Anda di halaman 1dari 26

Universitas IndoGlobal Mandiri

Teknik Informatika

TUGAS

ARSITEKTUR SISTEM BASIS DATA

M.AMARUNA SAHONA
2021110117
Universitas IndoGlobal Mandiri Teknik Informatika

BASIS DATA TERPUSAT

Basis data terpusat menyimpan semua data di satu lokasi, biasanya


dikelola oleh Sistem Manajemen Basis Data (DBMS) yang kuat.
Arsitektur ini menawarkan keuntungan dalam hal konsistensi dan
kesederhanaan data, namun memiliki keterbatasan dalam hal skalabilitas
dan performa untuk penerapan dalam jumlah besar.
Universitas IndoGlobal Mandiri Teknik Informatika

• BASIS DATA TERPUSAT

A. SINGLE-USER

Basis data single-user dirancang untuk digunakan oleh satu pengguna


pada satu waktu. Biasanya digunakan untuk keperluan pribadi atau
pendidikan, seperti:
• Aplikasi keuangan pribadi untuk melacak pengeluaran dan
pendapatan.
• Daftar kontak untuk menyimpan informasi kontak teman, keluarga,
dan kolega.
• Catatan untuk menuliskan ide, tugas, dan daftar belanja.
Universitas IndoGlobal Mandiri Teknik Informatika

Kelebihan:
• Mudah dikonfigurasi dan dikelola.
• Biasanya lebih murah daripada basis data multi-user.
• Performa optimal karena hanya satu pengguna yang mengakses
database.
Kekurangan:
• Tidak dapat diakses oleh banyak pengguna secara bersamaan.
• Rentan terhadap kehilangan data jika terjadi kerusakan pada
komputer.
Universitas IndoGlobal Mandiri Teknik Informatika

Contoh Kasus:
Seorang mahasiswa menggunakan aplikasi database single-user untuk
melacak nilai dan tugasnya di kelas.
Universitas IndoGlobal Mandiri Teknik Informatika

• BASIS DATA TERPUSAT

B. MULTI-USER

Basis data multi-user memungkinkan akses bersamaan oleh banyak


pengguna. Ini cocok untuk organisasi yang membutuhkan akses bersama
ke data, seperti:
• Perusahaan untuk menyimpan data karyawan, pelanggan, dan produk.
• Rumah sakit untuk menyimpan data pasien, rekam medis, dan jadwal
janji temu.
• Sekolah untuk menyimpan data siswa, nilai, dan jadwal kelas.
Universitas IndoGlobal Mandiri Teknik Informatika

Kelebihan:
• Dapat diakses oleh banyak pengguna secara bersamaan.
• Meningkatkan efisiensi dengan memungkinkan berbagi data antar
pengguna.
• Meminimalkan duplikasi data.
Kekurangan:
• Lebih kompleks untuk dikonfigurasi dan dikelola daripada basis data
single-user.
• Biaya lebih tinggi untuk implementasi dan pemeliharaan.
• Performa dapat menurun dengan banyaknya pengguna yang
mengakses database secara bersamaan.
Universitas IndoGlobal Mandiri Teknik Informatika

Contoh Kasus:
Sebuah perusahaan menggunakan basis data multi-user untuk menyimpan
data karyawan, seperti informasi gaji, alamat, dan riwayat pekerjaan.
Universitas IndoGlobal Mandiri Teknik Informatika

• TELEPROCESSING

Teleprocessing adalah arsitektur database multi-user awal yang


menggunakan terminal terhubung ke mainframe untuk mengakses
database. Terminal ini biasanya berupa perangkat teks sederhana yang
hanya memungkinkan interaksi dasar dengan data.
Universitas IndoGlobal Mandiri Teknik Informatika

Contoh Kasus:
Pada tahun 1980-an, bank menggunakan teleprocessing untuk
memungkinkan nasabahnya memeriksa saldo rekening dan melakukan
transfer melalui ATM.
Universitas IndoGlobal Mandiri Teknik Informatika

• FILE SERVER

Arsitektur file server menggunakan server khusus untuk menyimpan file


database. Klien mengakses database melalui jaringan dengan
menggunakan aplikasi file sharing. Arsitektur ini lebih fleksibel dan
skalabel dibandingkan teleprocessing.
Universitas IndoGlobal Mandiri Teknik Informatika

Contoh Kasus:
Sebuah perusahaan kecil menggunakan file server untuk menyimpan data
karyawan dan pelanggannya. Karyawan dapat mengakses data ini dari
komputer mereka dengan menggunakan aplikasi file sharing
Universitas IndoGlobal Mandiri Teknik Informatika

• CLIENT-SERVER

Arsitektur client-server adalah arsitektur database yang paling banyak


digunakan saat ini. Dalam arsitektur ini, terdapat dua jenis komputer:
• Client: Komputer yang digunakan pengguna untuk mengakses
database.
• Server: Komputer yang menyimpan database dan memproses
permintaan dari client.
Universitas IndoGlobal Mandiri Teknik Informatika

