Anda di halaman 1dari 32

Penilaian dalam

Kontes Debat Mahasiswa Indonesia

Rachmat Nurcahyo,M.A.
rachmatnurcahyo@gmail.com
+628562874702
Konsep Dasar Debat
• Pertentangan Argumentasi
• Diskusi “teratur/diatur’ oleh dua pihak yang
berseberangan
• Pro/mendukung dan Kontra/menolak
• Pemerintah melawan Oposisi
Mengapa Berdebat?
• Supaya ‘menang’
• Mematahkan pendapat lawan
• Melatih kepiawaian berkata-kata
• Ajang memperkuat berpikir kritis
• Ajang memperkuat kemampuan bicara di
depan umum
Debat Kompetitif
• Debat adalah pertentangan argumentasi antara pihak
Pemerintah dan Oposisi. Oleh karena itu, perlu ditentukan
pemenangnya.
• Lomba Debat bertujuan merangsang debat terstruktur yang
menarik.
• Lomba debat bukan lomba siapa paling keras dalam berbicara.
Lomba debat merupakan lomba argumentasi dan seni
meyakinkan publik/umum.
• Hakekat debat kompetitif adalah mendukung atau menolak
kebijakan dan tata nilai dalam masyarakat. Penentuan
kemenangan didasarkan pada perbandingan dua tim yang
berdebat.
Format Lomba Debat
• Dalam KDMI, Format lomba yang digunakan
adalah Sistem Parlemen Asia (Asian
parliamentary system)
• Setiap Tim terdiri atas 3 pembicara
• Tim sisi Pemerintah wajib mendukung
mosi/topik yang diberikan
• Interupsi diperbolehkan.
• Sebelum perlombaan dilaksanakan, peserta
diberi waktu 30 menit untuk persiapan.
• Dalam waktu persiapan, Peserta TIDAK
diperbolehkan mengakses internet. Semua
bahan persiapan harus dalam bentuk cetak
• Mosi yang diberikan dapat bersifat
disiapkan/prepared atau dadakan/impromptu
• Debat akan dinilai oleh juri yang jumlahnya
ganjil.
Urutan Bicara
Tim Oposisi
Tim Pemerintah
Pembicara 1
Pembicara 1

Pembicara 2

Pembicara 2

Pembicara 3
Pembicara 3

Pembicara Penutup
Menyelenggarakan Lomba Debat
• Siapa yang Membuat Mosi?
Tim Juri dan Panitia yang menyiapkan mosi/topik.
Mosi ini harus dapat diakses oleh semua peserta.
• Bagaimana menentukan posisi dan lawan?
Pada babak awal, penentuan posisi dan lawan dapat
dilakukan secara acak. Babak kedua dan seterusnya,
penentuan posisi dan lawan berdasarkan power
match, atau berdasarkan hasil (poin kemenangan,
nilai, dan marjin) babak sebelumnya.
• Berapa babak yang dibutuhkan?
Dalam lomba debat parlemen, dibutuhkan minimal
tiga babak Penyisihan. Semakin banyak babak
penyisihan maka semakin kompetitif lomba debat
tersebut
• Siapa yang memimpin Penjurian?
Sebuah debat setidaknya dipimpin oleh minimal satu
juri. Namun, lebih baik jika juri tidak tunggal,
sehingga pertimbangan kemenangan dapat berasal
dari tiga atau lima juri.
• Siapa saja yang ada di ruang debat?
Di dalam debat, terdapat peserta dari dua tim,
seorang pemimpin debat (panitia), seorang
timekeeper, dan juri. Penonton diperbolehkan
berada di ruang debat dengan
mempetimbangkan kapasitas dan perlengkapan
ruang.
Waktu Bicara dan Interupsi
• Waktu bicara masing-masing pembicara adalah 7.20
menit.
• Waktu untuk pidato penutup adalah 5.00 menit
• Interupsi diperbolehkan setelah menit kedua sampai
menit keenam. Waktu untuk interupsi hanya 15 detik.
• Panitia (timekeepe) akan memberikan tanda waktu
berupa: satu ketukan pada menit pertama yang
menandakan interupsi sudah diperbolehkan, satu
ketukan lagi pada menit keenam menandakan waktu
untuk interupsi berakhir, dua ketukan pada menit
ketujuh menandakan waktu bicar sudah hampir habis,
dan ketukan terus menerus pada menit 7.20 detik
menandakan peserta harus selesai berbicara
Alur Tabulasi
• Tabulasi adalah tata aturan penilaian dalam lomba debat
• Dibutuhkan seorang tabulator yang akan mengurusi nilai
peserta
• Tabulator akan memasukkan nilai (poin kemenangan,
nilai tim, dan marjin) dalam sistem tabulasi (program
excell) untuk penentuan lawan dan posisi pada babak
berikutnya.
• Juri di ruang debat harus segera menyelesaikan penilaian
setelah debat berakhir, dan menyerahkan dokumen nilai
ke Tabulator
Contoh tabulasi setelah 5 babak Penyisihan

