Anda di halaman 1dari 57

Hubungan Perilaku Personal Hygiene

dan Kepadatan Hunian Terhadap


Penyakit Pitiriasis Versikolor di
Pondok Pesantren Qodratullah Langkan
Kabupaten Banyuasin
Nama : Muhamad Renaldi
Fahlevi
NIM : 702015066
BAB 1 PENDAHULUAN
Latar Belakang Prevalensi Pitiriasis Versikolor di Beberapa Wilayah

2-8%
50% ?

Dunia Amerika Indonesia


Serikat

Prevalensi Pitiriasis Versikolor di dunia pada daerah tropis diperkirakan 50% dan di
daerah dingin 1,1%. Prevalensi Pitiriasis versikolor di RSUD Tangerang 2011 yaitu 19,7%
dan di Palembang 29,5%.
Rumusan Masalah

Apakah terdapat hubungan antara perilaku personal


hygiene dan kepadatan hunian terhadap penyakit
pitiriasis versikolor pada santri di Pondok Pesantren
Qodratullah Langkan Kabupaten Banyuasin ?
Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan perilaku personal hygiene dan


kepadatan hunian terhadap penyakit pitiriasis versikolor.
Tujuan Khusus

1 2 3 4
Untuk mengetahui
Untuk mengetahui
hubungan antara
Untuk mengetahui hubungan antara
Untuk mengetahui kepadatan hunian
angka kejadian personal hygiene
distribusi dan pitiriasis
pitiriasis versikolor dan pitiriasis
responden versikolor pada
pada santri di versikolor pada
tentang personal santri di Pondok
Pondok Pesantren santri di Pondok
hygiene, Pesantren
Qodratullah Langkan Pesantren
kepadatan hunian Qodratullah
Kabupaten Qodratullah
dan pitiriasis Langkan
Banyuasin. Langkan
versikolor. Kabupaten
Kabupaten
Banyuasin
Banyuasin.
Manfaat

Menambah khasanah ilmu pengetahuan


Manfaat
tentang personal hygiene dan kepadatan
Teoritis
hunian terhadap penyakit pitiriasis versikolor.

Masukan bagi instansi kesehatan /


Puskesmas dalam meningkatkan
Manfaat
pengendalian penyakit pitiriasis versikolor
Praktis
pada santri di Pondok Pesantren Qodratullah
Langkan Kabupaten Banyuasin.
Keaslian Penelitian
Tabel 1.5 Keaslian Penelitian

Nama Judul Penelitian Desain Penelitian Hasil


Ahmad Mustofa Prevalensi dan Metode Analitik Angka kejadian pitiriasis versikolor pada Polantas
2014 Faktor Risiko Observasional di Kota Semarang yaitu 17,5%, dan terdapat
Terjadinya dengan hubungan antara higiene perorangan dengan
Pitiriasis pendekatan cross terjadinya pitiriasis versikolor dengan nilai p
Versikolor pada sectional. sebesar 0,03 (p<0,05).
Polisi Lalu Lintas
Kota Semarang.
Keaslian Penelitian
Tabel 1.5 Keaslian Penelitian

Nama Judul Penelitian Desain Penelitian Hasil


Soni Setiya Hubungan Higiene Metode Analitik Hasil uji statistik hubungan antara perilaku personal
Wardana Personal Terhadap Observasional hygiene dengan kejadian tinea versicolor menggunakan
2017 Kejadian Tinea dengan uji chi square didapatkan hasil nilai p sebesar 0,1 (p<0,1)
Versicolor pada pendekatan cross sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
Santri Pria di sectional. antara perilaku personal hygiene dengan kejadian tinea
Pondok Pesantren versicolor.
Darussa’adah Mojo
Agung, Lampung
Tengah.
Keaslian Penelitian
Tabel 1.5 Keaslian Penelitian

Nama Judul Penelitian Desain Penelitian Hasil

Febriyanti Hubungan Tingkat Metode Analitik Hasil uji statistik hubungan antara tingkat kebersihan
2017 Kebersihan Diri Observasional diri dengan kejadian pitiriasis versicolor pada anak-
Dengan Kejadian dengan anak SD di Kecamatan Medan Labuhan menggunakan
Pitiriasis Versikolor pendekatan cross uji chi square didapatkan hasil nilai p sebesar 0,027
pada Anak-anak sectional. (p<0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat
Sekolah Dasar di hubungan yang bermakna antara tingkat kebersihan
Kecamatan Medan diri dengan kejadian pitiriasis versicolor
Labuhan
Keaslian Penelitian
Tabel 1.5 Keaslian Penelitian

Nama Judul Penelitian Desain Penelitian Hasil

Rudi Anandra Angka Kejadian dan Metode Analitik Angka kejadian pitiriasis versikolor pada Santri di
2012 Faktor-faktor yang Observasional dengan Pondok Pesantren Ar-Riyadh Plaju Palembang yaitu
Mempengaruhi Kejadian pendekatan cross 29,5%, dan tidak terdapat hubungan bermakna antara
Pitiriasis Versikolor pada sectional. higiene perorangan dengan terjadinya pitiriasis
Santri di Pondok versikolor dengan nilai p sebesar 0,505 (p>0,05).
Pesantren Ar-Riyadh 13
Ulu Plaju Palembang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan Pustaka

Pitiriasis versikolor Personal hygiene Kepadatan Hunian


Pitiriasis versikolor

Definisi Pitiriasis Versikolor

Infeksi kulit superficial kronik, disebabkan oleh ragigenus Malassezia,


umumnya tidak memberikan gejala subyektif, ditandai oleh area
depigmentasi atau diskolorasi berskuama halus, tersebar diskret atau
konfluen dan terutama terdapat pada badan bagian atas.

(Djuanda, 2016)
Epidemiologi Pitiriasis Versikolor

Dunia 50% di daerah panas dan lembab


1,1% di daerah yang dingin

Amerika Serikat 2-8%

Tangerang 19,7%

Palembang 29,5%
Etiologi Pitiriasis Versikolor
Malassezia spp.

Faktor Risiko Pitiriasis Versikolor

Panas dan kelembaban, personal hygiene yang buruk,


Faktor eksogen kepadatan hunian yang tinggi, penutupan kulit oleh pakaian
atau kosmetik

Malnutrisi, dermatitis seboroik, sindrom cushing, terapi


Faktor endogen imunosupresan, hiperhidrosis dan riwayat keluarga yang
positif, diabetes melitus, pemakaian steroid jangka panjang.
Gejala Klinis Pitiriasis Versikolor

Kolesterol Pigmen Hitam Pigmen Coklat


Gejala klinis

Kandung dan Kandung dan


Lokasi Saluran empedu
Makula berbentuk oval Saluran empedu Berskuama halus saluran empedu hipopigmentasi/hiperpigmentasi
hingga bulat menyatu
dan tidak beraturan
Polimer pigmen Bilirubin tak terkonjugasi, kalsium
Komposisi Kolesterol
bilirubin bilirubinat

Dapat keras dan lembut, besar, Lembut, tidak berkilau, berwarna


Morfologi Keras , berkilau, berwarna hitam
permukan halus coklat

Warna Kuning-coklat Hitam Coklat

Sindrom metabolik, obesitas, usia, jenis kelamin Gangguan hemolysis: sistik fibrosis, sirosis hepatis,
Faktor predisposisis Infeksi, inflamasi, infestation
wanita, sickle cell
Patogenesis Pitiriasis Versikolor

Faktor eksogen

Malassezia spp.
Bentuk miselia Pitiriasis Versikolor
bentuk saprofit

Faktor endogen
Diagnosis Pitiriasis Versikolor

Gambaran klinis
Kolesterol Pigmen Hitam Pigmen Coklat

Diagnosis
Kandung dan Kandung dan
Lokasi Saluran empedu
Pemeriksaan Penunjang
Saluran empedu saluran empedu

Diagnosis Banding
Polimer pigmen Bilirubin tak terkonjugasi, kalsium
1. Pitiriasis
Komposisi alba Kolesterol
bilirubin bilirubinat
2. Eritrasma
3. Vitiligo
4. Dermatitis seboroik
5. Pitiriasis rosea Dapat keras dan lembut, besar, Lembut, tidak berkilau, berwarna
Morfologi Keras , berkilau, berwarna hitam
6. Morbus Hansen permukan halus coklat

Warna Kuning-coklat Hitam Coklat

Sindrom metabolik, obesitas, usia, jenis kelamin Gangguan hemolysis: sistik fibrosis, sirosis hepatis,
Faktor predisposisis Infeksi, inflamasi, infestation
wanita, sickle cell
Tatalaksana Pitiriasis Versikolor

Non Medikamentosa Kolesterol 1. Mengidentifikasi dan menghindari faktor


Pigmen Hitam Pigmen Coklat

predisposisi
Kandung dan
2. Edukasi Kandung dan
Lokasi Saluran empedu
Saluran empedu saluran empedu

Medikamentosa 1. Topikal
Selenium sulfide sampo 1,8% atau losio 2,5% 15-
Komposisi Kolesterol 30 menit/hari. Polimer pigmen Bilirubin tak terkonjugasi, kalsium
bilirubin bilirubinat
2. Sistemik
Ketokonazol 200mg/hari selama 5-10 hari.
3. Rumatan
Selenium sulfide periodis atau obat sistemik
Dapat keras dan lembut, besar, Lembut, tidak berkilau, berwarna
Morfologi
permukan halus ketokonazol
Keras 200mg 1x/bulan
, berkilau, berwarna hitam
coklat

Warna Kuning-coklat Hitam Coklat

Sindrom metabolik, obesitas, usia, jenis kelamin Gangguan hemolysis: sistik fibrosis, sirosis hepatis,
Faktor predisposisis Infeksi, inflamasi, infestation
wanita, sickle cell
Prognosis Pitiriasis Versikolor
Umumnya bonam

Komplikasi Pitiriasis Versikolor


Kolesterol Pigmen Hitam Pigmen Coklat
Malu dan merasa rendah diri serta menarik diri dari pergaulan
Kandung dan Kandung dan
Lokasi Saluran empedu
Saluran empedu saluran empedu

Polimer pigmen Bilirubin tak terkonjugasi, kalsium


Komposisi Kolesterol
bilirubin bilirubinat

Dapat keras dan lembut, besar, Lembut, tidak berkilau, berwarna


Morfologi Keras , berkilau, berwarna hitam
permukan halus coklat

Warna Kuning-coklat Hitam Coklat

Sindrom metabolik, obesitas, usia, jenis kelamin Gangguan hemolysis: sistik fibrosis, sirosis hepatis,
Faktor predisposisis Infeksi, inflamasi, infestation
wanita, sickle cell
Personal hygiene

Definisi
Kolesterol Pigmen Hitam Pigmen Coklat
Cara perawatan diri manusia untuk memelihara kesehatan mereka.
Kandung dan Kandung dan
Lokasi Saluran empedu
Jenis-jenis Personal HygieneSaluran empedu saluran empedu

kebersihan kulit, kebersihan tangan, kaki dan kuku.


Polimer pigmen Bilirubin tak terkonjugasi, kalsium
Komposisi Kolesterol
bilirubin bilirubinat
Cara menjaga personal hygiene
Menjaga kebersihan kulit, kebersihan tangan, kaki dan kuku.

Dapat keras dan lembut, besar, Lembut, tidak berkilau, berwarna


Morfologi Keras , berkilau, berwarna hitam
permukan halus coklat

Warna Kuning-coklat Hitam Coklat

Faktor predisposisis
Sindrom metabolik, obesitas, usia, jenis kelamin Gangguan hemolysis: sistik fibrosis, sirosis hepatis, (Potter, 2009)
Infeksi, inflamasi, infestation
wanita, sickle cell
Faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene
Kolesterol Pigmen Hitam Pigmen Coklat
1. Citra tubuh
2. Praktik sosial
Kandung dan Kandung dan
3. Status
Lokasi sosial ekonomi Saluran empedu saluran empedu
Saluran empedu

4. Pengetahuan
5. Budaya
6. Kebiasaan seseorang
Polimer pigmen Bilirubin tak terkonjugasi, kalsium
7. Kondisi
Komposisi fisik atau psikis Kolesterol
bilirubin bilirubinat

Dampak Personal Hygiene terhadap kejadian pitiriasis versikolor


1. Dampak fisik
2. Dampak
Morfologi psikososial Dapat keras dan lembut, besar,
Keras , berkilau, berwarna hitam
Lembut, tidak berkilau, berwarna
permukan halus coklat

Warna Kuning-coklat Hitam Coklat

Sindrom metabolik, obesitas, usia, jenis kelamin Gangguan hemolysis: sistik fibrosis, sirosis hepatis,
Faktor predisposisis Infeksi, inflamasi, infestation
wanita, sickle cell

(Depkes, 2000)
Hubungan Personal Hygiene Terhadap Kejadian Pitiriasis Versikolor

Fabe 2012 Mustofa 2014


Kolesterol Pigmen Hitam Pigmen Coklat

Kandung dan Kandung dan


Lokasi Saluran empedu
Saluran empedu saluran empedu

Tidak terdapat
Terdapat hubungan
hubungan Polimer pigmen Bilirubin tak terkonjugasi, kalsium
Komposisi Kolesterol
bilirubin bilirubinat

Dapat keras dan lembut, besar, Lembut, tidak berkilau, berwarna


Morfologi Keras , berkilau, berwarna hitam
permukan halus coklat

Warna Kuning-coklat Hitam Coklat

Sindrom metabolik, obesitas, usia, jenis kelamin Gangguan hemolysis: sistik fibrosis, sirosis hepatis,
Faktor predisposisis Infeksi, inflamasi, infestation
wanita, sickle cell
Kepadatan hunian

Untuk perumahan sederhana, minimum 8 m2/orang. Kamar tidur sebaiknya tidak


dihuni > 2 orang, kecuali suami istri dan anak dibawah dua tahun.
Kolesterol Pigmen Hitam Pigmen Coklat

Kandung dan Kandung dan


Lokasi Saluran empedu
Saluran empedu saluran empedu

Polimer pigmen Bilirubin tak terkonjugasi, kalsium


Komposisi Kolesterol
bilirubin bilirubinat

Dapat keras dan lembut, besar, Lembut, tidak berkilau, berwarna


Morfologi Keras , berkilau, berwarna hitam
permukan halus coklat

Warna Kuning-coklat Hitam Coklat

Sindrom metabolik, obesitas, usia, jenis kelamin Gangguan hemolysis: sistik fibrosis, sirosis hepatis,
Faktor predisposisis Infeksi, inflamasi, infestation
wanita, sickle cell
Kerangka Teori
P. Ovale / P. Orbiculare (flora
normal dikulit
Faktor eksogen
Faktor endogen :
- Genetika
- Hiperhidrosis
- Malnutrisi Suhu tinggi Kelembaban personal Kepadatan
- Imunodefisiensi udara hygiene hunian
- Sindrom Cushing
- Diabetes Mellitus
- Pemakaian antibiotik dan
steroid jangka panjang

Berubah menjadi patogen


(M. Furfur)
Keterangan:
: Variabel yang tidak diteliti
pitiriasis versikolor
: Variabel yang diteliti
Hipotesis

