Anda di halaman 1dari 19

PERKEMBAN

GAN
MASYARAK
AT
KAJIAN MASYARAKAT
INDONESIA

INDONESIA
KELOMPOK 2
• Lidya Perasisca 2205113003
• Nurul Fadillah 2205111222
• Raihan Wirayudha 2205112956
• Alfiyanti Khusnunnisa 2205126353
• Engla Listia 2205124807
• Tika Indriani Sundawa 2205112962
Kehidupan
Masyarakat
Tradisional
PENGERTIAN
Masyarakat tradisional adalah masyarakat yang tertutup, padu
monolitik. Maksud dari padu monolitik yaitu terdapatnya
seperangkat pemikiran dan nilai- nilai dari suatu bidang kehidupan
yang meresapi, mengatur, menguasai, menyatukan semua bidang-
bidang kebudayaan yang ada.
KOMUNITAS ADAT
Dalam Keputusan Menteri Sosial Republik Indonesia No. 06/PEGHUK/2002 tentang
TERPENCIL
Pedoman Pelaksanaan Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil)
• Berbentuk komunitas kecil, tertutup dan homogen.
• Pranata Sosial bertumpu pada hubungan kekerabatan
• Terpencil secara geografis dan sulit dijangkau
• SIstem ekonomi subsistem
• teknologinya sederhana
• Ketergantungan hidup kepada lingkungan hidup
• Keterbatasan akses
Kehidupan
Masyarakat Transisi
PENGERTIAN
Masyarakat transisi merupakan masyarakat yang berada di antara
masyarakat tradisional dengan masyarakat modern, atau
masyarakat peralihan dari masyarakat tradisional ke masyarakat
modern.
FAKTOR KEHIDUPAN
MASYARAKAT TRANSISI
• Apabila masyarakat ada di pedesaan maka transisi akan terlihat jelas
terutama dalam bidang-bidang pendidikan, kesehatan, industri,
komunikasi dan informasi.
• Masyarakat transisi yang bertempat tinggal di pinggiran kota
kadangkala sikap modern tidak secara utuh berkembang dalam
kehidupan mereka
• Masyarakat kota tidak selamanya sebagai masyarakat modern
Kehidupan
Masyarakat Pedesaan
PENGERTIAN
• Yang dimaksud dengan desa menurut sutardjo Kartohadikusuma
mengemukakan sebagai berikut : Desa adalah suatu kesatuan hukum
dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan sendiri.
• Menurut Bintarto desa merupakan perwujudan atau kesatuan
geografi, social, ekonomi politik dan kultural yang terdapat di situ
(suatu daerah) dalam hubungannya dan pengaruhnya secara timbal-
balik dengan daerah lain.
• Sedangkan menurut Paul H. Landis : Desa adalah penduduknya
kurang dari 2.500 jiwa.
CIRI-CIRI KEHIDUPAN
MASYARAKAT PEDESAAN
• Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa
• Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan
• Cara berusaha (ekonomi) adalah agraris yang paling umum yang sangat
dipengaruhi alam seperti : Iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan
pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan.
Kehidupan
Masyarakat
Perkotaan
PENGERTIAN
Masyarakat perkotaan sering disebut juga urban community. Pengertian
masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat-sifat kehidupannya serta ciri-
ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Perhatian
khusus masyarakat kota tidak terbatas pada aspek-aspek seperti pakaian,
makanan dan perumahan, tetapi mempunyai perhatian lebih luas lagi.
CIRI-CIRI KEHIDUPAN
MASYARAKAT PERKOTAAN
• Kehidupan keagamaan berkurang dibanding di desa
• Orang kota mengurus dirinya sendiri tanpa bergantung pada orang-orang lain
• Pembagian kerja lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
• Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak
• Jalan pikiran rasional
• Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota
Kehidupan
Masyarakat Modern
PENGERTIAN
Kehidupan modern tidak selalu berada di kota saja melainkan
kehidupan pedesaan pun dapat disebut modern, asalkan sikap mental
masyarakat yang terdapat di wilayah desa tersebut tidak lagi bersifat
tradisional, tetapi memiliki ciri
sebagai masyarakat modern.
CIRI-CIRI KEHIDUPAN
MASYARAKAT MODERN
• Perubahan sikap dari tradisional ke modern: melepaskan diri dari cara berpikir
dan berperasaan tradisional.
• Sering diidentikkan dengan budaya Barat: rasional, giat bekerja, tidak percaya
hal-hal mistis.
• Perubahan datang dari diri sendiri: berperilaku sesuai dengan kemodernan.
FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT
terjadinya masyarakat modern
• Keterbatasan kemampuan untuk menempatkan diri dalam peranan
fihak lain(“tepa slira”);
• Tingkat asprirasi yang rendah;
• Kegairahan yang kurang untuk menguasai masa depan;
• Ketidakmampuan untuk menunda pemuasan suatu kebutuhan; dan
• Tidak mempunyai daya kreasi dan inovasi.
T HAN K
YOU

Anda mungkin juga menyukai