PROFESIONAL
Memberi bayi baru lahir apa pun selain ASI berpotensi menunda kontak
pertama mereka dengan ibunya dan mempersulit proses pemberian ASI. Namun
terlepas dari semua manfaat yang ada, kurang dari 1 dari 2 (48 %) bayi usia 0–5
bulan di seluruh dunia mendapatkan ASI eksklusif.
Khusus
• Menerapkan standar operasional prosedur edukasi laktasi pada kunjungan
antenatal care (ANC) dan deteksi dini masalah menyusui di Rumah Sakit
Universitas Indonesia
• Mengembangkan standar operasional prosedur edukasi laktasi pada kunjungan
antenatal care (ANC) dan deteksi dini masalah menyusui di Rumah Sakit
Universitas Indonesia
Manfaat
1) Meningkatkan kesadaran
dan pengetahun bagi ibu Sebagai indicator keberhasilan
hamil & menyusui tentang ASI pendidik institusi dalam
Eksklusif memberikan pembelajaran
Mengembangkan Standar
kepada mahasiswi baik berupa
2) Meningkatkan dukungan Operasional Prosedur yang
pengetahuan ataupun
keluarga dalam pemberian ASI tepat terkait edukasi laktasi
keterampilan. Sehingga
Eksklusif dan deteksi dini masalah
menghasilkan lulusan yang
menyusui
3) Memberikan informasi professional dan kompeten
terkait dampak yang dapat dalam memberikan pelayanan
dialami bayi jika tidak kesehatan.
mendapatkan ASI Ekslusif
Tinjauan Pustaka
• Ibu mengatakan tidak ada keluhan apa pun saat ini. Namun, mulai merasa
Keluhan khawatir karena sudah mendekati bulan persalinannya. Terutama perihal
menyusui karena merasa payudaranya tidak ada putting
• Ibu mengatakan ini adalah kehamilan pertamanya dan tidak pernah
Riwayat Kehamilan Ini keguguran sebelumnya.
• HPHT : 07 Agustus 2023, Taksiran Persalinan tanggal 14 Mei 2024.
• baik, kesadaran Compos Mentis • Tekanan darah : 120/ 70 mmHg • Berat Badan : 56 Kg
• Nadi : 73 kali / menit • Tinggi : 156 cm
• Pernapasan : 18 kali / menit
• Suhu : 36,7 C
Ny. A usia 27 tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 30 Minggu dengan masalah menyusui masa antenatal
PENATALAKSANAAN
Hal ini sesuai dengan teori yang Hal ini sesuai dengan teori yang
Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa SOP teknis adalah menyatakan bahwa pada tahan
disampaikan dalam Permenpan No. 35 prosedur standar yang sangat persiapan penyususan SOP, Dokumen
Tahun 2012 tentang Pedoman terperinci (detail) tentang kegiatan SOP sebaiknya disusun oleh tim
Penyusanan Standar Operasional yang dilakukan oleh satu pelaksana Penyusun SOP yang memiliki
Prosedur Administrasi Pemerintah, (pegawai) atau satu jabatan. Setiap pengetahuan dan pengalaman dalam
yakni : prosedur diuraikan dengan sangat teliti bidangnya yang terdiri atas: a.) Penulis
“Standar Operasional Prosedur adalah sehingga tidak ada kemungkinan- SOP, b.) Pelaksana di lapangan. c.)
serangkaian instruksi tertulis yang kemungkinan variasi lain. Pengawas, d.) Atasan pengawas.
dibakukan mengenai berbagai proses
penyelenggaraan aktivitas organisasi,
Namun, dalam SOP belum menyebutkan terkait Namun, dalam penyusunan SOP masih ada kekurangan
bagaimana dan kapan harus tenaga dokter yang dapat memberikan dimana pelaksana di lapangan belum diikut sertakan.
dilakukan, dimana dan oleh siapa edukasi. Tenaga dokter dapat disebutkan Pelaksana dapat diikutsertakan dalam memberikan
dilakukan.” dalam SOP agar penanggung jawab pemberi masukan dalam penyusunan SOP agar sesuai dengan
kondisi lapangan sehingga lebih efesien dan efektif.
edukasi dapat lebih terinci.