N
O Tim VP Jumlah Nilai Selisih
P P P P SUM SUM
1 2 3 P4 5 VP P1 P2 P3 P4 P5 TS P1 P2 P3 P4 P5 SUM MRG

1 Univ X 1 1 1 1 1 5 258 267 250,5 262 262 1299,5 -1 6 1 2 2 10

2 Institute Y 1 1 0 1 1 4 261 260 249,5 259 256 1285,5 5 4 -1 3 1 12

3 Akademi W 1 1 1 1 0 4 248 251 260 258 260 1277 4 2 5 1 -2 10

256
4 Poltek T 1 1 1 0 1 4 251 257 251 257 ,5 1272,5 3 4 2 -1 4 12

5 Sekolah Tinggi 1 0 1 1 1 4 249 249 254 263 256 1271 1 -2 6 10 4 19


Peran Pembicara
Pembicara 1 (pemerintah)
• Pembicara 1 tim Pemerintah wajib mengemukakan
makna mosi dan bagaimana timnya bersikap atas mosi
tersebut
• Sering dimulai dengan ilustrasi permasalahan dibalik
mosi tersebut
• Pembicara 1 wajib mengklarifikasi makna mosi dengan
memberi definisi terhadap kata-kata yang ada di mosi.
Definisi ini bertujuan untuk memperjelas permaslahan
dalam perdebatan
• Pembicara 1 ini juga wajib menyampaikan poin
argumentasi tim, dan pembagian bicara dalam tim
Pembicara 1 (Oposisi)
• Pada dasarnya peran pembicara 1 oposisi
sama dengan pembicara 1 di pemerintah.
Namun Pembicara 1 opisisi wajib memberikan
sanggahan terhadap poin argumentasi
pembicara 1 pemerintah.
• Selain itu, pada awal pembicaraan, pembicara
1 oposisi wajib menyatakan apakah sepakat
dengan definisi atau tidak. Jika tidak sepakat
maka perlu disampaikan alasannya.
Pembicara 2
• Pembicara 2 wajib menyampaikan sanggahan
• Menyampaikan poin argumentasi

