Anda di halaman 1dari 8

BILANGAN KOMPLEKS

(LANJUTAN)

Dibuat oleh:
James Haryanto (220401079)
Rizaldi Akbar (220401061)
Glean Andrea Kusuma(220401076)
Rezha Palma Pane (220401066)
Gabriel Simanulang (220401075)
BAB 1
BILANGAN KOMPLEKS ( LANJUTAN )

1.6 Landasan Aksiomatik Sistem Bilangan Kompleks

Untuk Mendefinisikan bilangan kompleks sebagai pasangan terurut (a, b) dan bilangan real a dan b tunduk pada
definisi operasional tertentu, yang ternyata ekuivalen dengan definisi operasional tersebut di atas. Definisi tersebut adalah
sebagai berikut, dimana semua huruf mewakili bilangan real.

A. Persamaan = (𝑎, 𝑏) = (𝑐, 𝑑) ; jika dan hanya jika a = 𝑐, 𝑏 = d

B. Penjumlahan =

C. Perkalian =
TEOREMA

Misalkan termasuk dalam himpunan bilangan kompleks. Kemudian

1. dan milik Closure law

2. Commutative law of addition

3. Assosiative law of addition

4. Commutative law of multiplication

5. Assosiative law of multiplication

6. Distributive law

7. disebut identitas terhadap penjumlahan, 1 adalah disebut identitas sehubungan dengan perkalian.

8. Untuk setiap bilangan kompleks terdapat bilangan unik dalam sehingga ; [ disebut invers dari terhadap penjumlahan dan
dilambangkan dengan ].

9. Untuk setiap terdapat bilangan unik dalam sehingga ; [ disebut invers dari terhadap perkalian dan dilambangkan dengan atau .
1.7 Representasi Grafis Bilangan Kompleks

Misalkan skala nyata dipilih pada dua sumbu yang saling tegak lurus dan [disebut dan , masing-masing] seperti pada gambar 1-
2

Secara berurutan pasangan bilangan real disebut koordinat titik persegi panjang. Contoh lokasinya misalnya titik ditunjukkan
oleh dan pada Gambar 1-2. Karena bilangan kompleks dapat dianggap sebagai pasangan bilangan real terurut, maka dapat
mempresentasikan merepresentasikan bilangan-bilangan tersebut dengan titik-titik pada bidang yang disebut bidang kompleks atau diagram
Argand. Bilangan kompleks diwakili oleh , misalnya, kemudian dapat dibaca sebagai atau . Setiap titik pada bidang tersebut bersesuaian
satu dan hanya satu bilangan kompleks. Oleh karena itu kita sering menyebut bilangan kompleks sebagai . Kadang-kadang kita hanya
mengacu pada dan masing-masing sebagai sumbu nyata dan sumbu imajiner, dan sebagai sumbu kompleks bidang sebagai . Jarak antara dua
titik, dan , pada bidang kompleks adalah diberikan .
1.8 Bentuk Kutub Bilangan Kompleks

Misalkan adalah sebuah titik pada bidang kompleks yang bersesuaian dengan bilangan kompleks atau . Lalu kita lihat dari
Gambar 1-3

Maka, dimana disebut modulus atau nilai absolut dari [dilambangkan dengan mod atau ], dan disebut amplitudo atau argument
dari [dilambangkan dengan ], adalah sudut yang dibuat oleh garis dengan sumbu positif. Oleh karena itu yang disebut bentuk polar dari
bilangan kompleks, dan serta disebut Kutub koordinat. Ini adalah cara penulisan yang lebih sederhana seperti . Untuk semua bilangan
kompleks dapat hanya 1 nilai dari dalam . Akan tetapi, selain interval dari panjang , misalnya , dapat digunakan.
1.9 Teorema De Moivre

Misal dan , maka kita dapat menunjukkan bahwa

Generalisasi rumus pertama mengarah ke

dan jika ini menjadi

yang sering disebut teorema De Moivre.


1.10 Akar Bilangan Kompleks

Suatu bilangan disebut - dari bilangan kompleks jika , dan kita tuliskan . Dari teorema De Moivre kita dapat menunjukkan bahwa
jika adalah bilangan bulat positif,

maka terdapat nilai yang berbeda untuk , yaitu akar ke-n yang berbeda dari z, asalkan .
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai