Anda di halaman 1dari 86

EVIDANCEBASED

DALAM PERSALINAN
Lena Sri. SST.,M.Kes
Evidence based Midwifery
• adalah pemberian informasi kebidanan berdasarkan bukti dari penelitian yang bisa
dipertanggung jawabkan.
• Praktik kebidanan sekarang lebih didasarkan pada bukti ilmiah hasil penelitian dan
pengalaman praktik terbaik dari para praktisi dari seluruh penjuru dunia.
Manfaat
• Mengeliminasi praktik yang tidak layak (buruk) Mendukung praktik yang baik
(terbaik) Meminimalkan biaya dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
Persalinan normal adalah proses
pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37-42 minggu)
lahir spontan dengan presentasi belakang
kepala yang berlangsung dalam 18 jam,
tanpa komplikasi baik pada ibu maupun
pada janin
- Prawiharjo 2017-

Persalinan
Mekanisme Persalinan
a. Turunnya kepala, meliputi :
.
1. Masuknya kepala dalam PAP.
b. Fleksi
c. Putaran Paksi Dalam
d. Ekstensi
e. Putaran Paksi Luar
f. Ekspulsi
Jenis-jenis evidance based pada kala II persalinan
• Asuhan sayang Ibu
• Pengaturan posisi persalinan
• Pola nafas pada persalinan kala
• Tindakan episiotomi
• Privacy pada persalinan
• Pendamping persalinan
• mengatasi nyeri pada setiap pembukaan kala
Asuhan Sayang Ibu

Kala I Kala II Kala III Kala IV


1. Memberikan dukungan 1. Pendampingan ibu selama 1. Memastikan tanda vital,
1. Memberikan kesempatan kontraksi uterus,
emosional. proses persalinan sampai
kepada ibu untuk memeluk perdarahan dalam keadaan
2. Pendampingan anggota kelahiran bayinya oleh suami
bayinya dan menyusui normal.
keluarga selama proses dan anggota keluarga yang
segera. 2. Membantu ibu untuk
persalinan sampai lain.
2. Memberitahu setiap tindakan berkemih.
kelahiran bayinya. 2. Keterlibatan anggota keluarga
yang akan dilakukan. 3. Mengajarkan ibu dan
3. Menghargai keinginan ibu dalam memberikan asuhan
3. Pencegahan infeksi pada kala keluarganya tentang cara
untuk memilih 3. Keterlibatan penolong
III. menilai kontraksi dan
pendamping selama persalinan selama proses
4. Memantau keadaan ibu melakukan massase uterus.
persalinan. persalinan & kelahiran
(tanda vital, kontraksi, 4. Menyelesaikan asuhan awal
4. Peran aktif anggota 4. Menganjurkan ibu meneran
perdarahan). bagi bayi baru lahir.
keluarga selama persalinan bila ada dorongan kuat dan
5. Melakukan 5. Mengajarkan ibu dan
5. Mengatur posisi ibu spontan umtuk meneran –
kolaborasi/rujukan bila keluarganya ttg tanda-tanda
sehingga terasa nyaman. dengan cara memberikan
terjadi kegawatdaruratan. bahaya post partum seperti
6. Memberikan cairan nutrisi kesempatan istirahat sewaktu
6. Pemenuhan kebutuhan perdarahan, demam, bau
dan hidrasi – memberikan tidak ada his.
nutrisi dan hidrasi. busuk dari vagina, pusing,
kecukupan energi dan 5. Mencukupi asupan makan dan
7. Memberikan motivasi dan lemas, penyulit dalam
mencegah dehidrasi minum selama kala II.
pendampingan selama kala menyusuibayinya dan
Partograf Varney
1. Pengumpulan data dasar
Partograf adalah 2. Interpretasi Data Dasar
alat bantu untuk
memantau
3. Mengidentifikasikan
diagnosa atau masalah
Manajemen
kemajuan kala satu
persalinan dan
Potensial
4. Mengidentifikasi dan Asuhan
Menetapkan Kebutuhan
informasi untuk
membuat keputusan Soap.
yang Memerlukan
Penanganan segera
Kebidanan
klinik
Metode
pendokumentasian yang
5. Menyusun rencana
pemberian asuhan Pada
6. Pelaksanaan
digunakan dalam
kebidanan meliputi SOAP
7. Evaluasi Persalinan
yang dimana terdiri dari
(subjektif, objektif, Normal
assessment, dan planning)
Pendokumentasian
metode SOAP merupakan
kemajuan informasi yang
sistematis yang
mengorganisir penemuan
& kesimpulan anda
menjadi suatu rencana
POSISI MENERAN
Posisi berbaring (Litotomi)

bunda akan disuruh terlentang ditempat tidur bersalin dengan menggantung kedua pahanya
pada penopang kursi yang khusus untuk bersalin.
1. Posisi berbaring (Litotomi)

