Anda di halaman 1dari 9

Informasi Tentang

Batubara Di
Indonesia
By :
Rika Fatikasari
Batubara
Batu bara adalah sumber energi fosil yang
banyak digunakan sebagai sumber energi
utama di seluruh dunia. Cadangan batu
bara di seluruh dunia mengalami fluktuasi
seiring dengan permintaan dan pasokan
global, serta faktor-faktor lain seperti
politik dan regulasi.
Berdasarkan data terakhir dari Badan Geologi
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
(ESDM), cadangan batubara Indonesia mencapai 26,2
miliar ton. Dengan produksi batubara sebesar 461 juta
ton tahun lalu, maka umur cadangan batubara masih 56
tahun apabila diasumsikan tidak ada temuan cadangan
baru.

Kalimantan tercatat sebagai wilayah yang menyimpan


cadangan batubara terbesar, yaitu 14,9 miliar ton,
disusul oleh Sumatera (11,2 miliar), dan Sulawesi (0,12
juta). Di wilayah Kalimantan, cadangan terbesar berada
di wilayah Kalimantan Timur sebesar 7,5 miliar ton,
Kalimantan Selatan sebesar 4,2 miliar ton dan
Kalimantan Tengah 2,1 miliar ton. Sementara, Sumatera
Selatan menjadi daerah yang memiliki cadangan
terbesar di wilayah Sumatera dengan cadangan 8,9
miliar ton, disusul Jambi sebesar 1,1 miliar ton.
Cadangan Batubara
Pada tahun 2017, produksi batubara nasional tahun mencapai 461 juta ton. Dari jumlah tersebut, sebanyak 97 juta ton
dimanfaatkan untuk kepentingan dalam negeri (Domestic Market Obligation/DMO). Tren pemanfaatan dalam negeri selalu
meningkat dari tahun ke tahun. Terhitung sejak 2013 hanya 72 juta ton kemudian menjadi 97 juta ton pada 2017 dengan
rincian yaitu 2014 (76 juta ton), 2015 (86 juta ton) dan 2016 (91 juta ton).

Rata-rata pemanfaatan dalam negeri tersebut terbesar diperuntukkan untuk kelistrikan yaitu 83% dan selebihnya untuk
industri semen, pupuk, tekstil pulp, metalurgi, briket dan lainnya sebesar 17%.
Cadangan Batubara

Hingga akhir semester I 2018, Kementerian


Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
mencatat produksi batubara nasional baru
mencapai 163,44 juta ton. Angka ini berarti baru
merealisasi 33,7 persen dari target produksi batu
bara nasional pada tahun ini 485 juta ton.
Pencapaian produksi batu bara nasional di Pada 2019, cadangan batu bara kembali turun
semester I 2018 tumbuh 18 persen dibandingkan 5,73% menjadi 37,6 miliar ton. Cadangan batu
periode yang sama tahun lalu 139 juta ton. bara Indonesia tumbuh kembali sebesar 3,19%
menjadi 38,81 miliar ton pada 2020
Pada 2021, batubara ditargetkan mencapai produksi
sebesar 625 juta ton. Dari jumlah tersebut, kebutuhan
batu bara dalam negeri atau domestic market
obligation (DMO) ditargetkan dapat mencapai 137,5
juta ton. Adapun pada tahun 2020 sendiri, realisasi
produksi batubara Indonesia berada di angka 558 juta
ton. Sekitar 134 juta ton dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Berdasarakan data Minerba One Data Indonesia


(MODI), per 26 Juli 2021, realisasi produksi batubara
Indonesia sebesar 328,75 juta ton dengan rincian 96,81
juta ton (realisasi domestik), 161,99 juta ton (realisasi
ekspor), dan 52,22 juta ton untuk DMO. "Saat ini 80
persen batubara untuk pembangkit listrik," ungkap
Ridwan.
Secara detail, data rencana kebutuhan batu bara dari
Kementerian ESDM, kebutuhan batu bara tahun 2022
adalah sebesar 188,9 juta ton. Sementara untuk tahun 2023
sebesar 195,9 juta ton, 2024 tembus di angka 209,9 juta
ton, dan 2025 sebesar 197,9 juta ton.
Perubahan
Energi PLTA
Proseskonversi energi pada PLTU berlangs
ung melalui 3 tahapan, yaitu:

• Pertama, energi kimia dalam bahan


bakar diubah
menjadi energi panas dalam bentuk uap
bertekanan dan temperatur tinggi.
• Kedua, energi panas (uap) diubah
menjadi energi mekanik dalam bentuk
putaran.
• Ketiga, energi mekanik diubah
menjadi energi listrik.

Anda mungkin juga menyukai