Anda di halaman 1dari 20

Metode 1.

Metode biaya
Penilaian 2. Metode ekuitas
Investasi 3. Metode nilai bersih yang
dapat direalisasikan
1. Metode biaya
INVESTASI DICATAT SEBESAR BIAYA
PEROLEHAN.

PENGHASILAN ATAS INVESTASI TERSEBUT


DIAKUI SEBESAR BAGIAN HASIL YANG
DITERIMA DAN TIDAK MEMPENGARUHI
BESARNYA INVESTASI PADA BADAN
USAHA/BADAN HUKUM
YANG TERKAIT.
2. Metode ekuitas
• PEMERINTAH MENCATAT INVESTASI AWAL
SEBESAR BIAYA PEROLEHAN DAN DITAMBAH ATAU
DIKURANGI SEBESAR BAGIAN LABA ATAU
RUGI PEMERINTAH SETELAH TANGGAL PEROLEHAN.

BAGIAN LABA KECUALI DIVIDEN DALAM BENTUK


SAHAM YANG DITERIMA PEMERINTAH AKAN
MENGURANGI NILAI INVESTASI PEMERINTAH DAN
TIDAK DILAPORKAN SEBAGAI PENDAPATAN.

PENYESUAIAN TERHADAP NILAI INVESTASI JUGA


DIPERLUKAN UNTUK MENGUBAH PORSI
KEPEMILIKAN INVESTASI PEMERINTAH, MISALNYA
ADANYA PERUBAHAN YANG TIMBUL AKIBAT
PENGARUH VALUTA
ASING SERTA REVALUASI ASET TETAP.
3. Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan

METODE NILAI BERSIH YANG DAPAT DIREALISASIKAN


DIGUNAKAN TERUTAMA UNTUK KEPEMILIKAN YANG
AKAN DILEPAS/DIJUAL DALAM JANGKA WAKTU DEKAT.
Penilaian investasi Kriteria sebagai berikut:
jangka panjang a) Kepemilikan kurang dari 20% menggunakan
pemerintah metode biaya;
dipengaruhi oleh b) Kepemilikan 20% sampai 50%, atau kepemilikan
kurang dari 20% tetapi memiliki pengaruh yang
porsi kepemilikan signifikan menggunakan metode ekuitas;
dalam badan c) Kepemilikan lebih dari 50% menggunakan metode
usaha investee. ekuitas;
d) Kepemilikan bersifat nonpermanen
menggunakan metode nilai bersih yang
direalisasikan.
CIRI-CIRI ADANYA PENGARUH ATAU
PENGENDALIAN PADA PERUSAHAAN
INVESTEE,
a) Kemampuan mempengaruhi komposisi dewan komisaris;
b) Kemampuan untuk menunjuk atau menggantikan direksi;
c) Kemampuan untuk menetapkan dan mengganti dewan direksi perusahaan
investee;
d) Kemampuan untuk mengendalikan mayoritas suara dalam
rapat/pertemuan dewan direksi.
PENGAKUAN HASIL INVESTASI

INVESTASI INVESTASI
JANGKA JANGKA
PENDEK PANJANG
I NV E S
JANG SI
K
TA PEROLEHAN INVESTASI
PEND A
EK

 Pengeluaran untuk perolehan investasi jangka pendek diakui sebagai


pengeluaran kas pemerintah dan tidak dilaporkan sebagai belanja
dalam laporan realisasi anggaran (LRA).

 Investasi jangka pendek dalam bentuk surat berharga dicatat sebagai


biaya perolehan. Biaya perolehan investasi meliputi harga transaksi
investasi itu sendiri ditambah komisi perantara jual beli, jasa bank,
dan biaya lainnya yang timbul dalam rangka perolehan tersebut.

 Jika tidak ada biaya perolehan, maka investasi dinilai berdasarkan nilai
wajar investasi pada tanggal perolehannya, yaitu sebesar harga pasar.
apabila tidak ada nilai wajar, biaya perolehan atau nilai wajar asset lain
diserahkan untuk memperoleh investasi tersebut.
I NV E S
JANG SI
K
TA PEROLEHAN INVESTASI
PEND A
EK

 Contoh :
Pada tanggal 14 Februari Pemkot Rawamangun memutuskan
menempatkan Rp. 100.000 di sertifikat Bank Indonesia. Atas pembelian
ini, dikenakan biaya administrasi oleh agen penjual sebesar Rp. 10.000.
Jurnalnya adalah sebagai berikut :

14 FEB INVESTASI JANGKA PENDEK Rp 110.000


KAS Rp 110.000
I NV E S
JANG SI
PEND A
K
TA
HASIL INVESTASI
EK
 Hasil investasi yang diperoleh dari investasi jangka pendek, antara lain
berupa bunga deposito, bunga obligasi dan deviden tunai (cash
dividend) dicatat sebagai pendapatan.

 Hasil investasi berupa dividen tunai yang diperoleh dari penyertaan


modal pemerintah yang pencatatannya menggunakan metode biaya,
dicatat sebagai pendapatan hasil investasi. Sedangkan apabila
menggunakan metode ekuitas, bagian laba yang diperoleh oleh
pemerintah akan dicatat mengurangi nilai investasi pemerintah dan
tidak dicacat sebagai pendapatan hasil investasi.

 Kecuali untuk dividen dalam bentuk saham yang diterima akan


menambah nilai investasi pemerintah dan ekuitas dana yang
diinvestasikan dengan jumlah yang sama.
I NV E S
TA
JANG SI
PEND A
K
EK HASIL INVESTASI

 Contoh Jurnal
14
FEB
KAS Rp -
LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH Rp -
I NV E S
JANG SI
K
TA PELEPASAN INVESTASI
PEND A
EK

Pelepasan investasi dapat terjadi karena penjualan, dan atau pelepasan


hal karena peraturan pemerintah, dan sebagainya. Pelepasan
Sebagian dari investasi tertentu yang dimiliki pemerintah dinilai
menggunakan nilai rata-rata, yaitu dengan membagi total nilai investasi
terhadap total jumlah saham yang dimiliki pemerintah.
I NV E S
TA
JANG SI
PEND A
K
EK PELEPASAN INVESTASI
 Contoh
Pada tanggal 1 April, Pemkot Rawamangun memutuskan untuk
mencairkan deposito di Bank Pasar senilai Rp. 50.000. jurnal untuk
mencatat pelepasan investasi jangka pendek :
1
APRIL
KAS Rp 50.000
INVESTASI JANGKA PENDEK Rp 50.000
PEROLEHAN INVESTASI
INVEST
ASI
JANGKA
PANJAN
G
Pengeluaran untuk memperoleh investasi jangka panjang dicatat sebagai
pengeluaran pembiayaan. Untuk investasi jangka panjang, karena bersifat
permanen digunakan biaya perolehan sebagai dasar pencatatan.

Beberapa nilai untuk pencatatan investasi jangka panjang :


1. Pembelian obligasi jangka panjang dan investasi yang dimaksudkan tidak untuk dimiliki
berkelanjutan, dicatat sebagai biaya perolehan.
2. Investasi dalam bentuk dana talangan untuk penyehatan perbankan yang akan segera
dicairkan, dinilai sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan.
3. Investasi nonpermanent dalam bentuk penanaman modal di proyek proyek pembangunan
pemerintah, dinilai sebesar biaya pembangunan termasuk biaya yang dikeluarkan untuk
perencanaan proyek dan biaya lain yang dikeluarkan dalam rangka penyelesaian proyek
sampai proyek tersebut diserahkan ke pihak ketiga.
PEROLEHAN INVESTASI
INVEST
ASI
JANGKA
PANJAN
G
Contoh :
Pemkot Rawamangun melakukan penyertaan modal pada BUMD sebesar
Rp500.000. selain itu, juga diberikan pinjaman kepada perusahan daerah sebesar
Rp. 100.000 yang bejangka waktu 4 tahun.

Jurnal untuk mencatat transaksi penyertaan modal permanen & Jurnal untuk mencatat
transaksi penyertaan modal nonpermanent

1
APRIL
PEMBIAYAAN-PENYERTAAN MODAL PEMDA Rp 50.000
KAS Rp 50.000

1
APRIL
PENYERTAAN MODAL PEMDA Rp 500.000
Diinvestasikan dalam Investasi jangka Rp 500.000
panjang
PEROLEHAN INVESTASI
INVEST
ASI
JANGKA
PANJAN
G
Contoh :
Pemkot Rawamangun melakukan penyertaan modal pada BUMD sebesar
Rp500.000. selain itu, juga diberikan pinjaman kepada perusahan daerah sebesar
Rp. 100.000 yang bejangka waktu 4 tahun.
Apabila menggunakan basis akrual, maka pencatatannya:
1
APRIL
INVESTASI JANGKA PANJANG Rp XXXXXX
KAS Rp XXXXX
1
APRIL
Pembiayaan-pemberian pinjaman kepada PD Rp 100.000
Kas Rp 100.000
1
APRIL
PINJAMAN KEPADA PD Rp 100.000
Diinvestasikan dalam Investasi jangka Rp 100.000
panjang
HASIL INVESTASI
INVEST
ASI
JANGKA
PANJAN
G

Untuk hasil investadi berupa bunga deposit atau bunga obligasi


yang diperoleh dari penyertaan modal pemerintah atau bentuk
jangka panjang lainnya, dicatat sebagai pendapatan hasil
investasi (lain-lain pendapatan yang sah).

Penerimaan investasi bunga obligasi sebesar Rp. 10.000 :

1
APRIL
Pembiayaan-pemberian pinjaman kepada PD Rp 100.000
KAS Rp 100.000
HASIL INVESTASI
INVEST
ASI
JANGKA
PANJAN
G

Apabila investasi berupa kepemilikan (pembelian


saham), hasil investasi berupa dividen dicatat sebagai:
1. Pendapatan hasil investasi (lain-lain pendapatan sah)
apabila penilaian menggunakan metode biaya.
2. Pengurangan nilai investasi apabila investasi dicatat
menggunakan metode ekuitas, namun laba dari
perusahaan yang diinvestasikan akan dicatat sebagai
penambah nilai investasi sebesar presentase
kepemilikan saham.
HASIL INVESTASI
INVEST
ASI
JANGKA
PANJAN
G
Contoh Kasus :
Pemkot Rawamangun memiliki investasi dalam saham di BUMD A 10% dan di
BUMD B 75%. BUMD A membagikan dividen tunai sebesar Rp. 500.000 dan
mengumumkan bahwa laba yang berhasil diperoleh adalah Rp. 15.000.000.
sementara itu BUMD B memperoleh laba Rp. 10.00.000 dan akan membagikan
dividen Rp. 400.000.

Pencatatan perolehan hasil investasi dari BUMD A:


Karena porsi kepemilikan hanya 10%, maka investasi ini menggunakan
metode biaya.

1
APRIL
Pembiayaan-pemberian pinjaman kepada PD Rp 100.000
KAS Rp 100.000

Anda mungkin juga menyukai