Pembahasan
Keempat Kelima Keenam Ketujuh
SOP telah tertulis uraian prosedur dan Pada penerapan SOP para pelaksana di lapangan Dalam SOP menyebutkan bahwa dalam SOPterdapat point tentang “jika
alur kerja yang tergambarkan dalam belum banyak yang mengetahui terkait SOP pemberian edukasi mulai diberikan proses menyusui yang telah dimulai,
diagram alur atau flow chart. tersebut dalam pelayanan. Serta, peran apa pada ibu hamil yang usia kehamilannya maka akan dilakukan evaluasi dan
yang harus mereka jalankan dalam
24 minggu. follow up oleh pihak RS”.
pelaksanaannya. Salinan SOP juga tidak tersedia
kemudahan aksesnya.
Hal ini sesuai dengan teori yang
menyatakan bahwa untuk memahami
prosedur yang dibutuhkan dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan,
Hal ini tidak sejalan dengan teori yang menyatakan Hal ini tidak sejalan dengan waktu Point ini tidak sesuai dengan definisi
bahwa pada penerapan sebuah SOP harus dapat
perlu diuraikan setiap langkah konseling laktasi yang atau pengertian yang disebutkan
memastikan bahwa :
pengerjaan secara rinci. Bila suatu direkomendasikan oleh WHO, yakni dalam SOP, bahwa SOP Edukasi
a.) Setiap pelaksana mengetahui SOP yang baru pada :
langkah mempunyai beberapa atau yang diubah dan mengetahui alasan Laktasi Kunjungan Antenatal Care
pilihan, maka pilihan kondisi harus perubahannya.
a.) Usia kehamilan 28 minggu, dan Deteksi Dini Masalah Menyusui
diuraikan dengan jelas. Bila uraian b.) Usia Kehamilan 30 Minggu, merupakan pemberian edukasi mulai
b.) Salinan SOP disebarluaskan sesuai kebutuhan
prosedur sudah lengkap, maka c.) Pada saat proses IMD, diberikan pada ibu hamil yang usia
dan siap diakses oleh semua calon pengguna
uraian tersebut dapat dengan mudah d.) Setelah Persalinan, kehamilannya 24 minggu hingga
c.) setiap pelaksana mengetahui perannya dalam e.) Usia bayi 7 hari,
dituangkan ke dalam diagram alir SOP dan dapat menggunakan semua pengetahuan menjelang persalinannya.
(flow chart). dan kemampuan yang dimiliki untuk menerapkan
f.) Usia bayi 14 hari,
SOP secara aman dan efektif (termasuk g.) Usia bayi 40 hari.
pemahaman tentang akibat yang akan terjadi bila
Namun, pada SOP belum diberikan gagal dalam melaksanakan SOP).
penjelasan detail terkait masalah
menyusui yang memerlukan rujukan ke
Dalam hal ini, SOP dapat dilakukan simulasi terlebih Temuan ini dapat diperbaiki dengan
konselor laktasi. Dengan demikian, dalam Point proses menyusui dapat
SOP dapat lebih dirincikan kondisi atau dahulu sebelum benar-benar diterapkan dalam mengubah rekomendasi waktu edukasi
dihilangkan dan dibuatkan SOP
masalah menyusui seperti apa yang dapat pelayanan serta disosialisasikan secara berkala agar laktasi dalam SOP yang sebelumnya 24
para pelaksana dapat mengetahui peran yang harus tersendiri mengenai edukasi laktasi
diberikan rujukan lanjutan ke konselor minggu menjadi dimulai 28 minggu.
dijalankannya di pelayanan. pada ibu menyusui
laktasi.
Kesimpulan & Saran
Kesimpulan Saran
1. Para ibu hamil yang usia kehamilannya ≥ 28 minggu dapat
SOP Edukasi Laktasi Kunjungan menggali informasi mengenai laktasi dengan melakukan
pemeriksaan kehamilan pada tenaga kesehatan ataupun
Antenatal Care (ANC) dan Deteksi Dini melakukan konseling khusus pada konselor laktasi, guna
Masalah Menyusui sudah cukup sesuai kelancaran masa menyusui.
dalam proses penyusunan dan 2. Dalam menyusun SOP pihak instansi pelayanan kesehatan
pengembangannya. Namun, masih ada dapat mengikut sertakan pelaksana di lapangan dalam
memberikan masukan yang relevan sesuai dengan
kekurangan dalam penerapannya keadaan lapangan.
sehingga diperlukan langkah perbaikan 3. Instansi pelayanan kesehatan dapat melakukan simulasi
agar fungsi dan manfaat dari SOP terlebih dahulu sebelum SOP yang telah disahkan benar-
tersebut dapat tercapai. benar diterapkan.