Pembicara 3
• Wajib menyampaikan sanggahan
• Menyimpulkan poin argumentasi dari pembicara 1 dan 2
• Tidak diperbolehkan menyampaikan poin argumentasi baru
Pidato penutup
• Waktu: 5 menit.
• Hanya boleh dilakukan oleh Pembicara 1 atau
2
• Tidak berupa sanggahan terhadap argumen
lawan
• Berisi ilustrasi singkat kenapa argumentasi tim
tersebut lebih kuat dari argumentasi lawan
Argumentasi
Argumentasi
• Merupakan inti dari perdebatan
• Harus logis dan masuk akal
• Harus terstruktur dengan mencakup hal-hal
berikut:
Pernyataan
Alasan
Contoh atau detail pendukung
Simpulan
Manajemen Argumen
• Harus disebar rata ke kedua pembicara
• Ingat: Pembicara ketiga hanya menyanggah,
memperkuat, dan menyimpulkan
• Argumen harus konsisten dengan struktur
argumen tim
Sanggahan
• Merupakan respon terhadap argumen lawan
• Sanggahan belum masuk dalam argumen utuh
• Sanggahan bukan hanya tuduhan bahwa
argumen lawan lebih lemah, namun juga
terdapat alasan kenapa argumen lawan lebih
lemah.
• Sanggahan juga harus menjelaskan dan
menganalisis kenapa argumen lawan lemah
Penjurian
Prinsip Menilai Debat
• Penilaian menyeluruh
• Gaya, Isi, Strategi  satu kesatuan
• Tidak ada kekalahan otomatis
• Debat di Kepala kita TIDAK SAMA dengan di
ruang debat
Tugas Juri
• Menilai debat dari awal sampai akhir
• Menentukan pemenang
• Menuliskan penilaian dalam bentuk
angka/skor dalam lembar penilaian
• Memberikan masukan/kritik membangun
kepada tim
Juri TIDAK BOLEH...
• Terpengaruh oleh keahlian diri
• Terpengaruh oleh kepercayaan diri
• Menjabarkan sendiri pendapat peserta
Penilaian
• Isi: argumen-argumen yang dibangun
• Gaya: penggunaan bahasa, cara
menyampaikan argumen
• Strategi: metode penyampaian argumen
(efektivitas waktu)
Komposisi Juri
• Panel: Ketua Juri dan anggota
• Tunggal: Ketua Juri
• Tugas ketua juri termasuk menyampaikan
ulasan lisan setelah perdebatan selesai
Lembar Penilaian
Tim Pemerintah:

Nama Pembicara Isi Gaya strategi Waktu Total


40% 40% 20% 100
1 Adi 30 30 15 6:55 75
2 Dwi 28 30 16 7:01 74
3 Tri 32 30 15 6:57 77

Pidato Kesimpulan 15 15 7 4:45 37


Total nilai
263

Tim Oposisi :

Nama Pembicara Isi Gaya strategi Waktu Total


40% 40% 20% 100
1 Roy 30 30 15 6:55 75
2 Rinda 30 30 16 7:01 76
3 Rudy 32 30 15 6:57 77

Pidato Kesimpulan 15 14 7 4:45 36


Total nilai
264
Rentang Penilaian Individual
Nilai Deskripsi
67 Tidak berbicara
68 – 69 Berbicara tetapi tidak berbobot
70 – 73 Substansi berbobot meskipun struktur tidak jelas
74 Hampir lengkap
75 Rata-rata (struktur lengkap, tugas terpenuhi, memberi respon yg cukup, menerima dan
memberi interupsi, argumentasi jelas meski ada sedikit kekurangan)

76 Sedikit di atas rata-rata


77-79 Struktur lengkap, Ide revolusioner
80-81 Kelas final
82-83 Sempurna
Selisih Nilai (Marjin)
Nilai Deskripsi
0.5 – 4 Perbedaan tim yang menang dan kalah sangat tipis
4–5 Perbedaan antar tim cukup jelas, kedua tim memiliki kekuatan yang setara
5–8 Perbedaan antar tim jelas, kelebihan tim pemenang sangat jelas
9 – 11 Sangat mudah bagi juri untuk menentukan tim pemenang.
12 Kemenangan mutlak
Penilaian
• 67 : tidak bicara
• 68-69 : Bicara tetapi tidak berbobot
• 70-73 : Substansi berbobot tetapi struktur tidak jelas
• 74 : Hampir lengkap
• 75 : RATA-RATA ( struktur lengkap, tugas terpenuhi,
respon cukup, menerima/memberi interupsi, argumen jelas
meskipun terdapat kekurangan)
• 76 : Sedikit di atas rata-rata
• 77-79 : Struktur lengkap, ide revolusioner
• 80-81 : Kelas di babak final
• 82-83 : Sempurna

Anda mungkin juga menyukai