1. Terdapat hubungan antara personal hygiene dan pitiriasis versikolor


Kolesterol Pigmen Hitam Pigmen Coklat

2. Terdapat hubungan antara kepadatan hunian dan pitiriasis versikolor


Kandung dan Kandung dan
Lokasi Saluran empedu
Saluran empedu saluran empedu

Polimer pigmen Bilirubin tak terkonjugasi, kalsium


Komposisi Kolesterol
bilirubin bilirubinat

Dapat keras dan lembut, besar, Lembut, tidak berkilau, berwarna


Morfologi Keras , berkilau, berwarna hitam
permukan halus coklat

Warna Kuning-coklat Hitam Coklat

Sindrom metabolik, obesitas, usia, jenis kelamin Gangguan hemolysis: sistik fibrosis, sirosis hepatis,
Faktor predisposisis Infeksi, inflamasi, infestation
wanita, sickle cell
BAB III METODOLOGI
PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Jenis Penelitian : Waktu : Tempat :


Analitik Observasional 25 November 2018 Pondok Pesantren
Qodratullah
Langkan Kabupaten
Desain /rancangan
Banyuasin
penelitian:
studi potong lintang
(Cross Sectional).
Proportional
Stratified Random
Sampling
Populasi studi:
Sampel =
seluruh santri yang Sampel :
Mengundi nomor
tinggal di Pondok Sampel dalam
santri tiap kamar
Pesantren penelitian ini
Populasi terjangkau : adalah sebagian
seluruh santri yang dari anggota
tinggal di Pondok populasi yang
Pesantren Qodratullah telah memenuhi
Langkan Kabupaten kriteria inklusi yaitu
Banyuasin 2018 sebanyak 88 orang
sampel
Kriteria Inklusi dan Ekslusi

Kriteria Inklusi : Kriteria Eksklusi :


1. Santri yang bersedia dilakukan
1. Tidak hadir saat wawancara
pemeriksaan
2. Malnutrisi
2. Santri yang mengalami penyakit
3. Menggunakan antibiotik dan
kulit
steroid jangka panjang
3. Santri laki-laki
Variabel Penelitian

Variabel Independen :
Variabel Dependen :
Personal hygiene dan kepadatan
Pitiriasis Versikolor
hunian
Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional


No Nama Variabel Definisi Operasional Alat Cara Hasil Ukur Skala
Ukur Ukur
1. Personal Menjaga kebersihan Menggunakan kuisioner Observasi 1. Dikategorikan Nominal
hygiene diri seperti memelihara dengan 3 pilihan jawaban : bersih jika ≥ 75%
dan melindungi -Jawaban “A” diberi skor 1 (nilai skor ≥ 27)
kebersihan seluruh -Jawaban “B” diberi skor 2 2. Dikategorikan
tubuh seperti menjaga -Jawaban “C” diberi skor 3 kurang jika ≤
kebersihan kulit, 75% (nilai skor ≤
pakaian, handuk, 27)
tangan dan kuku.
Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional

No Nama Definisi Operasional Alat Cara Hasil Ukur Skala


Variabel Ukur Ukur

2. Kepadatan Perbandingan antara luas Melakukan Lembar 1.Padat, jika ≤ Nominal


Hunian lantai rumah dengan jumlah pengukuran dengan Observasi 8m2/orang.
anggota keluarga dalam menggunakan 2. Tidak padat, jika ≥
satu rumah tinggal minimal meteran 8m2/orang.
8 m2/orang. (Lubis, 1989).
Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional


No Nama Definisi Operasional Alat Cara Hasil Ukur Skala
Variabel Ukur Ukur
3. Pitiriasis Lesi berupa makula berbatas Observasi Lembar 1. Positif Pitiriasis Versikolor Nominal
Versikolor tegas, dapat hipopigmentasi, (pemeriksaan observasi jika ditemukan
hiperpigmentasi dan kadang klinis) hipopigmentasi/hiperpigmenta
eritematosa, terdiri atas si dan tidak mati rasa
berbagai ukuran, berskuama 2. Negatif Pitiriasis Versikolor
halus (pitiriasiformis) dan jika tidak ditemukan
tidak terdapat mati rasa pada hipopigmentasi/hiperpigmenta
kulit dibagian lesi tersebut. si/terdapat mati rasa pada lesi
tersebut.
Cara Pengumpulan
Data Data Primer