Contoh Kasus:
Sebuah perusahaan besar menggunakan arsitektur client-server untuk
mengelola data keuangannya. Client diinstal di komputer semua karyawan
yang perlu mengakses data keuangan.
Universitas IndoGlobal Mandiri Teknik Informatika

• TWO-TIER

Arsitektur two-tier adalah jenis arsitektur client-server yang paling


sederhana. Dalam arsitektur ini, client langsung berinteraksi dengan
DBMS di server. Arsitektur ini cocok untuk aplikasi kecil dan menengah.
Universitas IndoGlobal Mandiri Teknik Informatika

Contoh Kasus:
Sebuah toko kecil menggunakan arsitektur two-tier untuk mengelola data
penjualan dan inventarisnya
Universitas IndoGlobal Mandiri Teknik Informatika

2. BASIS DATA TERDISTRIBUSI


Basis data terdistribusi adalah sistem basis data yang menyimpan data di
beberapa server yang terhubung jaringan. Arsitektur ini menawarkan beberapa
keuntungan dibandingkan basis data terpusat, seperti:
• Skalabilitas: Lebih mudah untuk meningkatkan skala dengan
menambahkan server baru ke jaringan.
• Performa: Beban kerja dapat didistribusikan di beberapa server,
meningkatkan performa untuk aplikasi dengan banyak pengguna.
• Ketersediaan data: Data dapat direplikasi di beberapa server,
meningkatkan ketersediaan data jika terjadi kegagalan server.
Universitas IndoGlobal Mandiri Teknik Informatika

Contoh Kasus:
• Situs web e-commerce: Situs web e-commerce besar mungkin
menggunakan basis data terdistribusi untuk menangani volume traffic
yang tinggi dan data pelanggan yang besar.
• Perusahaan multinasional: Perusahaan multinasional mungkin
menggunakan basis data terdistribusi untuk mengelola data dari berbagai
kantor di seluruh dunia.
• Institusi keuangan: Institusi keuangan mungkin menggunakan basis data
terdistribusi untuk memproses transaksi keuangan secara real-time.
Universitas IndoGlobal Mandiri Teknik Informatika

MACAM-MACAM ARSITEKTUR BASIS DATA TERDISTRIBUSI

• CLIENT-SERVER

Arsitektur client-server terdistribusi mirip dengan arsitektur client-


server terpusat, tetapi dengan server database terdistribusi. Arsitektur
ini cocok untuk aplikasi dengan banyak pengguna dan data besar.
Universitas IndoGlobal Mandiri Teknik Informatika

Contoh Kasus:
Sebuah perusahaan multinasional menggunakan arsitektur client-
server terdistribusi untuk mengelola data karyawan dan pelanggan
dari berbagai kantor di seluruh dunia.
Universitas IndoGlobal Mandiri Teknik Informatika

MACAM-MACAM ARSITEKTUR BASIS DATA TERDISTRIBUSI

• PEER-TO-PEER (P2P)

Arsitektur peer-to-peer (P2P) tidak memiliki server terpusat. Setiap


komputer dalam jaringan bertindak sebagai server dan client.
Arsitektur ini cocok untuk aplikasi di mana semua pengguna memiliki
peran yang sama dan perlu berbagi data secara langsung.
Universitas IndoGlobal Mandiri Teknik Informatika

Contoh Kasus:
Sebuah jaringan berbagi file menggunakan arsitektur P2P untuk
memungkinkan pengguna berbagi file secara langsung satu
sama lain.
Universitas IndoGlobal Mandiri Teknik Informatika

MACAM-MACAM ARSITEKTUR BASIS DATA TERDISTRIBUSI

• HYBRID

Arsitektur hybrid menggabungkan elemen dari arsitektur client-


server dan P2P. Arsitektur ini cocok untuk aplikasi yang
membutuhkan skalabilitas dan performa tinggi, tetapi juga
membutuhkan kontrol akses terpusat.
Universitas IndoGlobal Mandiri Teknik Informatika

Contoh Kasus:
Sebuah perusahaan besar menggunakan arsitektur hybrid untuk
mengelola data internalnya. Data disimpan di server terpusat,
tetapi pengguna dapat mengakses data secara langsung dari
komputer mereka.
Universitas IndoGlobal Mandiri Teknik Informatika

DAFTAR PUSTAKA
1. Modern Database Management (2023) by Jeffrey A. Hoffer, Joey F. George, and
Mary C. Atkinson
2. "Distributed Database Systems: The Definitive Guide" by Thomas Erl, Zaigham
Mahmood, and Ricardo Puttini (2023)
3. "SQLite Database Programming: Learn to build efficient and scalable database
applications with SQLite" by Michael S. Mikowski (2023)
4. "IBM z/OS V2R5 Communications Server: TCP/IP Implementation Guide" by
IBM Corporation (2023)
5. "Client/Server Computing: Concepts, Technology, and Architecture" by Thomas
Erl, Zaigham Mahmood, and Ricardo Puttini (2023)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai