Anda di halaman 1dari 43

Technical Meeting

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan


MEDICAL DEBATE
Universitas COMPETITION
Warmadewa
2015
Cakupan Pembahasan
Sistem Debat Tanda

Mekanisme Debat Keterangan

Tugas Pembicara Juri dan Penjurian

Ketentuan Lain
Kriteria Penilaian

Panduan dalam
Menyusun Kasus
Sistem Debat
Sistem Debat

Sistem Debat
Parlemen Asia
( Asian Parlimentary
System)
Mekanisme Debat
Aturan Umum
• Tiap sesi debat terdiri dari 2 tim. Satu tim bertindak
sebagai tim pemerintah/government dan tim lain
bertindak sebagai tim oposisi.
• Dalam tiap sesi debat terdapat 1 buah topik/mosi
yang akan diperdebatkan. Tim pemerintah bertindak
sebagai pendukung mosi sedangkan tim oposisi
menentang mosi tesebut.
• Setiap tim terdiri dari 3 orang yang bertindak
sebagai pembicara pertama, pembicara kedua,
pembicara ketiga serta pembaca kesimpulan
(dilakukan oleh pembicara pertama atau kedua)
TIM PEMERINTAH TIM OPOSISI

CASE BUILDING (20 menit)

PEMBICARA 1 PEMBICARA 1
Waktu : 7 menit toleransi 20 Waktu : 7 menit toleransi 20
detik detik
PEMBICARA 2 PEMBICARA 2
Waktu : 7 menit toleransi 20 Waktu : 7 menit toleransi 20
detik detik
PEMBICARA 3 PEMBICARA 3
Waktu : 7 menit toleransi 20 Waktu : 7 menit toleransi 20
detik detik

PEMBACA KESIMPULAN PEMBACA KESIMPULAN


Waktu : 3 menit toleransi 20 Waktu : 3 menit toleransi 20
detik detik
TUGAS PEMBICARA

TIM PEMERINTAH TIM OPOSISI


PEMBICARA 1 Pro
• Memberikan definisi, parameter terhadap mosi

• Menyampaikan susunan argument yang akan


dibawakan oleh pembicara 1 dan pembicara 2 (tim
split)

• Menyampaikan garis besar kasus yang dibawakan

• Menyampaikan argumen yang mendukung mosi


• Pembicara 2 Pro
- Menyampaikan bantahan atas kasus atau
argument yang dibawakan oleh pembicara 1
dari tim oposisi
- Menyampaikan argument yang menjadi
tugasnya
• Pembicara 3 Pro
- Menyampaikan bantahan atas kasus atau
argument yang dibawakan oleh pembicara 1
dan 2 dari tim oposisi
- Menyusun kembali kasus tim pemerintah dan
tidak di perkenankan menyampaikan argumen
baru
PEMBICARA 1 Kontra
• Menyatakan sikap (menerima atau menolak) definisi
yang diberikan oleh tim pemerintah

• Menyampaikan susunan argument yang akan


dibawakan oleh pembicara 1 dan 2 ( tim split)

• Menyampaikan bantahan terhadap argumen yang


dibawakan oleh pembicara 1 dari tim pemerintah

• Membawakan argument yang merupakan tugasnya


Pembicara 2 Kontra
• Menyampaikan bantahan terhadap argument
pembicara 1 dan 2 dari tim pemerintah
• Membawakan argument yang merupakan tugasnya

Pembicara 3 Kontra
• Menyampaikan bantahan terhadap argument
pembicara 1, 2 dan 3 dari tim pemerintah
• Menyususn kembali argument tim oposisi dan tidak
diperkenankan membawakan argument baru
Pembicara Kesimpulan
• Menegaskan argument dan bantahan yang
telah disampaikan oleh pembicara 1, 2 dan 3
• Tidak diperkenankan membawakan argument
baru
INTERUPSI

Interupsi hanya boleh diberikan


pada saat pidato substantif
(disampaikan oleh pembicara 1,
2 dan 3 dari masing-masing
tim), pada rentang waktu antara
menit ke 1-6, diberikan kepada
pembicara 1, 2 dan 3 tim lawan.
INTERUPSI

Toleransi waktu yang diberikan


untuk masing-masing interupsi
adalah maksimal 15 detik.

Pembicara yang sedang


membawakan kasusnya memiliki
otoritas penuh untuk menerima atau
menolak interupsi.
KRITERIA PENILAIAN
a. Isi argument (Matter)
Penilaian mencakup substansi dari kasus yang dibawakan,
argument dan bukti-bukti yang disajikan serta penalaran logis
dari argument yang disampaikan. Dengan point penilaian 40 %
b. Penampilan (Manner)
Penilaian mencakup kelancaran berbicara, pemilihan kata-kata
dan bahasa tubuh. Dengan point penilaian 40 %
c. Metode penyampaian (Method)
Mencakup struktur kasus yang dibawakan, apakah terstruktur
dengan baik atau tidak serta kesesuaian dengan prinsip-prinsip
debat misalnya ketepatan waktu. Dengan point penilaian 20 %
Babak Penyisihan
• Terdiri dari 3 babak, dengan topik yang berbeda disetiap
babaknya.

• Topik ditentukan pada saat pengumuman pembagian


ruangan dan ditentukan secara acak dari daftar topik. Pada
babak pertama dan ke-3 akan menggunakan prepare
mosi, sedangkan untuk babak kedua akan
menggunakan mosi impromptu. Topik yang telah
ditentukan tidak dapat diganggu gugat.

• Pengundian lawan pada babak pertama akan dilakukan pada


saat Pembukaan acara Medical Debate Competition (MDC).
Tim yang akan bertanding ditentukan menggunakan sistem
undian. Setiap tim akan diberi nama menggunakan susunan
angka 1 sampai 24. Dimana tim ganjil sebagai tim pemerintah
dan tim genap sebagai tim oposisi.
• Apabila saat pengundian didapatkan
lawan yang berasal dari asal sekolah
yang sama, maka akan dilakukan
pengundian ulang. Lawan akan
ditetapkan pada pengundian kedua
walaupun masih mendapatkan dari
sekolah yang sama.
Bagan Babak Penyisihan Pertama
A
No Undi 1 VS No Undi 2

B No Undi 3 VS No Undi 4

C No Undi 5 VS No Undi 6

D No Undi 7 VS No Undi 8
• Untuk babak penyisihan selanjutnya
peserta akan dirangking berdasarkan
akumulasi nilai dari babak selanjutnya,
misalnya rangking babak penyisihan ke-
2 ditentutan dari total babak penyisihan
pertama dan rangking babak penyisihan
ke-3 berdasarkan total babak
penyisihan ke-2.
• Rangking akan ditentukan berdasarkan :
–Victory point (menang = 1, kalah= 0 ).
–Judge point (Total=3, close=2 dan 1,
clear=3)
–Total score
• Judge point dan total score digunakan
sebagai penilaian selanjutnya apabila
memiliki victory point yang sama.
• Untuk pertemuan lawan pada babak
penyisihan ke-2 dan ke-3 akan
menggunakan power match, yaitu
mempertemukan ranking yang
berdekatan.
Bagan Babak Penyisihan Kedua dan Ketiga

Ranking 1
Ranking 1 vs Ranking 2
Ranking 2

Ranking 3
Ranking 3 vs Ranking 4
Ranking 4

Ranking 5
Ranking 5 vs Ranking 6
Ranking 6
• Jika pada babak ke-3 terdapat peserta yang telah
menduduki posisi positif/negatif sebanyak dua
kali, maka akan dilakukan tos koin untuk
menentukan posisi. Hasil yang keluar akan
langsung ditetapkan.

• Pada akhir babak ke-3 akan dilakukan


akumulasi nilai dari babak 1, 2 dan 3

• Berdasarkan total dari ketiga babak tersebut,


maka akan ditentukan 8 tim terbaik yang
lolos ke babak selanjutnya.
Babak Perempatfinal, Semifinal dan Final
• Menggunakan sistem gugur, dimana tim yang kalah tidak
dapat mengikuti babak selanjutnya

• Tim yang menang berhak mengikuti babak selanjutnya hingga


diperoleh 2 tim di babak final

• Posisi positif dan negatif akan ditentukan melalui tos koin.