Pengertian Kekurangan Kelebihan

Posisi berbaring akan


membuat ibu hamil akan Pada posisi ini jalan lahir
Biasanya bunda akan sulit mengejan pada saat akan menghadap kedepan
disuruh terlentang prose kelahiran bayi.Dapat dan mudah untuk
ditempat tidur bersalin meningkatkan tekanan mengukur perkembangan
dengan menggantung pada peri perineum yang dan pembukaan dan
kedua pahanya pada dapat membuat robekan waktu persalinan
penopang kursi yang dan derajad anda.Kepala bayi akan
khusus untuk bersalin. episitomi,Pembukaan mudah diarahkan dan
panggul sempit tidak akan dipegang
maksimal.
Posisi Miring (Lateral)

ibu akan disuruh berbaring miring ke arah kiri maupun kanan dengan salah satu kaki diangkat dan
untuk posisi kaki satunya dalam keadaan lurus.Posisi ini dilakukan apabila posisi kepala bayi
belum tepat.
2. Posisi Miring (Lateral)

Pengertian
Kelebihan
Kekurangan
Bentuk posisi ini ibu akan Peredaran darah balik ibu bisa
disuruh berbaring miring berjalan dengan
ke arah kiri maupun lancar,pengiriman oksigen Posisi miring bisa saja
kanan dengan salah satu dalam darah ibu ke janin menyulitkan Dokter untuk
kaki diangkat dan untuk melalui plasenta juga tidak membantu proses persalinan
posisi kaki satunya dalam akan terganggu sehingga pada dikarenakan letak kepala
keadaan lurus.Posisi ini proses pembukaan akan bayi susah untuk
dilakukan apabila posisi berlangsung secara perlahan- dimonitor,diarahkan
lahan.Selain itu juga dapat maupun dipegang.Dokter
kepala bayi belum tepat.
menjaga denyut jantung janin juga akan kesulitan
stabil selama melakukan tindakan
kontraksi,menghemat energi episiotomi.Posisi ini juga
dan baik untuk ibu yang akan memperlambat
mempunyai tekanan darah persalinan jika
rendah. penggunaannya tidak tepat.
POSISI JONGKOK

Pada posisi ini biasanya ibu menghadapi persalinan dengan posisi jongkok diatas
bantalan empuk yang berguna untuk menahan kepala bayi dan tubuh bayi.
Posisi Jongkok
Pengertian
Pada posisi ini biasanya ibu menghadapi persalinan dengan posisi jongkok diatas bantalan empuk yang berguna untuk
menahan kepala bayi dan tubuh bayi.

Kelebihannya
Merupakan posisi yang sangat alami saat melahirkan karena memanfaatkan gaya grevitasi bumi,sehingga ibu
melahirkan gak usah terlalu kuat untuk mengejan.

Kekurangannya
Dapat berpeluang membuat cidera kepala bayi,posisi ini banyak dinilai kurang menguntungkan karena sangat
menyulitkan pemantauan perkembangan pembukaan dan tindakan persalinan lainnya.
POSISI BERLUTUT

Posisi ini merupakan opsi untuk persalinan.Beberapa proses persalinan yang mengalami
kesulitan akan dilakukan perubahan posisi yang dapat membantu proses persalinan berjalan
lancar.
5.Posisi Berlutut
• Posisi ini merupakan opsi untuk persalinan.Beberapa proses persalinan yang
Pengertian mengalami kesulitan akan dilakukan perubahan posisi yang dapat membantu
proses persalinan berjalan lancar.

• Dengan posisi bersandar kedepan akan membantu untuk meringankan ibu dari
rasa sakit persalinan dan dapat mengurangi tekanan pada perineum sehingga
Keuntungannya robekan perineum akan jarang terjadi serta memungkinkan pasangan untuk
melakukan pijatan atau kompres hangat pada punggung anda.

Kekurangannya • Mungkin hampir tidak ada kekurangan dalam posisi ini


6.Posisi Merangkak

Posisi ini akan meningkatkan oksigenisasi bagi bayi dan bisa


mengurangi rasa sakit punggung bagi ibu.
6.Posisi Merangkak
Pengertian Tips Keuntungannya

• Posisi ini akan • Dalam posisi ini yang • Posisi ini dapat
meningkatkan terpenting adalah membantu
oksigenisasi bagi menjaga agar lengan meringankan rasa
vertikal dengan bahu sakit,posisi ini juga
bayi dan bisa
anda dan tidak jauh sangat bagus untuk
mengurangi rasa kebelakang atau bayi anda yang
sakit punggung kedpan tidak boleh berukuran besar,dapat
bagi ibu. lebar dari bahu anda juga membantu jika
sehingga tidak akan terjadi prolaps tali
membuang energi pusat untuk mencegah
namun juga tali pusat semakin
memungkinkan tubuh menumbung dan lebih
anda beristirahat sedikit beresiko
dilengan anda. terjadinya robekan
perineum.
7.POSISI
BERDIRI TEGAK
Posisi berdiri tegak mungkin kurang dimanfaatkan dari semua
posisi lahir.Sebenarnya posisi tegak juga termasuk posisi baik
karena manfaatnya banyak sekali salah satunya anda dapat
bergerak dengan mudah yang dapat mempercepat proses
persalinan dan membantu bayi anda dalam posisi yang sangat
baik.
7.Posisi Berdiri Tegak
• Posisi berdiri tegak mungkin kurang dimanfaatkan dari semua posisi lahir.Sebenarnya posisi tegak juga termasuk posisi
peng baik karena manfaatnya banyak sekali salah satunya anda dapat bergerak dengan mudah yang dapat mempercepat
ertia proses persalinan dan membantu bayi anda dalam posisi yang sangat baik.
n

Varia • posisi tegak dengn cara berdansa dengan pasangan,berdiri saling berhadapan dengan menggoyang maju mundur dan
si
berdi melingkari untuk mempermudah bagian terendah janin segera turun kejalan lahir.Posisi ini sangat baik pada saat kala I.
ri
tega
k
• Posisinya mudah bergerak dan bisa menjaga napas saat anda mengejan,membuat orang lain mudah
untuk memijat ,membuat kontraksi lebih efektif,mempercepat tahap pertama
persalinan,mengurangi permintaan obat sakit epidural,berdiri dalam posisi asimetris juga dapat
keun membantu bayi bergerak dalam posisi yang baik,posisi tegak untuk kelahiran bayi menggunakan
tung besar gravitasi.
an
POLA NAPAS PADA PERSALINAN
Penanggulangan nyeri pada persalinan sangat penting karena akan dapat
memperbaiki keadaan fisiologis dan psikologi ibu dan bayi baru lahir serta
mengurangi kematian ibu dan janin. Sehingga pemerintah diIndonesia
memperhatikan cara untuk mengurangi kematian ibu dan janin dengan adanya
pelatihan Asuhan Persalinan Normal (APN) dengan menerapkan asuhan sayang ibu.
Sehingga bidan dituntut harus melakukan pertolongan persalinan tanpa rasa nyeri,
dengan mendalami dan menerapkan metode asuhan kebidanan pada ibu bersalin
dengan menggunakan metode-metode pengurangan rasa nyeri. Saat ini proses
persalinan dengan menggunakan metode-metode pengurangan rasa nyeri sedang
berkembang dimasyarakat, karena ibu bersalin meyakini bahwa persalinan itu nyeri,
dan menganggap lebih penting mengatasi rasa nyeri pada proses persalinan
dibandingkan dengan tempat persalinan atau siapa yang mendampingi.(W, 2015)
• Teknik relaksasi nafas dalam merupakan salah satu cara untuk mengurangi rasa
nyeri pada ibu bersalin secara nonfarmakologi. Dengan menarik nafas dalam-
dalam pada saat ada kontraksi dengan menggunakan pernafasan dada melalui
hidung akan mengalirkan oksigen kedarah yang kemudian dialirkan keseluruh
tubuh sehingga ibu bersalin akan merasakan rileks dan nyaman karena tubuh akan
mengeluarkan hormon endorphin yang merupakan penghilang rasa sakit yang
alami didalam tubuh.
EPISIOTOMI
Episiotomi
1.Pengertian
Episiotomi adalah insisi yang dilakukan pada daerah perineum yang bertujuan
untuk melebarkan jalan lahir sehingga memudahkan persalinan dan mencegah
ruptura perinei totalis
2.Luka episiotomi meliputi :
• Dinding posterior lapisan mukosa vagina
• Lapisan kulit perineum serta jaringan subkutisnya
• Muskulus bulbokavernosus (dikenal sebagai sfingter vagina yang berkontraksi
dapat mengurangi ukuran orifisium Vagina,dan pada serabut anterior berperan
dalam ereksi klitoris)
next

•Muskulus Transversus perinei suferfisialis


•Muskulus Transversal perinei profunda
•Muskulus bulbococcygeus
next
3 Episiotomi dapat dipertimbangkan
pada:
•Persalinan per vagina dengan
penyulit (sungsang ,distosia bahu,
ekstrasi cunam, vakum)
next
• Penyembuhan ruptura perinei tingkat III-IV yang
kurang baik
• Gawat janin
• Perlindungan terhadap kepala bayi prematura jika
perineum kaku
next
4. Robekan perineum dibagi atas 4 tingkatan,yaitu:
• Tingkat I
robekan terjadi hanya pada selaput lendir vagina dengan atau tanpa mengenai
kulit perineum
next

•Tingkat II

Robekan mengenai selaput lendir vagina


sampai dengan otot perinea transversalis tetapi
tidak mengenai otot spingter ani.
Next
• Tingkat III

Robekan mengenai perineum sampai otot spingter ani


• Tingkat IV

Robekan mengenai perineum sampai dengan otot


spingter ani dan mukosa rectum
next
5. Prinsip – prinsip Episiotomi
• Bagian presentasi janin dilindungi dari cedera
• Episiotomi harus cukup lebar untuk melengkapi
tujuan tindakan incisi perineum
next
•Melakukan incisi tidak boleh berulang karena
akan meninggalkan tepi yang menonjol
next
•Episiotomi harus dilakukan pada waktu yang
tepat, jangan terlambat untuk menghindari
laserasi, jangan terlalu dini karena akan
banyak kehilangan darah dari luka episiotomi
6.Tujuan Episiotomi
1. Membuat luka yang lurus dengan pinggir
yang tajam,sedangkan ruptura perinei
yang spontan bersifat luka koyak dengan
dinding luka yang bergerigi
next
2. Mengurangi tekanan pada anak
3. Mempersingkat kala 2
4. Episiotomi lateralis dan mediolateralis
mengurangi kemungkinan ruptura perinei
totalis
7. Type Episiotomi
1. Episiotomi Medialis yang dibuat digaris
tengah
2. Episiotomi mediolateralis dari garis tengah
kesamping menjauhi anus
next
Episiotomi Lateralis ,1-2 cm diatas
3.

commisura posterior ke samping


4. Episiotomi skunder incisi dilakukan
pada ruptura perinei spontan
Gunting episiotomi
Type episiotomi
next

Yang sering dilakukan adalah :


1. Type episiotomi Medialis
2. Type episiotomi
3. Mediolateralis
next
8. Keuntungan dan kerugiannya adalah :
1. Type Median / Medialis:
• Mudah dijahit/diperbaiki
• Anatomis maupun fungsionil sembuh
dengan baik
next
• Rasa sakit waktu nifas tak seberapa
• Perdarahan lebih sedikit,karena daerah ini hanya
terdapat sedikit pembuluh darah
Kerugian :
• Dapat terjadi perluasan ke spingter ani dan kedalam
rongga rektum (ruptura perinea totalis)
next
2 .Type media lateralis
Kerugian :
• Lebih sulit memperbaikinya
• Insisi lateral akan menyebabkan distorsi (penyimpangan) keseimbangan dasar
panggul
• Kesalahan penjahitan lebih sering, ototnya lebih sulit untuk disatukan secara
benar
next

(Anatomis dan fungsionil penyembuhan kurang


sempurna)
• Kehilangan darah lebih banyak

Keuntungan :
• Perluasan ke sfingter ani jarang
9. Komplikasi pada episiotomi
1. Nyeri pada masa post partum
2. Trauma pada perineum yang mungkin
meninggalkan jaringan parut
next
3. Inkontinensia urine dan faeces
4. Infeksi luka episiotomi
5. Gangguan dalam hubungan seksual
8. Penanganan komplikasi
1.Jika terdapat hematoma darah
dikeluarkan ,jika tidak ada tanda infeksi dan
perdarahan sudah terhenti, lakukan
penjahitan
Next
2. Jika terdapat infeksi buka jahitan dan drain luka,
berikan Anti Biotika :
• Ampisilin 4 X 500mg Selama 5 hari
• Dan metronidazol 3 X400gram selama 5 hr
next
3. Jika infeksi mencapai otot dan terdapat bersihkan luka
dan berikan antibiotika secara kombinasi sampai klien
bebas deman selama 48 jam:
• Penisilin G 2 juta unit selama 6 jam, I.V
• Ditambah gentamicin 5 mg/kg BB setiap 24 jam secara
Intra Vena( I.V )
Next
ditambah metronidazol 3 x 400 mg setiap 8 jam, I.V
4.Sesudah klien bebas demam selama 48 jam berikan :
• Ampisilin 4 x 5oomg peroral selama 5 hari
• Ditambah metronidazol 3 x 400 mg per oral selama 5 hari
• Luka dapat dijahit/refair Minggu ke 2- 4
9.Penanganan Kasus terlantar
• Pada kasus terlantar robekan >12 jam kemungkinan infeksi sulit
untuk dihindari untuk :
Robekan perineum tk I dan II biarkan Terbuka
Robekan perineum tingkat III dan IV, lakukan jahitan situasi
dengan 2-3 jahitan,penjahitan otot, mukosa vagina dan kulit
perineum dilakukan sekitar 6 hari kemudian
10. Persiapan Episiotomi
1. Pertimbangkan indikasi-indikasi untuk melakukan episiotomi dan pastikan
episiotomi tesebut penting untuk keselamatan dan kenyamanan ibu dan janin
2. Pastikan semua perlengkapan alat – alat sudah tersedia dan dalam keadaan
DTT/steril
next
Gunakan teknik aseptik setiap saat
3.

4. Jelaskan pada ibu alasan memerlukan


episiotomi, diskusikan prosedur dengan
ibu/ keluarga
Memberikan anestesia
• Berikan anestesia lokal sedini mungkin agar obat memiliki cukup waktu untuk
memberikan efek sebelum episiotomi dilakukan
• Hisap lidokain 1% tanpa epinefrin, dengan semprit 10 ml
• Tabung semprit memiliki ukuran jarum 22 dan panjang 4 cm
next
• Letakan 2 jari kedalam vagina diantara kepala bayi dan perineum
• Masukan jarum ditengah fourchette dan arahkan jarum sepanjang tempat yang
akan diepisitomi
• ASPIRASI UNTUK MEMASTIKAN BAHWA JARUM TIDAK MASUK PEMBULUH
DARAH
Next
• Tarik jarum perlahan – lahan sambil menyuntikan maksimun 10 ml lidokain
• Tarik jarum bila sudah kembali ketitik awal jarum ditusukan (kulit melembung
karena anestesia bisa terlihat disepanjang garis yang akan diepisiotomi )
Prosedur Episiotomi
1. Tunda tindakan episiotomi sampai perineum menipis dan pucat, dan 3-4 cm
kepala bayi sudah terlihat pada saat kontraksi
2. Masukkan dua jari kedalam vagina diantara kepala bayi dan perineum kedua
jari diregangkan dan berikan sedikit tekanan lembut kearah luar pada
perineum
next
• Alasan:
Hal ini akan melindungi kepala bayi dari gunting dan meratakan perineum
sehingga membuat lebih mudah diepisiotomi
3. Gunakan gunting tajam DTT /steril, tempatkan gunting ditengah – tengah
fourchette posterior dan gunting mengarah kesudut yang diinginkan untuk
melakukan
next
Episiotomi mediolateral, mengarahkan gunting cukup jauh kearah
samping sfingter
4.Gunting perineum sekitar 3-4 cm ,hindari menggunting jaringan
sedikit- demi sedikit karena akan menimbulkan tepi yang tidak
rata.
5.Jika bayi belum juga lahir,lakukan tekanan pada luka episiotomi
dengan kain kasa DTT/ steril untuk mengurangi perdarahan
next
5.Jika bayi belum juga lahir,lakukan tekanan
pada luka episiotomi dengan kain kasa DTT/
steril untuk mengurangi perdarahan
next
6. Kendalikan kelahiran kepala,bahu dan dan badan bayi untuk mencegah perluasan
episiotomi
7.Setelah bayi dan plasenta lahir, periksa dengan hati-hati apakah episiotomi
mengalami perluasan atau laserasi tambahan
AMNIOTOMI
Pengertian
Adalah tindakan untuk membuka selaput amion dengan jalan
memecahkan selaput ketuban untuk merangsang persalinan.
Adalah tindakan membuka selaput amnion dengan jalan
membuat robekan kecil yang kemudian akan melebar secara
spontan akibat adanya tekanan dalam rongga amnion

a. Kapan waktu melakukan AMNIOTOMI:


1. Pembukaan Lengkap :
Tujuan Tindakan Amniotomi
• Mendorong terjadinya refleks mengejan, sehingga persalinan dapat dipercepat
• Memperkecil bahaya infeksi
• Mengurangi kemungkinan prolapsus funikuli atau bagian kecil lainnya
• Tindakan untuk menyelesaikan persalinan
Indikasi
1. Pembukaan lengkap tetapi selaput
ketuban tidak pecah secara spontan
2. Persalinan pervaginam dengan tindakan
ekstrasi
3. Akselerasi persalinan
4. Solusio plasenta
Indikasi
2. Saat Pembukaan Kecil :
• Bertujuan merangsang persalinan lebih cepat,
mengurangi keregangan otot rahim untuk lebih efektif
berkontraksi:
• Bahaya pemecahan ketuban pada bembukaan kecil
adalah: prolapsus funikuli, infeksi, distres janin, dan
hanya boleh dilakukan di RS yang siap dengan
tindakan SC
Keutungan amniotomi :
1. Untuk menilai ada tidaknya mekonnium dalam air ketuban
2. Menentukan punctum maksimun djj lebih jelas terdengar
3. Lebih mudah menilai djj anak
4. Mempercepat proses persalinan
• Kerugian tindakan Amniotomi
 Dapat menimbulkan trauma pada

kepala/presentasi janin
 Dapat menjadi pintu masuknya

mikroorganisme sehingga terjadi infeksi


 kompresi tali pusat karena berkurangnya

volume air ketuban


next
c. Penilaian air ketuban
• Jumlah air ketuban ( oligohidramion / hidramion)
• Warna air ketuban Air ketuban yang normal berwarna jernih, terdapat ferniks
kaseosa,air ketuban yang keruh / bercampur mekoneum kemungkinan janin
mengalami foetal distres
next
• Induksi persalinan adalah merangsang uterus untuk
memulai terjadinya persalinan
• Akselerasi persalinan adalah meningkatkan frekuensi,
lama, dan kekuatan konstraksi uterus dalam persalinan
PROSEDUR AMNIOTOMI
1. Membahas prosedur besama ibu dan keluarganya
2. Dengarkan denyut jantung janin (DJJ) dan pada partograf
3. Cuci kedua tangan
4. Pakai sarung tangan desinfeksi DTT atau steril
next
5. Diantara kontraksi, lakukan pemeriksaan dalam, raba dengan hati – hati selaput
ketuban untuk memastikan bahwa kepala telah masuk dengan baik kedalam PAP
dan bahwa tali pusat dan / bagian- bagian tubuh yang kecil dari bayi tidak
menumbung
next
6 Dengan menggunakan tangan yang
lain,tempatkan klem setengah
kocher DTT/Steril masukan kedalam
vagina, dan pandu klem dengan jari
tangan hingga mencapai selaput
ketuban
•7.Pegang ujung klem diantara ujung jari
pemeriksaan ,gerakan jari dengan
lembut ,gosokan klem pada selaput ketuban
dan pecahkan
next
8.Biarkan air ketuban membasahi jari yang digunakan untuk
pemeriksaan
9.Gunakan tangan yang lain untuk mengambil klem dan
menempatkan pada larutan klorin 0,5 %
10. Biarkan jari tangan tetap didalam vagina untuk mengetahui
penurunan kepala dan memastikan bahwa tali pusat atau bagian
kecil tidak ada yang teraba
10. Biarkan jari tangan tetap didalam vagina
untuk mengetahui penurunan kepala dan
memastikan bahwa tali pusat atau bagian
kecil tidak ada yang teraba
9.Gunakan tangan yang lain untuk mengambil klem dan
menempatkan pada larutan klorin 0,5 %
10. Biarkan jari tangan tetap didalam vagina untuk
mengetahui penurunan kepala dan memastikan bahwa
tali pusat atau bagian kecil tidak ada yang teraba
next
11. Celupkan tangan yang masih menggunakan sarung tangan lalu lepaskan dan
biarkan terendam di larutan klorin 0,5 % selama 10 menit
12. Segera periksa DJJ
13. Catat pada partograf waktu dilakukan pemecahan selaput ketuban,warna air
ketuban dan Djj
Privacy dalam persalinan
Nyaman – psikologis terjaga – persalinan
lancar
Pendampingan persalinan
Siapa yang akan mendampingi?
Apa fungsi pendamping
Apa pengaruhnya?
Apakah pendampingan mempercepat proses persalinan ?

Anda mungkin juga menyukai