Ho-Ling Di Jawa
Ho-Ling Di Jawa
INDIC-DRAVIDIAN
Di antara dua
peradaban dunia
SEKITAR HO-LING
Dalam uraian berita Cina disebutkan bahwa di Jawa pada sekitar abad yang sama dengan
berdirinya Tarumanagara terdapat kerajaan lain, yang disebut dengan Ho-ling. Ho-ling
seringkali disamakan penyebutannya dengan She-po (Cho-po) atau Jawa.
Berita Cina pertama kali menyebut Jawa dengan She-po dalam catatan dinasti Sung Awal
(antara tahun 420—470 M), mungkin di antara tahun-tahun itu telah datang orang-orang dari
Jawa.
Berita Cina dari zaman dinasti T’ang (618—906 M) menyebut Jawa dengan sebutan Ho-ling,
untuk kemudian di awal abad ke-9 Jawa disebut She-po kembali. Dalam berita Cina masa
dinasti T’ang itulah dinyatakan bahwa Ho-ling disebut juga dengan She-po terletak di Lautan
Selatan, di sebelah timurnya terletak P’o-li (Bali), di sebelah baratnya terletak To-p’o-teng
(suatu tempat di Sumatra), di selatannya terdapat lautan dan arah utaranya Chen-la.
Apabila Tarumanagara berkembang di wilayah Jawa bagian barat, terutama di pantai
utaranya, maka Ho-ling diduga berlokasi di wilayah Jawa bagian tengah, diperkirakan di
sekitar Pekalongan-Semarang-Jepara-situs Plawangan (Munoz 2009: Gb.23, 139).
Empat hipotesis lokasi Ho-ling
• 1. Paul Michel Munoz memperkirakan wilayah Ho-ling meliputi Pekalongan-Semarang-
Jepara, dan wilayah barat Gunung Muria.
• 2. Orsoy de Flines, menempatkan Ho-ling di sekitar Rembang, Bledug Kuwu di Grobogan,
dan Lang-pi-ya di perbukitan Lasem. Pendapat ini didukung oleh Bennet Bronson, Boechari,
dan R.Soekmono.
• 3.Edhie Wuryantoro, berpendapat bahwa Ho-ling berasal dari kata Jawa Kuno walaing,
dalam hal ini ia setuju dengan pendapat L.Ch.Damais. Wuryantoro menempatkan Ho-ling di
dataran Walaing menurut Prasasti Pereng (tahun 863 M) yang tidak lain adalah dataran tinggi
Ratu Baka, sebagai tempat kedudukan Rakai Walaing pu Kumbhayoni.
• 4.W.J.van der Meulen SJ. berpendapat bahwa Ho-ling berasal dari kata Bhagahalin yang
dalam masa belakangan disebut dengan Bagelen. Lokasi keraton Ho-ling berada di sisi selatan
dataran tinggi Dieng-Gunung Prahu, terletak di wilayah Garung, Wonosobo. Dalam hal ini Ho-
ling disamakan dengan Mataram Kuno yang memang berawal dari Galuh zaman Sanjaya
• Keempat hipotesis yang dikemukakan tentang letak Kerajaan Ho-ling yang disebut-sebut
dalam berita Cina, namun keempatnya memiliki kesimpulan yang sama bahwa Cho-po yang
berhubungan dengan Ho-ling adalah Pulau Jawa, khususnya Jawa bagian tengah.
Hipotetis jalur pelayaran para Pelaut India & Cina
di pantai utara P.Jawa
G.Meru (Muria)
PERTEMUAN KAUM AGAMAWAN
INDIA DENGAN PENDUDUK
PRIBUMI DI WILAYAH ASIA TENGGARA
PENERIMAAN
AKSARA, AGAMA,
TAHUN SAKA
TRILOKA dan Permukiman
Puncak Gunung sebagai
Mahameru
SWARLOKA
Keraton (istana)
dan permukiman
BHURWARLOKA
BHURLOKA
Ho-ling adalah “kerajaan bandar” di tepi pantai
Berdasarkan berita Cina jelas disebutkan
lokasi Ho-ling yang dikunjungi oleh para
niagawan berada di tepi pantai.
Ornamen bergerigi di
Candi Bototumpang
Gugusan candi Batujaya: Jejak awal Buddha di Jawa
Candi Jiwa: Stupa utama di Batujaya
Sekedar Perbandingan
BATUJAYA BOTOTUMPANG
• Kawasan pantai Jawa bagian barat • Kawasan pantai Jawa bagian tengah
• Bahan dari bata • Bahan dari bata
• Kronologi relatif: Abad ke-5—7 M • Kronologi relatif: Abad ke-5—7 M
• Terdapat ornamen bergerigi • Terdapat ornamen bergerigi
• Dihubungkan dengan Kerajaan • Dapat dihubungkan dengan Kerajaan
Tarumanagara (dari prasastinya
Ho-ling (Berita Cina senantiasa
berkembang Veda-brahmana, berita Cina
menyebutkan adanya masyarakat menyatakan masyarakat Ho-ling
Bauddha pemeluk agama Buddha)
• Candi Jiwa adalah bagian dasar Stupa • Candi Bototumpang runtuhan Stupa
REKONSTRUKSI yasthi
BENTUK C.JIWA
harmika
anda
medhi (lapik)
Rekonstruksi bentuk C.Bototumpang
yasthi
dharmmasala
harmika
anda
medhi (lapik)
Kawasan percandian yang
relatif luas
epilog
• Data tentang Kerajaan Ho-ling sangat terbatas.
• Kerajaan Ho-ling masih tergolong kerajaan proto-sejarah, karena data
yang terbatas tersebut.
• Kajian tentang Ho-ling masih sangat terbuka dan dapat diteruskan,
terutama menelisik peninggalan arkeologisnya.
• Para peminat sejarah/arkeologi yang memperhatikan Ho-ling dapat
membuat catatan dan dokumentasi terhadap apapun yang
diasumsikan dihubungkan dengan Ho-ling.
• Kata akhir: Ho-ling pernah berkembang di wilayah Jawa tengah bagian
utara antara abad ke-5—awal abad ke-8.
Terima kasih