Anda di halaman 1dari 22

STUDI ISLAM:

PERSPEKTIF
KEILMUAN
Lathiefah Rabbaniyah, S.E.I., M.E.K.
EPISTEMOLOGI
● Dalam kapasitasnya sebagai bidang kajian, studi Islam berada dalam wilayah keilmuan.
Konsekuensi dari kategori tersebut mensyaratkan adanya dasar-dasar bangunan
keilmuan di dalamnya.
● Dasar ini sering diistilahkan dengan epistemologi.
● Epistemologi berasal dari akar kata ‘episteme’ dan ‘logos’.
● Sebagai cabang dari filsafat, epistemologi menyelidiki tentang keaslian pengertian,
struktur, metode, dan validitas ilmu pengetahuan.
● Epistemologi dipahami sebagai ilmu tentang sumber pengetahuan. Meliputi “apa itu
pengetahuan” dan “bagaimana cara memperoleh pengetahuan”.
● Dengan kata lain, epistemologi adalah disiplin yang berusaha menjawab dua pertanyaan
dasar, yaitu (1) apa yang dapat kita ketahui?; dan (2) bagaimana kita mengetahuinya?.
Persoalan dan tema -tema epistemologi meliputi
pertanyaan atas posibilitas (kemungkinan)
pengetahuan yang valid, analisis atas berbagai
bentuk validitas, debat atas aturan main
penalaran dan sense masing-masing dalam
keaslian suatu pengetahuan, penelitian atas
wahana kebenaran, penilaian atas batasan
pengetahuan yang bermakna, dan justifikasi
atas pilihan dan perspektif metodologis
- Paolo Ammassari “Epistemology” hlm. 550
Membangun Epistemologi Studi Islam
★ Dalam konteks studi Islam, epistemologi mengupas persoalan ‘Apakah’
sesungguhnya studi Islam yang benar itu? ‘Bagaimana’ cara melakukan studi Islam
yang dianggap benar itu?
★ Keuda pertanyaan tersebut menjadi persoalan pokok dalam penelaahan epistemologi
suatu bidang keilmuan.
★ Perdebatan apakah studi Islam itu sebagai suatu pengetahuan atau bukan, merupakan
bagian dari pewacanaan studi Islam dalam wilayah epistemologi.
★ Namun, hal penting untuk dikaji terlebih dahulu adalah bagaimana sesungguhnya
kajian-kajian keislaman yang ada saat ini dikembangkan untuk mendasari aktivitas
kajiannya dengan dasar-dasar keilmuan yang ada.
★ Maka pada tahap berikutnya akan muncul kebiasaan bahwa mengkaji Islam tidak
asal mengkaji, tetapi merupakan suatu kajian yang memang didasarkan pada
paradigma keilmuan, khususnya epistemologi yang jelas.
Membangun Epistemologi Studi Islam
★ Fakta menunjukkan bahwa studi-studi keislaman yang ada saat ini masih
dikategorikan ‘miskin’ secara epistemologis.
★ Hal ini terjadi bukan suatu kesengajaan, melainkan adanya tradisi yang berbeda
dengan tradisi pengembangan keilmuan di Barat, yang kemudian memunculkan
perdebatan tentang apa yang dimaksud dengan ilmu (science) dan apa yang
dimaksud dengan pengetahuan (knowledge).
★ Kajian-kajian keagamaan (keislaman) dalam konteks filosofis pada dasarnya
merupakan penggalian ide-ide fundamental bidang kajian, yang telah menjadi tradisi
mengakar di kalangan intelektual Muslim lewat terminologi al-falsafat al-ula.
BAHASAN EPISTEMOLOGIS ISLAM

Vestibulum
FAKTA STUDInec Vestibulum nec Vestibulum nec
RANCANGA
congue tempus
EPISTEM
congue tempus congue tempus
ISLAM N RUMUSAN
SEBAGAI
Lorem ipsum dolor sit dolor
OLOGI
Lorem ipsum dolor sit dolor Lorem ipsum dolor sit dolor
amet, consectetur nec amet, consectetur nec EPISTEMOL
amet, consectetur nec
WACANA
adipiscing elit, sed do ipsum ISLAM
adipiscing elit, sed do ipsum adipiscing elit, sed do ipsum
OGI STUDI
eiusmod tempor. Donec eiusmod tempor. Donec eiusmod tempor. Donec
KEILMUAN
facilisis lacus eget sit nec facilisis lacus eget sit nec
ISLAM
facilisis lacus eget sit nec
lorem mauris. lorem mauris. lorem mauris.
FAKTA STUDI ISLAM
SEBAGAI WACANA
KEILMUAN
FAKTA STUDI ISLAM SEBAGAI WACANA KEILMUAN