Observasi dan Pemeriksaan


Kuisioner Alat Ukur
Wawancara Klinis

Data Sekunder :
Data dari Kantor Administrasi dan Humas Pondok
Pesantren Qodratullah Langkan Kabupaten
Banyuasin
Prosedur Kerja Meminta izin untuk melakukan penelitian

Menjelaskan tujuan dan prosedur pada para


santri
Meminta sampel mengisi lembar persetujuan
dan informed consent

Pemeriksaan klinis dan diagnosis oleh dokter

Wawancara mengenai faktor-faktor risiko lain

Pengamatan dan pencatatan kondisi fisik


lingkungan
Pengukuran ruang kamar santri secara
langsung
Menutup kegiatan penelitian di Pondok
Pesantren Qodratullah
Cara Pengolahan
dan Analisis Data

Cara Editing Coding Processing Cleaning Tabulating


Pengolahan

Analisa Data Univariat Analisa Data Bivariat


Analisis Data
Menentukan distribusi Mengetahui hubungan
frekuensi variabel variabel dependent dan
dependen dan independen dengan uji chi
independen square
Alur Penelitian

Seluruh santri yang tinggal di


Pondok Pesantren Qodratullah Pengumpulan Pengolahan
Sampel
Langkan Kabupaten Banyuasin data data

Kriteria
Inklusi Analisis data

Kesimpulan Pembahasan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian

Deskripsi Lokasi Hasil Analisis


Hasil Analisis Bivariat
Penelitian Univariat
Deskripsi Lokasi
Penelitian

Letak Siswa Asrama Kondisi Kamar Tidur Kondisi Fasilitas Lain

Memiliki ukuran dan


Desa Langkan, 9 asrama Kamar mandi dan
537 siswa di bentuk yang sama
Kabupaten putra di dapur terlihat
tingkat MTs dan terlihat kurang
Banyuasin, tingkat MTs kurang bersih dan
bersih
Provinsi Sumatera terdapat sebuah
Selatan. kolam sebagai
sumber air untuk
mandi yang
terlihat agak
keruh.
Hasil Penelitian
Univariat

Distribusi Frekuensi Subjek Berdasarkan Usia

Usia (tahun) Pitiriasis Versikolor Persentase (%)


Positif Negatif
11 1 2 3,4
12 21 5 29,5
13 11 13 27,3
14 18 9 30,7
15 5 2 8
16 1 0 1,1
Total 88 100
Hasil Penelitian
Univariat

Distribusi Frekuensi Subjek Berdasarkan Asrama

Asrama Frekuensi (n) Persentase (%)


Ba’alawi 20 22,7
As-Saqof 14 15,9
Umar bin Khattab 14 15,9
Al-Junaid 9 10,2
A-Habsyi 7 8
Abu Bakar As-Shidiq 2 2,3
Ustman bin Affan 4 4,5
Ali bin Abi Thalib 8 9,1
Hafidz 10 11,4
Total 88 100
Hasil Penelitian
Univariat

Distribusi Subjek Berdasarkan Tingkat Perilaku Personal Hygiene

Tingkat Personal Hygiene Frekuensi (n) Persentase (%)


Kurang 49 55,7
Baik 39 44,3
Total 88 100
Hasil Penelitian
Univariat

Distribusi Subjek Bedasarkan Kepadatan Hunian

Kepadatan Hunian Frekuensi (n) Persentase (%)


Padat 88 100
Tidak Padat 0 0
Total 88 100
Hasil Penelitian
Univariat

Distribusi Subjek Berdasarkan Kejadian Pitiriasis Versikolor

Pitiriasis Versikolor Frekuensi (n) Persentase (%)


Ya 57 64,8
Tidak 31 35,2
Total 88 100
Hasil Penelitian
Bivariat

Hubungan Personal Hygiene dan Pitiriasis Versikolor

Personal Pitiriasis Versikolor Odds Ratio


Total Nilai p
Hygiene Positif Negatif (95% CI)
Kurang 41 (83,7%) 8 (16,3%) 49 (100%) 7,367 0,0005
Baik 16 (41%) 23 (59%) 39 (100%) (2,736-19,836)
Total 57 (64,8%) 31 (35,2%) 88 (100%)
Hasil Penelitian
Bivariat

Hubungan Kepadatan Hunian dan Pitiriasis Versikolor

Pitiriasis Versikolor
Kepadatan Hunian Total
Ya Tidak
Padat 57 (64,8%) 31 (35,2%) 88 (100%)
Tidak Padat - - -
Total 57 (64,8%) 31 (35,2%) 88 (100%)
Pembahasan

Kejadian Pitiriasis Hubungan Perilaku Personal Hygiene Hubungan Kepadatan Hunian


Versikolor dan Pitiriasis Versikolor dan Pitiriasis Versikolor
Kejadian Pitiriasis
Versikolor

Sebanyak 57 (64,77%) subjek positif mengalami Pitiriasis Versikolor. Usia paling banyak adalah 12 tahun. Hasil
penelitian ini sesuai dengan teori dari Guyton (2014) yaitu pada usia 12-20 tahun kelenjar sebassea lebih aktif dan
penyakit ini jarang ditemukan pada usia < 1 tahun dan > 65 tahun.

Hubungan Perilaku Personal


Hygiene dan Pitiriasis Versikolor

Didapatkan hubungan yang bermakna antara perilaku Personal Hygiene dengan terjadinya Pitiriasis Versikolor,
dengan nilai p = 0,0005 yang menunjukkan bahwa Personal Hygiene merupakan salah satu faktor terjadinya
Pitiriasis Versikolor. Hal ini sesuai dengan teori dari Djuanda (2016) yang menyatakan bahwa Personal Hygiene
yang buruk dapat memudahkan terjadinya penyakit kulit akibat jamur seperti Pitiriasis Versikolor karena kulit yang
tidak bersih dapat menjadi tempat bagi bakteri dan juga jamur untuk berkembang biak dan menyebabkan penyakit
kulit.
Hubungan Kepadatan Hunian dan
Pitiriasis Versikolor

Didapatkan bahwa kepadatan hunian tidak dapat dinilai apakah dapat menjadi faktor risiko terjadinya Pitiriasis
Versikolor karena hanya didapatkan hasil dari kepadatan hunian satu kategori saja yaitu padat. Namun jika dilihat
dari distribusi frekuensi, 64,8% subjek menderita Pitiriasis Versikolor dengan kepadatan hunian sebanyak 57
(64,8%). Menurut Hidayati (2009).kepadatan hunian yang tinggi dapat memudahkan penularan pada pitiriasis
versikolor baik secara langsung maupun tidak.
Keterbatasan
Penelitian

Diagnosis tidak didukung oleh


pemeriksaan penunjang

Terdapat kemungkinan
responden yang kurang terbuka

Tidak dilakukan observasi pada


aspek perilaku personal hygiene
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan

Didapatkan personal hygiene kurang = 49


(55,7%), kepadatan hunian = 88 (100%), pitiriasis
versikolor 57 (64,8%).

Angka kejadian pitiriasis versikolor sebesar 64,8%.

Terdapat hubungan bermakna antara perilaku


personal hygiene dan kejadian Pitiriasis Versikolor

Tidak dapat diketahui hubungan antara


kepadatan hunian dan kejadian pitiriasis versikolor
Saran

Disarankan agar diadakan edukasi secara periodik


Bagi Pihak
Pengelola
Disarankan kepada pihak pengelola untuk
mengurangi kepadatan hunian

Untuk Penelitian Disarankan untuk meneliti variabel lain yang belum


Selanjutnya diteliti dan desain penelitian yang lain
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai