PEMERINTAH DARI ATAS
(TOPDOWN):
PEMERINTAH HANYA MEMFASILITASI/MENDAMPINGI/
MEMBANTU.

• BERTAHAP: MELALUI DAERAH-DAERAH PERCONTOHAN


PEMERINTAH SEBAGAI 11

FASILITATOR
PEMERINTAH PELAKSANA

X T

A
FASILITATOR

R
TOMA,
FASILI LSM, DUNIA G
TATOR USAHA, DLL
E

T
VIRUS
MASYARAKAT N-ACH PELAKSANA MISAL:
(ETOS KERJA) DESA
SEHAT
LANGKAH-LANGKAH
PENGGERAKKAN MASYARAKAT 12

(1)
1. Pendekatan Tokoh Masyarakat
• Membahas permasalahan kesehatan yang dihadapi
• Membahas tim pelaksana survai Mawas Diri
• Kesepakatan untuk menggerakkan masyarakat
dalam mengatasi permasalahan yang ada
2. Survei Mawas Diri
• Pelatihan Survai Mawas Diri
• Pelaksanaan SMD, untuk pengenalan keadaan,
masalah dan potensi yang dimiliki untuk mengatasi
masalah yang ada
LANGKAH-LANGKAH
PENGGERAKKAN MASYARAKAT 13

(2)
3. Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
• Penyajian hasil SMD, atau pemaparan
serangkaian masalah , potensi dan sumber
daya setempat yang dapat digunakan untuk
memecahkan masalah
• Petugas pemandu peserta musyawarah untuk
menentukan perioritas masalah, menggali
potensi
• Menyusun Rencana Kerja Penanggulangan
Masalah lengkap dengan pembagian tugas
dan jadwal kegiatan
4. Pelaksanaan Kegiatan
• Mempersiapkan tenaga pelaksana
• Melaksanakan apa yang direncanakan
• Memantau dan menilai kegiatan
LANGKAH-LANGKAH
PENGGERAKKAN MASYARAKAT 14

(2)
5. Pembinaan dan Pengembangan
• Setiap pelaksanaan kegiatan harus dibina agar tenaga
pembangunan kesehatan desa mantap jalannya
• Memantapkan pengetahuan, sikap dan keterampilan serta
motivasi para tenaga pembangunan desa
• Membina sistem informasi termasuk survai mawas diri ulang
untuk kelestarian kegiatan

RAMLI
CAKUPAN PENGGERAKAN MASYARAKAT 15

PENGEMBANGAN PEMBINAAN

MEMPROSES & MELESTARIKAN &


MELAHIRKAN UKBM MEMBESARKAN UKBM
(POSYANDU, (POSYANDU,
TABULIN, DLL) TABULIN, DLL)
“COMMUNITY ORGANIZATION”
MELALUI “INTERRUPTED TRAINING”
16

BAGI FASILITATOR

PETUGAS
PUSKESMAS & RS
INTERRUPTED YG TERLATIH
TRAINING SBG FASILITATOR
(PELATIHAN
BERSELANG-
SELING
KELAS &
LAPANGAN)
DESA PERCONTOHAN
YG TELAH
DIKEMBANGKAN
PERPADUAN PROGRAM YANKES
DENGAN PENGGERAKAN MASYARAKAT17
(MELL PUSKESMAS & RS)

BINA SUASANA

PASIEN,
KELG,
KONSEL- KERA PONED
DINKES BIMDAL ING, DLL
PUSKES BAT DESA (PUSK)
KAB/
& RS SIAGA PONEK
KOTA COMMUNITY SEHAT (RS)
ORGANIZ.

PENGAM
BIL KPTS
ADVOKASI /PEMILIK GERAKAN PEMBERDAYAAN:
DANA 1. KONSELING, DLL (INDIVIDU)
2. COMM ORGANIZATION
18

Anda mungkin juga menyukai