★ Jika harapan studi Islam adalah untuk memikirkan ★ Sehingga diperlukan kesadaran bersama bahwa
(to think) atau bahkan memikirkan kembali (to pengkajian studi Islam adalah pembelajaran suatu
rethink), maka jelas bahwa studi Islam masuk pada objek ilmu pengetahuan, bukan pembelajaran yang
ruang scientific discourse. diposisikan sebagai norma.
★ Dengan harapan itu, maka problematika yang ★ ‘Bila sesuatu yang berlaku secara normatif
dihadapi sekarang adalah sejauh mana upaya dijadikan objek penelitian empiris, maka sebagai
perumusan studi Islam dalam wilayah keilmuan. objek ia kehilangan sifatnya sebagai norma; ia
★ Jika rumusan yang ada selama ini sebatas upaya akan diperlakukan sebagai kenyataan dan bukan
untuk mempertahankan eksistensi dan sebagai nilai’. (Weber)
mengaktualisasikan ajaran keislaman, maka studi
Islam justru jatuh pada ruang apologetis.
Langkah penempatan ‘ruang’ islamic studies sebagai
suatu wacana keilmuan
PENDEFINISIAN PENENTUAN RUANG ILMIAH
VERIFIKASI KEILMUAN
DAN PEMBATASAN STUDI KEISLAMAN

Setiap kata dalam studi Islam, Penentuan ini sangat penting Verifikasi berfungsi untuk
baik dalam arti etimologis dan karena akan menentukan langkah mencocokkan objek kajian
terminologis, harus jelas dan selanjutnya. dengan kerangka metodologis
dibangun dengan rumusan yang Tolak ukur penempatan ruang yang dibangun.
tegas. wilayah keilmuan studi Islam Verifikasi diperlukan karena pada
Tujuannya adalah bahwa setiap masih menggunakan paradigma dasarnya ilmu pengetahuan
usaha untuk menunjukkan suatu Barat, meskipun dengan tujuan adalah suatu pernyataan-
pembuktian intelektual, yang berbeda. pernyataan sistemik yang
seharusnya tergantung pada Dalam perkembangan yang ada, dibangun oleh suatu sistem baku
konsep fundamental intelektual proses pengklasifikasian masih sehingga pernyataan itu benar
yang dianutnya. terjadi pro dan kontra di dunia adanya.
keilmuan.
EPISTEMOLOGI ISLAM
EPISTEMOLOGI ISLAM
★ Filsafat pengetahuan Islam (epistemologi) adalah usaha manusia untuk menelaah masalah-
masalah objektivitas, metodologi, sumber, serta validitas pengetahuan secara mendalam
dengan menggunakan subjek Islam sebagai titik tolak berpikir (Miska M. Amien).
★ Islam sebagai suatu titik tolak berpikir dapat diartikan bahwa Islam memiliki seperangkat
konseptual rumusan tentang epistemologi yang dapat melakukan penelaahan sebagaimana
yang dikehendaki oleh epistemologi itu sendiri.
★ Untuk menindaklanjuti permasalahan tersebut, diperlukan upaya memahami kembali
rumusan epistemologi Islam merujuk pada penjelasan tentang kontribusi teori
pengetahuan Islam yang diberikan oleh para filosof Muslim pada abad awal dan
pertengahan, tentang hakikat kebenaran, akal, dan pengetahuan.
ALIRAN EPISTEMOLOGI ISLAM

1 2 3 4

ALIRAN ALIRAN MISTIS


ALIRAN DIALEKTIS ALIRAN FILSAFAT
KONSERVATIF

Aliran mistis memahami


Aliran ini mengasumsikan bahwa Aliran dialektis ini Aliran filsafat
pengalaman intuitif yang
kebenaran tidak berada dalam satu digunakan oleh para ahli merupakan suatu aliran
bersifat personal
wilayah, tetapi berada dalam dua Kalam yang menjadikan filsafat
dijadikan sebagai suatu
wilayah. Keduanya adalah sebagai kerangka
patokan atas validitas
kebenaran yang datang melalui rujukan dan pola
kebenaran.
teks-teks wahyu dan kebenaran berpikirnya.
yang didapat melalui penalaran
logis.
POLA PADA EPISTEMOLOGI ISLAM
03 EPISTEMOLOGI
BURHANI