• Topik ditentukan pada saat pengumuman pembagian


ruangan. Pada babak perempat final akan digunakan mosi
impromptu sedangkan babak semifinal dan final akan
menggunakan prepare mosi.
Bagan Babak Penyisihan Kedua dan Ketiga

Ranking 1 Ranking 2
vs vs
Ranking 8 Ranking 7
FINAL
Ranking 3 Ranking 4
vs vs
Ranking 6 Ranking 5
TANDA

• Tanda berupa bunyi bel akan diberikan dengan


ketentuan sebagai berikut :

Pada menit pertama dengan jumlah bunyi 1 kali

Pada menit keenam dengan jumlah bunyi 1 kali

Pada menit ketujuh dengan jumlah bunyi 2 kali

Pada menit ke 7.20 dengan jumlah bunyi berulang-

ulang
• Untuk menyampaikan kesimpulan, tanda berupa
bunyi bel juga akan diberikan kepada pembicara
dengan ketentuan sebagai berikut :

Pada detik ke-60 (menit ke-1) dengan jumlah bunyi 1 kali

Pada detik ke-180 (menit ke-3) dengan jumlah bunyi 2 kali

Pada detik ke-200 (waktu toleransi 20 detik setelah 3 menit)


dengan jumlah bunyi berulang-ulang
PANDUAN DALAM MENYUSUN
SEBUAH KASUS
A. TIM PEMERINTAH

Pembicara 1
• Definisi, parameter dari mosi
• Garis besar kasus
• Pembagian tugas antar pembicara (team split)
• Argumen

Pembicara 2
• Bantahan terhadap argument pembicara 1 tim oposisi
• Argumen

Pembicara 3
• Bantahan terhadap argument pembicara 1 dan 2 tim oposisi
• Rekonstruksi kasusnya
B. TIM OPOSISI

Pembicara 1
• Pernyataan sikap atas definisi dari tim pemerintah
• Garis besar kasus
• Pembagian tugas antar pembicara
• Bantahan terhadap argumen pembicara 1 tim pemerintah
• Argumen

Pembicara 2
• Bantahan terhadap argument pembicara 1 dan 2 tim pemerintah
• Argumen

Pembicara 3
• Bantahan terhadap argument pembicara 1 dan 2 tim oposisi
• Rekonstruksi kasusnya
Keterangan

1. Definisi
a). definisi adalah pemberian makna
terhadap mosi yang diperdebatkan, dengan
memberikan suatu parameter/tolak ukur.
b). Definisi harus fair, dalam arti masih bisa
diperdebatkan.
c). Tim oposisi berhak menolak definisi yang
diberikan tim pemerintah, namun tidak
perlu memperdebatkan alasan.
2. Garis besar kasus
Adalah garis besar/alasan utama
yang mendasari tim tersebut
menerima/menolak suatu mosi
3. Pembagian tugas/tim split
Pembagian argumen yang akan
dibawakan oleh pembicara 1
dan 2 dari sebuah tim.
4. Argumen terdiri dari
a). Asersi : Pernyataan
b). Reason : alasan-alasan yang mendasari
asersi
c). Bukti : fakta/data yang mendukung alasan
d). Sinkronisasi : kemampuan untuk
menghubungkan komponen asersi, alasan
dan bukti
5. Bantahan
– Bantahan/sanggahan terhadap argumen yang
diberikan kepada lawan harus disertai alasan yang
jelas dan bila perlu dengan bukti yang dapat
menjatuhkan argument lawan.
– Tidak diperkenankan menyinggung hal-hal yang
bersifat pribadi dari lawan.
KETENTUAN-KETENTUAN LAIN
1. Kompetisi dilakukan dengan menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar.

2. Selama debat berlangsung peserta tidak diperkenankan


menggunakan perangkat elektronik.

3. Tidak diperkenankan menggunakan alat peraga seperti gambar,


frafik, table dan lain-lain dalam pemaparan argument.

4. Pada saat casebuilding, tim yang sedang bertanding dilarang


untuk melakukan komunikasi dengan pembimbing atau pihak
diluar dari anggota tim.

5. Kemenangan tim dalam suatu babak dan penilaian dewan juri


merupakan keputusan yang mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
Juri dan Penjurian
• Juri bersifat objektif
• Penempatan juri dalam setiap babak akan
ditetapkan oleh ketua juri
• Panitia akan menetapkan kriteria penilaian untuk
penjurian. Pemberian nilai pada setiap kriteria
tersebut adalah kewenangan penuh masing-
masing juri
• Juri akan menghadiri technical meeting untuk
menjawab pertanyaan berkaitan dengan sistem
penilaian.
thanks for your attention..

Anda mungkin juga menyukai