EPISTEMOLOGI BAYANI

01 02

EPISTEMOLOGI ‘IRFANI
Epistemologi bayani
★ Bayani berasal dari kata al-bayan, yang berarti penjelasan atau keterangan.
★ Epistemologi bayani berangkat dari kategorisasi - kategorisasi yang muncul sebagai
akibat dari prinsip distingsi, diskontinuitas, atau keterpisahan antara kata dengan
maknanya, yang prinsipil dengan yang cabang, dan yang substansial dengan
accidens. Dimana sesungguhnya proses keterjadiannya merupakan kebetulan.
★ Prinsip episteme bayani oleh al Jabari:
○ Keterpisahan dan serba kebetulan
○ Penalaran bayani berangkat dari ketidaksadaran atau ketidaktahuan.
★ Episteme bayani yang menjadi dasar atau sumber pengetahuan adalah teks atau nash
dimana dalam proses metode penggaliannya kemudian menjadi suatu ilmu-ilmu
keislaman (nahwu-shorof, balaghah, fiqh-ushul fish, tafsir-ilmu tafsir, hadits-ilmu
hadits, serta ilmu kalam.
‘irfani
★ ‘Irfan sinonim dengan ‘ilm. Yang berarti mengetahui atau pengetahuan.
★ Dalam wacana tasawuf, kata ‘irfan berarti al-kasyf (terbuka), atau sering dipahami
sebagai suatu ilham.
★ Ilmu-ilmu ‘irfani adalah ilmu-ilmu yang diperoleh dengan metode sekaligus teori
kasyf, ilham, tanpa perantara, atau tanpa pembuktian diskursif.
★ Rumpun pengetahuan ‘irfani berangkat dari kasyf atau ilham.
Epistemologi ‘irfani
★ Dalam episteme ‘irfani terdapat rumusan problematik pasangan dhahir dan bathin
yang menyangkut kebenaran antara ta’wil dan synth, dan poin problematika
mumatsalah dan qiyas ‘irfani.

★ Meskipun pada awalnya proses dan metode berjalan secara personal, seiring dengan
proses ruang dan waktu, pola tersebut akhirnya berubah menjadi suatu ideologi atau
mazhab dalam memperoleh pengetahuan.
BURHANI
★ Burhani berasal dari kata al-burhan yang dalam bahasa Inggris sering diterjemahkan
dengan ‘demonstration’.
★ Dalam bahasa Arab diartikan sebagai al-hujjah al-fasilah al-bayyinah (hujjah atau
alasan yang membedakan dan jelas), atau bisa dipahami sebagai ‘clear and distinct’.
★ Episteme burhani adalah inferensi rasional.
Epistemologi burhani
★ Wacana epistemologi burhani menjadi al-nidzam al-ma’rifi yang mencakup metode,
pemahaman, dan suatu pendapat atau pandangan (manhaj, mafahim, dan ru’yah)
★ Pola rasionalitas burhani terkadang merupakan suatu metode berpikir, tetapi juga
menjadi suatu bentuk pemahaman dan pandangan yang menjadi landasan berpikir.
Yang pada akhirnya diketahui bahwa pola pikir tersebut berangkat dari suatu metode
yang ada.
RANCANGAN
EPISTEMOLOGI STUDI
ISLAM
Epistemologi islam dan epistemologi studi islam

★ Berangkat dari kemauan untuk menempatkan ★ Epistemologi Islam mengarah pada


kajian keislaman dalam suatu wilayah keilmuan, pembuktian bahwa Islam memiliki konsep-
dan data-data yang menunjukkan bahwa Islam konsep epistemologis.
memiliki sumbangan-sumbangan pemikiran ★ Epistemologi studi Islam diarahkan pada
dalam upaya perumusan wacana keilmuan yang seperangkat rumusan serta kemungkinan
menjunjung tinggi objektivitas, maka persoalan munculnya persoalan-persoalan epistemologis
yang muncul kemudian adalah bagaimana dalam mengkaji Islam dalam berbagai
merumuskan epistemologi studi Islam. aspeknya dalam payung wacana keilmuan.
★ Untuk menjawabnya, hal pertama yang harus
ditelaah adalah bahwa antara epistemologi Islam
dan epistemologi studi Islam terdapat perbedaan
yang cukup signifikan.
Epistemologi islam dan epistemologi studi islam

★ Pada sisi lain, pengkajian epistemologi studi ★ Setelah mengetahui dimensi eksternal dan
Islam bisa saja ditelusuri dari pola scientific internal bangunan pemikiran tersebut,
paradigm yang ada di belakangnya. persoalan selanjutnya adalah merumuskan
★ Maka langkah awal perumusan epistemologi bentuk-bentuk rumusan apa saja yang ada
studi Islam adalah upaya untuk menemukan selama ini.
kesadaran atas realitas tersebut. ★ Pemahaman tersebut penting untuk sampai
★ Penelusuran dua wilayah tersebut secara pada suatu kesimpulan yang dimaksud.
teoritis dapat memunculkan konflik antara
epistemologi dan sosiologi pengetahuan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai